Anda di halaman 1dari 14

Profil Pioderma di Poliklinik Dermatologi RSUP Sanglah Denpasar Bali-

Indonesia Periode Januari 2016 sd Desember 2017


(Ni Luh Putu Ratih Vibriyanti Karna, Dewi Gotama, Sissy)

I PUTU NING ARYA DYANA


1870121072
SGD 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS WARMADEWA

2021
INTRODUCTION

 Pioderma adalah infeksi pada epidermis, tepat di


bawah stratum korneum atau pada folikel rambut.
 Prevalensi pioderma tahun 2015 berdasarkan 18
penelitian adalah 21-87%
 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil
pioderma di Instalasi Rawat Jalan Dermatologi
RSUP Sanglah Denpasar Periode Januari 2016 –
Desember 2017
METHODS

 Desain penelitian: cross sectional deskriptif retrospektif


 Sumber data: rekam medis pasien
 Populasi : Seluruh pasien baru yang datang di Poliklinik Kulit RSUP
Sanglah Denpasar
 Sampel: semua pasien baru yang didiagnosis dengan pioderma
 Variabel: jenis kelamin, usia, jenis pioderma, terapi, lokasi,
komorbiditas
RESULTS
• Jumlah pasien rawat jalan dermatologi di Sanglah sebanyak 2759 orang dari Januari 2016-Desember
2017 dan 202 (7,32%) diantaranya terdiagnosis pioderma

 Pioderma paling banyak terjadi pada anak usia 0-5 tahun dan lebih banyak pada laki-laki daripada
perempuan
RESULTS
 Jenis pioderma yang paling
umum adalah furunkel
 Distribusi paling umum di
ekstremitas bawah
 Terapi yang paling umum adalah
antibiotik sistemik + topikal
 Antibiotik sistemik yang paling
umum adalah co-amoxiclav
 Antibiotik topikal yang paling
umum adalah asam fusidat
 Hanya 1,49% yang mengalami
komplikasi selulitis
DISCUSSION

This study Other study


 Pyoderma lebih sering terjadi pada laki-  Serupa dengan penelitian dari Nigeria pada
laki dibanding perempuan tahun 2015 yang menemukan bahwa laki-
laki (80,4%) memiliki prevalensi lebih
tinggi dibandingkan perempuan (67,2%)
untuk infeksi kulit bakteri.
 Ini mungkin karena peningkatan paparan
terhadap trauma saat melakukan aktivitas di
luar ruangan pada pria.
DISCUSSION

This study Other study


 Pyoderma paling sering terjadi pada  Hasil ini serupa dengan penelitian tahun
usia 0-5 tahun 2012 di Prof. Dr. dr. RS Kandou Manado
kasus terbanyak terjadi pada kelompok
umur 1-4 tahun (43,4%)
 Ini karena kulit bayi dan anak-anak lebih
tipis dan sistem pertahanan tubuh di kulit
belum cukup matang
DISCUSSION

This study Other study


 Furunkel adalah pioderma yang paling  Studi Gandhi di India melaporkan bahwa
umum dengan 66 kasus (32,67%) jenis pioderma yang paling umum adalah
diikuti dengan ektima (25,74%) dan impetigo, diikuti oleh folikulitis dan
folikulitis (12,87%) furunkel.
DISCUSSION

This study Other study


 Ekstremitas bawah adalah tempat yang  Hasil ini sesuai dengan studi sebelumnya
paling sering terkena (39,10%), diikuti yang menemukan bahwa ekstremitas
oleh kepala (26,73%), badan (22,77%), bawah terlibat dalam 60% kasus diikuti
dan ekstremitas atas (11,39%). oleh kepala (47,5%), ekstremitas atas
(21,5%), dan batang (12,5%).
DISCUSSION

This study Theory


 Terapi yang paling sering adalah terapi  Pengobatan topikal dapat
kombinasi (antibiotik sistemik + dipertimbangkan untuk pasien dengan
antibiotik topikal) (62,87%). tidak lebih dari tiga area infeksi atau area
infeksi kurang dari 5 cm2
 Ganti ke antibiotik oral jika infeksi tidak
sembuh atau memburuk.
 Kombinasi terapi antibiotik oral dan
topikal biasanya paling baik diobati pada
kasus yang dalam.
DISCUSSION

This study Theory


 Co-amoxiclav merupakan obat yang  Kuliah di Prof. Dr. dr. Rumah Sakit
paling banyak digunakan secara oral Kandou Manado melaporkan bahwa
sebagai antibiotik sistemik (64,90%) eritromisin sebagai antibiotik sistemik
dan asam fusidat sebagai antibiotik yang paling sering diberikan (62,2%) dan
topikal (86,52%). asam fusidat sebagai antibiotik topikal
yang paling sering diberikan (52,63%).
DISCUSSION

 Berdasarkan Hanif et al. penelitian, menunjukkan bahwa co-amoxiclav 91,7% efektif


melawan Staphylococcus
 Asam fusidat merupakan salah satu antibakteri yang memiliki efek bakteriostatik
terutama terhadap bakteri gram positif
 Asam fusidat telah menunjukkan permeabilitas kulit yang baik dan potensi alergi
rendah 21,22%
CONCLUSION

 Studi mengungkapkan bahwa furunkel sebagai kondisi klinis pyoderma yang paling sering
diamati.
 Laki-laki lebih sering terkena daripada perempuan dan kelompok usia antara 0-5 tahun
paling sering terkena pioderma
 Ekstremitas bawah adalah tempat yang lebih sering terkena.
 Sebagai terapi, kombinasi antibiotik sistemik dengan antibiotik topikal merupakan terapi
yang paling sering dilakukan. Co-amoxiclav adalah obat yang paling umum digunakan
secara oral dan asam fusidat sebagai terapi topikal
REFERENCE

 Karna, N. L. P. R. V., Gotama, D. and Sissy, S. (2018) ‘Profile of


pyoderma in dermatology outpatient departement at Sanglah General
Hospital Denpasar, Bali-Indonesia period January 2016 until
December 2017’, Bali Dermatology and Venereology Journal, 1(1),
pp. 4–8. doi: 10.15562/bdv.v1i1.2.

Anda mungkin juga menyukai