Anda di halaman 1dari 29

GEMPA DAN

VULKANISME
Tenaga endogen merupakan tenaga
yang berasal dari dalam bumi yang
menghasilkan perubahan pada muka
bumi.
Tenaga endogen secara umum dibagi
men2jadi 3, yaitu vulkanisme,  seisme
dan tektonisme.
Vulkanisme merupakan aktivitas magma
yang bergerak dari lapisan litosfer ke
lapisan sampai ke permukaan bumi,
peristiwa keluarnya magma ke permukaan
bumi disebut erupsi gunung api.
Magma merupakan bahan silikat cair pijar
yang tersusun dari benda cair, padat, dan
gas. Temperatur magma dalam keadaan
normal yaitu 900 – 1.200 derajat celcius.
Menurut tipe letusan (erupsi gunung),
gunung api dibedakan menjadi 3 jenis
yaitu bentuk srato (kerucut), bentuk maar
(corong), dan bentuk perisai (prisma).
1. Gunung Api Strato (Kerucut)
Gunung api strato merupakan gunung api
yang bentuknya mirip kerucut. Gunung api ini
terbentuk karena letusan gunung api yang
berulang-ulang bergantian antara erupsi
eksplosif (ledakan) berupa lelehan lava dan
material padat dan erupsi eposif (lelehan
magma).
di Indonesia terdapat banyak gunung
berapi dengan bentuk kerucut, Contohnya
yaitu Gunung Ceremai di Jawa Barat,
Gunung Gede, Gunung Pangrango.
2. Gunung Api Maar (Corong)
Gunung api maar merupakan gunung api
dengan bentuk puncak gunungnya corong,
sehingga tak jarang disebut gunung corong.
Terbentuk karena letusan yang sangat
dahsyat yang terjadi satu kali sehingga
meninggalkan lubang yang sangat besar
seperti corong.
Contoh gunung api corong ini yaitu
Gunung Monte Nouvo (Italia), Gunung
Merdada (Dieng, Indonesia), Gunung
Lamongan (Jatim, Indonesia), Gunung
Pinacate (Meksiko).
3. Gunung Api Perisai (Prisma)
Gunung apir perisai mempunyai bentuk
gunung yang lerengnya melandai sehingga
menutupi danau yang sangat luas.
Terbentuk karena letusan efusif (sangat
cair). 
Contoh gunung api perisai yaitu Gunung
Mauna Loa dan Gunung Mauna Kea di
Hawaii.
Seisme atau gempa bumi adalah guncangan
atau getaran yang terjadi di permukaan bumi
akibat proses endogenik yang dihasilkan saat
lapisan lempeng bumi bergerak.
Getaran gempa berawal dari bawah tanah pada
suatu titik disebut fokus. Kemudian getaran
merambat dari fokus dalam bentuk lingkaran
konsentrik merambat ke permukaan.
Akibatnya terjadi kerusakan, kerusakan yang
paling dahsyat ketika titik permukaan tepat di
fokus. Gempa bumi diukur menggunakan
alat Siesmometer.
Kerusakan yang disebabkan oleh gempa
bumi bisa berupa tanah longsor, tsunami,
gedung runtuh, dan lainnya. Pernah terjadi
peristiwa besar di Indonesia pada tahun
2004 yaitu tsunami di Aceh yang
menyebabkan banyak sekali korban jiwa.
Penyebab gempa:
1. Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang terjadi karena proses tektonik
di dalam lapisan kulit bumi, berupa pergeseran struktur lapisan batuan secara
horizontal atau vertikal.
2. Gempa bumi vulkanik merupakan gempa bumi yang terjadi karena aktivitas
gunung berapi, baik setelah atau sebelum letusan gunung berapi
3. Gempa bumi runtuhan merupakan gempa bumi yang terjadi karena
runtuhnya masa batuan raksasa dan tanah atau karena runtuhnya gua yang
sangat besar sehingga menimbulkan getaran, getaran tidak terlalu kuat
seperti gempa vulkanik dan tektonik. Gempa runtuhan ini disebut juga gempa
bumi terban.
Tektonisme
merupakan proses yang terjadi karena lipatan,
patahan, pergerakan, dan pengangkatan pada struktur
tanah di suatu tempat.
Termasuk ke dalam pembentukan permukaan bumi
berasal dari tenaga endogen tanpa dipengaruhi
magma. Proses diatropisme adalah proses struktural
yang menimbulkan adanya proses lipatan dan patahan.
Termasuk ke dalam pembentukan
permukaan bumi berasal dari tenaga
endogen tanpa dipengaruhi magma.
Proses diatropisme adalah proses
struktural yang menimbulkan adanya
proses lipatan dan patahan.
Lipatan adalah bentuk muka bumi hasil
dari gerakan tekanan secara vertikal
maupun horizontal yang menimbulkan
lapisan permukaan bumi menjadi meliput
dan berkerut.
Patahan adalah permukaan bumi hasil dari
pergerakan tekanan vertikal dan horizontal
yang menimbulkan lapisan bumi menjadi
patah dan retak.
Terdapat 2 jenis tektonisme
yaitu Epirogenesa dan Orogenesa.
Epirogenesa merupakan proses
perubahaan bentuk daratan karena
tenaga lambat dari dalam bumi dengan
arah vertikal, baik ke bawah atau ke
atas melalui daerah yang sangat luas.
Terdapat 2 Epirogenesa:
1. Epirogenesa positif merupakan Aktivitas yang menyebabkan turunnya lapisan
kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik dan daratan menurun.
Contoh: Tenggelamnya pulau.
2. Epirogenesa negatif merupakan aktivitas yang menyebabkan naiknya lapisan
kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat menurun dan daratan naik.
Contoh: Munculnya pulau baru.
1. Contoh: Munculnya pulau baru.
Orogenesa merupakan pergerakan lempeng tektonis yang sangat
cepat meliputi wilayah sempit.
Tektonik orogenesa umumnya disertai proses pelengkungan
(warping) dan lipatan (folding) yang timbul karena adanya tekanan
pada arah mendatar pada lapisan batu yang lentur.
Lipatan tersusun dari 2 bentuk dasar yaitu antiklinal dan sinklinal.
Patahan (faulting) terjadi karena pengaruh tekanan horizontal dan
vertikal yang sangat kuat. Ada 2 jenis patahan
yaitu horst dan graben (slenk), dan retakan (jointing).
Salah satu contoh hasil Orogenesa adalah deretan Lekukan
Mediterania.
1. Lipatan
Lipatan timbul karena pergerakan tenaga endogen yang bersifat mendatar dari
dua arah yang berlawanan.Bagian lipatan puncak disebut antiklinal dan bagian
rendah disebut sinklinal.
Beberapa macam lipatan yaitu lipatan tegak, lipatan condong, lipatan rebah, dan
lipatan kelopak. Akibat tekanan, lapisan kulit bumi membentuk puncak lipatan dan
lembah lipatan.
2. Patahan
Patahan merupakan bentukan alam karena
pematahan di lapisan batuan yang membentuk kulit
bumi. Patahan umumnya terjadi karena ada retakan
di suatu bentangan.
Patahan juga bisa terjadi karena pengurangan
lapisan dalam kerak bumi. Contoh karena letusan
vulkanisme sehingga ada bagian kulit bumi turun ke
daerah sekitar.
 

Anda mungkin juga menyukai