Anda di halaman 1dari 53

PENYAKIT DEGENERATIF

Oleh : dr. H.M. Henalsyah (dr. Acha)


PENGERTIAN

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang


menyebabkan terjadinya kerusakan atau
kemunduran terhadap jaringan atau organ
tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat
disebabkan oleh seiring dengan bertambahnya
usia maupun karena gaya hidup yang tidak
sehat.
Di dunia, angka kejadian penyakit degeneratif semakin
meningkat terutama di negara-negara maju. Hal tersebut
disebabkan oleh meningkatnya angka harapan hidup, gaya hidup
tidak sehat, dan tingkat kesembuhan terhadap penyakit-
penyakit infeksi semakin tinggi. Dulu, sebelum penemuan
antibiotik angka kejadian dan angka kematian karena penyakit-
penyakit infeksi masih tinggi. Di Indonesia, penyakit-penyakit
degeneratif mulai menjadi perhatian karena meningkatnya
angka kejadian dan angka kematian.
BEBERAPA CONTOH PENYAKIT DEGENERATIF
YANG SERING DAPAT DITEMUI ADALAH:

KENCING
MANIS
1. KENCING MANIS (DIABETES MELLITUS Type 2)
Kencing manis atau Diabetes Mellitus adalah penyakit
yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa atau
gula dalam darah yang disebabkan oleh tubuh tidak
dapat menggunakan glukosa atau gula dalam darah
sebagai sumber energi. Penyakit ini terdiri dari
beberapa tipe, tipe tersering yang dapat ditemui
adalah Diabetes Mellitus tipe 2.
• GEJALA KLASIK
Cepat merasa haus. Penderita akan cepat merasa haus dan sering minum.
Sering kali penderita tidak menyadari ini sebagai gejala karena merasa
banyak minum adalah baik untuk fungsi ginjal. Sering buang air kecil
(BAK). Seringkali penderita mengira penyebab sering BAK karena
penderita sering minum air dan bukan akibat dari suatu penyakit. Selain
itu, gejala ini juga dapat mengganggu tidur di malam hari karena bolak
balik terbangun untuk BAK. Cepat merasa lapar. Hal ini terjadi karena
tubuh tidak dapat menggunakan gula di dalam darah sebagai sumber
energi, padahal kadar gula di dalam darah sudah tinggi. Karena tidak
adanya sumber energi maka tubuh merasa kelaparan sehingga selalu ingin
makan.
• GEJALA KLASIK
Gejala akibat komplikasi dari penyakit ini muncul sebagai akibat dari
kelaparan pada sel-sel tubuh. Kelaparan dalam jangka panjang
menyebabkan sel tersebut mati. Kesemutan pada ujung-ujung jari tangan
dan kaki. Apabila gejala ini muncul artinya telah terjadi kerusakan pada
ujung-ujung saraf. Keluhan lama-lama akan bertambah berat sehingga
merasa baal atau mati rasa. Apabila sudah baal penderita sering tidak
sadar apabila kakinya terluka. Penglihatan menjadi buram. Hal tersebut
dapat diakibatkan oleh kelainan dari retina, kornea, maupun lensa dari
mata. Luka yang sulit sembuh. Sel-sel pada tubuh sulit untuk
memperbaiki diri untuk menutup luka yang terjadi. Selain itu, kadar gula
yang tinggi disukai oleh kuman-kuman sehingga mudah terjadi infeksi dan
mempersulit penutupan luka. Termasuk kelemahan dalam jangka
panjang
Faktor resiko yang dapat menyebabkan
terjadinya penyakit ini antara lain:
•Kebiasaan makan makanan manis dan jumlah
banyak
•Kelebihan berat badan
•Genetik
•Jarang berolah raga / in activityu
PENYEBAB :
•Penyebab glukosa tidak dapat digunakan di dalam tubuh pada
diabetes tipe 2 adalah :
1)Resistensi insulin pada sel-sel.
Agar sel dapat menggunakan glukosa dari dalam darah
diperlukan insulin. Pada penderita dengan penyakit ini,
ditemukan bahwa sel-sel tersebut menjadi kurang sensitif
terhadap insulin. Walaupun terdapat insulin di dalam tubuh,
tetapi sel tersebut tidak dapat menggunakannya. Hal tersebut
menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi.
2) Produksi insulin yang rendah oleh pankreas.
Insulin dihasikan oleh sel beta pankreas. Produksi insulin yang
tidak mencukupi kebutuhan menyebabkan tubuh tidak dapat
menggunakan glukosa di dalam darah.
PENGOBATAN :
Penyakit ini didiagnosis apabila pada pemeriksaan
kadar gula di dalam darah ditemukan melewati
kadar gula darah normal. Hingga saat ini, penyakit ini
belum dapat disembuhkan. Tetapi dapat dikontrol
dengan mengubah pola makan, mengurangi berat
badan, rajin berolah raga, dan kontrol teratur.
2. OSTEOARTRITIS (OA)
OA merupakan penyakit degeneratif yang
menyebabkan kerusakan jaringan tulang
rawan pada sendi yang ditandai dengan
perubahan pada tulang. Faktor resiko
terjadinya penyakit ini adalah genetik,
perempuan, riwayat benturan pada sendi,
usia dan obesitas.
• GEJALA :
Nyeri pada sendi terutama setelah beraktivitas dan
membaik setelah beristirahat. Kadang dapat
ditemukan kekakuan di pagi hari, durasi tidak lebih
dari 30 menit.
Gejala tersebut menyebabkan kesulitan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari dan bekerja.
Umumnya sendi yang terkena adalah sendi-sendi
yang menopang tubuh seperti lutut, panggul, dan
punggung
PENYEBAB :
Untuk mendiagnosis penyakit ini diperlukan
pemeriksaan fisik terhadap sendi yang terkena dan
pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan
kemungkinan penyakit lain. Pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan berupa rontgen pada sendi yang
terkena dan laboratorium. Pada Rontgen dapat
ditemukan perubahan bentuk dari sendi yang terkena.
PENGOBATAN :
Untuk pengobatan, prinsipnya memulai terapi yang paling aman
dan murah lalu ke terapi yang invasif apabila keluhan belum
dapat di atasi. Pengobatan terbagi dalam 4 kategori :
•Non-farmakologi berupa olahraga untuk mengurangi berat
badan, menguatkan otot, dan sendi; menggunakan tongkat
untuk membantu berjalan
•Farmakologi berupa penggunaan obat-obat anti nyeri untuk
mengontol nyeri. Obat yang digunakan dimulai dari obat anti
nyeri paling ringan hingga ke paling kuat.
• Komplementer berupa suplementasi kondroitin dan
glukosamin.
• Alternatif berupa terapi akupuntur
• Apabila keempat terapi tersebut gagal untuk mengontol
keluhan, dapat dilakukan pembedahan mengganti sendi yang
terkena. Hingga saat ini sudah dapat dilakukan operasi
penggantian terhadap sendi panggul, lutut, dan bahu.
3. OSTEOPOROSIS
• Osteoporosis adalah penyakit degeneratif pada
tulang yang ditandai dengan rendahnya massa
tulang dan penipisan jaringan tulang. Hal tersebut
dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan
mudah patah.
• Diagnosis dari penyakit ini berdasarkan massa tulang.
Disebut osteoporosis apabila massa tulang <-2,5 standar
deviasi (SD) massa tulang normal, dan disebut
osteopenia apabila massa tulang antara -1 hingga -2,5
SD. Karena penyakit ini tidak memberikan gejala hingga
terjadi patah tulang, maka penting untuk dilakukan
skrining untuk mencegah penyakit ini. Selain itu,
penderita juga harus menjaga diri dan melakukan
penyesuaian agar tidak mudah jatuh, misalnya kamar
mandi menggunakan lantai yang kasar.
PENYEBAB :
•Penyerapan kalsium yang menurun pada wanita
post menopause;
•Usia lebih dari 70 tahun;
•Penyakit kronis;
•Defisiensi zat pembentuk tulang seperi Kalsium,
Vitamin D.
PENGOBATAN :
•Non-farmakologi : suplementasi Kalsium dan
Vitamin D
•Farmakologi : obat-obatan yang mencegah proses
osteoporosis, terapi hormon pada wanita post
menopause
4. PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
• Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung
yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada
pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner
adalah pembuluh darah yang memperdarahi
jantung. Sumbatan dari pembuluh darah tersebut
diakibatkan oleh adanya proses aterosklerosis atau
penumpukan lemak/ plak di pembuluh darah
sehingga diameter pembuluh darah makin kecil dan
mengeras/kaku.
• Proses aterosklerosis terjadi perlahan-lahan
seiring dengan waktu, tetapi pada orang-
orang dengan kadar kemak di dalam darah
yang tinggi, proses ini di pembuluh darah
menjadi semakin cepat dan banyak.
Sumbatan dalam pembuluh darah dapat bersifat :
1)Parsial, di mana pembuluh darah masih dilalui oleh
darah walaupun alirannya sudah mengecil. Keluhan
dapat dirasakan pada saat terjadi kebutuhan akan
oksigen yang meningkat. Contohnya pada saat emosi
dan aktivitas berjalan jauh kebutuhan tubuh akan
oksigen meningkat tetapi jantung tidak dapat
memenuhi kebutuhan tersebut sehingga timbul nyeri
pada dada.
2) Total, di mana pembuluh darah sudah tidak dapat dilalui
oleh darah karena tertutup total. Penutupan total tersebut
dapat disebabkan oleh lepasnya tumpukan lemak
dipembuluh darah dan menyumbat di pembuluh darah yang
ukurannya lebih kecil. Sumbatan total menyebabkan
keluhan nyeri dada yang dirasakan lebih berat dan tajam
seperti dada ditimpa benda berat. Pembuluh darah jantung
yang tersumbat dapat menyebabkan kematian dari sel
jantung karena tidak mendapatkan asupan nutrisi dan
oksigen yang cukup. Sel jantung yang sudah mati tidak dapat
diperbaiki lagi.
GEJALA YANG DAPAT DITEMUKAN PADA PENYAKIT INI :
1)Nyeri di dada, dengan ciri khas nyeri di dada kiri, nyeri menjalar
ke tangan kiri dagu. Pada beberapa kasus, nyeri dada dapat bersifat
tidak khas seperti nyeri di ulu hati, nyeri menjalar ke punggung, dan
nyeri menjalar ke lengan kanan.
2)Sensasi berat di dada seperti ditimpa benda berat, nyeri yang
tajam dan menusuk di dada, dan seperti diremas-remas.
3)Jantung berdebar-debar
4)Nyeri dan sesak napas timbul apabila beraktivitas berat dan
mereda setelah beristirahat.
PEMERIKSAAN :
•Elektrokardiografi (EKG) untuk melihat kelistrikan jantung;
Enzim jantung, meningkat terutama saat serangan jantung;
Tes treatmil untuk melihat kondisi kelistrikan jantung saat
beraktivitas, Tes ini dilakukan pada tes EKG yang normal tetapi
gejala khas dan berulang; Rontgen dada untuk melihat ukuran
dari jantung; CT scan dengan angiografi koroner untuk melihat
kondisi pembuluh darah jantung; Echokardiografi berupa
pemeriksaan USG pada jantung untuk melihat fungsi jantung
untuk memompakan darah dan melihat luas daerah sel jantung
yang terkena. Serta laborat fungsi lemak dan gula darah.
PENGOBATAN :
Untuk pengobatan, prinsipnya adalah untuk
menyelamatkan dan menjaga sebanyak mungkin sel
jantung yang dapat berfungsi dengan baik. Selain itu,
setelah terdiagnosis PJK perlu dilakukan perubahan
gaya hidup dan melakukan penyesuaian terhadap
keterbatasan yang ditemui. Tekanan darah dan berat
badan harus dijaga agar tidak tinggi.
POLIKLINIK SAINTIFIKASI JAMU
RSI UNISMA
PENDAHULUAN

 POLIKLINIK SAINTIFIKASI JAMU FAKULTAS KEDOKTERAN - RSI UNISMA


dfiresmikan pada tanggal 17 Februari 2014 dan berlokasi di RSI UNISMA
 Saat ini dokter pelaksana ada empat orang :

 dr. M.Henalsyah,
 dr. Erna Sulistyowati. M.Kes
 dr. Endang Aisyah, M.Kes.
 dr. Reza Hakim. M.Biomed
 dr. Arif Yahya

1. Adapun jam buka sejak Januari 2015 ada 6 (enam) hari dalam seminggu, Senin
sampai Sabtu, jam 09.00 sampai 13.00 wib.
 Diagnosa terbanyak diantaranya adalah sebagai berikut :
 DM tipe II (tak terkontrol) dengan komplikasi neuropati, retinopati
 HT, DM tipe II, early stage Chronic Kidney Disease
 Haemorroid
 Mialgia Osteoartritis
 Obesitas-Overweight
 Myoma Uteri
 Kista / FA Mammae
 Gastritis – Dispepsia
 Cephalgia, Dispepsia, Lipidemia
 Parestesia
 Rhinitis Alergica
 Respon terapi sangat baik, terutama untuk Hipertensi, DM, OA, Hemorroid,
dan Obesitas
 Efek samping yang pernah ditemukan lebih sering kencing setelah mendapat
jamu Hipertensi dan pelangsing
 Kegiatan promosi dan sosialisasi terus dilakukan dalam bentuk berikut,
simposium yang telah dilakukan beberapa kali yang dihadiri oleh masyarakat
sekitar dan pasien serta keluarga, brosur, spanduk, papan nama dan identitas,
serta dalam acara-acara ilmiah dan Round Table Discussion bagi dokter umum
dan spesialis, serta karyawan yang ada di RSI UNISMA
 Disediakan dan disosialisasikan adanya konsultan dokter Spesialis
Penyakit Dalam, dalam hal ini dr. H.R. M. Hardadi Airlangga Sp.PD,
sekaligus Dekan Fakultas kedokteran UNISMA.
 Ruangan pemeriksaan di Poli Saintifikasi Jamu, ruangan ukuran 3x4 m,
fasilitas pemeriksaan menggunakan standart ruang praktek dokter
umum, cukup representatif, berpendingin ruangan, dan disertai lemari
kayu dengan pencahayaan yang menarik untuk display beberapa jamu
 Fasilitas pemeriksaan penunjang untuk pasien menggunakan seluruh
pemeriksaan Penunjang Medis yang ada di RSI UNISMA, laboratorium,
Radiologi, dan lain sebagainya
 Penyimpanan logistik jamu ada dekat dengan Apotik / Instalasi Farmasi yang
ada di RSI UNISMA, ruangan dengan lemari khusus dan berpendingin ruangan
 Beberapa pasien tetap menggunakan obat konvensional yang dikombinasikan
dengan jamu, dan pasien memperoleh respon terapi yang jauh lebih baik
dibanding dengan pengobatan konvensional selama ini
BEBERAPA MANFAAT TANAMAN OBAT

1. KENCUR
menambah nafsu makan, menghilangkan pegal linu dan meningkatkan
stamina, menghilangkan capek dan pegal-pegal

2. TEMULAWAK
Melancarkan pencernaan, memperbaiki fungsi hati

3. KUMIS KUCING
Untuk kencing batu, rematik, diabetes

4. BELUNTAS
Pegal linu, keputihan, bau mulut, kembung

5. SAMBILOTO
Kencing manis, gangguan pencernaan
BEBERAPA MANFAAT TANAMAN OBAT

6. DAUN SAMBUNG NYOWO


Kanker, tekanan darah tinggi, ambeien, diabetes

7. ALANG-ALANG
Anti oksidan, gangguan saluran kencing, keputihan dan panas dalam
(dispepsia)

8. BROTOWALI
Diabetes, anti-oksidan, rematik

9. ADAS
Multivitamin, gangguan pencernaan, melancarkan haid, menambah vitalitas
BEBERAPA MANFAAT TANAMAN OBAT

10. PEGAGAN
Anti-oksidan, musculoskeletal

11. TEMPUYUNG
Bisul, darah tinggi, ambeien, asam urat

12. TEMU MANGGA


Anti kanker, anti-oksidan

13. BENALU
Kanker, gangguan pencernaan, prostat

14. DAUN DUDUK


Anti-oksidan, anti perdarahan dan ambeien

15. KEMUNING
Anti-oksidan, nyeri sendi, obesitas
BEBERAPA MANFAAT TANAMAN OBAT

16. JAHE
Anti-oksidan, radang sendi, gangguan pencernaan

17. PURWOCENG
Anti-oksidan, vitalitas
SEJARAH SINGKAT RUMAH
SAKIT ISLAM UNISMA
 Rumah Sakit Islam Malang ini didirikan dengan dilatar
belakangi oleh pemikiran Pengurus Yayasan Universitas
Islam Malang antara lain Bapak K. H. Usman Mansyur,
Bapak Prof. K. H. Tholchah Hasan dan segenap alim ulama
di wilayah Malang Raya atas tuntutan akan kebutuhan jasa
pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada umumnya.
 Pada tanggal 28 Agustus 1994 Rumah Sakit Islam Unisma
Malang dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama (saat itu) Bapak K. H. Abdurachman
Wahid (Gus Dur), dengan lokasi di Jalan MT. Haryono No
139 Malang.
 Beroperasinya rumah sakit telah mendapatkan izin dari
Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 10
Juni 1998, dan saat ini memasuki perpanjangan ijin kedua
nomor : HK.07.06/ III/ 3668/ 2008 tertanggal 13 Oktober
2008.
PELAYANAN RUMAH SAKIT
ISLAM UNISMA

Anda mungkin juga menyukai