Anda di halaman 1dari 30

SMAN 12 JAKARTA

Pola-pola Hereditas
Tautan, Pindah Silang, dan Gagal Berpisah

XII MIPA
Tujuan
Pembelajaran Tautan
-> Siswa mampu menjelaskan proses dan
tempat terjadinya peristiswa tauan,
pindah silang dan gagal berpisah dalam Pindah Silang
pembelahan sel

-> Siswa mampu menghitung peluang


kemungkinan suatu genotip dalam
persilangan dengan ketiga peristiwa
Gagal Berpisah
tersebut
Testcross
persilangan antara F1 dengan induk yang genotipenya homozigot resesif
Backcross
persilangan antara anakan F1 yang Heterozigot dengan induknya yang homozigot
dominan
Resiprok (persilangan tukar kelamin)
persilangan ulang dengan jenis kelamin yang dipertukarkan
Tautan (Linkage)
Tautan merupakan peristiwa dua gen atau lebih yang terletak pada kromosom yang
sama dan tidak dapat terpisah secara bebas pada saat pembelahan meiosis.

Tautan
Autosomal

Tautan
Seks
Tautan

Thomas Hunt Morgan Drosophila melanogaster


Tautan (Linkage)
Tautan Tautan
Autosomal Seks
-> Terjadi pada kromosom tubuh -> Terjadi pada kromosom seks
Tautan Autosomal
Tautan
Autosomal
Tautan

Ketika dilakukan persilangan kembali pada antar sesama


F1, maka akan menghasilkan keturunan (F2) dengan
perbandingan fenotip 3 : 1. Hal ini disebabkan karena
adanya pautan antara gen P dengan gen L, serta alelnya
yaitu gen p dengan gen l. Akibatnya, pada F2 hanya
terbentuk dua macam gamet, yaitu PL dan pl.
Pindah Silang (Crossing Over)
Pindah Silang adalah bertukarnya gen-gen yang terdapat dalam suatu kromosom
dengan gen-gen yang terletak pada kromosom lainnya yang sehomolog maupun yang
bukan
Pindah Silang (Crossing Over)
Pindah Silang adalah bertukarnya gen-gen yang terdapat dalam suatu kromosom
dengan gen-gen yang terletak pada kromosom lainnya yang sehomolog maupun
yang bukan
Pindah Silang (Crossing Over)
Nilai pindah silang (Nps) dapat diketahui dari perbandingan antara jumlah
rekombinan dengan jumlah seluruh keturunan yang dihasilkan.
Contoh Soal Pindah Silang
Hasil persilangan antara mangga besar manis (BbMm) dengan mangga kecil asam (bbmm)
memperoleh hasil sebagai berikut:
Besar manis = 750
Besar asam = 150
Kecil manis = 100
Kecil asam = 500
Tentukan nilai presentase KP(Kombinasi paretal), RK(Rekombinan), dan Nps pada hasil
persilangan tersebut!

Jawab :
Gagal Berpisah (Non Disjuntion)

Peristiwa gagal berpisah


pertama kali dikemukakan
oleh Calvin Blackman Bridges
setelah mengkawinkan lalat
buah (Drosophila
melanogaster)
Peta Kromosom

►Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai sebuah
garis lurus, di mana diperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom tersebut.
►Mulai dibuatnya peta kromosom dilakukan pada tahun 1920 oleh para ahli genetika
Drosophila, yaitu T.H. Morgan, C.B. Bridges, dan A.H. Sturtevant
►Sentromer dari kromosom biasanya dianggap sebagai pangkal, sehingga diberi tanda 0
(angka nol).
►Pada lokus tiap gen diberikan angka yang menunjukkan jarak antara gen tersebut dengan
sentromer, atau jarak antara satu gen dengan gen lain.
►Jarak diberi ukuran unit, di mana 1 unit = 1 % pindah silang.
Contoh Peta Kromosom

►Jarak antara sentromer gen p dan q yaitu 10 - 6,2 = 3,8 unit


►Jarak antara gen p dengan gen q disebut jarak peta.

Contoh Peta Kromosom


Peta Relatif

►Peta relatif adalah peta kromosom yang tidak menunjukkan letak sentromer.
►Jarak antara gen:
▪ r – s = 4,7 unit
▪ s – t = 8,5 unit
▪ r – t = 13,2 unit

Contoh Peta Relatif


Peta Kromosom dari lalat
Drosophila
Membuat Peta Kromosom dengan Gen Rangkap Tiga

Contoh:
Lalat Drosophila betina homozigotik dikawinkan dengan lalat jantan tipe liar
untuk gen-gen resesif: (normal) homozigotik
▪ cu (sayap berkeluk) ▪ Cu (sayap lurus)
▪ sr (tubuh bergaris) ▪ Sr (tubuh tak bergaris)
▪ e (tubuh hitam) ▪ E (tubuh kelabu)

►Lalat F1 (yang berbentuk trihibrid) kemudian diuji silang dengan lalat jantan yang
sama, resesif
Langkah-langkah Membuat Peta Kromosom
1. Menetapkan genotip-genotip parental, dengan memperhatikan fenotip yang
paling banyak dalam keturunan tersebut.
cu sr e Cu Sr E
P ♀ x ♂
cu sr e Cu Sr E
sayap berkeluk sayap lurus
tubuh bergaris tubuh tak bergaris
tubuh hitam tubuh kelabu
Cu Sr E
F1 cu sr e
sayap lurus
tubuh tak bergaris
tubuh kelabu
Cu Sr E cu sr e
Uji silang ♀ cu sr e cu sr e

sayap lurus sayap berkeluk
tubuh tak bergaris tubuh bergaris
tubuh kelabu tubuh hitam
F2 1. Cu Srlurus,
E tak bergaris, kelabu ……………………………….… 786 lalat
cu sr e

2. cu sr berkeluk,
e bergaris, hitam…………………………………… 753 lalat
cu sr e

3. Cu srlurus,
e bergaris, hitam …………………………………………. 107 lalat
cu sr e
4. cu Srberkeluk,
E tak bergaris, kelabu ………………………….…. 97 lalat
cu sr e
5. lurus, tak bergaris, hitam……………………………………… 86 lalat
Cu Sr e
cu sr e
6. berkeluk, bergaris, kelabu …………………….……………… 94 lalat
cu sr E
cu sr e
7. lurus, bergaris, kelabu …………………………………….…… 1 lalat
Cu sr E
cu sr e
8. berkeluk, tak bergaris, hitam …………………..……….… 2 lalat
cu Sr e Jumlah = 1926 lalat
cu sr e
2. Menetapkan genotip tipe-tipe rekombinasi yang dihasilkan oleh adanya pindah silang
ganda, ditandai dengan cara melihat kelas-kelas fenotip yang paling sedikit.

3. Menentukan urutan letak gen, dengan membandingkan genotip parental dan


genotip rekombinasi, gen yang berbeda diletakkan di tengah.

4. Menghitung jarak peta antara gen-gen.


▪ Jumlah tipe rekombinasi antara gen cu dan sr yaitu 107+97+1+2 = 207.
▪ NPS cu dan sr = 207 / 1926 x 100 % = 10,75 %
▪ Jumlah tipe rekombinasi antara gen sr dan e yaitu 86+94+1+2 = 183
▪ NPS sr dan e = 183 / 1926 x 100 % = 9,50%

Jarak antara gen cu dan sr = 10,75 unit


Jarak antara gen sr dan e = 9,5 unit
5. Menggambar peta kromosom relatif

cu 10,75 sr 9,50 e

▪ Letak sesungguhnya gen tidak dilukiskan karena tidak disebutkan letak


titik 0 (sentromer).
▪ Penggunaan gen rangkap 3 ini hanya bermanfaat apabila letak gen satu
dengan yang lainnya yang terangkai tidak terlalu dekat, sehingga masih
dimungkinkan terjadinya pindah silang ganda.
Gagal Berpisah (Non Disjuntion)
Gagal berpisah adalah
peristiwa gagalnya satu
kromosom atau lebih untuk
berpisah ke arah kutub yang
berlawanan pada saat anafase
meiosis I maupun meiosis II
Gagal Berpisah (Non Disjuntion)

Peristiwa gagal berpisah


pertama kali dikemukakan
oleh Calvin Blackman Bridges
setelah mengkawinkan lalat
buah (Drosophila
melanogaster)
Gagal Berpisah (Non Disjuntion)
Gagal Berpisah (Non Disjuntion)
Gen Letal (Non Disjuntion)
Gen yang menyebabkan kematian bila dalam keadaan homozigot. Letal dominan
disebabkan oleh gen homozigot dominan sedangkan letal resesif disebabkan oleh
gen homozigot resesif.

Anda mungkin juga menyukai