Anda di halaman 1dari 24

CBD

SKABIES
Pembimbing:
dr. Yuzza Alffara, Sp.KK

Disusun oleh:
Elis Nurhasanah
30101607641
DEFINISI

Skabies merupakan penyakit kulit yang


disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi
terhadap Sarcoptes scabei var, hominis
dan produknya.
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi di dunia 300 juta setiap tahunnya

Skabies penyakit kulit tersering di


puskesmas. Prevalensi dipuskesmas
seluruh Indonesia pada tahun 2008
5,6-12,9% dan merupakan penyakit
kulit terbanyak ketiga.

Survei 2008 di berbagai pemukiman


kumuh seperti di tempat
pembuangan sampah akhir dan
rumah susun di Jakarta
menunjukkan prevalensi skabies
sebesar 6,2%, di Boyolali 7,4%, di
Pasuruan 8,2%, dan di Semarang
5,8%.
GEJALA DAN TANDA KLINIS

• Predileksi:
Sela jari pergelangan tangan volar
areola mamae umbilikus
abdomen bag bwh genetalia eksterna pria
• Gejala 
Gatal hebat pada malam hari
Gatal trjd 🡪 sensitasi dari sekret S.scabiei
• Tanda klinis
Terowongan ( kanalikuli) lurus atau berkelok
Vesikel
 Urtika
FAKTOR RISIKO
BENTUK- BENTUK SKABIES

Skabies Incognito
• Gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas dan mirip
penyakit lain
• Akibat pengobatan gagal dengan kortikosteroid topikal (lesi berkurang
namun tungau masih belum mati)
• Manifestasi subcorneal pustular dermatosis-like eruption yang ditandai
dengan erupsi pustular di kulit normal atau sedikit kemerahan.
• Erupsi pustular tipikal terdapat di daerah fleksor dan proksimal anggota
gerak, menimbulkan rasa gatal dan iritasi.
Skabies Nodularis
• lesinya berupa nodus coklat kemerahan yang gatal di daerah tertutup pakaian
• Skabies nodular termasuk pseudolimfoma kutaneus sel limfosit T yang berarti
secara histologis infiltrat radang yang timbul pada skabies nodular didominasi
oleh komponen sel limfosit T.
• Predileksi skabies nodularis adalah di penis, skrotum, aksila, pergelangan
tangan, siku, areola mamae, dan perut. Setelah terapi, penampilan kulit mirip
dengan kondisi penyembuhan erupsi eksematosa
• Karena obat antiskabies tidak efektif untuk skabies nodularis, maka terapinya
adalah dengan menyuntikkan kortikosteroid intralesi.
Skabies Bulosa
• Menginfestasi bayi dan individu immunocompromised
• Bula yang terbentuk mirip dengan bula pada pemfigoid bulosa yaitu penyakit kulit
yang ditandai dengan lepuh berukuran besar.
• Tersebar di sela-sela jari tangan, pergelangan tangan dan genital sedangkan
pemfigoid bulosa tersebar di daerah badan dan ekstremitas.
• Lesi bula skabies terasa gatal dan dinding bula dapat tegang atau kendur
• Pembentukan bula yang diperantarai oleh auto antibodi mungkin akibat pajanan
antigen zona membran basal akibat luka mekanik yang disebabkan oleh gigitan
tungau atau lisis oleh enzim.
Skabies yang Ditularkan Melalui Hewan
• Skabies dapat menginfeksi binatang seperti anjing, kuda, kambing, kelinci,
monyet dan lain-lain.
• Scabies pada hewan berbeda starin, paling sering infeksi silang manusia>< anjing
• Skabies binatang tidak terdapat terowongan, tidak menyerang sela jari dan
genitalia eksterna
• Lokasi lesi biasanya di tempat kontak saat memeluk binatang peliharaan yaitu
lengan,dada,perut,dan paha menyebabkan papul eritematosa dan pruritus
• Lesi bersifat sementara (4-8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena S.scabiei
varietas binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.
Skabies yang Disertai Penyakit Menular Seksual Lain
• disertai penyakit menular seksual lain seperti sifilis, gonorhea, herpes
genitalis, pedikulosis pubis, dan sebagainya.
• Pada skabies tipikal terowongan dan papul sering ditemukan di glans
penis, skrotum, dan penis
• Perlu pemeriksaan PMS lebih lanjut
Diagnosis dapat ditegakkan apabila pada
penderita terdapat dua dari empat tanda kardinal DIAGNOSIS
skabies yaitu:
1. Pruritus nokturna
2. Menyerang manusia secara kelompok
3. Adanya kunikulus atau terowongan
4. Menemukan tungau
1. Kerokan Kulit 3. Burrow Ink Test
Minyak mineral diteteskan diatas Papul tetesi tinta India
papul  kerok dengan skalpel  menggunakan pena  biarkan 20-
gelas obyek  tutup  mikroskop 30 menit  hapus dengan  alkohol
🡪jejak terowongan tampak
PEMERIKSAAN
PENUNJANG 2. Mengambil tungau dengan jarum 4. Swab kulit
ujung jarum/ pisau bedah  membuka Tentukan lokasi  dibersihkan
lapisan keratin 🡪 kutu pada ujung dengan eter  selotip dilekatkan di
terowongan  atas papul atau terowongan 
angkat cepat  lekatkan pada
gelas objek  tetesi KOH  tutup
deck glass  mikroskop
TATA LAKSANA

1.  Permetrin  permetrin 5% dalam bentuk krim atau losio.


Oleskan permukaan tubuh dr leher ke bawah setelah 8-12 jam
dibersihkan. Diulang 1 mg kemudian
2. Gama benzen heksa klorid (Lindane)
3. Krotaminon 10% dalam krim atau losio 🡪 iritasi jk lama
4.  Sulfur 5-10% dalam vselin album🡪 3hr berturut-turut,  mandi stlh
24jam terakhir
5.  Benzil benzoat 20-35% iritasi🡪 tidak digunakan lagi
IDENTITAS PASIEN

a. Nama : Nn. A

b. Umur : 12 Tahun

c. Jenis kelamin : Perempuan

d. Alamat : Semarang

e. No. RM : 0141xxxx

f. Status Pasien : BPJS


Keluhan Utama

Objektif :
Bentol-bentol

Subjektif: kemerahan pada

Gatal-gatal sela-sela jari


kedua tangan dan
paha kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poliklinik kulit dan kelamin RSI Sutan Agung Semarang dengan
pada tanggal 11 Februari 2021 dengan keluhan gatal-gatal dan bentol-bentol
kemerahan pada sela-sela jari kedua tangan dan paha kanan. Sudah dirasakan sejak 1
bulan yang lalu, gatal dirasakan sangat mengganggu terutama saat malam hari
sampai terkadang mengganggu tidurnya dan bentol-bentol l bertambah banyak.
Pasien sempat berobat namun 2 minggu kemudian keluhan ini muncul kembali.
Pasien merupakan siswa pesantren dan saat ini sedang mondok di salah satu
pesantren di daerah Semarang. Beberapa teman pondoknya mengeluh hal serupa.
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan, obat, bahan
alergen lainnya. Riwayat menderita penyakit sistemik/kronis disangkal.
RIWAYAT
PENYAKIT

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Sosial Ekonomi


Riwayat serupa: (-) Pasien datang bersama
Riwayat alergi obat : (-) kedua orang tuanya sebagai
Riwayat astma : (-) pedagang.
Riwayat rhinitis alergi : (-)
Kesan ekonomi : cukup

Riwayat Penyakit
Keluarga Riwayat Kebiasaan
Riwayat serupa: (+), teman Pasien sering menggaruk-
satu pondok garuk lesi tersebut hingga
Riwayat alergi obat : (-) mengakibatkan luka dan
Riwayat astma : (-) bekas garukan
Riwayat rhinitis alergi : (-)
Riwayat hipertensi: (-)
Riwayat DM: (-)
STATUS GENERALIS

• KEADAAN UMUM: baik


• KESADARAN: composmentis
• TANDA VITAL
Tekanan darah: 117/63 x/menit
Nadi: 82x/menit, reguler
Suhu: 36,8ºC
Frekuensi nafas: 22 x/menit
• STATUS GIZI
BB: 38 kg
TB: 145 cm
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Tidak dilakukan


Wajah : Tidak dilakukan
Mata : Tidak dilakukan
Telinga : Tidak dilakukan
Hidung : Tidak dilakukan
Mulut : Tidak dilakukan
Leher : Tidak dilakukan
Thorax : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Genital : Tidak dilakukan
Status Dermatologis
• Inspeksi
Lokasi: regio sela-sela jari tangan dan paha kiri
UKK: papul eritema, berbentuk bulat, berbatas
tegas, penyebaran diskrit dan multipel.
• Palpasi
Perubahan suhu (-), nyeri (-).

• Auskultasi
Tidak dilakukan
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

CUTANEOUS PEDIKULOSIS
SKABIES
LARVA MIGRANS KORPORIS
Non Farmakologi Farmakologi

 Jaga kebersihan diri,


 Amoxicillin
mandi 2x sehari, badan
 Permetrin krim 5%
tidak lembab
TATALAKSANA  Gentamisin
 Hindari sering
 Loratadin
menggaruk-garuk bagian
tubuh yang gatal
 Hindari menggunakan
pakaian bergantian
RESEP
THANKS

Anda mungkin juga menyukai