Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN NILAI

• Nilai adalah sesuatu yang


berharga, baik, dan berguna bagi
manusia.
• Nilai adalah suatu penetapan atau
suatu kualitas yang menyangkut
jenis dan minat.
• Nilai adalah suatu penghargaan
atau suatu kualitas terhadap
suatu hal yang dapat menjadi
dasar penentu tingkah laku
manusia.
CIRI-CIRI NILAI : suatu realitas
abstrak, bersifat normatif,
sebagai motivator (daya dorong)
manusia dalam bertindak.
Prof. Notonegoro, ada 3 (tiga) macam nilai :
1. Nilai materiil, sesuatu yang berguna bagi jasmani
manusia;
2. Nilai vital, sesuatu sesuatu yang berguna bagi manusia
untuk dapat melaksanakan kegiatan;
3. Nilai kerokhanian, yang dibedakan :
- nilai kebenaran berdumber pada akal piker manusia
(rasio, budi, cipta);
- nilai estetika (keindahan) bersumber pada rasa
manusia;
- nilai kebaikan atau nilai moral bersumber pada
kehendak karsa, hati nurani manusia;
- nilai religius (ketuhanan) bersifat mutlak bersumber
pada keyakinan manusia.
PERBUATAN

» Perbuatan manusia
(actus hominis), diluar
pengamatan manusia.

» Perbuatan insani
(actus humanus),
dibawah pengawasan
manusia.
PROSES TERJADINYA PERBUATAN INSANI

Kehendak : tetarik – memilih


memutuskan
Jiwa/rokhani kebaikan yang dimengerti

Budi : pengertian – pertimbangan

Manusia

Nafsu–pengetahuan
indriyani
Catur rasa daya umum
daya gambar
Badan/Jasmani daya ingat
daya penduga

Pancaindera

OBYEK
IDEOLOGI

idea + logos = ilmu tentang gagasan atau


cita-cita.
Sebagai tujuan atau cita-
Sebagai pemersatu
cita yang hendak dicapai
masyarakat dan dengan
secara bersama oleh suatu
demikian dapat menjadi
masyarakat
prosedur penyelesaian
konflik yang terjadi

cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita


yang bersifat tetap dan harus dicapai
sehingga cita-cita itu merupakan dasar,
pandangan/paham
PANCASILA
• Pancasila : Sebagai dasar filsafat
atau dasar falsafah negara
(philosophische grondslag) dari negara
Indonesia berupa nilai-nilai budaya
bangsa, dan sebagai ideologi nasional
yang terbuka.
• Pancasila adalah dasar (filsafat)
negara, sedang UUD 1945 adalah
dasar (hukum) negara Indonesia.
• Nilai dasar Pancasila bersifat tetap,
dapat dijabarkan sesuai dengan
dinamika perkembangan dan tuntutan
masyarakat
MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR
NEGARA
• Pancasila sebagai dasar
(filsafat) negara mengandung
makna bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila
menjadi dasar atau pedoman
bagi penyelenggaraan
bernegara.
• Nilai dasar Pancasila bersifat
abstrak, normatif dan nilai itu
menjadi motivator kegiatan
dalam penyelenggaraan
bernegara.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOLOGI TERBUKA

a. Nilai Dasar

Asas-asas yang kita terima sebagai dalil dam bersifat
mutlak. Kita menerima nilai dasar itu sebagai sesuatu
yang benar dan tidak perlu dipertanyakan lagi.

• b. Nilai Instrumental
Pelaksanaan umum dari nilai dasar, berbentuk norma
sosial, dan norma hukum yang terkristalisasi dalam
peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara.

• C. Nilai Praksis
Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam
kenyataan, yang merupakan batu ujian apakah nilai
dasar dan nilai instrumental benar-benar hidup dalam
masyarakat Indonesia.
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
DAN DINAMIS

• Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber


dari kekayaan budaya masyarakat
sendiri.
• Nilai itu bukan keyakinan sekelompok
orang, tetapi hasil kesepakatan.
• Isinya tidak langsung operasional.
DIMENSI IDEOLOGI TERBUKA DAN
DINAMIS
• Dimensi Realitas
Nilai-nilai ideologi bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup di
dalam masyarakat Indonesia. Merupakan nilai dasar yang abadi
dan tidak boleh diubah.

• Dimensi Idealitis
Ideologi selain memberi penafsiran atau pemahaman atas
kenyataan, juga mempunyai sifat futuristik yaitu memberi
gambaran akan masa depan yang ingin diwujudkan.

• Dimensi Fleksibilitas
Memiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan
pemikiran-pemikiran baru yang relevan tanpa menghilangkan
atau mengingkari hakikat dan jati diri yang terkandung dalam
nilai-nilai dasarnya.
IDEOLOGI TERTUTUP

• Nilai-nilai yang terkandung


merupakan cita-cita suatu
kelompok orang untuk mengubah
dan memperbaharui masyarakat,
bukan berasal dari masyarakat
• Berlakunya nilai ideologi
dipaksakan di masyarakat.
• Isinya bukan hanya nilai-nilai dan
cita-cita tertentu, melainkan atas
tuntutan-tuntutan yang konkret,
operasional dan diajukan dengan
mutlak.
MAKNA NILAI PANCASILA
• Nialai Ketuhanan
Adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam
semesta. Bangsa Indonesia merupakan bangsa
yang religius bukan bangsa yang ateis. Adanya
pengakuan akan kebebasan untuk memeluk
agama, menghormati kemerdekaan beragama,
tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antar umat beragama.
• Nilai Kemanusiaan
Kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar
tuntutan hati nurani. Manusia perlu diperlakukan
sesuai dengan harkat martabatnya sebagai
makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama
hak dan kewajiban asasinya.
• Nilai Persatuan
Usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk
membina rasa nasionalisme dalam NKRI. Mengakui dan
menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia. Menghayati semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
• Nilai Kerakyatan
Suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-
lembaga perwakilan. Demokrasi yang lebih mengutamakan
pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
• Nilai Keadilan
Sebagai dasar sekaligus tujuan yaitu terciptanya
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara
lahiriah ataupun batiniah. Negara Indonesia yang
berkeadilan.
Pancasila selain berkedudukan
sebagai Staatsfundamentalnorm, juga
sebagai Cita Hukum (rechtidee) yang
menguasai hukum dasar negara baik
tertulis maupun tidak tertulis, dan
merupakan gagasan, pikiran, rasa dan
cipta mengenai hukum yang
seharusnya diinginkan masyarakat.
yang menguasai hukum dasar negara
baik tertulis maupun tidak tertulis.
Pengamalan Pancasila Dalam Kehidupan
Bernegara
• Pengamalan secara obyektif : dengan
melaksanakan dan mentaati peraturan
perundang-undangan sebagai norma hukum
negara yang berlandaskan pada Pancasila;
• Pengamalan secara subyektif : dengan
menjalankan nilai-nilai Pancasila yang berwujud
norma etik secara pribadi atau kelompok
dalam bersikap dan bertingkah laku pada
kehidupan berbangsa dan bernegara.
LATIHAN PENGUASAAN KONSEP
DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Buat contoh kasus dan peristiwa yang selaras


dan tidak selaras dengan visi, misi dan
kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Buat contoh upaya bela negara dalam berbagai
bidang profesi kecuali militer dan polisi.
3. Jelaskan apakah dengan adanya Internet dan
penggunaannya dapat mengancam Ketahanan
Nasional.

17
LATIHAN PENGUASAAN KONSEP
DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Buat contoh kasus dan peristiwa yang selaras


dan tidak selaras dengan visi, misi dan
kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Buat contoh upaya bela negara dalam berbagai
bidang profesi kecuali militer dan polisi.
3. Jelaskan apakah dengan adanya Internet dan
penggunaannya dapat mengancam Ketahanan
Nasional.

18

Anda mungkin juga menyukai