Anda di halaman 1dari 26

LEAN

MANAGEMEN
T
Rumah Sakit Islam Malang
UNISMA
DEFINISI

Adalah Manajemen yang fokus pada :

Penghapusan Limbah (waste) secara


Total

(M. Graban, Lean Hospital)


LATAR BELAKANG
1. Karyawan RS
2. Regulasi
3. Konsumen
4. Supplier
5. Kompetitor
6. Era JKN
LANGKAH AWAL MENGENAL
PEMBOROSAN

3 JENIS AKTIVITAS :
1. Value Added (aktivitas bernilai tambah)
2. Non Value Added (aktivitas tidak bernilai
tambah)
3. Waste (aktivitas pemborosan)
VALUE ADDED – aktivitas bernilai
tambah
 Ada 3 kriteria :
1. Langkah tersebut secara fisik mengubah produk
dan jasa menjadi bentuk lain
2. Kegiatan harus dilakukan dengan benar sejak
awal hingga akhir
3. Pelanggan bersedia untuk membayar produk jadi
tersebut
NON VALUE ADDED – Aktivitas
tidak bernilai tambah

 NVA = prosesnya
 NVA pasti terjadi/ dilakukan agar dapat mencapai
VA yang diharapkan oleh pelanggan
WASTE – Aktivitas pemborosan yang
tidak diperlukan
 MUDA = kegiatan yang menyerap atau memboroskan
sumber daya seperti pengeluaran BIAYA ataupun
WAKTU tambahan tetapi TIDAK MENAMBAHKAN
NILAI apapun dalam kegiatan tersebut

 MURI = pembebanan yang berlebihan, keterpaksaan


atau melampaui batas yang diberikan kepada sumber
daya

 MURA = suatu ketidakmerataan, ketimpangan,


ketidak teraturan.
Konsep PROFIT
 Basic Cost, harga dasar yang harus dikeluarkan
untuk dapat membuat produk
 Un-expected Cost, biaya-biaya yang tidak terlihat
atau tidak terduga
 Profit, keuntungan yang diperoleh dari produk
yang ditawarkan kepada pelanggan
STRATEGI
1. Mengurangi Profit, mengurangi profit/
keuntungan yang didapat dari pelanggan
2. Mengurangi Basic Cost, mengurangi biaya
pokok dalam sebuah proses produksi
3. Menghilangkan Un-expected Cost,
menghilangkan biaya tidak terduga
MACAM – MACAM WASTE
1. DEFECT = Kesalahan dalam melakukan pekerjaan
atau informasi yang salah
2. OVERPRODUCTION = Pekerjaan yang dilakukan
yang tidak diperlukan atau melebihi dari kebutuhan
3. WAITING = Pemborosan waktu karena menunggu
suatu proses
4. NON UTILIZED TALENT = Pemborosan karena
petugas yang tidak paham, kemampuan yang kurang,
pekerjaan yang dilakukan tidak maksimal karena
bukan tugasnya/ bukan bidangnya.
Lanjutan .......
5. TRANSPORTASI = Pergerakan pasien atau
material medis yang tidak berguna
6. INVENTORY = Penumpukan stok
7. MOTION = Pergerakan petugas yang tidak
berguna
8. EXTRA PROCESSING = Aktifitas berlebih dari
yang dibutuhkan
DEFECT – Produk/ jasa yg tdk sesuai
dgn harapan pelanggan
 Cara mengatasi :
1. Seluruh tim harus mengetahui siapa yang
penting di dalam perusahaan/ RSI ini
2. Meningkatkan kompetensi SDM
3. Membuat standar
OVER PROCESSING – Proses yang
berlebihan
 Penyebab :
1. Komunikasi antar tim yang kurang efektif
2. Tahapan proses yang terlalu banyak
3. Masih manual, tidak menggunakan teknologi
untuk mempermudah proses
4. Kebutuhan pelanggan yang tidak terdefinisi
dengan baik
5. SDM kurang kompeten
6. Alat tidak mendukung
MOTION – Gerakan yang tidak perlu/
waste
 Cara mengatasi : 5 R
1. Ringkas
2. Rapi
3. Resik
4. Rawat
5. Rajin
INVENTORY – Berlebihnya stok
barang
 Cara mengatasi :
1. Membuat Work Standard
2. Menggunakan KANBAN
3. Menerapkan 5 R
4. Menerapkan Just in Time (JIT)
TRANSPORTATION – Pergerakan produk
yang tidak memberikan nilai tambah
 Cara mengatasi :
1. Mengubah tatanan lay-out
2. Menggunakan alat atau teknologi yang lebih
efektif dan efisien
3. Just in Time
4. Menghasilkan produk-produk yang daya jualnya
tinggi/ sesuai kebutuhan marketshare-nya
WAITING – waktu yang terbuang sia-
sia
 Cara menghilangkan :
1. Takt Time (memperhitungkan waktu proses,
tidak ada bottleneck)
2. Menerapkan TPM (Total Productive
Maintenance)
3. Mengurangi kelebihan material/ produksi
4. Menerapkan SPO dengan jelas
5. Menggunakan LSW (Leader Standar Work)
OVER PRODUCTION – produksi
berlebihan
 Membuat lebih banyak dari yang diperlukan
 Membuat lebih dini dari yang diminta pasar
 Membuat lebih cepat dari yang diperlukan
UNDER UTILIZED PEOPLE
 Pekerja lamban dan tidak tangkas
 Pekerja malas atau tidak termotivasi dalam bekerja
 Pekerja terlalu sering membutuhkan bantuan orang
lain
 Pekerja bekerja bukan pada bidangnya atau
keahliannya
WASTE OF ACTION – pemborosan
bertindak
 Penyebab :
1. Tidak ada komitmen dan konsistensi
2. Keputusan berdasarkan emosi sesaat
3. Tidak mengikuti regulasi
KAIZEN
 Perbaikan berkesinambungan
 Melakukan perbaikan setiap hari, semua orang
melakukan perbaikan, semua tempat dilakukan
perbaikan, dari peningkatan bertahap hingga
berdampak pada perubahan yang positif dan cepat.
 Berfokus pada perbaikan terus menerus
SPIRIT KAIZEN
 1. Tinggalkan IDE STATIS, gunakan
KREATIFITAS
 2. Tinggalkan ALASAN dan cari SOLUSI
 3. Koreksi PROSES bukan ORANGNYA
 4. Pilih solusi yang paling SEDERHANA, yang
bisa dilakukan dengan segera
 5. Perbaiki kesalahan dengan SEGERA
 6. Tanya MENGAPA bukan SIAPA
 7. Cari ide dari BANYAK ORANG
 8. Tidak berhenti melakukan PERBAIKAN
LANGKAH KAIZEN STORY
1. Identifikasi Masalah
2. Pengukuran kondisi saat ini
3. Analisa Akar Masalah
4. Kumpulkan Ide
5. Pilih 1 ide solutif yang akan diimplementasikan
6. Implementasi pada waktu masa uji coba
7. Evaluasi
8. Stabilisasi dan standarisasi
9. Laporkan
TAHAP MENGHILANGKAN
WASTE
 Defect sampai ke pelanggan
 Defect tidak sampai ke pelanggan
 Meminimalkan defect
 Defect tidak meninggalkan proses
 Tidak ada defect
 Improvement proses lebih cepat dan lebih baik
KESIMPULAN
Kita semua bisa memulai melakukan LEAN
MANAGEMENT secara sederhana, hanya dengan
melakukan :

1. Temukan WASTE “LIMBAH” disekitar kita (hal-


hal yang membutuhkan waktu, tenaga dan biaya
yang tidak diperlukan)
2. Temukan IDE KREATIF yang paling sederhana
yang PALING bisa kita lakukan
ENDING
Benar adanya, bahwa MASALAH bukan
pada kurangnya ilmu kita untuk
mendapatkan solusi,
melainkan pada KEMAUAN dalam diri untuk
mencari solusi

Terima Kasih............

Anda mungkin juga menyukai