Anda di halaman 1dari 29

KONSEP

TRIAGE
Oleh :
dr. DINA MARIYATI
LATAR BELAKANG
• Kata triage berasal dari bahasa Perancis ‘trier’,
yang berarti membagi/ memisahkan. Cara
pemisahan pasien dengan triage berdasarkan
riwayat penyakit yang dialami.
• Pada 1846, John Wilson memperkenalkan
kontribusi utama untuk triage saat ini. Dia
menuliskan, untuk pembedahan darurat
agar menjadi efektif, ini harus diutamakan
pada pasien yang membutuhkan, hal ini
diterapkan pada kedua jenis pasien yaitu
pasien yang memerlukan perawatan
segera (darurat) dan pasien yang
penanganannya dapat ditunda
• Selama Perang Dunia II, rata-rata waktu
yang dibutuhkan dari terjadinya luka
hingga perawatan definitif dari 12-18 jam,
hal ini berkurang selama konflik Vietnam
menjadi kurang dari 2 jam. (Departement
Emergency Hospital Singapore, 2009)
PENGERTIAN
• Kata triage berasal dari bahasa Perancis
“trier” yang artinya mengelompokkan/
mengklasifikasikan. Penggunaan awal
kata “trier” mengacu pada penapisan
screening di medan perang.
TUJUAN
• Tujuan triage yaitu memilih atau
menggolongkan semua pasien yang
datang ke UGD dan menetapkan prioritas
penanganannya. (Oman, 2000 : 1)
• Triage merupakan kunci utama dari
managemen medis penanganan disaster.
Dengan pelaksanaan triage yang akurat akan
membantu menyelamatkan banyak korban
bencana maupun korban perang secara
maksimal.
• Triage juga berarti suatu sistem pemisahan
pasien atau mengkategorikan pasien
berdasarkan kegawatannya yang
memerlukan tindakan segera.
PRINSIP TRIAGE
a) TRIAGE HARUS CEPAT DAN TEPAT
b) PEMERIKSAAN HARUS ADEKUAT DAN
AKURAT
c) KEPUTUSAN YANG DIAMBIL BERDASARKAN
PEMERIKSAAN
d) MEMBERIKAN INTERVENSI BERDASARKAN
KEAKUTAN KONDISI
e) KEPUASAN PASIEN TERCAPAI
PRINSIP UMUM LAIN DALAM
ASUHAN KEPERAWATAN
a) Penjaminan keamanan diri perawatan dan klien terjaga, perawat harus
menerapkan prinsip universal precaution, mencegah penyebaran
infeksi dan memberikan asuhan yang nyaman untuk klien
b) Cepat dan tepat dalam melakukan triage, menetapkan diagnose
keperawatan, tindakan keperawatan dan evaluasi yang berkelanjutan
c) Tindakan keperawatan meliputi resusitasi dan stabilisasi diberikan
untuk mengatasi masalah biologi dan psikologi klien
d) Penjelasan dan pendidikan kesehatan untuk klin dan keluarga
diberikan untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kerjasama
perawat dan klien
e) System monitoring kondisi klien harus dapat dijalankan
f) Sisten dokumentasi yang dipai dapat digunakan secara mudah, cepat
dan tepat
g) Penjaminan tindakan keperawatan secara etik dan legal keperawatan
perlu dijaga.
TIPE TRIAGE
A. DAILY TRIAGE
B. MASS CASUALTY INCIDENT
C. DISASTER TRIAGE
D. MILITARY TRIAGE
E. SPECIAL CONDITION TRIAGE
ISTILAH-ISTILAH
a) GAWAT DARURAT (P1)
Keadaaan yang mengancam nyawa/adanya gangguan ABC dan perlu tindakan
segera, misalnya cardiac arrest, penurunan kesadaran , trauma mayor dengan
perdarahan hebat
b) GAWAT TIDAK DARURAT (P2)
Keadaan mengangancam nyawa tetepi tidak memerlukan tindakan darurat. Setelah
dilakukan resusitasi maka ditindak lanjuti oleh dokter specialis. Misalnya : pasien
kanker tahap lanjut, fraktur, sickle cell dan lainya.
c) DARURAT TIDAK GAWAT (P3)
Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan tindakan darurat. Pasien
sadar, tidak ada gangguan ABC dan dapat langsung diberikan terapi definitif. Untuk
tindak lanjut dapat ke poliklinik, misalnya: laserasi, fraktur minor/tertutup,sistitis, otitis
media dan lainya.
d) TIDAK GAWAT TIDAK DARURAT
Keaadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi tidak memerlukan tindakan gawat.
Gejala dan tanda klinis ringan/asimptomatis. Misalnya penyakit kulit, batuk, flu, dan
sebagainya (ENA, 2001;Iyer, 2004)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai