Anda di halaman 1dari 8

Modul Ke : BAHASA INDONESIA

03 Fakultas :
Bisnis dan Ilmu Sosial
Ragam Bahasa Indonesia

Program Studi :
Manajemen

Kordia Habsah, M.Pd.

P1
Pendahuluan

• Seiring dengan perubahan masyarakat, bahasa pun mengalami perubahan.


Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.
Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang
cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia
sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena
itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan
keperluannya, apapun latar belakangnya.
• Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik
(mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam
karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau
di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku
atau ragam bahasa resmi.
FAKTOR KERAGAMAN BAHASA

Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya


keragaman bahasa, diantaranya :
• Faktor Budaya atau letak Geografis
• Faktor Ilmu pengetahuan
• Faktor Sejarah
Macam-macam ragam Bahasa Indonesia
• Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Ragam Lisan
Ragam Tulis

• Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur


Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari
ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
 Contoh ragam dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’
 Contoh ragam terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
 Contoh ragam resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
 Contoh ragam tak resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’  

• Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan

        
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
1. Hiperkorek
• Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena
“membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga menjadi
salah.
2. Pleonasme
• Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena kelebihan
dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak diperlukan.
3. Kontaminasi
• Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris
contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata itu
diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya ‘kacau’ dan
kerancuan artinya ‘kekacauan’. Yang dimaksud kacau ialah
susunan unsur bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan
kata.
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia

4. Perombakan Bentuk Pasif


5.Kesalahan berbahasa yang berhubungan
dengan pemakaian / penghilangan kata tugas
Kesalahan pemakaian kata tugas dalam
berbahasa Indonesia.
6.Pengaruh bahasa daerah
7.Pengaruh bahasa asing
Daftar Pustaka

• Arifin, E. Zaenal. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akapress.


• Depdikbud. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka.
• Keraf, Gorys. 1993. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
• Satata, Sri, Devi S, dan Dadi W. 2012. Bahasa Indonesia, Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadianional. Jakarta: Mitra Wacana Media.
• Solihin, dkk. 2003. Terampil Berbahasa Indonesia. Jakarta: Uhamka Press.

P20
Terima Kasih
Kordia Habsah,M.Pd.

P21

Anda mungkin juga menyukai