PENDIDIKAN PANCASILA
DEMOKRASI PANCASILA
Disusun oleh :
Putri Amalia (19.1.01.10.0004)
Ainun Febi Qur’atin (19.1.01.10.0030)
HAKIKAT DEMOKRASI
Hakikat Demokrasi Kata demokrasi dapat ditinjau dari dua pengertian, yaitu
pengertian secara etimologis atau bahasa, dan pengertian secara terminologi atau
istilah.
1. Pengertian Demokrasi Secara Etimologis
Secara etimologis atau secara bahasa, demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yang
terdiri atas dua perkataan, yaitu “demos” yang berarti rakyat, dan “cratos” atau
“cratein” yang berarti pemerintah. Dari kata tersebut berarti demokrasi adalah
mengandung arti pemerintahan rakyat, yang lebih dikenal dengan pengertian
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. (government from the people,
by the people and for the people).
Pada pengertian di atas, akan menimbulkan kontradeksi dalam pemahamannya. Karena
dengan demikian berarti bahwa rakyat yang banyak memerintah yang sedikit. Pada hal
dalam kenyataannya justru sebaliknya, yaitu yang sedikit memerintah yang banyak dan
jumlah yang banyak diperintah oleh yang sedikit. Walaupun demikian dapat dikatakan,
bahwa demokrasi adalah sebagai suatu sistem pemerintahan dengan mengikut sertakan
rakyat.
LANJUT
Ada dua hal penting yang patut dikemukakan berkaitan dengan maslah
demokrasi di Indonesia, yaitu pertama tentang demokrasi di Desa, dan
yang kedua berkaitan dengan demokrasi Pancasila.
1. Demokrasi di Desa
Sebagaimana dikatakan Muhammad Hatta (1953), bahwa Indonesia sejak
dahulu kala telah mempraktikkan ide-ide tentang demokrasi, meskipun
masih sederhana dan bukan dalam tingkat kenegaraan, (masih dalam skala
desa). Misalnya di desa-desa Indonesia telah menjalankan demokrasi pada
saat mereka memilih pemimpin. Adanya budaya bermusyawarah dalam
setiap pengambilan keputusan, yang berdampak kepada masyarakat luas.
Sehingga di Jawa musyawarah dikenal dengan istilah Rembug Desa, di
Minagkabau di kenal dengan sebutan Musyawarah Nagari, di Bali dikenal
Sakehe Desa, di Sasak dikenal dengan Begundem, dan lain-lain
sebagainya.
Demokrasi ditingkat desa dia memiliki beberapa unsur, yang terdiri
dari: rapat, mufakat, gotong royang, hak mengadakan protes bersama,
hak menyingkir dari kekuasaan raja absolut. kelima unsur tersebut
dapat dikembangkan menjadi konsep demokrasi Indonesia yang
modern. Dan demokrasi Indonesia modern, menurut Muhammad
Hatta harus meliputi tiga hal, yang terdiri dari: pertama, demokrasi di
bidang politik, kedua: demokrasi di bidang ekonomi, dan ketiga:
demokrasi di bidang sosial. Di bidang politik demokrasi di Indonesia
tidak berbeda dengan demokrasi yang ada di Barat. Yang berbeda
adalah demokrasi ekonomi dan demokrasi sosial, karena mereka tidak
mengenal dengan kedua demokrasi tersebut. Sementara demokrasi di
Indonesia, harus meliputi demokrasi ekonomi, artinya di bidang
ekonomi bangsa Inonesia tidak boleh bersikap individualis, tetapi
harus kolektifitas. (Winarto, 2013: 115-116).
Demokrasi Pancasila
Demokrasi yang berkembang di Indonesia adalah demokrasi Pncasila.
Dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila pada Pancasila sesuai
dengan ajaran-ajaran demokrasi. Dia tidak bersifat otoritarian dan tidak
totalitarian. Sehingga sangat cocok dijadikan dasar negara yang
mendukung demokratisasi, seperti negara Indonesia. Dan nilai-nilai
luhur Pancasila yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, sangatlah
sesuai dengan pilar-pilar demokrasi modern.
Oleh sebab itu manakala kita mengkaji nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila, niscaya kita akan mendapatkan nilai-nilai
demokratis sebagaimana berikut ini:
1. Kedaulatan Rakyat
2. Republik
3. Negara berdasar atas hukum
4. Pemerintahan yang Konstitusiona
5. Sistem pemerintahan
6. Prinsip Musyawarah
7. Prinsip Ketuhanan
lanjutan
Maka demokrasi Pancasila itu dapat diartikan secara luas
maupun secara sempit, hal tersebut sebagaimana berikut ini:
a. Secara luas:
Demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
didasarkan pada nilai-nilai Pncasila dalam bidang politik,
ekonomi dan sosial.
b. Secara sempit:
Demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang
dilaksanakan menurut hikmat kebijakasanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
C. Pekembangan Demokrasi
Indonesia.
Membicarakan tentang perkembangan demokrasi Indonesia, tidak lepas
dari periodesasi demokrasi yang pernah ada dan berlaku dalam sejarah
Indonesia. Miriam Budiardjo (2008) menyatakan, dipandang dari sudut
perkembangan sejarah demokrasi Indonesia hingga masa Orde Baru,
dapat dibagi dalam 4 (empat) masa, yaitu:
a. Masa Republik Indonesia I (1945-1959). Yang dinamakan masa
Demokrasi Konstitusional.
b. Masa Republik Indonesia II (1959-1965), yaitu masa Demokrasi
Terpimpin (Guided Democracy).
c. Masa Republik Indonesia III (1965-1998), Periode ini merupakan
masa pemerintahan presiden Soeharto dengan Orde Barunya.
d. Masa Republik Indonesai IV (1998-Sekarang). Yaitu masa reformasi.
LANJUT
1. Bahwa demokrasi Pancasila itu ia meliputi segi bentuk mapun isinya. Segi
bentuk maksudnya demokrasi Pancasila didasarkan atas
permusyawaratan/perwakilan, yaitu berupa cara pengambilan keputusan yang
demokratis. Sedangkan dari segi isinya ialah bahwa hasil keputusan yang
diambil haruslah demokratis, yang bermuara pada kepentingan seluruh rakyat,
bukan bermuara kepada kepentingan perorangan atau golongan semata.
2. Bahwa dalam demokrasi Pancasila, pemerintah tidak mengenal pemisahan
kekuasaan berdasarkan paham kekeluargaan, maksudnya dalam demokrasi ini
tidak dikenal adanya bentuk-bentuk oposisi, diktator mayoritas, dan tirani
minoritas. Hubungan antara lembaga pemerintahan dengan lembaga-lembaga
negara lainnya, senantiasa dilandasi oleh semangat kebersamaan, keterpaduan,
dan keterbukaan yang bertanggung jawab.
E. Hakikat Makna Dari Demokrasi Pancasila
3. Demokrasi Pancasila di bidang ekonomi tercermin dalam pasal 33 UUD
1945, dimana dalam pasal (1) disebutkan :”Perekonomian disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas kekeluargaan”. Pasal (2) “Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara”. Kemudian pasal (3) disebutkan: “Bumi dan air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai Negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”. Kemudian pada
pasal (4) berbunyi: “Perekonomian nasional diselenggarakan bedasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan liangkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
4. Di bidang Petahanan Negara, tercermin dalam rumusan Pasal 30 UUD 1945.
Penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara, dilaksanakan dengan sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta, yang bersifat kesemestaan, kerakyatan,
kewilayahan, serta dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban bela Negara
bagi setiap warga Negara, dengan mendayagunakan secara optimal dan terpadu.
F. Unsur-Unsur Demokrasi/Demokrasi Indonesia.