Anda di halaman 1dari 7

Cerita Pengalaman:

TAHAPAN
PEMBETUKAN BMT
NU KAB/KOTA
AULA PCNU JOMBANG, 11 SEPTEMBER 2021/ SAFAR 1443
PRINSIP UTAMA
Jelas bahwa BMT NU adalah organisasi lain di luar NU. Meskipun sama-sama berbasis
keanggotaan, BMT NU berbentuk Koperasi dan NU berbentuk Perkumpulan. Keduanya
berada dalam ruang yang berbeda, yakni sosial agama dan ekonomi.
Profesional, saling menjaga untuk tidak melakukan intervensi di wilayah teknis operasional
BMT NU.
BMT NU harus mencerminkan kepesertaan pengurus NU dalam stuktur organisasi dan
pembuatan kebijakan-kebijakan pokok
BMT NU adalah upaya untuk membangun organisasi keuangan yang kuat, media mendidik
kader dan ideologi Aswaja An Nahdliyah
Laba merupakan dampak dari aktifitas, penting namun bukan tujuan utama. Maka BMT NU
semaksimal mungkin memberikan manfaat kepada anggota/ nahdliyin dan organisasi.
KERANGKA KERJA
Pertama mendirikan BMT NU ditingkat PC, kemudian mendidirikan merata di setiap MWC.
Sebagai wujud kesatuan, kantor BMT NU menempati salah satu ruang di Kantor NU atau
dalam satu kawasan di cabang atau MWC
BMT NU dibangun dan dikelola dengan mengandalkan sumberdaya NU, yaitu para kader
NU.
Kelembagaan BMT NU berbasis keanggotaan, individu. Maka modal yang digunakan berasal
dari iuran pokok dan wajib anggota, bukan penguasaan modal oleh perorangan.
Memastikan dalam Anggaran Dasar BMT NU; (1) terdapat keterlibatan NU dalam proses
pendirian, (2) NU dapat menentukan arah kebijakan, (3) perolehan 10% dari SHU per tahun
=> PCNU dan PWNU.
BMT NU harus dikelola secara professional.
KERANGKA OPERASIONAL
BMT NU diarahkan dalam perjuangan dan pengelolaan tidak bisa lepas dari kebijakan PCNU.
Membangun dan mengembangkan sinergitas antar lembaga sehingga berdampak memperkuat
masing-masing peran
Mendukung upaya NU untuk mengembangkan usaha ekonomi lainnya sebagai cara menuju
kemandirian organisasi
TAHAPAN PEMBENTUKAN
BMT NU
RAPAT
RAPAT RAPAT
Calon Pengawas, Pengurus dan
Kebijakan Strategis PCNU Harian Syuriyah-Tanfidziyah
Pengelola
• Kebijakan PWNU ttg BMT NU • Mendiskusikan pola • Memetakan dan memastikan
• Kebijakan PCNU melalui hubungan PCNU dan BMT minimal 20 orang calon
Rapat Pleno, atau rapat • Mendiskusikan AD BMT NU anggota.
PCNU + Lembaga, dan MWC. • Memilih calon Dewan • Memetakan dan memastikan
• Pendirian BMT NU sebagai Pengawas 3 org, mendapat tabungan diawal
program kerja NU di tingkat • Calon Pengurus 3 org (Ketua, hingga 100 Jt
kabupaten/ Kota Sekretaris, dan Bendahara). • Mempersiapkan Rapat
• Calon Pengelola: Pimpinan Anggota Tahun I (Pendirian
Cabang Utama, Marketing BMT NU KAB/KOTA)
dan Teller. • Syarat anggota: FC KTP, Iuran
• CS, Legal, Admin Masih Bisa SIMPO dan SIMWA
digabung oleh Teller.
TAHAPAN PEMBENTUKAN
BMT NU

Menuju Lounching LOUNCHING


Setelah RAT
BMT NU BMT NU
• Memenuhi sarana • Pemenuhan sarana • Pembentukan
dan prasarana • Praktek untuk kepanitian
• Proses Magang ke mencapai target • Undangan
BMT NU yang penabung 100 jt • dll
dituju • Evaluasi
KEBUTUHAN MAGANG DAN
SARANA PRASARANA
MAGANG SARANA PRASARANA
NO ITEM HARGA
Waktu, 1-3 1 Komputer Desktop 7,5 Jt
bulan 2 Passbook 7 Jt
3 Printer Deskjet 3 Jt
Akomodasi 4 Brangkas 7 Jt
sehari-hari 5 Filling cabinet 2 Jt
6 Sistem keuangan 15 Jt
Kendaraan 7 Meja teller 8 Jt
transportasi 8 ATK, buku, dll menyesuaikan
9 Renovasi dan logo menyesuaikan

Anda mungkin juga menyukai