1. Melakukan pencairan harta dan atau penagihan piutang kpd para debitur
2. Melakukan pembayaran kewajiban bank kpd para kreditur
3. Melakukan pengalihan seluruh harta dan kewajiban bank pd pihak lain,
apabila disetujui BI
4. Menyusun neraca akhir likuidasi dan melaporkannya pd BI, dan
mempertanggungjawabkannya pd RUPS (ps.19 (1))
5. Mengumumkan berakhirnya likuidasi dan menempatkannya pd berita
negara serta memberitahukan pd instansi yg berwenangdan pd
Deprindag agar nama badan hukum tsb dicoret dari daftar perusahaan
apabila neraca akhir likuidasi telah disetujui BI dan diterima oleh RUPS
(ps.19 (2))
6. Membubarkan tim likuidasi apabila telah selesai
menjalankan tugasnya (ps.19 (2))
• Larangannya : memperoleh keuntungan diri sendiri
• Pengawasan pelaksanaan Likuidasi dilakukan oleh BI
• Dalam masa likuidasi dewan direksi/komisaris menjadi
non aktif, dg tetap memiliki kewajiban utk setiap saat
membantu memberikan segala data dan informasi yg
diperlukan oleh tim
Kepailitan pd Bank
• Bank dipailitkan dalam hal :
a. berada dlm keadaan berhenti membayar, yaitu tidak mampu atau tidak
mau membayar sedikitnya satu utang yg telah jatuh waktu dan dapat
ditagih
b. telah terdapat dua atau lebih kreditur yg salah satu dari mereka
piutangnya sudah dapat ditagih
• Kepailitan bank diajukan oleh BI
• Alasan bank tidak boleh menjadi pihak yg dapat mengajukan pailit :
a. kondis tsb tdk digunakan o/ pemegang saham sbg upaya utk menghindari
diri dr tanggung jawab thdp para kreditur termasuk para nasabah
b. agar bank tidak mengabaikan pembayaran kewajiban pd kreditur2 yg
diistimewakan (dalam hal pencabutan izin usaha dan likuidasi)
Merger Bank & Konsolidasi
Alasan merger :
1. utk meningkatkan modal dlm rangka memenuhi rasio
kecukupan modal yg ditentukan BI
2. utk mengatasi keadaan bank yg bermasalah