QUR’AN
Disusun oleh :
1. Fazry Rasyid : 2113130147
2. Liana Safitri : 2113130090
3. Khalimatus Sa’diah : 2113130129
4. Maulida : 2113130126
1. Pengertian mu’jizat dan i’ja al-qur’an
1.1 Pengertian mu’jizat
• Pengertian mukjizat secara lughawi atau bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), mukjizat artinya kejadian atau peristiwa ajaib yang sukar
dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Pengertian ini senada dengan pengertian
mukjizat jika ditinjau dari bahasa asalnya, yakni bahasa arab.
ketidakmampuan atau yang Kata mukjizat diambil dari bahasa arab a’jaza-i’jaz yang
mengandung arti melemahkan musuh apabila ditantang. Pelakunya (yang
melemahkan) dinamakan mukjiz dari pihak yang mampu melemahkan pihak lain
sehingga mampu membumbungkan lawan, dinamakan mukjizat. Tambahan
ta’marbuthah pada akhir kata itu mengandung makna mubalaghah (superlative).
• Mukjizat disefinisikan antara lain sebagai suatu hal atau peristiwa luar biasa
yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai bukti
kenabiannya yang ditantangkan kepada orang orang yang ragu untuk
melakukan atau mendatangkan hal serupa, tetapi mereka tidak mampu
menyanggupi tantangan itu. Dengan redaksi yang berbeda, mukjizat
didefinisikan pula sebagai sesuatu luar biasa yang diperlihatkan Allah
melalui para Nabi dan Rasul-Nya. Sebagai bukti atas kebenaran pengakuan
kenabian dan kerasulannya.
1.2 Pengertian i’ja al-qur’an
• Secara bahasa, kata i’jaz berasal dari kata ‘ajz yang berarti kelemahan atau
ketdakmampuan. Kata I’jaz adalah bentuk nomina verbal dari kata ‘ajaza yang
berarti mendahului. Dengan demikian istilah al-I’jaz al-‘Imi (kemukjizatan ilmiah)
Alqur’an dan al-hadits misalnya mengandung makna bahwa kedua sumber ajaran
agama itu telah mengabarkan kepada kita tentang fakta fakta lmiah yang kelak
ditemukan dan dibuktikan oleh eksperiment sains umat manusia, dan terbukti tidak
dapat dicapai atau diketahui dengan sarana kehidupan yang ada pada zaman
Rasulullah saw. Hal itu membuktikan kebenaran yang disampaikan oleh Rasulullah
saw.
2. Unsur Unsur Mukjizat
• Dari pengertian mukjizat yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan, bahwa mukjizat ialah
sesuatu yang luar biasa bertujuan untuk membuktikan kenabian seorang Nabi, atau kerasulan
seorang Rasul dan menambah keyakinan para pengikut Nabi tersebut dan tidak ada yang dapat
mengalahkannya, atau berbuat sepertinya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al Baqarah (2): 23-
24)
Dari uraian di atas dapat pula disimpulkan, bahwa mukjizat :
• a) Sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan
b) Suatu yang terjadi di luar kebiasaan itu nampak pada diri seorang Nabi/Rasul.
c) Sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan itu disertai dengan adanya tantangan
d) Sesuatu yang terjadi di luar kebiasaan itu tidak dapat ditantang atau tidak dapat dikalahkan.
5. Aspek Aspek I’ja Al-Qur’an
• Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Allah menurunkan al-Qur’an kepada nabi Muhammad SAW
adalah sebagai bukti kerasulannya, dan apa yang diturunkan kepada beliau benar-benar terjamin keautentikan dan
kebenarannya, dan bagi orang yang ragu dan yang menolaknya Allah sendiri menantang mereka yaitu dengan membuat
satu surah saja yang serupa dengan al-Qur’an. Dan ternyata tidak ada seorangpun yang mampu untuk menandinginya.
Adapun tantangan yang terdapat dalam al-Qur’an itu, sesungguhnya menurut pemakalah adalah suatu yang luar biasa.
Artinya ketika tantangan itu dilontarkan kepada mereka yang tidak percaya dan bagi orang yang ragu, menunjukkan
bahwa al-Qur’an itu adalah kebenaran yang siap untuk memberikan petunjuk bagi siapa saja yang tunduk kepadanya.
Dan apabila ada orang yang merasa hebat dan pintar sesungguhnya al-Qur’an selalu siap untuk menguji kehebatan
mereka itu.
• Kemudian sebagai kesimpulan terakhir dapatlah dikemukakan bahwa bagi Allah sehebat apapun manusia itu tidaklah
ada apa-apanya disisinya. Oleh sebab itu tidak ada hak bagi manusia untuk sombong dan angkuh. Sepintar apapun
hendaklah selalu tunduk kepada Allah serta seyogianyalah al-Qur’an menjadi pedoman hidup setiap aspek kehidupan.