Anda di halaman 1dari 13

Pembelajaran Praktik

Kerja Lapangan untuk


Meningkatkan Kualitas
Peserta Didik

OLEH KELOMPOK 4 :
DESY ARYANI 1903101011
REZA KRISTI O 1903101024
INDAH DWI J 1903101040
A. Praktik Kerja Lapangan
1. Pengertian Praktik Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu bentuk emplementasi secara sistematis dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
kerja secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Praktek kerja Lapangan merupakan lahan pelatihan profesionalisme siswa yaitu dengan proses
penguasaan ketrampilan melalui bekerja langsung di lapangan kerja. Kreatifitas dan inisiatif dalam
bekerja di industri akan melatih siswa mengembangkan ide-idenya, semakin kreatif dan berinisiatif
siswa dalam mengembangkan idenya siswa akan semakin punya keinginan untuk berwirausaha,
karena dalam berwirausaha dituntut kreatifitas dan inisiatif yang tinggi dalam menghadapi
persaingan didunia industri.
2. Tujuan diadakannya Praktik Kerja Lapang

a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha, Menumbuhkan dan meningkatkan


sikap profosional yang diperlukan siswa untuk memasuki dunia usaha,
Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagaipersiapan dalam
menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya
b. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional
c. Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and match)
antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja.
d. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
berkualitas profesional, dengan memanfaatkan sumberdaya pelatihan yang ada di
dunia kerja.
e. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan
3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan

● Manfaat bagi Peserta Didik


1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah.
2. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman
kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos
kerja yang tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja
● Manfaat bagi Sekolah
1. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan DU/DI.
2. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.
3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
4. Meningkatkan kualitas lulusan.
Lanjutan
● Manfaat bagi Dunia Kerja
1. DU/DI lebih dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat sekolah sehingga
dapat membantu promosi produk.
2. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DU/DI.
3. DU/DI dpat mengembangan proses dan atau produk melalui optimalisasi
peserta PKL.
4. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
5. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat berkontribusi terhadap dunia
pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari instruksi Presiden
Praktik kerja lapangan dilaksanakan
pada saat siswa kelas XI semester
ganjil selama 3 bulan dengan
didahului pembekalan. Praktik
4. Pelaksanaan Praktik Kerja tersebut dapat dilaksanakan pada
Lapangan industri besar, menengah, kecil, home
industri, ataupun unit produksi
sekolah. Proses pembelajaran ini
dirancang sedemikian rupa oleh
sekolah dan institusi pasangan
sehingga dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa
mengenai kondisi dunia kerja.
B. Kualitas Peserta Didik
1. Pengertian Kualitas Peserta Didik

Di dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu


mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari
konteks “proses” pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai
input (seperti bahan ajar: kognitif, afektif dan, psikomotorik),
metodologi (yang bervariasi sesuai dengan kemampuan guru),
sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana
dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang
kondusif. Manfaat Kualitas Peserta Didik.
2.  Indikator Kualitas Peserta Didik

● Siswa sebagai Pusat Belajar


Proses pembelajaran memperhatikan bakat, minat, kemampuan, cara dan strategi belajar,
motivasi belajar, dan latar belakang sosial siswa, serta mendorong siswa untuk
mengembangkan potensinya secara optimal.
● Belajar melalui Pengalaman
Proses pembelajaran perlu menyediakan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari
dan atau dunia kerja yang terkait dengan penerapan konsep, kaidah dan prinsip ilmu yang
dipelajari
● Mengembangkan Penalaran Siswa
Membangun pemahaman akan labih mudah, melalui interaksi dengan lingkungan
sosialnya. Interaksi memungkinkan terjadinya perbaikan terhadap pemahaman siswa
melalui diskusi, saling bertannya, dan saling menjelaskan. Interaksi siswa dapat
ditingkatkan melalui belajar kelompok. Penyampaian gagasan oleh siswa dapat
mempertajam, memperdalam, memantapkan, atau menyempurnakan gagasan itu karena
memperoleh tanggapan dari siswa lain atau guru.
Lanjutan
● Belajar Sepanjang Hayat
Siswa memerlukan kemampuan belajar sepanjang masa untuk bisa bertahan (survive)
dan berhasil (sukses) dalam menghadapi setiap masalah sambil menjalani proses
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran perlu membekali siswa dengan keterampilan
belajar, yang meliputi pengembangan rasa percaya diri, keingintahuan, kemampuan
memahami orang lain, kemampuan berkomunikasi dan bekerja sama supaya mendorong
dirinya untuk senantiasa belajar, baik secara formal di sekolah maupun secara informal
diluar kelas.
● Belajar Mandiri
Belajar mandiri atau belajar yang tidak terterfokus kepada kehadiran sang guru, tatap
muka di kelas, dan kehadiran teman. Indikator ini dapat kita lihat pemberdayaan
perpustakaan sekolah, di mana perpustakaan sekolah dikunjungi oleh siswa tertentu.
Kualitas yang dicapai oleh peserta
didik dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang datang dari dalam maupun dari
3. Faktor yang mempengaruhi luar, faktor-faktor tersebut antara
kualitas peserta didik lain:
1. Sumber daya
2. Pertanggung jawaban
(accuantability)
3. Kurikulum
4. Cara meningkatkan kualitas peserta didik

A. Mengadakan pelatihan berbasis keterampilan di luar lembaga pendidikan resmi


seperti sekolah
B. Memperbaiki kualitas pengajar dengan cara mengadakan berbagai pelatihan,
mengadakan evaluasi berkala dan memberikan gaji yang layak sebaga reward.
C. Melalui manajemen pendidikan baik dan benar dalam melakukan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan penilaian agar pendidikan
berlangsung dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.
D. Dengan menggunakan media pembelajaran yang memadai sehingga peserta
didik akan lebih memahami dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang
ada sekarang
C. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Untuk
Meningkatkan Kualitas Peserta DidiK
Praktik kerja lapangan dilaksanakan pada saat siswa kelas XI semester ganjil
selama 3 bulan dengan didahului pembekalan. Proses pembelajaran ini dirancang
sedemikian rupa oleh sekolah dan institusi pasangan sehingga dapat memberikan
pengalaman nyata kepada siswa mengenai kondisi di DU/DI. Adapun pelatihan
untuk Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh siswa adalah pelatihan
On the Job Training (Latihan Sambil Kerja), yaitu bentuk kegiatan pelatihan
dengan melaksanakan kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa
(pekerjaan yang sesungguhnya) di institusi pasangan (DU/DI). Program PKL yang
sudah dilakukan siswa perlu dievaluasi untuk melihat kesesuaian antara program
dengan pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan sebagai dasar untuk penyusunan
program tindak lanjut yang harus dilakukan baik terhadap pencapaian kompetensi
siswa maupun terhadap program PKL. Dalam melaksanakana PKL peserta didik dapat
menambah ketrampilan dan kualitas nya sesuai dengan hal yang dilakukan atau
diajarkan di Suatu Perusahaan tempatnya melakukan Praktik Kerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai