Anda di halaman 1dari 44

TEKNIK PERAMALAN

UNTUK MEMPREDIKSI
PERMINTAAN

By:
Raniasari Bimanti Esthi, SE, MSi.
A. PENGERTIAN
Pengertian

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan


berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu
dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi
permintaan barang ataupun jasa.
Salah satu jenis peramalan adalah peramalan
permintaan.
Peramalan permintaan (fOrecasting Demand)
merupakan tingkat permintaan produk–produk yang
diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu
tertentu pada masa yang akan datang.
Jenis Permintaan menurut Vincers Gapers

1. Permintaan bebas ( independent Demand)


Merupakan permintaan terhadap material, suku cadang
atau produk yang bebas atau tidak terkait langsung
dengan struktur bill of material (BOM) untuk produk
akhir atau item teretentu.

2. Permintaan  tidak bebas( Dependent Demand)


Merupakan permintaan terhadap material , suku cadang
atau produk yang terkait langsung dengan atau
diturunkan dari struktur bill of material untuk produk
akhir atau item tertentu.
Tujuan Peramalan Dilihat dari Waktu

a.  Jangka pendek (Short Term)


Menentukan kuantitas dan waktu dari item dijadikan produksi. Biasanya
bersifat harian ataupun mingguan dan ditentukan oleh Low Management.

b.  Jangka Menengah (Medium Term)


Menentukan  kuantitas  dan  waktu  dari  kapasitas  produksi.  Biasanya
bersifat bulanan ataupun kuartal dan ditentukan oleh Middle Management.

c.  Jangka Panjang (Long Term)


Merencanakan  kuantitas  dan  waktu  dari  fasilitas  produksi.  Biasanya
bersifat tahunan, 5 tahun, 10 tahun, ataupun 20 tahun dan ditentukan oleh
Top Management.
Karakteristik Peramalan yang Baik

1.  Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan  diukur dengan hasil kebiasaan dan
kekonsistensian peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bisa
bila peramalan  tersebut bila terlalu tinggi  atau rendah
dibandingkan  dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil
peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan
relatif kecil. Peramalan  yang terlalu rendah akan mengakibatkan
kekurangan persediaan, sehingga permintaan
konsumen  tidak  dapat  dipenuhi  segera  akibatnya  perusahaan
dimungkinkan  kehilangan  pelanggan  dan  kehilangan  keuntungan
penjualan. Peramalan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan
terjadinya penumpukan persediaan, sehingga banyak modal yang
terserap sia –sia. Keakuratan dari hasil peramalan ini berperan
penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal.
Karakteristik Peramalan yang Baik

2. Biaya

Biaya  yang  diperlukan  dalam  pembuatan  suatu  peramalanada
lah tergantung dari jumlah item yang diramalkan, lamanya
periode peramalan, dan metode peramalan yang dipakai. Ketiga
faktor pemicu biaya tersebut akan mempengaruhi berapa banyak
data yang dibutuhkan, bagaimana pengolahan datanya (manual
atau komputerisasi), bagaimana penyimpanan datanya dan siapa
tenaga ahli yang diperbantukan. Pemilihan metode peramalan
harus disesuaikan dengan dana yang tersedia  dan tingkat
akurasi yang ingin didapat, misalnya item-item yang penting
akan diramalkan dengan metode yang sederhana dan murah.
Prinsip  ini merupakan adopsi dari hukum Pareto (Analisa ABC).
Karakteristik Peramalan yang Baik

3.Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana,
mudah dibuat, dan mudah diaplikasikan akan
memberikan  keuntungan  bagi  perusahaan.  Adalah
percuma memakai metode yang canggih, tetapi
tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan
karena keterbatasan dana, sumber daya manusia,
maupun peralatan teknologi.
Beberapa Sifat Hasil Peramalan

1. Ramalan  pasti  mengandung  kesalahan,  artinya  peramal hanya bisa


mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, tetapi tidak dapat
menghilangkan ketidakpastian tersebut.
2. Peramalan  seharusnya  memberikan  informasi  tentang beberapa  uk
uran kesalahan, artinya karena peramalan pasti mengandung
kesalahan, maka adalah penting bagi
peramal untuk menginformasikan  seberapa  besar kesalahan yang
mungkin terjadi.
3. Peramalan  jangka  pendek  lebih  akurat  dibandingkan  peramalan  ja
ngka panjang. Hal ini disebabkan karena pada peramalan jangka
pendek, faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan relatif masih konstan sedangkan masih
panjang periode peramalan, maka semakin besar pula kemungkinan
terjadinya  perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan. 
B. MENCOCOKKAN PENAWARAN &
PERMINTAAN

Untuk mencocokKan antara supply dan


permintaan maka disini perlu diperhatikan
apa saja faKtor-faktor yang mempengaruhi
tingkat permintaan(demand).
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Peramalan

1.   Kondisi umum bisnis dan ekonomi


2.   Reaksi dan tindakan pesaing
3.   Tindakan pemerintah
4.   Kecenderungan pasar
5.   Siklus hidup produk
6.   Gaya dan mode
7.   Perubahan permintaan
8.   Konsumen inovasi teknologi
Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Peramalan

Selain hal-hal di atas, yang diperhatikan juga untuk


mencocokkan antara supply dan demand adalah:
2. Pengaruh
1. Smart internet dalam
perkembangan
Pricing startegi harga

3. Peringatan
terhadap
penggunaan strategi
harga
1. Smart Pricing

Strategi harga telah dipakai beberapa perusahaan


seperti Dell, Nikon, dan Sharp. Strategi-strategi yang
dipakai mempunyai suatu kesamaan yaitu untuk
mempengaruhi permintaan pasar dengan
mengaplikasikan prinsip revenue management
techniques. Ada 2 cara pendekatan strategi harga yang
saling melengkapi satu sama lain yaitu, customized
pricing dan dynamic pricing.

a. Customized b. Dynamic
Pricing Pricing
a. Customized Pricing

Cusmotized pricing dilakukan dengan membedakan


kastemer sesuai dengan sensitivitasnya terhadap
harga. Salah satu caranya adalah dengan memberikan
rebate atau diskon. Beberapa perusahaan seperti Dell
dan Sharp menggunakan sistem diskon mail-in rebates
untuk membedakan customer berdasarkan
sensitivitasnya terhadap harga.
a. Customized Pricing

Mail in rebate. Dalam melakukan mail-in rebate, ada


beberapa hal yang harus diperhatikan : (1) With no rebate
retailer harus menentukan sendiri harga jual dan kuantitas
barang yang akan dipesan agar mendapat keuntungan yang
maksimal. Harga jual terhadap retail adalah proporsional,
namun tidak menguntungan bagi customer retailer. (2)
With mail in rebates. Manufaktur mempengaruhi demand
pasar dengan diskon, di sisi lain juga menawarkan insentif
kepada retailer untuk menaikkan jumlah order Walaupun
harga efektif yang harus ditawarkan menurun, namun
permintaan akan naik sehingga bisa melebihi keuntungan
jika dijual dengan harga efektif yang normal diberikan.
a. Customized Pricing

Mail in rebate Wholesale price. Menurut


pandangan dari segi manufaktur, ada beberapa
alasan mengapa mereka tidak menerapkan wholesale
price, seperti : Tidak semua customer mengirimkan
kembali kupon diskon. Retailer kemungkinan besar
akan menggunakan diskon dari wholesale price
untuk keuntungannya sendiri sehingga tidak
menaikan demand pasar. Strategi mail-in rebates
lebih menguntungkan karena selain dapat
menaikkan demamd dari pasar, juga bisa menaikkan
jumlah order dari retailer.
b. Dynamic Pricing

Dynamic pricing adalah merubah harga produk


setiap saat tanpa membedakan target pasar yang
ditujuStrategi ini telah dikembangkan sejak dulu dan
biasanya digunakan untuk media penjualan atau
promosi. Dynamic pricing diterapkan sebagai alat
untuk mencocokkan antara demand dan supply.
Dibutuhkan executive pada front-end dari supply
chain sebagai pengambil keputusan dari perubahan
harga yaitu dia yang paling tahu bagaimana keadaan
pasar saat itu dan masalah supply chain produk itu
sendiri.
b. Dynamic Pricing

Ada beberapa kunci pertimbangan saat akan menerapkan strategi


dymanic pricing untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari fixed-
pricenya : Available capacity dengan asumsi semua adalah sama, semakin
kecil kapasitas produksi dibandingkan dengan demand rata-rata, maka
semakin menguntungkan penggunaan dymanic pricing. Demand
variability keuntungan pengunaan dymanic pricing meningkat seiring
semakin besar nilai ketidakpastian demand berdasarkan coefficient of
variation. Seasonality in demand pattern penentuan harga berdasarkan
pada musim tertentu sesuai dengan permintaan terhadap produk tersebut
Length of the planning horizon. Semakin panjang planning produksi suatu
barang, semakin sulit untuk melakukan dymanic pricing. Berdasarkan
pada data dan model asumsinya, dynamic pricing dapat meningkatkan
profit 2-6 %. Peningkatan profit terjadi sangat significant untuk industri
dengan low profit seperti retail dan komputer.
2. Pengaruh Internet dalam Perkembangan Sstartegi
Harga

 Menu cost perubahan harga lebih mudah menggunakan internet


dibanding dengan cara konvensional.
 Lewat internet perubahan harga dapat di uodate dengan cepat tiap saat
 Lower buyer search price pencarian harga barang terendah memicu
terjadinya persainga antar penjual, di sini fokus strategi smart pricing
sangat berguna
 Visibility pemberian harga yang berbeda lewat situs privat sesuai dengan
geografi dan demografi, serta dapat mempengaruhi keputusan mengenai
harga, inventory dan produksi
 Customer segmentation data histori pembeli lebih mudah didapatkan
lewat intenet dibandingkan dengan toko konvensional lainnya
 Testing capability dapat mencoba melakukan tes efek terhadap harga
tertentu pada segelintir kelompok sebagai acuan dalam menentukan
strategi harga.
3. Peringatan terhadap Penggunaan Strategi
Harga

 Berdasarkan pengalaman sejumlah perusahaan,


apapun jenis strategi harga yang dipakai, stategi itu
harus adil kepada setiap customer.
C. TEKNIK PERAMALAN
Teknik Peramalan

• Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh


perusahaan adalah suatu pekerjaan yang perlu dilakukan
oleh setiap manajer perusahaan dalam rangka
memprediksi berapa besar peluang pasar yang tersedia di
masa depan.
• Peramalan permintaan merupakan usaha untuk
mengetahui jumlah produk atau sekelompok produk di
masa yang akan datang dalam kendala satu set kondisi
tertentu. 
Teknik Peramalan

• Hal yang perlu diingat adalah bahwa aktivitas peramalan


permintaan tidaklah dapat diartikan sebagai aktivitas yang
bertujuan untuk mengukur permintaan di masa yang akan
datang secara pasti, melainkan sekedar usaha untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya hal yang berlawanan
antara keadaan yang sungguh-sungguh terjadi di kemudian
hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan.
• Dengan kata lain, hasil maksimal dari aktivitas peramalan
adalah melakukan minimisasi ketidakpastian yang mungkin
terjadi di masa yang akan datang.
Teknik Peramalan

• Untuk melakukan forecasting atau peramalan terhadap


permintaan pasar, disini akan diuraikan berbagai metode
model peramalan terhadap permintaan pasar dari barang
atau jasa yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan.
• Secara garis besar terdapat dua macam metode peramalan
permintaan yang biasa dilakukan, yaitu metode kualitatif
dan kuantitatif.
Metode Peramalan Permintaan

1. Metode Kualitatif 2. Metode Kuantitatif


Teknik Survey ( riset pasar/
market research)

Teknik Jajak Pendapat (Opinion ●
Time series
Pools) ●
Metode trend least square

Metode  Delphi

Analogi  historis  (Historical  Analo

Metode causal
gy) ●
Metode Variasi Musim

Dugaan manajemen ( management
estimate ) atau Panel Consensus
1. Metode Kualitatif

 Peramalan  kualitatif  umumnya  bersifat  subjektif,  dipeng
aruhi  oleh intuisi, emosi, pendidikan, dan pengalaman
seseorang.
 Oleh karena itu, hasil peramalan dari satu orang dengan
orang yang lain dapat berbeda.
 Meskipun demikian, peramalan dengan metode kualitatif
tidak  berarti  hanya menggunakan intuisi, tetapi juga bisa
mengikutsertakan  model  –  model  statistik sebagai bahan
masukan dalam melakukan judgement (keputusan), dan
dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
1. Metode Kualitatif

 Metode peramalan permintaan secara kualitatif


berhubungan dengan data-data kualitatif, misalnya
tentang selera konsumen terhadap suatu produk, atau
survey tentang loyalitas konsumen, dan lain-lain.
 Forecasting kualitatif ini dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa metode teknik seperti akan dijelaskan berikut ini.
1. Metode Kualitatif

1. Teknik Survey ( riset pasar/ market research)


• Teknik survey ini merupakan suatu alat meramalkan yang cukup
penting khususnya untuk memprediksi kejadian-kejadian atau
kecenderungan-kecenderungan dalam jangka pendek mendatang ini.
• Survey biasanya menggunakan alat interview atau daftar pertanyaan
yang akan ditujukan para responden yang terpilih dan yang dituju.
• Sesuai kelompok yang memang diperkirakan akan menjadi sasaran
pasar yang dituju oleh perusahaan.
• Survey ini dilakukan untuk meramalkan variabel ekonomi yang
memang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan
permintaan konsumen atau pasar yang dituju.
• Variabel-variabel ekonomi yang disurvey ini misalnya variabel yang
berhubungan dengan budget rumah tangga yang dikeluarkan untuk
memenuhi kebutuhan rumah tangga.
1. Metode Kualitatif

Sasaran dan klasifikasi sasaran dan jenis kebutuhan dan keperluan


dari kelompok responden ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
 Survey tentang budget keperluan rumah tangga masyarakat
eksekutif bisnis dan pemerintahan yang sekiranya berkait dengan
rencana perusahaan. Survey ini diharapkan dapat merekam
keseluruhan anggaran setiap rumah tangga yang disurvey.
 Survey mengenai barang atau jasa yang diperlukan bagi para
pelaku bisnis yang akan memperdagangkan barang atau jasanya.
Mereka ini mungkin pelaku bisnis yang bergerak pada bisnis
distributor, pengecer atau pedagang besar.
 Survey ini dilakukan bagi para rumah tangga umum mengenai
keperluan rumah tangga, produk atau barang apa secara periodic
diperlukan dan frekuensi pemenuhan yang dilakukan untuk masa-
masa yang akan datang, dan lain-lain.
1. Metode Kualitatif

 Dari metode survey berdasar kelompok sasaran ini


sebenarnya terkandung maksud dari surveyor bahwa
barang dan jasa apa saja yang dibutuhkan, berapa
frekuensi pemenuhan kebutuhan dan faktor-faktor apa
saja yang pada umumnya yang mempengaruhi perilaku
beli mereka ini.
 Sehingga secara tidak langsung perusahaan melihat
peluang dan apa saja yang bisa ditarik sebagai kepentingan
bagi perusahaan atas hasil-hasil survey ini untuk
memprediksi dan memperkirakan perilaku pasar atau
konsumen perusahaan.
1. Metode Kualitatif

 Bila diklasifikasikan bahwa hasil survey ini merupakan


bagian dari kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh
perusahaan.
 Dari sini berbagai kemungkinan yang diperoleh adalah
munculnya variabel ikutan yang dapat diprediksi Apa yang
bisa dimanfaatkan oleh perusahaan yang hendak atau
sudah diproduksi dan dijual kepada pasar yang dituju yang
telah disurvey ini.
 Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hasil survey ini
sebagian atau seluruhnya dapat dipergunakan untuk
memprediksi permintaan konsumennya dari produk yang
dibuat dan jual oleh perusahaan.
1. Metode Kualitatif

2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools)


 Teknik jajak pendapat sering dilakukan untuk melengkapi
data dari survey. Jajak pendapat dari para pakar, para
eksekutif, dari masyarakat umum, atau dari konsumen. Jajak
pendapat ini lebih bersifat pandangan atau pendapat pribadi
(subjektif) dari respondennya, sebaliknya teknik survey lebih
bersifat objektif.
 Sebelum peluncuran produk baru, biasanya diadakan pre test
dan jajak pendapat terhadap responden yang menjadi sampel.
Teknik pooling ini melibatkan berbagai media seperti media
TV, telepon, koran, surat, SMS, email, atau internet untuk
menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan tentang
berbagai informasi yang dibutuhkan perusahaan. 
1. Metode Kualitatif

2. Teknik Jajak Pendapat (Opinion Pools)


 Laporan atau pernyataan resmi dari suatu perusahaan
atau pemerintah suatu negara dapat digunakan sebagai
sumber data guna meramalkan kondisi ekonomi di masa
yang akan datang, sekaligus dapat digunakan untuk
membuat strategi bersaing dalam pasar bebas.
1. Metode Kualitatif

3. Metode  Delphi
Pada metode ini sekelompok pakar mengisi kuesioner,  Moderator
menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan  menjadi  suatu  kuesioner
baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. Hal
ini merupakan proses pembelajaran (learning process) dari kelompok
tanpa adanya tekanan atau intimidasi  individu.

4. Analogi  historis  (Historical  Analogy)
Merupakan  teknik  peramalan berdasarkan pola data masa lalu dari
produk-produk yang dapat disamakan secara  Analogi.
Misalnya  peramalan  untuk  pengembangan  pasar  televisi
multi  sistem  menggunakan  model  permintaan  televisi  hitam  putih  ata
u televisi berwarna biasa. Analogi historis cenderung akan menjadi terbaik
untuk  penggantian  produk  di  pasar  dan apabila  terdapat  hubungan
substitusi langsung dari produk dalam pasar itu.
1. Metode Kualitatif

5. Dugaan manajemen ( management estimate ) atau


Panel Consensus
Dimana  peramalan  semata-mata berdasarkan
pertimbangan manajemen, umumnya oleh manajemen
senior. Metode ini akan cocok dalam situasi yang sangat
sensitif terhadap intuisi dari suatu atau sekelompok kecil
orang yang karena pengalamannya mampu memberikan
opini yang kritis dan relevan. Teknik akan dipergunakan
dalam situasi dimana tidak ada situasi dimana
tidak  ada  laternatif  lain  dari  model  peramalan  yang  dap
at  diterapkan. Bagaimanapun metode ini mempunyai
banyak keterbatasan, sehingga perlu dikombinasikan dengan
metode peramalan yang lain.
2. Metode Kuantitatif

Peramalan kualitatif dapat diterapkan jika tersedia data masa


lalu, informasi dapat dikuatifikasi (diwujudkan dalam bentuk
angka), dan asumsi beberapa aspek pola masa lalu akan terus
berlangsung (assumption of community).
2. Metode Kuantitatif

Adapun jenis peramalan kuantitif meliputi.


1. Time series
 Metode Time Series berhubungan dengan nilai-nilai suatu variabel
yang diatur secara periodesasi sepanjang periode waktu dimana
prakiraan permintaan diproyeksikan. Misalnya mingguan, bulanan,
kwartalan, dan tahunan, tergantung keinginan dari pihak-pihak yang
melakukan prakiraan permintaan ini. Metode ini semata-mata
mendasarkan diri pada data dan keadaan masa lampau. Jika keadaan
di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak
perubahan yang berarti dengan keadaan masa lampau, metode ini
dapat memberikan hasil peramalan yang cukup akurat.
 Dengan analisis deret waktu dapat ditunjukkan bagaimana permintaan
terhadap suatu produk tertentu bervariasi terhadap waktu. Sifat dari
perubahan permintaan dari tahun ke tahun dirumuskan untuk
meramalkan penjualan pada masa yang akan datang.
2. Metode Kuantitatif

2. Metode trend least square


 Adalah suatu metode peramalan serangkaian waktu yg
sesuai dengan garis tren terhadap serangkaian titik-titik
data masa lalu, kemudian diproyeksikan ke dalam
peramalan masa depan untuk peramalan jangka menengah
dan jangka panjang.
 Trend adalah rata-rata perubahan dalam jangka panjang.
Jika hal yang diteliti menunjukkan gejala pertambahan,
maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend positif. Jika
hal yang diteliti menunjukkan gejala semakin berkurang,
maka trend yang dimiliki disebut sebagai trend negative.
Salah satu metode trend yang digunakan adalah metode
least squares.
2. Metode Kuantitatif

3. Metode causal
 Metode  kausal  mengasumsikan  faktor  yang  diperkira
kan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat
dengan satu  atau beberapa variabel bebas
(independen). Sebagai contoh, jumlah pendapatan
berhubungan dengan faktor-faktor seperti jumlah
penjualan, harga jual, dan tingkat promosi.
2. Metode Kuantitatif

3. Metode causal
 Kegunaan  dari  metode  kausal  adalah  untuk  menemu
kan  bentukhubungan antara  variabel-variabel tersebut
dan menggunakannya untuk meramalkan nilai dari
variabel tidak bebas (dependen). Pada model ini
untuk  meramalkan  permintaan  tidak  hanya
memperhatikan  waktu,  tetapi  juga  memperhatikan
faktor yang mempengaruhi, antara lain :  
a. Harga produk, jika harga produk naik maka
permintaan naik 
b. Saluran  distribusi,  jika  banyak  saluran  distribusi  
maka  permintaan naik.
2. Metode Kuantitatif

3. Metode causal
 Metode kausal terdiri atas beberapa metode, antara lain :
 Metode regresi dan korelasi

Metoda  regresi  dan  korelasi  pada  penetapan  suatu  persamaan estima
si menggunakan teknik “least squares”. Hubungan yang ada pertama –
tama dianalisis secara statistik. Ketepatan peramalan dengan
menggunakan metoda ini sangat baik untuk peramalan jangka pendek,
sedangkan untuk peramalan jangka panjang ternyata ketepatannya
kurang begitu  baik.
 Metode Ekonometrik
Metoda  ini  didasarkan  atas  peramalan  sistem  persamaan regresi  yang
diestimasikan secara simultan. Baik untuk peramalan jangka  pendek
maupun peramalan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan
metoda ini sangat baik.
2. Metode Kuantitatif

3. Metode causal
 Terdapat empat tahapan yang termasuk di dalam
memformulasi forecast model ekonometrika ini.
1) Membangun suatu model teori
2) Mengumpulkan data
3) Memilih bentuk persamaan fungsi yang diestimasi
4) Mengestimasi dan menginterpretasi hasil
2. Metode Kuantitatif

4. Metode Variasi Musim


 Melakukan prakiraan volume permintaan konsumen di
waktu-waktu yang akan datang dapat didasarkan pada
gelombang musiman yang melekat pada kultur budaya
atau kebiasaan dari masyarakat.
 Tetapi dapat juga karena faktor sifat dan keadaan alam
yang melekat pada iklim atau cuaca.
 Misalnya produksi musim semi, gugur dan musim
penghujan dan bahkan musim kemarau, produk apa
yang sedang atau akan datang musimnya. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai