Wahyudi Ilyas maulana Sejarah sosiologi pedesaan
Sosiologi Pedesaan adalah cabang dari disiplin
ilmu sosiologi yang mempelajari tentang kehidupan masyarakat pedesaan beserta segala hal yang terkait, termasuk struktur sosial, kondisi, proses dan sistem sosial. Latar belakang sosiologi pedesaan di dunia tidak terlepas dari sejarah Amerika Serikat. Sebelum terjadi industrialisasi, masyarakat Amerika adalah agraris dengan kepemilikan lahan pertanian luas. Namun hal itu berubah ketika terjadi industrialisasi pada abad 19. Industrialisasi menyebabkan berkurangnya lahan pertanian, desa berubah menjadi kota, penduduk desa pergi ke kota, daerah pedesaan menjadi terbengkalai, bahkan beberapa daerah pedesaan di Amerika Serikat sempat mengalami depopulasi (tidak ada penduduknya). Selain itu, berakhirnya masa penjelajahan daerah baru ke daerah Barat akhir abad 19. Pada tahun 1920-an, mata kuliah tentang persoalan kehidupan pedesaan mulai dikaji di berbagai universitas terutama di The American Sociological Society. Konsep dan Kajian Sosiologi Pedesaan Sosiologi Pedesaan dipahami sebagai penerapan teori-teori (umum) sosiologi dalam mempelajari masyarakat antara lain Smith dan Zophf dalam Bahrein (1996)mengemukakan bahwa sosiologi pedesaan adalah sosiologi dari kehidupan pedesaan (sociologi of rural life) 1. Priyotamtomo (2001) mendeskripsikan bahwa sosiologi pedesaan merupakan suatu studi yang melukiskan hubungan manusia di dalam dan antar kelompok yang ada di lingkungan pedesaan. 2. Menurut rogers, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu sosiologi yang membahas tentang masyarakat desa dan lingkungan sosial yang dialami, baik dalam kelompok sosial,interaksi sosial, ataupun di dalam dinamika dalam kelompok sosial di pedesaan. Pengertian Pedesaan
Pedesaan sering juga disebut dengan
istilah desa. Pedesaan adalah daerah pemukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, air, budaya, karakter sdm ( mindset), adat istiadat dan keyakinan. 1. Dari geografis Menurut Bintaro, desa merupakan perpaduan atau tempat kegiatan manusia dengan lingkungan. geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultur yang terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. 2. Menurut Sutardjo Kartodikusumo, desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Sedangkan menurut Saniyanti Nurmuharimah, desa merupakan wilayah yang dihuni oleh masyarakat yang memiliki sistem pemerintahan sendiri. 3 Paul H. Landis memberikan definisi desa lebih lengkap dengan ciri-ciri yang melekat pada masyarkatnya. Menurut Paul, desa memiliki 3 ciri yakni sebagai berikut: Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antar ribuan jiwa Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.