Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Persediaan (Inventory)
Pengelolaan Persediaan
Di perusahaan manufaktur, persediaan dapat berupa:
•Bahan mentah
•Suku cadang mesin-mesin
•Tenaga kerja
•Produk dalam proses
•Komponen
•Modal kerja
•Peralatan, mesin-mesin dan perlengkapan lainnya.
Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan
adalah sebagai berikut :
1. Menghilangkan risiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan
perusahaan.
2. Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. Menghilangkan risiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
4. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan
kesulitan jika bahan itu tidak tersedia di pasaran.
5. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas (quantity discounts).
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersedianya barang yang diperlukan.
Pengelolaan Persediaan
Lot size atau batch size sendiri mempunyai arti kuantitas yang dihasilkan atau dibeli setiap pihak dalam
rantai pasok pada satu periode waktu tertentu.
Pada pembahasan tentang lot size ini, maka notasi yang digunakan
adalah:
Q = Kuantitas dalam lot size
D = permintaan setiap periode waktu tertentu.
Rumus siklus persediaan adalah sebagai
berikut:
Siklus persediaan =
Pengelolaan Persediaan
Menurut Taylor (2004), variabilitas terbesar di dalam rantai pasok adalah suatu fenomena
yang disebut ‘demand lumping’ yaitu akumulasi permintaan secara drastis. Umumnya
pengecer menjual dalam jumlah konstan kepada konsumen setiap hari tapi tidak langsung
menggantinya sehingga persediaan akan turun hingga tiba waktu dilakukan re-order. Re-
order seringkali membesar untuk mengejar diskon yang ditawarkan oleh distributor. Perilaku
distributor ke pabrik juga akan sama sehingga pesanan menjadi demikian besar pada saat
sampai ke pabrik.
Bullwhip Effect
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi ‘demand lumping’,
yaitu:a). diskon diberikan berdasarkan agregat pesanan dan bukan per
produk, b). ‘turn and Earn’, pembelian produk untuk jenis laku dibatasi
sebagai proporsi terhadap penjualan mereka ke pelanggan, c). promosi
dilakukan pada saat permintaan lesu.
Kebijakan Persediaan
Dalam suatu kontrak persediaan, penyalur dan pembeli boleh bermufakat untuk:
a. menetapkan harga dan potongan volume.
b. jumlah pembelian maksimum dan minimum.
c. penyerahan lead-time.
d. mutu material atau produk.
e. kebijakan produk
Dalam hal sistem penghitungan persediaan, terdapat dua macam sistem yang dapat digunakan, yaitu:
1) Periodic system
Dalam hal ini penghitungan persediaan secara fisik dilakukan berdasarkan periode interval tertentu,
misalnya bulanan atau mingguan untuk menentukan berapa banyak pesanan harus dilakukan.
2) Continuous system
Dalam hal ini persediaan ditentukan berdasarkan continuous basis, sehingga sistem dapat menyediakan
informasi pada saat level tertentu. Ketika tingkat persediaan mencapai jumlah menimum tertentu,
sejumlah kuantitas tetap tertentu akan dipesan.
Manajemen Persedian Barang
Manajemen persediaan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu manajemen persedian barang yang
permintaaannya bersifat bebas (independent demand) dan manajemen barang yang permintaannya bersifat
erikat (dependent demand).
• Permintaan bebas yaitu permintaan apabila permintaan bahan baku tidak tergantung pada produksi barang
lain, tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh jumlah barang jadi yang akan dibuat saja. Contoh: jumlah
produksi tekstil tidak terpengaruh oleh kebutuhan pembuatan barang lain kecuali ditentukan oleh
pembuatan tekstil itu sendiri.
• Permintaan terikat terjadi apabila sifat permintaan barang itu tergantung pada jumlah suatu produk yang
dibuat. Misalnya untuk membuat sepeda diperlukan dua buah ban dalam, dua buah ban luar, dua buah
veleg.
Biaya penyimpanan.
Biaya penyimpanan berkaitan dengan kepemilikan barang secara fisik dalam persediaan.
Biaya dalam hal ini meliputi bunga, asuransi, pajak, penyusutan, keusangan, kerusakan,
dan biaya dalam pergudangan (misalnya suhu, kelembaban, cahaya, sewa, dan
keamanan). Selain itu dalam hal ini juga akan muncul opportunity cost yang berkaitan
dengan keuangan yang dapat digunakan untuk kepentingan lain di luar untuk
persediaan.
Biaya pemesanan
Biaya pemesanan adalah biaya yang timbul karena adanya pemesanan dan pengiriman persediaan. Selain biaya
pengiriman, yang termasuk biaya pemesanan adalah biaya penyiapan faktur, biaya pemeriksaan saat barang
diterima baik pemeriksaan kualitas maupun kuantitas, serta biaya pemindahan barang ke tempat
penyimpanan. Biaya pemesanan biasanya dinyatakan dalam suatu jumlah tetap tertentu per pemesanan, tidak
tergantung banyaknya pesanan.
Apabila perusahaan memproduksi persediaannya, biaya pemasangan mesin (seperti mempersiapkan
peralatan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menyesuaikan mesin, mengganti alat yang diperlukan)
dapat disamakan dengan biaya pemesanan. Biaya ini berupa biaya tetap per produksi, tidak tergantung pada
jumlah produksi.
Biaya kekurangan
Economic Order Quantity (EOQ) adalah salah satu metode untuk menentukan jumlah
pemesanan yang paling ekonomis untuk setiap kali pemesanan, misalnya untuk pembelian
bahan baku atau bahan pembantu, yang dapat meminimumkan jumlah biaya pemeliharaan
barang di gudang dan biaya pemesanan.
Menentukan Jumlah Order
Rumus untuk mencari banyaknya jumlah pembelian yang ekonomis (EOQ) sebagai berikut:
2 DS
Q*
H
Dimana:
Q* = kuantitas optimal setiap kali pemesanan
D = permintaan tahunan
S = biaya pemesanan setiap kali melakukan pemesanan
H = biaya penyimpanan per unit
h = biaya simpan per tahun sebagai bagian dari biaya produk
C = biaya per unit
Menentukan Jumlah Order
TC =
Menentukan Jumlah Order
TC =
Dimana:
Q = kuantitas yang dipesan
D = jumlah permintaan tahunan
S = biaya pemesanan
P = harga per unit
H = biaya simpan
Menentukan Jumlah Order
Untuk menentukan jumlah pembelian yang paling optimal pada setiap tingkatan diskon, kita dapat lakukan
langkah-langkah sebagai berikut.
a) Untuk setiap diskon, hitung jumlah optimal (Q*) dengan rumus sebagai berikut.
2 DS
Q*
IP
Perhatikan pada rumus tersebut bahwa biaya simpan dinotasikan dengan IP, bukan H. Hal ini
karena harga barang merupakan faktor dari biaya simpan tahunan sehingga kita tidak dapat
mengasumsikan bahwa biaya simpan adalah tetap ketika harga barang per unit berubah pada setiap
kelompok diskon. Oleh karena itu, biaya simpan dihitung berdasarkan persentase (I) dari harga
barang (P).
Menentukan Jumlah Order
b) Jika kuantitas pemesanan terlalu sedikit sehingga tidak mendapat diskon, maka sesuaikan
jumlah pemesanan sampai pada jumlah terendah yang mendapatkan diskon pada
kelompok diskon berikutnya.
c) Dengan menggunakan rumus biaya total yang telah dituliskan diatas, hitung biaya total
untuk setiap Q*.
d) Pilihlah Q* yang memiliki biaya total paling rendah
Menentukan Jumlah Order
Safety Stock
Safety stock adalah persediaan barang minimum untuk menghindari terjadinya kekurangan barang.
Terjadinya kekurangan barang disebabkan antara lain karena kebutuhan barang selama pemesanan melebihi
rata-rata kebutuhan barang. Kekurangan barang dapat terjadi karena kebutuhan setiap setiap hari terlalu
banyak atau karena jangka waktu pemesanan terlalu panjang/lama dibanding dengan biasanya. Kalau kita
memiliki safety stock terlalu banyak akibatnya perusahaan akan menanggung biaya penyimpanan yang
terlalu mahal, tetapi kalau safety stock-nya terlalu sedikit maka perusahaan akan menangung biaya atau
kerugian karena kekurangan barang. Oleh karena itu perusahaan harus dapat menentukan besarnya safety
stock ini secara tepat.
Menentukan Jumlah Order
Dalam model ini, biaya yang terjadi karena kekurangan barang diketahui, disamping itu
biaya penyimpanan barang juga diketahui. Kita akan mencari expected value dari jumlah
kedua biaya itu pada berbagai alternatif tingkat safety stock, kemudian dipilih yang biaya
(expected cost)-nya paling murah. Pemesanan selalu dilakukan pada saat dicapai reorder
point, dengan jumlah pemesanan tetap.
Macam-macam Sistem Persediaan
Sasaran perusahaan mengatur persediaan adalah untuk mengurangi biaya total, sehingga perushaan perlu
mempertimbangkan interaksi atau kaitan dari berbagai fasilitas dan dampak interaksi terhadap kebijakan
persediaan yang harus dilakukan oleh masing-masing fasilitas. Karena tujuan ini, maka dipertimbangkan sistem
distribusi eceran dengan gudang tunggal yang melayani sejumlah pengecer. Asumsi dalam hal ini:
a) Keputusan persediaan dibuat oleh pembuat keputusan tunggal.
b) Pembuat keputusan mempunyai akses untuk menginventarisir informasi pada masing-masing pengecer
dan gudang.
Thank You