Anda di halaman 1dari 20

prosedur

penatalksaan
Operkulektomi
Adi Anugrah
Hutama(04074821921009)
DRG. GALUH ANGGRAINI, MARS
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
✗ Pemeriksaan subjektif berkaitan dengan keluhan pasien
tentang gigi geraham paling belakang, seperti sakit atau
tidak tumbuh sempurna.
1. Data pribadi pasien Pasien berumur 25 tahun datang
2. Riwayat penyakit sistemik dengan keluhan gigi geraham
3. Keluhan kanan paling belakang rahang
4. Riwayat perawatan gigi bawah sedikit tertutup oleh gusi
5. Kebiasaan buruk sehingga sering terjadi bengkak
6. Riwayat sosial dan susah membuka mulut apabila
tergigit saat makan

2
pemeriksaan objektif
1. Pemeriksaan vital sign (tekanan darah, nadi, pernapasan, dan pupil mata
pada pasien.)
2. Pemeriksaan ekstraoral
• Wajah
• Bibir
• Kelenjar getah bening
3. Pemeriksaan intraoral
• Debris, kalkulus, plak, pendarahan papilla interdental, hubungan rahang,
kelainan gigi
• Jaringan lunak (mukosa, palatum, uvula, lidah, dasar mulut, gingiva)
4. Pemeriksaan gigi geligi

3
kASUS
Pemeriksaan penunjang:
Pasien dilakukan rontgen panoramik.
Terdapat 3 fungsi utama foto rontgen panoramik dalam perawatan
bedah mulut: diagnosis, treatment, recall
Diagnosis: Operkulitis
Rencana perawatan: Operkulektomi
Prognosis: Baik

4
model studi
1
FOTO KLINIS
2
HASIL RONTGEN
3
DEFINISI & TUJUAN
OPERKULEKTOMI
Berdasarkan artinya “peri” berarti “mengelilingi”,
koronitis berarti “sekitar mahkota” sehingga
perikoronitis merupakan kondisi inflamasi atau infeksi
jaringan lunak yang berada mengelilingi mahkota gigi
yang belum erupsi sempurna. Pada kondisi ini, gigi
ditutupi seluruh atau sebagian oleh sebuah jaringan
perikoronal yang disebut operkulum sehingga kondisi
ini juga dikenal dengan sebutan lain, seperti
perikoronal abses atau operkulitis

8
Indikasi dan Kontraindikasi
OPERKULEKTOMI
Indikasi :
 Gigi yang erupsi sempurna (bagian dari gigi terletak pada ketinggian yang sama
dengan garis oklusal gigi sebelah)
 Inklinasi tegak
 Adanya ruang yang cukup untuk ditempati koronal, adanya ruang yang cukup antara
ramus dan distal molar 2
 Adanya gigi antagonis yang dapat beroklusi dengan baik
Kontraindikasi :
• Posisi gigi impaksi dan sulit untuk erupsi sempurna
• Komplikasi sistemik
• Infeksi akut.

9
alat yang digunakaN
 Syringe, jarum suntik, dan ampule anestesi lokal
 Scalpel (handle no.3 dan blade no. 15)
 Elevator periosteal
 Retraktor
 Needle holder
 Pinset jaringan
 Gunting jaringan
 Saline dan povidone iodine
 Benang jahit
 Kassa steril

10
Prosedur OPERKULEKTOMI
1. Informed consent
persetujuan/penolakan pasien terhadap segala tindakan dan
pengobatan yang akan diberikan kepadanya setelah mendapat informasi
yang lengkap dan jelas dari dokter tentang rencana pengobatan tersebut

2. Anastesi (Inferior alveolar nerve)/mandibular block


Saraf : inferior alveolar, insisivus, mental dan lingual (umumnya)

11
Prosedur OPERKULEKTOMI
3. insisi
Setelah mukosa bukal dan lidah pasien diretraksi, lakukan insisi
dengan scalpel no.III dan blade no.15 dari sisi lingual berlanjut ke
distal, kemudian ke bukal. Insisi dilakukan sedalam jaringan ikat tanpa
melibatkan jaringan periosteum disertai dengan irigasi saline 0,9%

12
Prosedur OPERKULEKTOMI
4. Reteraksi jaringan dengan pinset dan lakukan eksisi
menggunakan scalpel tersebut. Pisahkan jaringan tadi
dengan kuret bedah.

13
Prosedur OPERKULEKTOMI
5. Rapikan tepi insisi dengan membuang ekses menggunakan
gunting jaringan. Jaringan di bagian distal M3 (retromolar pad)
diambil seadekuat mungkin untuk menghindari kekambuhan
perikoronitis

14
Prosedur OPERKULEKTOMI
6. Debridement
Bersihkan daerah operasi dengan air hangat/aquades stril

15
Komplikasi paska bedah
 Pembengkakan yang umumnya terjadi pasca operasi.
 Trismus
 Perdarahan
 Neurologi : lingual ( parastesi lidah), IAN (parastesi bibir bawah)
 Rasa sakit pasca operasi
 Pembengkakan pasca operaso

16
mEDIKAMEN
1. Analgesik
R/ Asam mefenamat tab 500 mg No. XV
S 3 dd tab 1

2. Antibiotik
R/ Amoxicilin tab 500 mg XV
S 3 dd tab 1

3. Obat kumur
R/ Chlorhexidine 0,2% Fls No.1
S 3 dd 10 ml
17
InTruksi pASKA BEDAH
1. Gigit tampon selama 30 menit – 1 jam.
2. Resepkan obat analgesic dan antibiotic pada pasien tersebut dan
instruksikan untuk diminum teratur
3. Pasien dianjurkan melakukan kompres dengan air dingin untuk
mengurangi rasa sakit dan mencegah terjadinya pembengkakan
4. Pasien dilarang memainkan daerah paska bedah
5. Pasien dianjurkan jangan sering-sering berkumur
6. Pasien dianjurkan diet makanan yang lunak terlebih dahulu
7. Pasien jangan makan makanan dan minuman yang telalu panas

18
kontrol
Kontrol 7 hari paska bedah dilakukan pemeriksaan
subjektif dan objektif untuk mengevaluasi kondisi
rongga mulut pasien.

19
Thanks
!

20

Anda mungkin juga menyukai