Anda di halaman 1dari 12

K e g ia t a n B e l a j a r 1

Penyusunan KTSP dan Rancangan Pembelajaran Materi


Esensial di Kelas III

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh


dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan
pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. KTSP
memberi keleluasaan penuh setiap sekolah mengembangkan
kurikulum dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan
potensi daerah sekitar.
A. LANDASAN IMPLEMENTASI KTSP

Landasan implementasi KTSP adalah:


1. Beberapa aturan
a. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 (Standar Isi) dan Permen Diknas No. 23 Tahun
2006 (Standar Kompetensi Lulusan).
c. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pasal 36 s.d 38, PP No. 19 TAHUN 2005

Pasal 17 Ayat (2) Permen Diknas No. 24 tentang Pelaksanaan Permen Diknas No. 22
(SI) dan Permen Diknas No. 23 (SKL)
2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar dan struktur
kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Isi ditetapkan
dengan Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
3. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006. Standar kompetensi lulusan
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan
kelulusan peserta didik yang meliputi standar kompetensi
lulusan minimal satuan pendidikan, kelompok mata pelajaran
dan mata pelajaran.
Perbedaan mata pelajaran Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, dan standar isi

a. Terjadi pengurangan beban belajar pada kurikulum 2004 dan Standar Isi secara
signifikan jikadibandingkan dengan kurikulum 1994. Selain pada jumlah jam belajar
dalam satu minggu, durasi jam belajar pada Standar isi lebih singkat yaitu 35 menit.
b. Pada kurikulum 1994 materi, alokasi waktu dan penilaian telah terinci sehingga guru
tinggal mengimplementasikan dalam pembelajaran. Dalam kurikulum 2004,
selain standar kompetensi dan kompetensi dasar juga telah terinci materi
pokok. Pada standar isi guru dituntut mengembangkan materi, kegiatan
pembelajaran, alokasi waktu dan penilaian dalam bentuk silabus karena
standar isi hanya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar.
c. Mata pelajaran IPS dan IPA pada kurikulum 1994 tidak secara implisit disajikan
dalam struktur kurikulum, sedangkan pada kurikulum 2004 dan Standar Isi kedua
mata pelajaran tersebut secara implisit tercantum dalam struktur program dengan
kompetensi dasar dan standar kompetensi tersendiri meskipun pendekatan
pembelajarannya menggunakan tematis yang terintegrasi.
d. Pendekatan yang digunakan di kelas I dan II pada Kurikulum 2004 dan kelas I, II
dan III pada Standar Isi sangat berbeda dengan kurikulum 1994, yaitu pendekatan
tematis. Pendekatan ini memberikan kesiapan mental kepada murid kelas I, II dan III
untuk memasuki “dunia sekolah” yang lebih formal.
e. Kurikulum 1994 menggunakan sistem caturwulan sedangkan
pada Kurikulum 2004 dan Standar Isi menggunakan sistem
semester.
f. Pembentukan sikap dan perilaku siswa pada kurikulum 1994
terintegrasi pada seluruh mata pelajaran sehingga tidak nampak
pada struktur program, sedangkan pada kurikulum 2004 memiliki
struktur tersendiri melalui program pembiasaan. Pada standar isi
pembentukan sikap dan prilaku diimplementasikan pada kegiatan
ekstra kurikuler dalam kemasan Kegiatan Pengembangan Diri.
g. Sistem penilaian pada kurikulum 1994 menggunakan penilaian
formatif dan sumatif, sedangkan pada kurikulum 2004 dan
Standar Isi menggunakan penilaian kelas yang mengetengahkan
peranan guru dalam penilaian baik proses maupun hasil.
A. PELAKSANAAN PENYUSUNAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan KTSP


adalah melakukan Analisis konteks. Analisis konteks dilakukan
dalam beberapa tahap, yaitu:
1. Mengidentifikasi Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) sebagai acuan.
2. Menganalisis kondisi yang ada di satuan pendidikan yang
meliputi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya, dan program-program.
3. Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan
lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas
pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja,
sumber daya alam dan sosial budaya.
MEKANISME PENYUSUNAN
1. Tim Penyusun KTSP
 Tim penyusun KTSP pada SD, SMP, SMA dan SMK terdiri atas guru, konselor, dan
kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
 Tim penyusun KTSP pada MI, MTs, MA dan MAK terdiri atas guru, konselor, dan
kepala madrasah sebagai ketua merangkap anggota
 Tim penyusun KTSP pada pendidikan khusus (SDLB,SMPLB, dan SMALB) terdiri
atas guru, konselor, kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota
2. Pemberlakuan
Dokumen KTSP pada SD, SMP, SMA, dan SMK dinyatakan berlaku oleh
kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan
diketahui oleh dinas tingkat kabupaten/kota yang bertanggung jawab
3. Pelaksanaan Penyusunan KTSP
Tahap kegiatan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara
garis besar meliputi: penyiapan dan penyusunan draf, reviu dan revisi,
serta finalisasi. Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur
dan diselenggarakan oleh tim penyusun.
PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai
berikut:
1.Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2.Beragam dan terpadu
3.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
4.Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5.Menyeluruh dan berkesinambungan
6.Belajar sepanjang hayat
7.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan
daerah
KOMPONEN KTSP

Komponen dari KTSP terdiri dari


1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan.
2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan.
3. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
4. Kalender Pendidikan.
5. Silabus.
6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Penyusunan Komponen KTSP
1. Mengisi Kolom Identitas sekolah
2. Merumuskan Visi Sekolah
3. Merumuskan Misi Sekolah
4. Merumuskan Tujuan Satuan Pendidikan (Sekolah)
5. Menyusun Struktur dan Muatan Kurikulum
6. Menyusun Kalender Pendidikan
7.

Anda mungkin juga menyukai