PELAKSANAAN
PRESERVASI REHABILITASI
CIAMIS - BANJAR -
PANGANDARAN - BTS.JATENG
DAFTAR ISI
2. Rencana Mobilisasi
Masa mobilisasi akan dilakukan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).
Tahapan mobilisasi akan terdiri dari :
Mempersiapkan base camp serta laboratorium
Mobilisasi personil dan peralatan konstruksi
Pembuatan papan nama proyek
Pengadaan rambu-rambu kerja, peringatan, K3 dll
Pengukuran dalam rangka pelaksanaan field engineering
Pembuatan shop drawings dan review terhadap volume pekerjaan yang ada
Pengujian bahan dasar yang akan digunakan
Pembuatan JMF
Serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai
dengan persyaratan dokumen, khususnya Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010
Revisi 03 dan Spesifikasi Khusus
Penanganan Efektif
No. Jenis Pekerjaan Utama
1. Laston Lapis Aus (AC-WC)
2. Laston Lapis Antara (AC-BC)
3. Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)
Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis aus (AC-WC) adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik pekerjaan untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
& direksi teknik.
d. Campuran AC-WC dipersiapkan di base camp dengan menggunakan AMP yang
dilengkapi dengan generator set dan wheel loader. Setelah rancangan formula campuran
(JMF) dan trial compaction telah disetujui oleh direksi lapangan & direksi teknik dan
terhadap campuran AC-WC yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran AC-
WC tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.
e. Di lokasi pekerjaan, campuran AC-WC akan diperiksa kembali, khususnya terhadap
temperatur campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran AC-WC
tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (breakdown rolling dilakukan pada
rentang temperature aspal antara 125-145'C), pneumatic tire roller (intermediate rolling
dilakukan pada rentang temperature aspal antara 100-125'C) dan kembali dengan tandem
roller (finish rolling dilakukan pada rentang temperature aspal antaru >95"C).
f. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan/padatan.
g. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti
hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan AC-WC dimulai.
h. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan di
lokasi penghamparan hotmix.
i. Setelah pemadatan selesai, AC-WC tersebut akan diproteksi dari kendaraan laluJintas
sampai temperatur yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan
dilakukan pemeriksaan kepadatan dengan mengambil benda uji dengan alat coring untuk
kemudian diperiksa di laboratorium.
4.2. Laston lapis antara (AC-BC)
Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis aus (AC-BC) adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik pekerjaan untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
& direksi teknik.
d. Campuran AC-BC dipersiapkan di base camp dengan menggunakan AMP yang
dilengkapi dengan generator set dan wheel loader. Setelah rancangan formula campuran
(JMF) dan trial compaction telah disetujui oleh direksi lapangan & direksi teknik dan
terhadap campuran AC-BC yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran AC-
BC tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump truck.
e. Di lokasi pekerjaan, campuran AC-BC akan diperiksa kembali, khususnya terhadap
temperatur campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran AC-BC
tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (breakdown rolling dilakukan pada
rentang temperature aspal antara 125-145"C), pneumatic tire roller (intermediate rolling
dilakukan pada rentang temperature aspal antara 100-125"C) dan kembali dengan tandem
roller (finish rolling dilakukan pada rentang temperature aspal antara >95'C).
f. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan/padatan.
g. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti
hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan AC-BC dimulai.
h. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan di
lokasi penghamparan hotmix.
i. Setelah pemadatan selesai, AC-BC tersebut akan diproteksi dari kendaraan laluJintas
sampai temperatur yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan
dilakukan pemeriksaan kepadatan dengan mengambil benda uji dengan alat coring untuk
kemudian diperiksa di laboratorium.
4.3. Laston Lapis Antara Perata (AC-BC(L)
Metode kerja untuk pekerjaan laston lapis aus (AC-BC(L) adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik pekerjaan untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar alat yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
& direksi teknik.
d. Campuran (AC-BC(L) dipersiapkan di base camp dengan menggunakan AMP yang
dilengkapi dengan generator set dan wheel loader. Setelah rancangan formula campuran
(JMF) dan trial compaction telah disetujui oleh direksi lapangan & direksi teknik dan
terhadap campuran (AC-BC(L) yang memenuhi persyaratan spesifikasi maka campuran
(AC-BC(L) tersebut akan diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump
truck.
e. Di lokasi pekerjaan, campuran (AC-BC(L) akan diperiksa kembali, khususnya terhadap
temperatur campuran dan apabila memenuhi persyaratan, maka campuran (AC-BC(L)
tersebut akan dihampar dengan menggunakan asphalt finisher, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat tandem roller (breakdown rolling dilakukan pada
rentang temperature aspal antara 125-145"C), pneumatic tire roller (intermediate rolling
dilakukan pada rentang temperature aspal antara 130-150"C) dan kembali dengan tandem
roller (finish rolling dilakukan pada rentang temperature aspal antara >95'C).
f. Selama proses penghamparan dan pemadatan, maka sekelompok pekerja akan
merapihkan tepi hamparan/padatan.
g. Peralatan, tebal gembur dan jumlah lintasan/passing dari alat pemadat akan mengikuti
hasil percobaan (trial compaction) yang dilakukan sebelum pelaksanaan (AC-BC(L)
dimulai.
h. Water tanker disiapkan untuk mensupply air yang akan digunakan untuk keperluan di
lokasi penghamparan hotmix.
i. Setelah pemadatan selesai, (AC-BC(L) tersebut akan diproteksi dari kendaraan laluJintas
sampai temperatur yang diijinkan (dingin), dan setelah kurang lebih 24 jam, akan
dilakukan pemeriksaan kepadatan dengan mengambil benda uji dengan alat coring untuk
kemudian diperiksa di laboratorium.
PENANGANAN PEMELIHARAAN RUTIN JALAN
Metode kerja untuk pekerjaan gorong-gorong pipa beton bertulang diameter dalam 75 -
85 cm adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Gorong-gorong yang akan digunakan disiapkan oleh supplier dengan menggunakan
bahan-bahan yang telah memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi.
c. Gorong-gorong diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan flat bed truck.
d. TahapanPekerjaan :
• Melakukan penggalian untuk penempatan gorong-gorong kemudian
menurunkan/menempatkan gorong - gorong secara manual (tenaga manusia) dan
pemadatan tanah dasar sebagai lantai kerja dilakukan menggunakan stamper.
• Lantai kerja sesuai petunjuk direksi lapangan & direksi teknik.
• Gorong-gorong dipasang per segmen/setengah badan jalan.
• Sambungan antara gorong-gorong diisi dengan mortax semen atau pasangan batu (cincin)
atau sesuai dengan shop drawing yang disetujui.
• Setelah semua segmen sambungan terpasang dilakukan penimbunan lapis per lapis
dengan menggunakan material timbunan kemudian dipadatkan dengan menggunakan
stamper.
• Membuat outlet dan inlet gorong-gorong sesuai shop drawing.
Metode kerja untuk pekerjaan gorong-gorong pipa beton bertulang diameter dalam 95 -
105 cm adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Gorong-gorong yang akan digunakan disiapkan oleh supplier dengan menggunakan
bahan-bahan yang telah memenuhi persyaratan sesuai spesifikasi.
c. Gorong-gorong diangkut ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan flat bed truck.
d. TahapanPekerjaan :
• Melakukan penggalian untuk penempatan gorong-gorong kemudian
menurunkan/menempatkan gorong - gorong secara manual (tenaga manusia) dan
pemadatan tanah dasar sebagai lantai kerja dilakukan menggunakan stamper.
• Lantai kerja sesuai petunjuk direksi lapangan & direksi teknik.
• Gorong-gorong dipasang per segmen/setengah badan jalan.
• Sambungan antara gorong-gorong diisi dengan mortax semen atau pasangan batu (cincin)
atau sesuai dengan shop drawing yang disetujui.
• Setelah semua segmen sambungan terpasang dilakukan penimbunan lapis per lapis
dengan menggunakan material timbunan kemudian dipadatkan dengan menggunakan
stamper.
• Membuat outlet dan inlet gorong-gorong sesuai shop drawing.
Metode kerja untuk pekerjaan galian perkerasan beraspal dengan Cold Milling Machine
adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan galian akan dilakukan dengan menggunakan peralatan cold milling machine
digunakan untuk merapihkan bongk aran/ galian perkerasan aspal.
b. Material hasil galian akan diangkut dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi
pekerjaan.
Metode kerja untuk pekerjaan galian perkerasan beraspal tanpa Cold Milling Machine
adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan galian akan dilakukan dengan menggunakan peralatan jack hammer + air
compressor digunakan untuk merapihkan bongk aran/ galian perkerasan aspal.
b. Material hasil galian akan diangkut dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi
pekerjaan.
4.8. Galian Perkerasan Berbutir
Metode kerja untuk pekerjaan galian perkerasan berbutir adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan galian akan dilakukan dengan menggunakan peralatan jack hammer + air
compressor digunakan untuk merapihkan bongk aran/ galian perkerasan aspal.
b. Material hasil galian akan diangkut dengan menggunakan dump truck ke luar lokasi
pekerjaan.
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralaan yang digunakan.
c. Material agregat kelas A yang telah tercampur dikirim ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dump truck.
d. Sebelum dihampar, lokasi digali dengan menggunakan jack hammer + air compressor.
Hasil galian dimuat ke dalam dump truck kemudian diangkut ke luar lokasi pekerjaan.
e. Material agregat kelas A dihampar dengan manual (tenaga manusia) dengan ketebalan
sesuai gambar kerja yang disetujui direksi pekerjaan. Dan dipadatkan dengan pedestrian
roller.
f. Apabila diperrukan hamparan pondasi agregat kelas A, maka untuk mendapatkan
kepadatan maksimum perlu dijaga kadar air optimumnya dengan menyediakan water
tanker dan bila telah memenuhi rentang yang dipersyaratkan kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat pemadat.
g. Sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan.
4.11. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Metode kerja untuk pekedaan lapis pondasi agregat kelas A adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralaan yang digunakan.
c. Material agregat kelas B yang telah tercampur dikirim ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dump truck.
d. Sebelum dihampar, lokasi digali dengan menggunakan jack hammer + air compressor. Hasil
galian dimuat ke dalam dump truck kemudian diangkut ke luar lokasi pekerjaan.
e. Material agregat kelas B dihampar dengan manual (tenaga manusia) dengan ketebalan sesuai
gambar kerja yang disetujui direksi pekerjaan. Dan dipadatkan dengan pedestrian roller.
f. Apabila diperlukan hamparan pondasi agregat kelas B, maka untuk mendapatkan kepadatan
maksimum perlu dijaga kadar air optimumnya dengan menyediakan water tanker dan bila
telah memenuhi rentang yang dipersyaratkan kemudian dipadatkan dengan menggunakan alat
pemadat.
g. Sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan.
Bahan Anti Pengelupasan hanya digunakan jika Stabilitas Marshall Sisa atau nilai
Indirect Tensile Strength Ratio campuran beraspal sebelum ditambah bahan anti
pengelupasan lebih besar dari yang disyaratkan. Bahan anti pengelupasan (Anti Striping
Agent) harus ditambahkan dalam bentuk cairan di timbangan aspal AMP dengan
menggunakan pompa penakar sesaat sebelum dilakukan proses pencampuran basah di
Pugmil. Penambahan bahan anti pengelupasan ke dalam ketel aspal hanya
diperkenankan atas persetujuan Direksi Pekerjaan. Kuantitas pemakaian aditif anti
striping dalam rentang 0.2% - 0.4% terhadap berat aspal. Bahan anti pengelupasan
harus digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak boleh digunakan pada aspal
modifikasi yang bermuatan positif.
4.15. Slurry Seal
Metode kerja untuk pekerjaan bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan.
c. Sebelum dimulai pelaksanaan dilapangan maka semua bahan dasar (kawat bronjong, batu
belah dan bahan lainnya), shop drawing telah mendapatkan persetujuan dari direksi
lapangan & direksi teknik.
d. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap, segmen per segmen (arah horizontal)
untuk menjaga kestabilan badan jalan yang ada, dan dilakukan setelah staking out
termasuk rencana profil kemiringan galian tanah terpasang sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan galian.
e. Penggalian tanah untuk bagian tumit dan konstruksi bronjong akan dilakukan dengan
excavator dan hasil galian diangkut kelokasi pembuangan.
f. Keranjang bronjong disiapkan dan kemudian dipasangkan di lokasi pekerjaan sesuai
gambar kerja. Batu pengisi kemudian diletakkan satu demi satu kedalam keranjang
bronjong sedemikian rupa agar tercapai kepadatan maksimum dengan rongga sekecil
mungkin. Jika diperlukan akan dilakukan pengujian berat isi dari bronjon g, agarasumsi
berat isi dalam perencanaan dapat tercapai dilapangan.
g. Pengisian batu kedalam keranjang bronjong dilakukan secara bertahap, seiring dengan
pemasangan bronjong dan pengisian batu disebelahnya.
h. Setelah pengisian batu selesai, keranjang ditutup, diikat dan dikencangkan dangan batang
penarik.
i. Dalam arah vertical, sambungan keranjang bronjong dibuat tidak dalam satu garis, akan
tetapi dibuat berselang dan sesuai dengan gambar kerja.
j. Secara bertahap, material timbunan diisikan dibelakang keranjang bronjong yang telah
berisi batu dan dipadatkan dengan stamper.
k. Langkah pekerjaan berulang hingga mencapai elevasi rencana.
4.18. Marka Jalan Termoplastik
Metode kerja untuk pekerjaan marka jalan termoplastik adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi lapangan &
direksi teknik tlrtuk disetujui.
b. Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran dengan menggunakan air compressor.
c. Pemberian tanda pada lokasi yang akan di marka (pre-Marking).
d. Setelah bahan cat dicampur dan dipanaskan dengan alat mark4 kemudian di hampar dan
ditambahkan glass bead pada hamparan marka tersebuVmarking pada temperature 204 – 218
oC.
e. Peralatan beserta bahan dibawa oleh truck.
Konfigurasi, ukuran dan warna Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul
Engineer Grade harus memenuhi Peraturan dan Perundang-undangan tentang Rambu
Keamanan Jalan Repubik Indonesia.
Rambu jalan harus mempunyai ukuran, warna, jenis dan luas permukaan yang memantul
sesuai ketentuan dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR). Setiap perbedaan
yang terjadi antara ketentuan untuk rambu-rambu tersebut dan yang ditunj ukkan dalam
Gambar harus diperiksa oleh Direksi Pekerj aan sebeium pelaksanaan dimulai.
Pelaksanaan
Pemasangan Rambu Jalan
Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap rambu jalan, harus sesuai dengan perintah
Direksi Pekerjaan. Semua patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian
sedemikian rupa hingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya,
terutama selama pengerasan (setting) beton.
Pengecatan Pelat Rambu Jalan
Semua pengecatan pada Pelat Rambu Jalan harus dilaksanakan dengan cara semprotan diatas
permukaan pelat yang kering. Permukaan hasil pengecatan harus rata dan halus dan
dikeringkan dengan lampu pemanas atau dimasukkan ke dalam oven bila diperlukan.
4.20. Patok Pengarah
Patok pengarah diperuntukkan untuk menunjukkan arah. Ukuran, bentuk dan kualitas
bahan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010 Rev 3
dan gambar kerja. Sebelum pembuatan/pemasangan terlebih dahulu dibuat request
pekerjaan.
Metode kerja untuk pekerjaan pemasangan patok kilometer ini adalah sebagai berikut :
a. Patok pengarah diproduksi oleh supplier dan diterima di lokasi pekerjaan sesuai dengan
dimensi dan mutu bahan yang terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis bina marga
tahun 2010 rev 3.
b. Lokasi Patok pengarah digali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan gambar kerja yang
disetujui direksi lapangan & direksi teknik.
c. Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan
menggali tanah kemudian memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar patok dapat
berdiri dengan benar.
d. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah pemasangan sesuai persetujuan
direksi lapangan & direksi teknik.
Patok hektometer diperuntukkan untuk menunjukkan jarak per seratus meter di antara dua
patok kilometer. Ukuran, bentuk dan kualitas bahan harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis
Bina Marga Tahun 2010 Rev 3 dan gambar kerja. Sebelum pembuatan/pemasangan terlebih
dahulu dibuat request pekerjaan.
Metode kerja untuk pekerjaan pemasangan patok hektometer
ini adalah sebagai berikut :
a. Patok hektometer diproduksi oleh supplier sesuai dengan dimensi dan mutu bahan yang
terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi teknis bina marga tahun 2010 rev 3.
b. Lokasi patok hektometer digali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan gambar kerja yang
disetujui direksi lapangan & direksi teknik.
c. Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan dengan
menggali tanah kemudian memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar patok dapat
berdiri dengan benar.
d. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah pemasangan sesuai persetujuan
direksi lapangan & direksi teknik.
4.22. Mandor
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatan tertulis tentang wakru yang digunakan oleh
pekerja "Mandor" yang digunakan untuk Pekerjaan Harian pada akhir dari setiap hari
kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan untuk pengesahan atas mata
pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan.
d. Pengukuran pekerja harus dilalarkan menurut jam kerja aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi Pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelalsanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatur tertulis tentang waktu yang digunakan oleh
pekerja "Pekerja Biasa" yang digunakan untuk Pekerjaan Harian pada akhir dari setiap
hari kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan untuk pengesahan atas mata
pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan
d. Pengukuran pekerja harus dilakukan menurut jam keda aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi Pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelalsanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatur tertulis tentang waktu yang digunakan oleh
peralatan Dump Truck, kapasitas 3-4 m3 yang digunakan untuk Pekerjaan Harian pada
akhir dari setiap hari kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan untuk
pengesahan atas mata pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan
d. Pengukuran pekerja harus dilakukan menurut jam keda aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi Pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelalsanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatur tertulis tentang waktu yang digunakan oleh
peralatan Truk Tangki 3000 – 4500 Liter yang digunakan untuk Pekerjaan Harian pada
akhir dari setiap hari kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan untuk
pengesahan atas mata pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan
d. Pengukuran pekerja harus dilakukan menurut jam keda aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi Pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelalsanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatur tertulis tentang waktu yang digunakan oleh
peralatan Motor Grader min 100 PK yang digunakan untuk Pekerjaan Harian pada akhir
dari setiap hari kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan untuk pengesahan
atas mata pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan
d. Pengukuran pekerja harus dilakukan menurut jam keda aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
4.27. Loader Roda Karet 1.0 – 1.6 M3
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi Pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelalsanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatur tertulis tentang waktu yang digunakan oleh
peralatan Loader Roda Karet 1.0 – 1.6 M3 yang digunakan untuk Pekerjaan Harian pada
akhir dari setiap hari kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan untuk
pengesahan atas mata pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan
d. Pengukuran pekerja harus dilakukan menurut jam keda aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
a. Pekerjaan ini mencakup operasi - operasi yang disetujui Direksi Pekerjaan yang semula
tidak diperkirakan tetapi diperlukan selama pelalsanaan pekerjaan untuk penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi Pekerjaan daftar pekerjaan harian
untuk disetujui.
c. Penyedia Jasa harus menyerahkan catatur tertulis tentang waktu yang digunakan oleh
peralatan Alat Penggali ( Excavator) 80 – 140 PK yang digunakan untuk Pekerjaan
Harian pada akhir dari setiap hari kerja dan harus ditandatangani oleh Direksi Pekerjaan
untuk pengesahan atas mata pembayaran dan kuantitas yang ditagihkan
d. Pengukuran pekerja harus dilakukan menurut jam keda aktual dari penggunaan pekerja
yang disahkan pada Harga Satuan.
Metode kerja untuk pekerjaap pasangan batu dengan mortar adarah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulp request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direfsi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan hasil pengqiian material dasar dan mix design mortar yang akan digunakan
dan harus sesuai Spesifikeri Teknis Bina Marga Tahun 20r0 Rev 3 yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar perqfapn yang akan digunakan.
d. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan &
direksi teknik.
e. Tahapanpekerjaan:
• Bahan material yang digunakan batu belah yang - sudah dibersihkan, pasir dan semen.
• Bahan material untuk pembuatan mortar adalah pasir dan semen.
• Material tersebut dicampur dengan mengunakan concrete mixer sesuai JMF dan diberi air
bersih yang dibawa dalam water tanker.
• Pemasangan dilakukan oleh tukang yang dibantu oleh para pekerja.
• Pada dinding saruran dipasang rubang resapan 0.25 mm dengan kantung penyaringan.
• Membuat benda uji mortar untuk dilakukan pengetesan di laboratorium untuk mengetahui
karakteristik mortax sesuai dengan Spesifikasi Teknis Bina Marga Tahun 2010 Rev 3.
4.30. Lapis Pondasi Agregat Kelas A
Metode kerja untuk pekedaan lapis pondasi agregat kelas A adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralaan yang digunakan.
c. Material agregat kelas A yang telah tercampur dikirim ke lokasi pekerjaan dengan
menggunakan dump truck.
d. Sebelum dihampar, lokasi digali dengan menggunakan jack hammer + air compressor. Hasil
galian dimuat ke dalam dump truck kemudian diangkut ke luar lokasi pekerjaan.
e. Material agregat kelas A dihampar dengan manual (tenaga manusia) dengan ketebalan sesuai
gambar kerja yang disetujui direksi pekerjaan. Dan dipadatkan dengan pedestrian roller.
f. Apabila diperrukan hamparan pondasi agregat kelas A, maka untuk mendapatkan kepadatan
maksimum perlu dijaga kadar air optimumnya dengan menyediakan water tanker dan bila
telah memenuhi rentang yang dipersyaratkan kemudian dipadatkan dengan menggunakan
alat pemadat.
g. Sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level permukaan.
4.31. Lapis Pondasi Agregat Kelas S
Metode kerja untuk pekerjaan lapis pondasi agregat kelas S adalah sebagai berikut :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralaan yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan &
direksiteknik.
d. Material lapis pondasi agregat kelas S dicampur dengan blending equipment di base camp.
Wheel loader memuat agregat ke dump truck dan kemudian diangkut ke lokasi pekerjaan.
e. Penghamparan bahan agregat S dilakukan dengan menggunakan motor grader.
f. Setelah terhampar sesuai ketebalan dan rentang toleransi yang diijinkan, maka akan dilakukan
pemadatan pada lapis agregat S dengan menggunakan tandem roller 4 tondengan terlebih
dahulu memeriksa kadar air dari bahan agregat tersebut agar dapat dipadatkan pada kadar air
optimumnya.
g. Water tanker akan digunakan untuk menambahkan kadar air apabila bahan agregat tersebut
tidak masuk kedalam rentang yang diijinkan.
h. Apabila pemadatan pada bahan agregat kelas S telah selesai, maka akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan derajat kepadatannya dengan menggunakan alat uji sandcone.
Pada Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan program padat karya yang terdiri dari beberapa
grup pekerja (dari warga setempat)
Pelaksanaan Pekerjaan :
• Pekerja melaksanakan pengendalian tanaman atau tumbuh – tumbuhan disepanjang ruang milik
jalan, yang kiranya dapat mengganggu jarak pandang bagi pengguna jalan untuk keselamatan
dalam berlalu – lintas selama periode pelaksanaan dengan menggunaka alat pemotong rumput.
• Lokasi yang harus bebas dari tanaman di sekitar ujung gorong-gorong, terusan gorong-gorong,
saluran air yang dilapisi, kerb, sekitar rambu, guardrail, patok pengarah, tiang lampu, bahu
jalan, seluruh permukaan yang dilabur, bangunan bawah jembatan dan deck jembatan.
• Tumbuh-tumbuhan harus memiliki tinggi maksimum 10 cm di sekitar patok-patok pengarah
jalan dan rambu-rambu lau lintas, ujung saluran melintang jalan, bahu jalan, guardrails, tiang-
tiang lampu, median yang ditinggikan, pulau-pulau untuk lalu-lintas dan trotoar termasuk tepi
deck jembatan. Sedangkan tumbuh-tumbuhan yang diijinkan mempunyai tinggi minimal 2,5cm
dan maksimum 10cm pada lokasi median jalan yang direndahkan, tebing tepi jalan (di luar
Ruang Manfaat Jalan), taman di tempat istirahat dan sekitarnya.
• Pada daerah timbunan dan galian jalan harus mencakup pemotongan rumput, semak-semak, dan
pohon-pohon kecil yang tingginya sudah mencapai lebih dari 10 cm dan/atau untuk
memperbaiki penampilan di dalam atau di samping jalan yang dibangun atau memperbaiki jarak
pandang pada tikungan selama periode pelaksanaan dan pekerjaan lain yang mencakup
perbaikan lereng yang tidak stabil
Pada Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan program padat karya yang terdiri dari beberapa
grup pekerja (dari warga setempat)
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan tersebut antarai lain :
• Pembersihan drainase dari endapan/sedimentasi dan benda hanyutan yang menganggu aliran air
drainase.
• Pembersihan dilaksanakan dengan cara manual dengan peralatan sekop, cangkul dan sejenisnya,
selama periode pelaksanaan.
• Material hasil pembersihan dibuang pada lokasi yang ditentukan dengan kendaraan flat bed
truck.
• Melakukan perapihan oleh pekerja
PENANGANAN PEMELIHARAAN RUTIN JEMBATAN
Metode kerja untuk pekerjaan bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang digunakan.
c. Sebelum dimulai pelaksanaan dilapangan maka semua bahan dasar (kawat bronjong, batu
belah dan bahan lainnya), shop drawing telah mendapatkan persetujuan dari direksi
lapangan & direksi teknik.
d. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan secara bertahap, segmen per segmen (arah horizontal)
untuk menjaga kestabilan badan jalan yang ada, dan dilakukan setelah staking out
termasuk rencana profil kemiringan galian tanah terpasang sebagai acuan pelaksanaan
pekerjaan galian.
e. Penggalian tanah untuk bagian tumit dan konstruksi bronjong akan dilakukan dengan
excavator dan hasil galian diangkut kelokasi pembuangan.
f. Keranjang bronjong disiapkan dan kemudian dipasangkan di lokasi pekerjaan sesuai
gambar kerja. Batu pengisi kemudian diletakkan satu demi satu kedalam keranjang
bronjong sedemikian rupa agar tercapai kepadatan maksimum dengan rongga sekecil
mungkin. Jika diperlukan akan dilakukan pengujian berat isi dari bronjon g, agarasumsi
berat isi dalam perencanaan dapat tercapai dilapangan.
g. Pengisian batu kedalam keranjang bronjong dilakukan secara bertahap, seiring dengan
pemasangan bronjong dan pengisian batu disebelahnya.
h. Setelah pengisian batu selesai, keranjang ditutup, diikat dan dikencangkan dangan batang
penarik.
i. Dalam arah vertical, sambungan keranjang bronjong dibuat tidak dalam satu garis, akan
tetapi dibuat berselang dan sesuai dengan gambar kerja.
j. Secara bertahap, material timbunan diisikan dibelakang keranjang bronjong yang telah
berisi batu dan dipadatkan dengan stamper.
k. Langkah pekerjaan berulang hingga mencapai elevasi rencana.
4.38. Campuran Aspal Panas
Metode kerja untuk pekerjaan campuran aspal panas adalah sebagai berikut :
a. Bahan yang digunakan adalah berupa campuran aspal panas (yang disetujui direksi
lapangan & direksi teknik).
b. Campuran yang telah tersedia dikirim ke lokasi pekerjaan dengan menggunakan dump
truck.
c. Jenis campuran aspal panas yang digunakan adalah sesuai bahan disekeliling lokasi
lubang (kerusakan aspal) yang akan diperbaiki.
d. Metode kerja untuk pekerjaan campuran aspal untuk pekerjaan penunjang antara lain :
• Gali lokasi dilakukan dengan jack hammer dan air compressor (penggalian berbentuk
segi empat dengan sisi-sisi yang sejajar dan tegak lurus sumbu jalan). Asphalt cutter
digunakan untuk memotong perkerasan.
• Kemudian hasil galian diangkut de4gan menggunakan dump truck ke luar lokasi
pekerjaan.
• Lapisi tack coat diselUruh lokasi perypukaan lubang.
• Masukkan bahan (campuran aspal panas) lapis per lapis dan lakukan pemadatan dengan
pedestrian rolf er.
• Lakukan pemeriksaap plevasi / kerulaan permukaan dengan menggunakan mistar
(straightedge).
Pada Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan program padat karya yang terdiri dari
beberapa grup pekerja (dari warga setempat)
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan tersebut antara lain :
a. Pembersihan jembatan meliputi pekerjaan pembersihan sampah, kotoran pada bangunan
atas jembatan termasuk sumbatan pada pipa cucuran dan drainase lantai jembatan
landasan, bangunan bawah, daerahjalan pendekat serta daerah aliran sungai.
b. Untuk menunjang pekerjaan tersebut di atas disiapkan kendaraan dengan tanki air.
c. Pelaksanaan pembersihan jembatan harus menggunakan water jet dimana semua elemen
jembatan baik bagian atas maupun bawah harus dibersihkan.
c. Pekejaan pembersihan sampah atau kotoran dilakukan secara manual (tenaga manusia dengan
menggunakan tangga, pemotong rumput, parang, kapak, gergaji, sapu, sekop, sikat kawat, dll)
kemudian hasil pembersihan diangkut dengan menggunakan pick up.
d. Untuk pembersihan sumbatan pada pipa cucuran dan drainase lantaijembatan dilakukan
dengan air compressor yang dilengkapi alat semprot.
4.40. Perbaikan retak beton (tidak termasuk cairan perekat, bahan penutup dan tabung
penyuntik)
Metode kerja untuk pekerjaan Perbaikan retak beton (tidak termasuk cairan perekat, bahan
penutup dan tabung penyuntik) adalah sebagai berikut :
• Survey lokasi jembatan yang memerlukan perbaikan retak/kerusakan beton.
• Dilaksanakan pada jembatan yang mengalami kerusakan berupa retak pada beton.
• Perapihan oleh para pekerja.
Metode kerja untuk pekerjaan Cairan Perekat (Epoksi Resin) adalah sebagai berikut :
• Survey lokasi jembatan yang memerlukan Cairan Perekat (Epoksi Resin) Retak Beton.
• Beton yang retak/rusak non struktural dibersihkan dahulu dari semua kotoran dengan sikat
kawat hingga bersih.
• Cairan perekat sebelum dimasukkan kedalam tabung penyuntik diaduk secara merata dengan
manual atau hand mixer.
• Bahan perekat epoksi dimasukkan dengan tabung penyuntik yang bertekanan dan kecepatan
yang rendah hingga masuk kedalam retak yang paling kecil.
• Perapihan oleh para pekerja.
Metode kerja untuk pekerjaan Bahan Penutup (Sealent) adalah sebagai berikut :
• Survey lokasi jembatan yang memerlukan Bahan Penutup (Sealent) Retak Beton.
• Beton yang retak/rusak non struktural dibersihkan dahulu dari semua kotoran dengan sikat
kawat hingga bersih.
• Beton yang retak dimasukkan perekat epoksi hingga kedalam retakan beton yang paling kecil.
• Kemudian ditutup dengan bahan penutup retak beton (Sealent) dan diratakan pada permukaan
beton
• Perapihan oleh para pekerja.
Pada Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan program padat karya yang terdiri dari
beberapa grup pekerja (dari warga setempat)
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan tersebut antarai lain :
• Survey lokasi jembatan yang memerlukan pekerjaan Pengecatan Sederhana/Elemen Beton.
• Permukaan elemen beton dibersihkan dengan elemen baja, amplas dan disemprot dengan
water jet hingga bersih.
• Pengecatan utama lapisan beton dengan Rol dan kuas hingga merata.
• Setelah kering dilakukan pengecatan akhir secara merata.
• Perapihan oleh para pekerja.
a. Pelaksanaan perbaikan sambungan siar muai harus menggunakan bahan dan cara yang
sesuai dengan bahan sambungan siar muai yang ada (existing) sesuai Seksi 7.1.1
b. Sambungan siar muai yang rusak dipotong tegak lurus dengan menggunakan asphalt
cutter sampai didapat permukaan beton lantai sehingga bentuk lubang sambungan siar
muai berbentuk segi empat dan dilaksanakan seperti pada Seksi 7.1.1
c. Setelah dipotong kemudian dilakukan pembersihan dengan menggunakan air compressor.
d. Perbaikan sambungan siar muai meliputi pekerjaan sambungan siar muai jenis asphaltic
plug. Untuk sambungan siar muai jenis lain seperti sambungan siar muai jenis penutup
baja, karet dll hanya dilakukan pembersihan bagian yang tertahan dimana sambungan
siar muai tidak dapat bergerak.
5.1. Mobilisasi
Masa mobilisasi akan dilakukan sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).
Tahapan mobilisasi akan terdiri dari :
Mempersiapkan base camp serta laboratorium
Mobilisasi personil dan peralatan konstruksi
Pembuatan papan nama proyek
Pengadaan rambu-rambu kerja, peringatan, K3 dll
Pengukuran dalam rangka pelaksanaan field engineering
Pembuatan shop drawings dan review terhadap volume pekerjaan yang ada
Pengujian bahan dasar yang akan digunakan
Pembuatan JMF
Serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai
dengan persyaratan dokumen, khususnya Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010
Revisi 03 dan Spesifikasi Khusus
5.2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Dalam rangka mengantisipasi pengamanan jalan eksisting maka pada masa / periode
mobilisasi (sebelum dilakukan mobilisasi peralatan konstruksi dan pelaksanaan
pekerjaan) akan dilakukan :
a. Koordinasi dengan pihak terkait (Dinas Pekerjaan Umum setempat, Dinas perhubungan
setempat, Kecamatan, Kelurahan, Pengusaha angkutan bahan/material/supplier setempat,
Kontrak/Penyedia Jasa di lingkungan pekerjaan.,dan menyepakati tata cara pengangkutan
bahan/material sehubungan dengan aktivitas proyek.
b. Pemeriksaan kekuatan jalur jalan rencana mobilisasi alat dari sumber alat ke lokasi base
camp.
c. Menentukan jalur, lajur dan jenis angkutpn (dump truck) dan beban muatan yang dapat
digunakan.
d. Memasang rambu peringatan perihal batasan muatan MST di awal dan akhir proyek.
Untuk menjaga dan melindungi keselamatsn pengguna jalan yang ada selama proses
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan, maka akan dilakukan upaya-upaya
sebagai berikut:
a. Menetapkan sistem peraqbtlan sementara dengan pertimbangan : keselamatan lalu lintas
pengguna jalan dan kpselamatan lalu lintas pengguna jalan dan pejalan kaki terutama
pada daerah pemukiman.
b. Memasang rambu perhatian dan peringatan disekitar lokasi pekerjaan.
c. Bila diperlukan, menempatkan petugas pengatur lalu lintas yang akan mengarahkan dan
mengontrol arus lalu lintas ke dan di sekitar lokasi pekerjaan.
d. Pelaksanaan pergerakan peralatan dan pelaksanaan pekerjaan akan dilakukan pada siang
dan malam hari dengan menggunakan sistem penerangan yang cukup.
Untuk menjamin mutu bahan dan hasil pekerjaan konstruksi, maka pemeriksaan / pengujian
tersebut akan dilakukan di laboratorium yang terletak di base camp. Peralatan laboratorium
yang akan dipersiapkan dan digunakan untuk pemeriksaan kualitas bahan dasar dan hasil
pekerjaan, adalah tidak hanya terbatas pada :
1. Pemeriksaan Uji Aspal :
• Pengujian metode marshall ;
• Ekstraksi dengan metode sentrifugal ;
• Ekstraksi dengan metode refluks ;
• Berat jenis agregat kasar dan halus ;
• Kadar pori dalam campuran (metode akurat) ;
• Pengeboran benda uji inti (core drill);
• Thermometer logam ;
• Pengujian penetrasi aspal, titik lembek aspal, daktilitas aspal dan perlengkapan uji aspal
lainnya.
Metode kerja untuk pekerjaan garian untuk serokan drainase dan saluran air adalah
sebagai berikut:
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu request dan diserahkan kepada direksi
lapangan & direksi teknik untuk disetujui.
b. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
c. Melakukan pengukuran di lapangan sesuai gambar kerja yang disetujui direksi lapangan
& direksi teknik.
d. Tanah digali dengan menggunakan excavator.
e. Selanjutnya tanah hasil galian dimuat kedalam dump truck dan diangkut ke luar lokasi
pekerjaan. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja.
I. Pekerjaan Persiapan
a. Survey Lapangan
Untuk menentukan peil dan pematokan dilapangan sebagai pedoman dalam
pemasangan. Hal ini dilakukan bersama untuk diketahui pengawas lapangan agar tidak
terjadi kesalahan penentuan as saluran.
Kelengkapan yang diperlukan :
• Data perencanaan
• Alat Ukur terkalibrasi (Theodolit, Bak ukur dll).
• Ketentuan jarak sebagai referensi (Pedoman lapangan). - Radius tikungan.
• Patok-patok penandaan.
b. Pembersihan Lahan
Dilaksanakan sepanjang jalur pemasangan & lokasi yang sekiranya akan dijadikan
lokasi penumpukan sementara dari produk precast yang dikirim kelapangan.
dimulai Iengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian beton di laboratorium
berdasarkan rencana umur beton 7 dan 28 hari, kecuali ditentukan lain oleh Direksi
Pekerjaan. Proporsi bahan dan
II. Pekerjaan Tanah
Penggalian tanah dilakukan secara bertahap, dan disesuaikan dengan kemampuan panjang
pemasangan saluran perhari. Hal ini penting guna menghindari kerusakan tanah dasar
galian apabila turun hujan. Kedalaman galian dan lebar galian disesuaikan dengan
kebutuhan (Dalamnya galian = dasar saluran + tebal saluran + tebal dinding)
Apabila galian terlalu dalam, penimbunan kembali boleh dilakukan hingga kedalaman
yang diinginkan dengan ketentuan dipadatkan secara bertahap lapis demi lapis (15 Cm).
Tanah dasar galian dipadatkan dengan stamper hingga mencapai kestabilan yang cukup.
Sisa tanah galian akan diratakan diatas kavling ( Tanpa pemadatan).
Dengan ketebalan tertentu (min. 10 Cm), Bedding berupa granular material diratakan
diatas dasar galian dan dipadatkan.
Pekerjaan Persiapan :
Penyedia jasa harus mengirim contoh bahan yang akan digunakan kepada Direksi
Pekerjaan dengan data pengujian bahan yang memenuhi
seluruh sifat bahan yang dipersyaratkan dalam Spesifikasi Umum. Penyedia Jasa harus
mengirimkan Rancangan Campuran (Job Mix Design) untuk masing-masing beton yang
digunakan sebelum pengecoran beton
berat penakaran hasil perhitungan harus memenuhi criteria teknis utama yaitu Kelecakan,
Kekuatan dan keawetan.
Adapun Kriteria material beton harus memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut :
• Air harus bersih dari kotoran seperti minyak, garam, dan bahan-bahan organik
• Semen ; sesuai kualitas untuk pekerjaan-pekerjaan konstruksi.
• Pasir ; gradasi baik, bebas dari kotoran seperti tanah fiat, Ianau, sampah dan bahan organik
lainnya.
• Agregat kasar (kerikil) ; mempunyai berat jenis dan analisa gradasi yang dipersyaratkan
dalam Spesifikasi Umum yang berlaku.
Pelaksanaan :
o Penyedia Jasa harus member tahukan kepada Direksi Pekerjaan rencana pengecoran yang
o meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton, tanggal serta waktu rencana pengecoran.
o Direksi Pekerjaan akan memberikan persetujuan atau tidak untuk memulai pekerjaan setelah
melihat kondisi acuan dan tulangan yang akan di cor.
o Pada saat akan dilakukan pengecoran Direksi Pekerjaan atau yang mewakili akan
menyaksikan selama proses pengecoran berlangsung.
o Sebelum pengecoran dimulai acuan harus dibasahi atau diolesi minyak dibagian sisi
dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
o Campuran beton tidak boleh digunakan apabila beton tidak dicor sampai posisi akhir dalam
cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran atau dalam waktu yang lebih pendek
sebagaimana yang ditunjukkan oleh perintah Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan
karakteristik waktu pengerasan (setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan
tambahan (aditif) untuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh
Direksi.
o Beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction
joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
o Beton harus dicor sedemikian rupa sehinggaterhindar dari segregasi partikel kasar dan halus
dari campuran.
o Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin dengan yang dapat dicapai pada posisi
akhir beton untuk mencegah pengaliran yang tidak
boleh melampaui sate meter dari tempat awal pengecoran.
o Bilamana beton dicor kedalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit dan
penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-lapisan horizontal dengan tebal
tidak melampaui 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi pengecoran dapat 30 cm menerus
sepanjang seluruh keliling struktur.
o Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150 cm. Beton
tidak boleh dicor langsung ke dalam air.
o Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan dalam waktu 48 jam
setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan metode Tremi atau metode drop¬bottom-
bucket, dimana bentuk dan jenis yang khusus digunakan untuk tujuan ini harus disetujui
terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan.
o Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan pengaliran
beton. Tremi harus selalu diisi penuh Selama pengecoran. Bilamana aliran beton terhambat,
maka tremi harus ditarik sedikit dan diisi penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran
dilanjutkan. Baik tremi atau Drop-Bottom Bucket harus mengalirkan campuran beton di bawah
permukaan beton yang telah dicor sebelumnya.
o Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran beton yang
telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran beton yang baru.
o Bidang-Bidang beton yang lama yang akan disambung dengan beton yang akan dicor, harus
terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan clan bahan-bahan yang lepas dan rapuh dan telah
disiriam dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum pengecoran beton baru ini, beton yang lama
harus disapu dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.
o Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton dalam waktu 24
jam setelah pengecoran
Pelaksanaan :
Penyedia Jasa harus member tahukan kepada Direksi Pekerjaan rencana pengecoran yang
meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, tanggal serta waktu rencana pengecoran.
Sementara untuk baja tulangannya dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan
yang diperlukan. Batangt ulangan dipasang/disusun sesuai dengan gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat dengan kawat beton.
.
6.5. Lapis Resap Pengikat- Aspal Emulsi
Lapis Resap Pengikat harus disemprot hanya pada permukaan yang kering atau mendekati
kering, tidak boleh dilaksanakan pada saat angin kencang, hujan atau akan turun
hujan.Sebelum pelaksanaan kontraktor melakukan pengujian terlebih dahulu dengan
sampel material yang akan dipakai dan disetujui Direksi Pekerjaan. Periksa semua
peralatan yang akan dipakai, dan pastikan alat berfungsi dengan baik.Pekerjaan dilakukan
sedemikian rupa sehingga masih memungkinkan lalulintas satu jalur tanpa merusak
pekerjaan yang sedang dilaksanakan dan hanya menimbulkan gangguan yang minimal bagi
lalu lintas.Bangunan dan benda lain di sekitar tempat kerja harus dilindungi agar tidak
menjadi kotor karena percikan aspal.Sebelum penyemprotan aspal dimulai, permukaan
harus dibersihkan dengan memakai sikat mekanis atau kompresor atau kombinasi
keduanya. Bilamana peralatan ini belum dapat memberikan permukaan yang benar-benar
bersih, penyampuan tambahan harus dikerjakan dengan sikat yang kaku.Pembersihan
dilakukan melebihi 20 cm dari tepi bidang yang akan disemprot.
Urutan Kerja :
• Batas permukaan yang akan disemprot harus ditandai dengan benang atau cat.
• Penyemprotan dilakukan dengan batang penyemprot dengan campuran yang diperintahkan.
• Apabila penyemprotan dengan distributor kurang praktis di daerah yang sempit, atas
persetujuan Direksi Pekerjaan penyemprotan dapat dilakukan dengan hand sprayer.
• Bila diperintahkan, bahwa lintasan penyemprotan bahan aspalharus satu lajur atau setengah
lebar j alan dan harus ada bagian yang tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm sepanj ang sisi
sisi lajur yang bersebelahan. Sambungan memanjang selebar 20 cm iniharus dibiarkan
terbuka dan tidak boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasan penyemprotan di lajur
yang bersebelahan telah selesai dilaksanakan. Demikian pula lebar yang disemprot harus
lebih lebar dari lebar yang ditetapkan.
• Lokasi awal dan akhir harus dilindungi dengan bahan yang cukup kedap. Penyemprotan harus
dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan pelindung tersemprot, dengan demikian
seluruh nosel bekerja dengan benar pada seluruh bidang jalan yang akan disemprot.
6.6. Lapis Pondasi Aggregat Kelas A untuk Pekerjaan Minor
Persiapan Material :
Jenis bahan yang harus digunakan pada penambalan, pengisi lubang atau perbaikan tepi
perkerasan lama yang rusak, adalah yang sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan
dalam hal ini material Aggregat A yang memenuhi ketentuan Spesifikasi yang berlaku.
Penghamparan Material
• Direksi Pekerjaan akan menentukan lokasi yang memerlukan pengembalian kondisi dan
batas-batas lokasi pengembalian kondisi tersebut, dan penyedia jasa harus menandai
pekerjaan yang dimaksud.
• Sekeliling lokasi yang rusak harus digali manual. Penggalian harus berbentuk segi empat
dengan sisi yang sejajar dan tegak lurus terhadap sumbu jalan. Tepi-tepi galian harus
vertical atau terjal keluar dan bukannya menj orok ke dalam.
• Lokasi yang digali harus diperiksa terfebih dulu oleh Direksi Pekerjaan dan bahan untuk
penambalan tidak boleh dihampar sebelum dimensi galian disetujui.
• Segera setelah persetujuan diberikan, dasar galian harus dipadatkan dan setiap lapis bahan
yang diperlukan oleh Direksi Pekerjaan harus dipadatkan dengan pemadat mekanis yang
telah disetujui. Alat pemadat manual dapat digunakan untuk penambalan lapisan yang lebih
bawah dimana lubang tersebut terlalu sempit untuk ditempati pemadat mekanis.
• Kepadatan lapisan yang telah dipadatkan harus setara dengan kepadatan bahan yang
disyaratkan dalam seksi-seksi pekerjaan utama dari Spesifikasi ini.
• Setiap lapis harus dihampar dan dipadatkan dalam suatu operasi yang dimulai dari lapisan
terbawah.
Setelah lapisan teratas untuk penambalan lubang telah dihampar, alat pemadat mekanis
harus digunakan agar dapat memadatkan bahan sesuai dengan Spesifikasi untuk bahan yang
digunakan untuk lapisan tersebut
6.7. Campuran Aspal Panas untuk Pekerjaan Minor
Uraian :
Pekerjaan ini mencakup pengadaan lapisan padat yang awet berupa lapis perata, lapis
pondasi atau lapis campuran beraspal panas yang terdiri dari aggregate dan bahan aspal yang
dicampur secara panas dipusat instalasi pencampuran, serta menghampar dan memadatkan
campuran tersebut diatas pondasi atau permukaan jalan yang telah disiapkan sesuai dengan
spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian dan potongan memanjang yang ditunjukkan
dalam Gambar Rencana.
Penghamparan dan Pemadatan Material
• Direksi Pekerjaan akan menentukan lokasi yang memerlukan penghamparan campuran aspal
panas dan batas-batas lokasi penghamparan campuran aspal panas tersebut, dan penyedia j asa
harus menandal pekerj aan yang dimaksud.
• Campuran beraspal harus dihampar dan diratakan sesuai dengan kelandaian, elevasi, serta
bentuk penampang melintang yang disyaratkan.
• Penghamparan harus dimulai dari lajur yang lebih rendah menuju lajur yang lebih tinggi
bilamana pekerjaan yang dilaksanakan lebih dari satu lajur.
• Proses perbaikan lubang-lubang yang timbul karena terlalu kasar atau bahan yang tersegragasi
karena penaburan material yang halus sedapat mungkin harus dihindari sebelum pemadatan.
• Butiran yang kasar tidak boleh ditebarkan diatas permukaan yang telah padat dan bergradasi
rapat.
• Segera setelah campuran beraspal panas dihampar dan diratakan, permukaan tersebut harus
diperiksa dan setiap ketidak sempurnaan yang terjadi harus diperbaiki.
• Temperatur campuran beraspal yang terhampar dalam keadaan gembur harus dipantau dan
penggilasan harus dimulai dalam rentang viskositas aspal yang ditunjukkan dalam spesifikasi
ini.
• Semua jenis operasi penggilasan harus dilaksanakan secara menerus untuk memperoleh
pemadatan yang merata saat campuran beraspal masih dalam kondisi mudah dikerjakan
sehingga seluruh bekas jejak roda dan ketidak rataan dapat dihilangkan.
• Sewaktu permukaan sedang dipadatkan dan diselesaikan, penyedia jasa harus memangkas tepi
perkerasan agar bergaris rapi. Setiap bahan yang berlebihan harus dipotong tegak lurus setelah
pemadatan akhir, dan dibuang oleh Penyedia Jasa di luar daerah milik jalan sehingga tidak
kelihatan dari jaian yang Iokasinya disetujui oleh Direksi Pekerjaan
Konfigurasi, ukuran dan warna Patok Kilometer harus memenuhi Peraturan dan
Perundangundangan tentang Rambu Keamanan Jalan Repubik Indonesia.
Patok Kilometer harus mempunyai ukuran, warna, yang sesuai ketentuan dari Dinas Lalu
Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR). Setiap perbedaan yang terj adi antara ketentuan
untuk ramburambu tersebut dan yang ditunjukkan dalam Gambar harus diperiksa oleh
Direksi Pekerj aan sebelum pelaksanaan dimulai.
Pelaksanaan
Pemasangan Patok Kilometer
Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap patok harus sesuai dengan perintah Direksi
Pekerjaan. Semua patok harus dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian
sedemikian rupa hingga dapat menjamin bahwa patok tersebut tertanam kuat di tempatnya,
terutama selama pengerasan (setting) beton.
Pengecatan Patok Kilometer
Semua patok harus diberi satu lapis cat dasar (primer), satu lapis cat bawah permukaan dan
satu lapis akhir sebagai lapis permukaan sesuai dengan yang ditunjukkan dalam Gambar.
Penandaan lainnya dan bahan pemantul harus dilaksanakan sebagaimana yang diperintahkan
oleh Direksi Pekerj aan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan semua material, merakit, mencetak dan memasang Kerb
Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan) pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Metode kerja/urutan kerja pekerjaan Kerb Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan) sebagai
berikut :
• Penyediaan Kerb Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan)
• Lokasi yang diperlukan untuk pekerjaan ini harus dibersihkan terlebih dahulu.
• Kerb Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan) harus dipasang dengan teliti sesuai dengan detil,
garis dan elevasi yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
• Unit-unit Kerb Pracetak Jenis 6 (Kerb dengan Bukaan) dipasang dengan sambungan yang
serapat mungkin.
• Penyelesaian dan perapihan pekerjaan.
6.11. Perkerasan Blok Beton pada Trotoar dan Median
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan dan .memadatkan tempat pemasangan blok
beton. Kemudian blok beton dipasang pada trotoar dan median kemudian di elevasi sesuai
dengan gambar/keten
Pada Pelaksanaan pekerjaan ini melibatkan program padat karya yang terdiri dari beberapa
grup pekerja (dari warga setempat)
Pelaksanaan Pekerjaan :
• Permukaan Kerb yang akan dilakukan pengecatann dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran.
• Pengecatan trotoar dilaksanakan dengan menggunakan tenaga manusia dan menggunakan alat
dan bahan cat sesuai yang ada di spesifikasi teknis dan khusus untuk bahan cat, kami akan
menggunakan bahan cat yang berlabel SNI
Demikianlah penjelasan perihal metode pelaksanaan dan metode kerja untuk pekerjaan utama
serta pekerjaan penunjang lainnya dalam menyelesaikan Paket Preservasi Rehabilitasi Ciamis
– Banjar – Pangandaran – Bts.Jateng.
Yayan Hadian
Direktur Utama