Anda di halaman 1dari 58

Proyek Indonesia COVID-19 Pandemic Emergency (I-COPE)

LATAR BELAKANG PROYEK I-COPE


Proyek Indonesia COVID-19 Pandemic Emergency (I-COPE) yang
didukung oleh European Union (EU) bertujuan untuk berkontribusi
dalam membatasi penyebaran COVID-19 dan mengurangi dampaknya
terhadap anak-anak dan keluarga yang rentan di Indonesia dengan
meningkatkan tindakan pencegahan di dalam masyarakat, mendukung
petugas kesehatan dan memberikan bantuan pemulihan mata
pencaharian bagi keluarga yang terkena dampak. Tindakan tersebut
akan mendukung masyarakat melalui promosi kebersihan dan sanitasi,
memerangi rumor dan stigmatisasi, penyediaan peralatan dan
peningkatan kapasitas bagi petugas kesehatan garis depan.
Untuk Aksi ini, World Vision Netherlands (WV-NL) sebagai
pemohon utama akan bekerja sama dengan Yayasan Injuwatu
Sumba dan Wahana Visi Indonesia (WVI) sebagai pendamping,
keduanya merupakan bagian dari kemitraan World Vision
(WV). Dalam pelaksanaan aksi ini, WV akan bekerja sama
dengan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) atau Civil Society
Organization (CSO) setempat untuk melakukan intervensi yang
ditetapkan dalam aksi tersebut, sekaligus memperkuat
kapasitas mereka terkait dengan tindakan pencegahan COVID-
19, kesiapsiagaan wabah di Sumba Timur.
Ada 10 Desa di Kabupaten Sumba Timur yang akan didampingi oleh Yayasan Injuwatu
Sumba dalam proyek I-COPE ini, yaitu :
1. Kecamatan Kambata Mapabuhang
• Desa Luku Wingir
• Desa Mahu Bokul
2. Kecamatan Kahaungu Eti
• Desa Kotak Kawau
• Desa Matawai Katingga
• Desa Yubuwai
3. Kecamatan Nggaha Ori Angu
• Desa Tanatuku
• Desa Praikarang
• Desa TanduLa Jangga
4. Kecamatan Kota Waingapu
• Desa Luku Kamaru
5. Kecamatan Pandawai
• Desa Maubokul
Target Yayasan Injuwatu Sumba selama 8 bulan implementasi di program I-COPE:
• Masyarakat menerima Informasi tentang perilaku hidup baik dan sehat dan
penyebaran COVID 19.
• Terbentuknya sistim dukungan Peduli Masyarakat Tingkat Lokal untuk merespons
penyakit menular.
• Terbentuknya Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) level desa yang mendapatkan
pelatihan tentang perilaku sehat dan penyebaran COVID 19.
• Terbentuknya/diaktifasinya kelompok simpan pinjam (UBSP)
• Keluarga di desa akan mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan keuangan rumah
tangga dan rencana keberlangsungan usaha (PERT)
• Melakukan peningkatan kapasitas tentang penanganan COVID 19 bagi otoritas
lokal (satgas pemerintah, aparat desa/kelurahan).
• 10 desa akan memiliki SOP kesiapsiagaan bencana khususnya pandemi COVID 19.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
A. PENGERTIAN PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan orientasi hidup sehat
dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat, yang bertujuan untuk meningkatkan,
memelihara, dan melindungi kesehatannya baik secara fisik, mental, spiritual, maupun
sosial.
Perilaku hidup bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi,
informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, serta perilaku sehingga
masyarakat sadar, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui
PHBS diharapkan masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalah sendiri dan dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya (Notoadmodjo S, 2007).
B. MANFAAT PHBS

Manfaat PHBS secara umum adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat


agar mau dan mampu menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut menjadi
penting untuk dilakukan agar masyarakat sadar dan dapat mencegah serta
mengantisipasi atau menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang mungkin
muncul. Selain itu, dengan menerapkan dan mempraktikan PHBS diharapkan
masyarakat mampu menciptakan
lingkungan yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Dalam implementasinya, kebermanfaatan PHBS ini dapat diterapkan di berbagai
area,seperti sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan masyarakat.
Berikut adalah penjelasan mengenai kebermanfaatan
PHBS pada area-area tersebut:
INFORMASI DASAR
TERKAIT COVID-19
Apa itu COVID-19?
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Coronavirus jenis baru.
Diberi nama Coronavirus karena tampak  seperti “paku-paku” yang mirip dengan korona (mahkota). 
Ada 4 sub-kelompok utama coronavirus, yang dikenal sebagai alpha, beta, gamma, and delta. 
Coronavirus manusia pertama kali diidentifikasi pada pertengahan tahun 1960-an. 

Ada tujuh coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu: 


1. 229E (alpha coronavirus)
2. NL63 (alpha coronavirus)
3. OC43 (beta coronavirus)
4. HKU1 (beta coronavirus)
5. MERS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome, atau MERS)
6. SARS-CoV (beta coronavirus yang menyebabkan severe acute respiratory syndrome, atau SARS)
7. SARS-CoV-2 (novel coronavirus yang menyebabkan coronavirus disease 2019, or COVID-19)
Mengenal Perjalanan COVID-19 di Indonesia

31 Desember 2019  4 Februari 2020


30 Januari 2020
Word Health Organization (WHO) Pemerintah Indonesia melalui
WHO menetapkan COVID-19 sebagai
menyebutkan ada kasus kluster KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
Public Health Emergency of
pneumonia dengan etiologi yang tidak REPUBLIK INDONESIA NOMOR
International Concern
jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, HK.01.07/MENKES/104/2020
(PHEIC)/Kedaruratan Kesehatan
China. Kasus ini terus berkembang menetapkan Infeksi Novel Coronavirus
Masyarakat Yang Meresahkan Dunia
hingga adanya laporan kematian dan (Infeksi 2019-nCoV) sebagai penyakit
(KKMMD)
terjadi importasi di luar China yang dapat menimbulkan wabah.

12 Februari 2020
11 Maret 2020 2 Maret 2020  WHO resmi menetapkan penyakit
WHO sudah menetapkan COVID-19 Indonesia telah melaporkan 2 kasus novel coronavirus pada manusia ini
sebagai pandemi.  konfirmasi COVID-19.  dengan sebutan Coronavirus Disease
(COVID-19). 
Gejala klinis terinfeksi COVID-19
Pada umumnya, gejala mulai muncul sekitar lima hingga enam hari setelah
terjadi pajanan, tetapi waktu kemunculan gejala ini dapat berkisar dari 1-14 hari.
Kasus COVID-19 Pada Anak

Indonesia*: 
Tiongkok: 0,9%
(Anak 0-9 tahun) 2,3% (0-5 tahun)
5,6% (6-17 tahun)
Korsel: 1% Italia: 0,6%
(Anak 0-9 tahun) (0-9 tahun) *data per 23 Juli 2020 (covid19.go.id)
Permainan 1:
Temukan Si Virus Corona di Luar Rumah!

Si Virus Corona jenis baru menyebabkan COVID-19.


Temukan dalam gambar yang akan ditayangkan berikut
ini:
• Ada berapa virus Corona yang nampak seperti
gambar berikut?
• Sebutkan perilaku apa yang menyebabkan
penularannya?
Jawaban Permainan
1
Ada 28 virus Corona yang tampak di dalam gambar.

Perilaku yang menyebabkan penularan, antara lain:


- bersalaman/bersentuhan tangan
- batuk tanpa menutup mulut
- Memegang/menyentuh benda yang sudah terkena virus
- Memegang wajah (mata, hidung, mulut) dengan tangan kotor
- Cium pipi
Permainan 2: Si virus Corona jenis baru menyebabkan COVID-19.
Temukan dalam gambar yang akan ditayangkan berikut ini:
Temukan Si Virus • Ada berapa virus Corona yang tampak pada gambar berikut?
Corona di Dalam • Sebutkan perilaku apa yang menyebabkan penularannya?
Rumah!
Ada 18 virus Corona yang tampak di dalam gambar.

Perilaku yang menyebabkan penularan, antara lain:


Jawaban - Memasukkan mainan yang sudah terkena virus ke mulut
Permainan - Menyentuh permukaan benda yang sudah terkena virus

2 - Makan tanpa cuci tangan pakai sabun


- Meletakkan benda yang sudah terkena virus ke dalam
rumah tanpa dibersihkan
- Meletakkan masker bekas pakai secara sembarangan
Cara Penularan COVID-
19

 Kontak dan
Droplet
Cara Penularan COVID-
19 via Udara (terbatas)

Di tempat perawatan kesehatan, di


mana prosedur-prosedur medis
tertentu,
yang disebut prosedur yang
menghasilkan aerosol (droplet yang
sangat halus)
Apakah COVID-19 dapat menular dari
orang yang tidak menunjukkan gejala?

•Banyak orang yang terinfeksi COVID-19 hanya mengalami


gejala ringan terutama pada tahap-tahap awal.

•Karena itu, COVID-19 DAPAT MENULAR DARI ORANG yang


hanya bergejala ringan, seperti batuk ringan, tetapi MERASA
SEHAT.

•Orang dengan kontak erat (tanpa gejala) DAPAT menularkan


virus ini, tetapi belum diketahui seberapa sering penularan
dengan cara tersebut terjadi. 
Permainan 3:
Perilaku Pencegahan Penularan

Temukan dalam gambar yang


akan ditayangkan berikut ini:

Perilaku apa yang dapat


mencegah penularan?
Mencegah COVID-19 dengan :
PANCA Aksi Lawan COVID-19
Pakai masker kain 3 lapis ketika berada di tempat umum
Atur jaga jarak antar orang minimal 1 meter
Niatkan hati dan biasakan olahraga rutin 30 menit setiap hari,
cukup istirahat, tidak panik, tidak merokok

Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir selama 40-60 detik

Asupan gizi seimbang


Masker Kain 3 Lapis
Efektivitas penyaringan pada masker kain 10-60%,
yang meningkat seiring dengan jumlah lapisan dan
kerapatan tenun kain yang dipakai. 
Bahan yang digunakan untuk masker kain berupa
bahan kain katun, scarf, dan sebagainya. 

KELEBIHAN KEKURANGAN
- Melindungi pemakai terhadap droplet - Tidak melindungi pemakai terhadap
besar aerosol/partikel airborne
- Mencegah keluarnya droplet besar dari - Tidak mencegah keluarnya droplet kecil
batuk/bersin pemakai dari batuk/bersin pemakai
- Dapat dipakai ulang bila dicuci dengan
sabun/deterjen hingga bersih
TIDAK Disarankan Pakai Masker

Untuk menghindari risiko tercekik/tersedak/kesulitan napas


Cara Memakai Masker Kain
Cara Melepaskan Masker Kain
Cara Mencuci Masker Kain
Bila Harus Menggunakan Masker Medis
Cara Memakai dan Membuang Masker Bekas
Pakai
Cara Memakai dan Membuang Masker Bekas
Pakai 
Mengenal Sampah Infeksius 
di Rumah Tangga
Sampah infeksius adalah sampah yang dihasilkan
oleh orang-orang yang terpapar dengan COVID-19,
sebagai suspek maupun yang melakukan karantina
mandiri, dan orang yang sedang sakit. 

Sampah ini termasuk jenis limbah B3 (Bahan


Berbahaya dan Beracun), dan perlu penanganan
khusus. 
Mengapa Sampah Infeksius Disebut
Berbahaya?
Karena sampah-sampah ini kemungkinan mengandung kuman penyakit yang dapat
menulari orang lain apabila tercecer dan dibuang sembarangan.

Mengapa Sampah Infeksius Perlu Pengelolaan


Khusus?
Untuk mengendalikan, mencegah dan memutus penularan COVID-19 melalui sampah tersebut.​


Mengelola Sampah Infeksius di Rumah Tangga

• Pisahkanlah sampah infeksius tersebut dari sampah


lainnya
• Kemaslah di wadah tertutup
• Berikanlah tanda khusus di wadahnya, misalnya “B3”
atau Sampah infeksius” supaya mudah dikenali oleh
petugas pengangkut sampah
• Beritahukan kepada petugas pengangkut sampah
supaya ditempatkan di wadah khusus B3.
Cara
Mengelola
Sampah
Masker
Medis
Disinfeksi
Disinfeksi
Coronavirus mudah dibersihkan pada permukaan
benda dengan menggunakan disinfektan rumah tangga biasa yang dapat
membunuh virus tersebut. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa virus COVID-19 dapat bertahan: 


- hingga 72 jam pada plastik dan stainless steel
- kurang dari 4 jam pada tembaga
- kurang dari 24 jam pada karton
Disinfeksi
Yang perlu dibersihkan adalah permukaan benda yang sering disentuh seperti: alat
elektronik (telepon/hp, layar sentuh, remote tv, keyboard komputer/laptop),
gagang pintu, saklar lampu, toilet, wastafel, sandaran kursi, meja.
Cara melakukan disinfeksi:
• Pakai sarung tangan
• Pakai masker
• Gunakan baju khusus untuk
melindungi tubuh saat
melakukan penyemprotan
• Cuci tangan pakai sabun dan
air mengalir setelah selesai
Alur Pemeriksaan
COVID-19
Penyembuhan dari Sakit COVID-19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai