NADYA DESMITA GULTOM ( 7203341015 ) SANTI FITRIANI MUNTHE ( 7203341017 ) Konsep Evaluasi dan Kurikulum
Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai
dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Sebagian pendapat membedakan pengertian dan pemahaman mengenai evaluasi dan kurikulum sebagai disiplin yang berdiri sendiri, sebagian ada pula yang berpendapat bahwa evaluasi dan kurikulum iru erat kaitannya karena memiliki hubungan kausalitas yang kuat. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program. Rutman and Mowbray 1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat keputusan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional) Konsep kurikulum
Menurut Layton (1989) mengemukakan bahwa kurikulum di
pengarui oleh sistem sosial politik, ekonomi, teknologi, moral, keagamaan dan keindahan. Kurikulum merupakan inti dari pendidikan, selain berisi rumusan tentang tujuan yang menentukan kemana peserta didik akan dibawa dan di arahkan, juga berisi rumusan tentang isi dan kegiatan belajar, yang akan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta niali-nilai yang mereka perlukan dalam kehidupan dan pelaksanaan tugas pekerjaan di masa yang akan datang. Kurikulum memberikan dasar-dasar bagi pengemban kepribadian dan kemampuan profesional, yang akan menentukan kualitas insan dan sumber daya manusia suatu bangsa. Implementasi dan Evaluasi Kurikulum Dalam perencanaan, evaluasi ditujukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan konsep dalam kurikulum yang sesuai dengn tujuan awal yang telah ditetapkan. Adapun tujuan utama dalam mengevaluasi kurikulum yaitu untuk mengetahui masalah dan kendala yang dihadapi selama penerapan Kurikulum 2013 diberlakukan. Hasil yang diperoleh dari evaluasi program yang telah dilakukan dapat dipakai untuk bahan dalam memperbaiki dan melakukan program karena sudah diketahui apa saja kekurangan yang telah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui bahwa evaluasi bertujuan untuk mengidentifikasi suatu program secara menyeluruh dengan cara meneliti satu persatu komponen dalam pelaksanaan program tersebut, maka nantinya pelaksanaan program akan berjalan dengan baik dan mampu dijalankan sesuai dengan target dan tujuan. Peran Evaluasi kurikulum
1. Peranan konservatif 2. Peranan kreatif 3. Peranan kritis dan evaluatif Ujian Sebagai Evaluasi Sosial
Menguji adalah mengevalusi kemampuan individu . Ujian bukan
saja menunjukkan nilai pengetahuan atau kemampuan secara social, tetapi juga telah merupakan peraturan dari sekolah. Sistem ujian yang mempunyai nilai historis ini juga digunakan untuk mengontrol efisiensi dari efektivitas pelaksanaan sekolah. Tiga tipe evaluasi dalam pendidikan dan kurikulum yaitu: 1.evaluasi birokratif 2. Evaluasi otokratik . 3. Evaluasi demokratik Model Evaluasi Kurikulum 1. Model Evaluasi Kuantitatif Ciri-ciri yang menonjol dari evaluasi ini adalah penggunaan prosedur kuantitatif untuk mengumpulkan data sebagai konsekuensi penerapan pemikiran paradigma positivisme, maksudnya tidak digunakannya pendektan proses dalam mengembangkan kriteria evaluasi tetapi lebih kepada metodologi kuantitatif dan penggunaan tes. 2. Model Evaluasi Kualitatif Model evaluasi ini selalu menempatkan proses pelaksanaan kurikulum sebagai fokus utama evaluasi, sehigga dimensi kegiatan dan proses lebih mendapatkan perhatian dari demensi lain. 3. Model-model ekonomi mikro Model evaluasi ini pada dasarnya adalah model yang menggunakan model evaluasi kuantitatif yang memiliki fokus utama pada hasil. Pertanyaan besar dari model ini adalah apakah hasil belajar yang diperoleh siswa sesuai dengan dana yang telah dikeluarkan.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional