Anda di halaman 1dari 48

KELOMPOK 4

Dwi Sahfitri Sembiring


Elsa Afrita Saragi
Emalia Br Sembiring
Eva Novita
Fahrida Hasty
PETA KONSEP A. Pembelajaran Bahasa
Indonesia Dengan Fokus
KB 1 Keterampilan Berbahasaa
FOKUS
PEMBELAJARAN B. Pembelajaran Bahasa
BAHASA Indonesia Dengan Fokus
INDONESIA Sastra
MODUL 7 C. Tujuan Dan Manfaat
PEMBELAJARA Pembelajaran Bahasa
Indonesia Dengan Berbagai
N BAHASA Fokus
INDONESIA DI A. Model Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dengan
SD/MI KB 2 Fokus Keterampilan
MODEL Berbahasa
PEMBELAJARAN
BAHASA B. Model Pembelajaran
INDONESIA Bahasa Indonesia Dengan
Fokus Sastra
A. Pengertian Pembelajaran
Indonesia Dengan Folus
Membaca

KB 1
Pembelajaran B. Tujuan Pembelajaran
Membaca Di Kelas Rendah
Bahasa Indonesia
Dengan Fokus
Membaca
MODUL 8 C. Tujuan Pembelajaran
Membaca Di Kelas Tinggi
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS A. Materi, Metode, Dan
Teknik Pembelajaran Bahasa
MEMBACA Indonesia Dengan Fokus
Membaca
KB 2
Model B. Model Pembelajaran
Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan
Bahasa Indonesia Fokus Membaca Di Kelas
Dengan Fokus Rendah
Membaca
C. Model Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dengan
Fokus Membaca Di Kelas
Tinggi
MODUL 7

PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
DI SD/MI
KEGIATAN
BELAJAR 1
FOKUS
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
A. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS KETERAMPILAN
BERBAHASA

Bahasa indonesia sebagai bahan pengajaran


secara garis besar terdiri atas tiga komponen
yaitu

 1.kebahasaan
 2.kemampuan berbahasa
 3.kesastraan
 Kemampuan berbahasa terdiri atas 4 aspek yaitu :
 1. Kemampuan mendengar/ menyimak
 2. Kemampuan membaca
 3. Kemampuan berbicara dan
 4. Kemampuan menulis.

 Yang dimaksud dengan Pembelajaran bahasa


indonesia Dengan fokus keterampilan yaitu
Pembelajaran bahasa indonesia yang ditekankan
pada pengembangan salah satu kompetensi dasar
dan keempat keterampilan berbahasa yang ada.
B. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS SASTRA

Bahasa Indonesia dengan fokus sastra


berarti dalam langkah-langkah
pembelajarannya semua kegiatan belajar
mengajar difokuskan untuk mengapresiasikan
sastra apa lewat pembacaan puisi,
mendengarkan cerita rakyat atau yang
lainnya.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DENGAN BERBAGAI
FOKUS

Adapun tujuan dan manfaat


pembelajaran bahasa indonesia
dengan berbagai fokus tersebut
adalah agar siswa dapat
mengembangkan kompetensi mana
yang ditekankan.
KEGIATAN
BELAJAR 2
Model
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
Salah satu tahap yang harus ditempuh guru
sebelum melaksanakan untuk melaksanakan
belajar mengajar adalah menyusun rencana
pembelajaran.

Dalam pembelajaran BI menurut kurikulum 2004


ada 4 keterampilan berbahasa yaitu :
 Mendengarkan
 Berbicara
 Membaca dan
 Menulis
Disamping itu guru harus mampu memadukan empat
keterampilan tersebut dengan kompetensi dasar
kebahasaan dan sastra.

Keterpaduan dalam perencanaan pembelajaran akan


tampak mulai dari kompetensi dasar yang dijadikan
fokus, hasil belajar yang diharapkan, indikator,
langkah-langkah pembelajaran, media sumber
belajar, dan pemilihan dan penetapan penilaianya.

Langkah-langkah penyusunan rencana perlu di


perhatikan dan dilaksanakan dengan berpegang
pada prinsip keutuhan , keterpaduan,
kesinambungan, dan kealamiahan
HAL YANG TAK KALAH PENTING BAGI GURU
BAHASA ADALAH :

1. Memahami betul karakteristik


pembelajaran untuk masing
masingkompetensi
2. Memahami tuntutan kurikulum dan
masyarakat
3. Memahami dan menafsirkan secara kritis
dan kreatif isi kurikulum
4. Memahami masing-masing kompetensi
dalam pembelajaran BI di SD
DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DIKELAS RENDAH,
GURU DITUNTUT MEMBERIKAN PELAJARAN SECARA
VERBAL SEHINGGA ANAK DENGAN MUDAH DAPAT
MENGERTI DENGAN APA YANG DIPELAJARI. JADI GURU
HARUS DAPAT :

1. Memahami metode pembelajaran kelas rendah


2. Memahami teori belajar kedua
3. Memilih media yang tepat
4. Memahami organisasi kelas bahasa yang
komunikati dan integrati,
Sedangkan untuk pembelajaran membaca pada kelas
tinggi, anak diajak agar dapat memahami apa yang
dibaca, jadi guru harus dapat

1. Menguasai materi (bahan) membaca


2. Menguasai berbagai metode dan tekhnik
pembelajaran membaca
3. Menciptakan bahan membaca yang terkini dan
sesuai dengan usia anak pada masing-masing
kelas
4. Memahami keinginan anak dan,
5. Menjadikan anak gemar membaca
UNTUK MENGETAHUI SEBERAPA JAUH SISWA DAPAT
MEMAHAMI APA YANG TELAH DIBACA. HAL INI DAPAT
DILAKUKAN, DENGAN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT INI

1. Siswa diberi pertanyaan tentang isi bacaan


2. Siswa membaca dalam batas waktu yang telah
ditentukan
3. Tanya jawab tentang isi bacaan dan pertanyaan
di usahakan berurutan sesuai isis bacaan
4. Jika siswa belum dapat menjawab pertanyaan,
siswa disuruh mengulang membaca.
6. Tanya jawab lagi, dan jika sudah dapat
menjawab pertanyaan, siswa disuruh
menyimpulkan isi bacaan secara tertulis.
7. Menceritakan kembali isi bacaan
8. Siswa disuruh mengidentifikasi kompetensi
dasar kebahasaan yang ada dalam bacaan
9. Tanya jawab tentang hal-hal yang belum
dimengerti siswa.
Agar memiliki keterampilan menulis,
seseorang dituntut :

1. Memiliki kemampuan (daya simak yang


tinggi )
2. Gemar membaca
3. Kemampuan mengungkapkan apa yang
disimak dan dibaca
4. Mengusai kaidah penulisan
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
menulis untuk kelas tinggi dapat dilakukan
dengan tekhnik :

1. Diagram pohon
2. Diagram lingkaran
3. Diagram piramida terbalik
4. Teknik tabel
A. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS KETERAMPILAN

1. Model pembelajaran BI dengan fokus


Mendengarkan (menyimak)
2. Model pembelajaran BI dengan fokus
berbicara
3. Model pembelajaran BI dengan fokus
membaca
4. Model pembelajaran BI dengan fokus
menulis
B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS SASTRA

Pembelajaran sastra di SD/MI berdasarkan kurikulum


2004 secara ekspelisist tidak berdiri sendiri, akan tetapi
terintegrasi terpadu dengan kompetensi dasar atau
keterampilan bahasa dan kompetensi dasar kebahasaan.
Dapat dilihat pada isi kurikulum 2004 misalnya :
untuk kelas rendah dapat dilihat
1. Mendengarkan dongeng
2. Mendeklamsikan puisi itu atau syair lagu dan
memerankan tokoh dongeng dalam pembelajaran
berbicara
3. Membaca penggalan cerita dan lain-lain
Sedangkan untuk kelas tinggi :
1. Mendengarkan pembacaan teks drama
2. Memerankan drama pendek tanpa teks
3. Membaca cerita rakyat
4. Mengubah puisi kedalam bentuk prosa

Model pembelajaran BI dengan fokus keterampilan


berbahasa bukan berarti hanya mengajarkan salah
satu jenis keterampilan berbahasa saja,
akan tetapi keterampilan yang menjadi fokus
mendapat penekanan dan bahkan mendapatkan
porsi waktu yang lebih dari keterampilan lain yang
tidak menjadi fokus,
setiap keterampilan berbahasa yang menjadi fokus,
merupakan kegiatan pembelajaran yang utama karena
pembelajaran berangkat, tertuju, dan berakhir pada
keterampilan yang menjadi fokus pembelajaran.

Disamping pembelajaran difokuskan pada keterampilan


berbahasa tertentu, dan divariasikan dengan
keterampilan yang lain, didalamnya juga harus terjadi
pembelajaran kompetensi dasar kebahasaan.
MODUL 8

PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS
MEMBACA
KEGIATAN
BELAJAR 1
PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
DENGAN FOKUS
MEMBACA
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN INDONSIA DENGAN
FOKUS MEMBACA

 Sejak diberlakukannya Kurikulum 1994,


pembelajaran Bahasa Indonesia dari jenjang
SD sampai SMA dilaksanakan secara terpadu
di antara 4 keterampilan yang ada, yaitu
keterampilan mendengarkan/menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis.
 Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan fokus
membaca adalah pembelajaran bahasa
Indonesia yang dipusatkan pada melatih
keterampilan membaca.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
MEMBACA DI KELAS RENDAH
 Adapun tujuan membaca di SD kelas rendah dapat
ditentukan atau dicari guru melalui pemahaman
Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia yang tertera dalam peta kompetensi untuk
mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
 Adapun kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia meliputi aspek kemampuan berbahasa dan
aspek kemampuan bersastra.
 Macam-macam pengajaran membaca yang
dikemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka (1983) yaitu:
1. Pengajaran membaca permulaan
2. Pengajaran membaca nyaring
3. Pengajaran membaca dalam hati
4. Pengajaran membaca pemahaman
5. Pengajaran membaca bahasa
6. Pengajaran membaca teknik
 Dari pendapat I Gusti Ngurah Oka dapat
disimpulkan bahwa secara teoretis tujuan
membaca di kelas SD kelas rendah adalah untuk
membina kemampuan siswa dalam hal-hal
berikut:

1. Mekanisme membaca, yaitu mengasosiasikan


huruf dengan bunyi-bunyi bahasa yang
diwakilinya.
2. Membina gerak mata membaca dari kiri ke
kanan
3. Membaca kata-kata dan kalimat-kalimat
pendek.
Menurut Henry Guntur Tarigan (1983) ada dua
aspek yang penting dalam membaca yaitu:
1. Keterampilan yang bersifat mekanis yang
dapat berada pada urutan yang lebih rendah
yang mencakup:
 Pengenalan bentuk huruf
 Pengenalan unsur-unsur linguistik
 pengenalan hubungan/korespondensi pola
ejaan dan bunyi
 kecepatan membaca bertaraf lambat
2.Keterampilan yang bersifat pemahaman yang
dapat berada pada urutan yang lebih tinggi yang
mencakup aspek :

a. Memahami pengertian sederhana


b. Memahami signifikansi atau makna
c. Evaluasi atau penilaian
d. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang
mudah disesuaikan dengan keadaan.
• Secara tersirat dalam kompetensi dasar membaca
di kelas I berdasarkan kurikulum 2004 terdapat
tujuan membaca yang harus dikembangkan oleh
guru yaitu:
a. Membiasakan sikap membaca yang benar
b. Membaca nyaring
c. Membaca bersuara (lancar)
d. Membaca penggalan cerita

• Sedangkan, kompetensi dasar membaca kelas 2


adalah:
a. Membaca bersuara (membacakan) teks pendek
b. Membaca untuk kesenangan
c. Membaca puisi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
MEMBACA DI KELAS TINGGI
 Kalau tujuan membaca di kelas rendah bersifat
mekanis, yang biasa disebut Membaca
Permulaan maka tujuan membaca di kelas tinggi
merupakan kelanjutan dari membaca di kelas
rendah yang biasa disebut Membaca Lanjut
yang penekanannya pada pemahaman.

 Menurut Tarigan membaca di kelas tinggi


melatih siswa dalam keterampilan yang bersifat
pemahaman ( comprehension skills) yang
mencakup aspek-aspek berikut ini:
a. Memahami pengerrtian sederhana (leksikal,
gramatikal, retorikal)
b. Memahami signifikansi atau makna ( antara
lain maksud dan tujuan pengarang
relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi
pembaca)
c. Evaluasi atau penialaian (isi,bentuuk)
d. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang
mudah disesuaikan dengan keadaan.
 Membaca dalam hati dibagi menjadi dua yaitu
membaca ekstensifdan membaca intensif.
 Membaca ekstensif mencakup membaca
survei, membaca sekilas, dan membaca
dangkal.
 Membaca intensif mencakup
a. Membaca telaah isi yang terdiri dari membaca
teliti, membaca pemahaman, membaca kritis dan
membaca ide
b. Membaca telaah bahasa yang terdiri darii membaca
bahasa asing, dan membaca sastra.
 Kompetensi membaca yang harus dilatih atau
dikembangkan untuk siswa SD kelas tinggi sangat
kompleks yang mencakup membaca bersuara dan
membaca dalam hati.
- Yang termasuk membaca bersuara yang tertera dalam
kemampuan dasar untuk SD kelas tinggi adalah
membacakan teks, membacakan dongeng,
membacakan puisi, membacakan pengumuman,
membacakan teks sambutan/pidato tertulis, dan
membacakan cerita lama yang masih populer
KEGIATAN
BELAJAR 2
Model
Pembelajaran
Bahasa Indonesia
dengan Fokus
Membaca
A. MATERI, METODE, DAN TEKNIK PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA

 Materi merupakan bahan pembelajaran


yang berfungsi sebagai sarana untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
guru atau untuk mengembangkan
kompetensi dasar yang telah ditetapkan
dalam kurikulum.
Metode yaitu suatu prosedur untuk mencapai satu tujuan
yang telah ditetapkan, yang meliputi:
a. Pemiloihan bahan
b. Urutan bahan
c. Penyajian bahan
d. Pengulangan bahan

Teknik mengacu upaya guru, usaha-usaha guru


atau cara-cara yang digunakan guru untuk
mencapai tujuan langsung dalam pelaksanaan
pembelajaran di dalam kelas pada saat itu.
METODE/ TEKNIK PEMBELAJARAN
MEMBACA, ANTARA LAIN:
1. Metode Abjad/ Alfabet
Memperkenalkan bentuk huruf-huruf dengan
pelafalannya untuk dihafalkan oleh siswa.
Misalnya (b) dilafalkan (be)

2. Metode bunyi
Bahan pelajaran yang berupa huruf-huruf.
Misalnya (be) diucapkan (eb)
3. Metode Suku- Kata
Disajikan bahan berupa suku kata-suku kata.
Suku kata dirangkai menjadi kata dengan
menggunakan tanda hubung.
Contoh: bu ba ka ku
bu-ku ba-ku

4. Metode Kata
Memperkenalkan dengan kata-kata kemudian
diuraikan menjadi suku kata.
Contoh: budi → bu-di → budi
ibu → i-bu → ibu
5. Metode Kalimat
Metode ini disebut juga metode global karena yang
disajikan kepada siswa adalah beberapa kalimat
secara global. Teknik penyajiannya sebagai berikut:

a. Pertama-tama disajikan kepada siswa beberapa


kalimat.
b. Setelah siswa dapat membaca beberapa kalimat,
kita ambil sebuah kalimat untuk diuraikan
menjadi kata.
c. Kata yang menjadi bagian tersebut diuraikan
menjadi suku kata.
d. Akhirnya suku kata tersebut diuraikan menjadi
huruf.
CONTOH:
ANI MURID BARU
ANI MURID BARU
A-NI MU-RID BA-RU
A-N-I M-U-R-ID B-A-R-U
6. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
Menyajikan kalimat secara utuh, kemudian
kalimat itu dianalisis menjadi unsur-unsur
kalimat, yaitu kata, kata dianalaisis menjadi
suku kata, suku kata dianalisis menjadi huruf.
Huruf tersebut kemudian dirangkai kembali
menjadi suku kata, suku kata menjadi kata
dan akhirnya kata menjadi kalimat.
ini ibu budi
ini ibu budi
i ni i bu bu di
ini ibu budi
i ni i bu bu di
ini ibu budi
ini ibu budi
B. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA DI
KELAS RENDAH

 Guru membuat persiapan tertulis/ MSP


(Model Satuan Pelajaran). MSP disusun
untuk 1 kai pertemuan. Dan disebut
Rencana Pengajaran yang disigkat RP.
 MSP disusun berdasarksn GBPP (Garis-
Garis Besar Program Pengajaran) yang
dalam kurikulum 2004 disebut silabus.
C. MODEL PEMBELAJARAN BAHASA
INDONESIA DENGAN FOKUS MEMBACA DI
KELAS TINGGI

 Model pembelajaran bahasa Indonesia


denga fokus membaca di kelas tinggi sama
dengan model pembelajaran di kelas
rendah.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai