Anda di halaman 1dari 22

Penerapan Standar Patient

Safety dan Pengendalian


Infeksi di Rumah Sakit

Aidil Rifki Akbar (102013551)


Yanfrin Taslim (102016111)
Devonata Vigawan (102016183)
Hanif Widi Masruroh (102016008)
Luky Dea Clara (102016064)
Sonia Dwi Reina Tumanggor (102016118)
Claudia Marlissa (102016161)
Audrey Fidelia (102016200)
Nurul Solehah Binti Hamzah (102016265)
Skenario 7
Seorang pria 50 tahun, datang ke RS dengan keluhan batuk
berdahak dan sesak sejak 1 bulan yang lalu. Pasien tersebut
juga mengeluh berat badan menurun dalam 1 bulan terakhir
walau pola makan seperti biasa. Keluarga pasien diketahui ada
yang menderita TBC dan sedang dalam proses pengobatan.
Pasien sementara di isolasi sampai terbukti bukan TBC.

Rumusan Masalah
Patient safety pada pria 50 tahun dengan suspek TBC
MIND MAPPING
❑ Patient safety
RM
❑ General precaution

❑ Infection control
Patient safety

World Health
Definisi
Organization (WHO)

pasien bebas dari harm (cedera) yang termasuk


didalamnya adalah penyakit, cedera fisik,
bebas dari bahaya yang dapat dicegah dan dapat
psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian dan
menurunkan risiko yang terkait dengan pelayanan
lain-lain yang tidak seharusnya terjadi atau cedera
kesehatan seminimal mungkin.
yang potensial, terkait dengan pelayanan
kesehatan
7 Standar Patient Safety
• Hak pasien

• Mendidik pasien dan keluarga

• Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

• Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan


evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien

• Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

• Mendidik Staf Tentang Keselamatan Pasien

• Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai


keselamatan pasien
General precaution
mengurangi risiko penularan patogen
yang ditularkan melalui darah dan lainnya
dari sumber yang diakui dan tidak dikenal
Kewaspadaan
tingkat dasar pencegahan infeksi yang
standar harus digunakan, minimal, dalam
perawatan semua pasien

kontrol penyebaran patogen dari sumber


adalah kunci untuk menghindari
penularan
Rekomendasi fasilitas perawatan kesehatan
untuk tindakan pencegahan standar

Kebersihan tangan
Cuci tangan (40–60 detik): tangan basah dan oleskan sabun mandi;
gosok semua permukaan; bilas tangan dan keringkan sampai bersih
dengan handuk sekali pakai; gunakan handuk untuk mematikan
keran.
Menggosok tangan (20–30 detik): cukup gunakan produk tutupi
semua area tangan; gosok tangan sampai kering.

Sarung tangan
Pakai saat menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, selaput
lendir, kulit tidak utuh.
Lepaskan setelah digunakan, sebelum menyentuh barang dan
permukaan yang tidak terkontaminasi, dan sebelum pergi ke pasien
lain.
Lakukan kebersihan tangan segera setelah dilepaskan
Perlindungan wajah (mata, hidung, dan mulut)
• Kenakan masker bedah/ prosedur dan pelindung mata (pelindung mata,
kacamata)
• untuk melindungi selaput lendir mata, hidung, dan mulut selama
kegiatan yang cenderung menghasilkan percikan/ semprotan darah,
cairan tubuh, sekresi, dan ekskresi.

Gaun
• Untuk melindungi kulit dan mencegah kekotoran pada pakaian dari
percikan atau semprotan darah, cairan tubuh, sekresi, atau ekskresi.
• Lepaskan gaun kotor sesegera mungkin, dan lakukan kebersihan tangan

Pencegahan jarum dan kecederaan dari instrumen tajam


yang lain. Berhati-hati bila:
• Menangani jarum, pisau bedah, dan instrumen atau perangkat tajam
lainnya.
• Membersihkan instrumen bekas.
• Membuang jarum bekas dan instrumen tajam lainnya.
6. Kebersihan pernapasan dan etiket batuk.
7. Pembersihan lingkungan
• Gunakan prosedur yang memadai untuk pembersihan rutin
dan desinfeksi lingkungan dan permukaan lainnya yang sering
tersentu

8. Seprai
• Menangani, mengangkut, dan mengolah linen bekas dalam
cara yang:
✔ Mencegah paparan kulit dan selaput lendir dan kontaminasi pakaian.
✔ Menghindari transfer patogen ke pasien lain dan atau lingkungan.
9. Pembuangan limbah
10. Peralatan perawatan pasien
Infection control

Pengendalian infeksi (infection control) mencegah atau menghentikan


penyebaran infeksi dalam pelayanan kesehatan

Infeksi di rumah sakit juga dikenali dengan infeksi nosokomial (healthcare


associated infections)

Pengendalian infeksi nosokomial adalah kegiatan yang terdiri dari


perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pembinaan dalam
menurunkan angka kejadian infeksi di rumah sakit
Penyebaran Infeksi

• Infeksi terjadi apabila kuman menembus


masuk ke dalam tubuh, memperbanyak
didalam tubuh dan akhirnya tubuh
menimbulkan reaksi terhadap kondisi
tersebut.
3 aspek yang dapat mendorong terjadinya infeksi

Transmisi : Cara penularan


kuman pada orang yang
rentan

Sumber : Tempat dimana


Manusia yang rentan agen infeksi (kuman) hidup
terhadap kuman. (wastafel, permukaan, kulit
manusia)
Kuman juga dapat dijumpai pada lingkungan pelayanan kesehatan
termasuk di :
• Permukaan kering pada tempat perawatan pasien (alatan
medis, meja, bed rails)
• Permukaan basah, lingkungan lembab (alatan seperti
ventilator)
• Indwelling medical devices ( kateter dan IV lines)
Pensyaratan Ruangan Isolasi

• Ukuran
Persyaratan ruangan
ventilasi perawatan
udara isolasi minimal
sebagai berikut : 3x4 m2.

• • Satu ruangan
- Ruangan untuk
bertekanan satunegatif
lebih tempat tidur
dari ruangan disebelahnya.

• • Bahanharus
- Ruangan bangunan
dijaminyang digunakan
terjadinya tidak boleh
pertukaran memiliki
udara tingkat
baik alami maupun
porositas yang tinggi
mekanik. Untuk ventilasi mekanik minimal total pertukaran udara 6
kali/jam.
• Setiap ruangan disediakan minimal 2 (dua) kotak kontak dan tidak
bolehruangan
- Dilengkapi ada percabangan/ sambungan
antara (airlock) langsung
jenis sink, dimanatanpa pengamanan
airlock bertekanan
lebih arus.
negatif dibandingkan ruangan-ruangan disebelahnya.

• • Harusharus
Ruangan disediakan outlet oksigen
mengoptimalkan dan vakum medik
pencahayaan alami. Untuk
pencahayaan buatan dengan intensitas cahaya 200 lux untuk
• Disediakan toilet pasien. Dilengkapi wastafel pada ruangan antara.
penerangan, dan 50 lux untuk tidur.

• Ruang perawatan isolasi harus menyediakan nurse call yang


terhubung ke pos perawat (nurse station)
Kesimpulan
• Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.

• Sistem tersebut meliputi asessment risiko,


identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko.

Anda mungkin juga menyukai