Anda di halaman 1dari 21

MATEMATIKA DASAR

ProgramStudi Farmasi

Tahun Ajaran 2020/2021


RASIO & PROPORSI

• Definisi
• Contoh – contoh hitungan
• Implementasi dalam farmasi
RASIO

• Besar relatif dua kuantitas yang sama


• Dalam menghitung rasio harus menggunakan
satuan yang sama, apabila terdapat perbedaan
maka harus dilakukan penyamaan satuan
terlebih dahulu.
• Contoh:
1:4
RASIO
• Suatu rasio yg menggambarkan besar relatif kedua angkanya 
dapat dinyatakan sebagai pecahan umum
– Contoh ¼ = 1 : 4

Tidak dibaca sebagai suatu pecahan


TETAPI dibaca “1 banding 4”

Suatu Rasio dapat berupa angka abstrak atau dapat disertai


satuan
Contoh:
• Rasio 1 : 1000  dinyatakan 1 banding 1000 atau 1 bagian
banding 1000 bagian
• Rasio 2g : 500g  dinyatakan sebagai 2g banding 500g
• Rasio 3mL : 25mL  dinyatakan sebagai 3mL banding 25mL
RASIO
• Dalam suatu rasio ada 2 faktor yaitu:
– Faktor pertama  pembilang
Pembilang bisa lebih
– Faktor kedua  penyebut besar dari penyebut,
atau sebaliknya
Contoh : 1:4 atau 4:1

• Nilai rasio ditentukan dgn membagi faktor pertama dgn faktor kedua.
• Nilai rasio ditentukan dgn membagi faktor pertama dgn faktor kedua.
• Satuan rasio harus sama jika nilainya dihitung untuk menentukan berapa
• Satuan rasio harus sama jika nilainya dihitung untuk menentukan berapa
kali lebih besar atau lebih kecil faktor pertama daripada faktor kedua.
kali lebih besar atau lebih kecil faktor pertama daripada faktor kedua.
• Jika rasio memiliki nilai yg sama  setara (equivalent) dan proporsional
• Jika rasio memiliki nilai yg sama  setara (equivalent) dan proporsional
satu sama lain
satu sama lain
PROPORSI

• Pernyataan kesamaan dua rasio (rasio setara)


• Contoh:
1 : 4 = 25 : 100
PROPORSI

• Suatu proporsi dapat ditulis dalam salah


satu di antara 3 bentuk berikut:

a:b = c:d


Contoh, 1:5 = 5:25

a:b :: c:d


Contoh, 1:5 :: 5:25

a/b = c/d


Contoh, 1/5 = 5/25
LANJUTAN

Aturan aritmetika yg mengatur pecahan


umum juga berlaku untuk rasio.


Artinya: jika kedua faktor pada suatu rasio (penyebut
dan pembilang) dikalikan atau dibagikan dengan
jumlah yg sama  NILAINYA TIDAK BERUBAH
 

Berguna untuk memperkecil faktor


suatu rasio dengan menggunakan
pembagi yang umum
Contoh : rasio 2:250  1:125
LANJUTAN

Fakta menarik tentang rasio setara:


Hasil Kali dari pembilang rasio pertama dan penyebut rasio kedua selalu sama
dengan hasil kali penyebut rasio pertama dan pembilang rasio kedua (Hasil
perkalian silangnya sama).

Hasil nilai ekstrem (angka luar) = hasil mean (angka dalam)
 

Hal ini merupakan dasar penggunaan


rasio dan proporsi dalam banyak per-
hitungan farmasetik.
Dalam proporsi apapun, jika 3 faktor
diketahui  faktor ke – 4 (faktor yg
tidak diketahui dapat dihitung)
LANJUTAN

•  

Ketika salah satu


diantara term tidak
diketahui,
perkalian silang
digunakan untuk
menemukan itu.
LANJUTAN
KUNCI
• Suatu proporsi yg valid didasarkan pada kesetaraan dua rasio
• Jika faktor atau satuan berkaitan dgn kuantitas satu rasio  faktor –
faktor atau satuan yg identik harus dihubungkan dengan rasio pro-
porsi yg kedua.
– Contoh : suatu rasio menyatakan bahwa 5g suatu komponen dalam 25 mL
suatu sediaan, maka rasio proporsi yg kedua juga harus menghubu-ngkan
gram dengan mililiter.
– Ini disebut rasio campuran dalam suatu proporsi
– Prinsip : jika rasio dipandang sebagai angka abstrak  angka mean atau angka
ekstrem dapat bertukar tanpa merusak validitas persamaan.
 
IMPLEMENTASI DALAM FARMASI

Rasio Tunggal


Untuk menyatakan jumlah relatif satu item dibandingkan dengan item kedua

Biasanya berupa kuantitas satu komponen sediaan yg dibandingkan dengan
kuantitatas total sediaan

Contoh: 1g dengan 1000g atau 1 : 1000

Hal ini disebut rasio kekuatan

Rasio atau proporsi setara:

Paling banyak digunakan dalam hitungan farmasi utk memecahkan


jenis persoalan dalam kefarmasian.
Dimana jika 3 faktor diketahui, maka kita dapat menghitung faktor
ke-4.
Contoh Soal Rasio Tunggal

• Dosis parasetamol pada Tn. X adalah 500


mg dalam sekali pemakaian, sedangkan
dosis untuk anak Y adalah 100 mg. Bera-
pa rasio pada kasus tersebut?
– Jawab :
– 100 mg dibandingkan dengan 500 mg 
100 : 500  1 : 5
Contoh Soal Rasio Tunggal

• Kandungan Amoksisilin dalam 5 mL cth


adalah 125 mg. Bagaimanakah rasionya?

• Jawaban :
Rasio: 125 mg : 5 mL
25 mg : 1 mL atau 25 mg/mL
Contoh Soal Rasio atau Proporsi
Setara
•  
Contoh Soal Rasio atau Proporsi
Setara
• Jika suatu sirup obat batuk mengandung
2 mg bromfeniramin maleat dalam
setiap dosis 5 mL, berapa miligram obat
yang terkandung dalam 120 mL wadah
sirup tersebut?

Jawaban:
48 mg
LATIHAN

5/100 = x/60
Maka, x?
LATIHAN

• Dosis yang tersedia 100


mg/mL,sedangkan dosis yang
diminta adalah 50 mg.Berapa
mL yang harus diberikan
kepada pasien?
LATIHAN

• Jika suatu eleksir kalium klorida mengan-


dung 20 mEq ion kalium dalam setiap 15
mL eliksir, berapa mL yang akan menghasil-
kan 25 mEq ion kalium untuk pasien?

• Jika suatu syringe mengandung 5 mg obat


dalam setiap 10 mL larutan, berapa mg
obat yang akan diberikan jika larutan yang
disuntikan sebanyak 4 mL?
LATIHAN

• Jika suatu vitamin pediatrik mengandung


1500 unit vitamin A per mililiter larutan,
berapa unit vitamin A yg akan diberikan
pada seorang anak yang diberi dua tetes
larutan dengan menggunakan penetes
ygakan dikalibrasi untuk menghantarkan
20 tetes per mL larutan?
THANK YOU

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

Anda mungkin juga menyukai