Anda di halaman 1dari 30

TARI-TARI

INDONESIA
NAMA;AKHMAD DHANI DEKY ISWANTO
KELAS;TITL 1

NO ABSEN; 13
A. PENGERTIAN SENI TARI
• Pengertian seni tari yaitu gerak badan secara berirama yang dilakukan ditempat serta
waktu tertentu buat keperluan pergaulan, mengungkap perasaan, maksud, serta
pikiran. Bunyi-bunyian yang dimaksud musik pengiring tari mengatur gerakan
penari serta menguatkan maksud yang mau di sampaikan.
-Adapun pengertian seni tari
• Seni tari adalah suatu gerakan yang berirama, dilakukan di suatu tempat dan waktu
tertentu untuk mengekpresikan suatu perasaan dan menyampaikan pesan dari
seseorang maupun kelompok. Seni tari dapat dilakukan secara tunggal, berpasangan,
berkelompok atau kolosal.
B. JENIS-JENIS TARI

• Tari juga dibagi beberapa jenis yaitu;


1. Tari Tradisonal.
2. Tari Modren.
3. Tari Kreasi Baru.
C. PENGERTIAN JENIS-JENIS TARI
• Tari Tradisional.
Tari tradisional adalah tarian yang berasal dari suatu daerah dan merupakan tarian turun-
menurun sehingga menjadi budaya dari daerah tersebut. Tarian daerah memiliki nilai
filosofis seperti keagamaan, kepahlawanan, dan sebagainya.

Tarian tradisional sendiri terbagi menjadi tarian klasik dan tarian rakyat. Tarian rakyat adalah
tarian yang berkembang di masyarakat dan sebagai lambang dari kebahagiaan dan suka cita.

Tarian klasik adalah tarian yang berasal dari Keraton atau kaum bangsawan. Tarian ini
berkembang pada lingkungan atas untuk itu pada saat itu masyarakat kecil dilarang untuk
menarikannya berbeda dengan tarian rakyat klasik yang memiliki aturan baku dan tertulis.
C. PENGERTIAN JENIS-JENIS TARI.
• Tari Kontemporer.
Tarian kontemporer adalah tarian-tarian yang berkembang di Indonesia dan tidak
terpengaruh oleh unsur seni tradisional. Tarian ini menggunakan iringan yang lebih
modern dan koreografinya syarat akan makna dan unik.
• Tari Kreasi Baru.
Tari kreasi baru adalah tari pemekaran dari seni tradisional. Tari ini memiliki gerakan
yang biasanya dipadukan atau dikolaborasikan dengan tarian jenis yang lain. Pada tarian
kreasi baru dapat digunakan sebagai ritual upacara keagamaan dan yang lainnya.
D. SEJARAH SENI TARI

• Perkembangan kesenian tari mempunyai sejarah panjang dan terus menyesuaikan


masa ke masa. Hal itu dapat kita lihat dari beragam tarian yang digunakan dalam
acara-acara tertentu, seperti upacara adat, pernikahan dan penyambutan tamu. Berikut
ini adalah sejarah perkembangan seni tari yang ada di Indonesia yang dibagi menjadi
era primitif, era Hindu Buddha, era Islam, era penjajahan dan era setelah merdeka,
yaitu:
D. SEJARAH SENI TARI
• Era Primitif
Masa ini dimulai sebelum adanya kerajaan di Indonesia. Oleh masyarakat era tersebut
tarian dipercaya sebagai sesuatu yang memiliki daya magis dan sakral.
• Era Hindu Budha.
Perkembangan kesenian tari di Indonesia kemudian berlanjut pada era kerajaan Hindu
Buddha. Gerakan tari pada masa ini dipengaruhi oleh unsur budaya para pedagang.
• Era Islam.
Setelah masa Hindu Buddha, sejarah tari di Indonesia berlanjut ke masa penyebaran
agama Islam pada tahun 1755 saat kerajaan Mataram Islam terbagi dua. Pada era ini
tarian umumnya dilakukan pada saat hari raya.
D. SEJARAH SENI TARI
• Era Penjajahan
Kemunduruan kesenian tari di Indonesia terjadi pasa masa penjajahan karena situasi
sosial yang kacau. Namun seni tari tetap terpelihara dan diperagakan di istana kerajaan
saat acara-acara penting berkaitan adat dan budaya.
• Era Setelah Kemerdekaan
Setelah Indonesia merdeka, perkembangan seni tari mulai membaik. Tari-tarian sering
dilakukan saat upacara adat dan keagamaan, serta menjadi hiburan masyarakat. Pada era
ini tari berkembang untuk seluruh kalangan, termasuk anak-anak muda yang mulai
mempelajari tari tradisional dan tari modern.
E. UNSUR SENI TARI

• Sesuai dengan pengertian seni tari, tarian memiliki unsur yang dapat dibagi
menjadi dua, yaitu unsur utama dan unsur pendukung. Unsur utama terdiri dari 3
jenis, yakni wiraga (raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). Sedangkan unsur
pendukungnya antara lain ragam gerak, ragam iringan, rias dan kostum, dan pola
lantai.
1. Unsur Utama Kesenian Tari
Suatu gerakan dapat dikatakan sebagai tarian jika memenuhi 3 unsur utama.
Apabila salah satu unsur utama tidak terpenuhi maka tidak dapat disebut sebagai
tarian. Unsur utama tarian antara lain:
E. UNSUR SENI TARI

• Wiraga (raga) – sebuah tarian harus memperlihatkan gerakan badan, baik posisi berdiri
maupun duduk.
• Wirama (irama) – seni tari wajib memiliki unsur irama yang menyatukan gerakan
badan dan pengiringnya, meliputi irama musik dan tempo tarian.
• Wirasa (rasa) – seni tari harus mampu menyampaikan perasaan melalui gerakan
maupun ekspresi saat menari.
E. UNSUR SENI TARI
2. Unsur Pendukung Kesenian Tari
Unsur pendukung tarian mempunyai fungsi sebagai pelengkap dan pemikat agar
tarian nampak lebih menarik. Berbeda dengan unusr utama tari yang harus
terpenuhi, unsur pendukung boleh tidak terpenuhi.
Dengan adanya unusr pendukung dalam tarian maka pesona saat tarian dipentaskan
dan dipertontonkan akan lebih indah. Berikut ini adalah unsur pendukung tarian,
yaitu:
• Ragam Gerak – sebuah tarian akan nampak indah jika seluruh anggota badan
berkolaborasi. Tidak hanya tangan dan kaki, anggota tubuh lain dapat
dikombinasikan, misalnya lirikan mata, raut dan ekpresi wajah yang
menyesuaikan dengan makna tarian. Hal ini akan menciptakan daya tarik
sehingga tarian lebih estetis.
E. UNSUR SENI TARI
• Ragam Iringan – Penambahan ritme atau irama berupa musik yang sesuai dengan jenis
tari akan menciptakan paduan indah antara musik dan gerakan tubuh. Saat tarian
diiringi oleh musik akan lebih indah jika ditambah dengan hentakan, tepukan dan
teriakan dari penari.
• Rias dan Kostum – Dalam sebuah pertunjukkan tari, tata rias dan kostum menjadi
bagian penting untuk menyampaikan makna dan rasa suatu tarian. Oleh sebab itu,
tanpa riasan dan kostum maka tarian akan terasa hambar untuk ditonton.
• Pola Lantai atau Bloking – Tarian akan lebih berseni ketika ada pola lantai yang
teratur. Penari tidak harus berdiri pada satu titik dan dapat menyesuaikan atau
berpindah tempat.
F. KONSEP SENI TARI
Berbagai jenis tarian memiliki konsep atau variasi yang terdiri dari ruang gerak, tenaga dan
waktu yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan konsep kesenian tari, yaitu:
• Ruang Gerak – Gerakan dalam suatu tarian memerlukan ruang gerak yang menyesuaikan
dengan jenis gerakan yang akan dilakukan. Ruang gerak dapat berupa ruang gerak
semput dan ruang gerak luas. Penentuan ruang gerak dapat disesuaikan dengan jumlah
penari, meliputi tunggal, berpasangan atau dilakukan dalam suatu kelompok.
• Tenaga – Dalam melakukan gerakan tarian dibutuhkan tenaga menyesuaikan bentuk
dinamis, ritmis dan harmonis. Tanpa tenaga yang sempurna maka tidak mungkin tari
dipentaskan dengan baik. Beberapa jenis tarian memerlukan tenaga dengan intensitas
kuat, sedang dan lemah
• Waktu – Dalam melakukan tarian terdapat estiamsi sesuai gerakan yang ditampilkan. Tari
dapat dilakukan dengan cepat atau lambat yang kemudian disebut tempo. Dengan
berpatokan pada tempo maka kesan dinamis dalam suatu tarian akan terlihat
G. GERAK DALAM TARI
Untuk menghasilkan gerakan tarian yang indah, maka dibutuhkan proses
pengolahan atau penggarapan. Pengolahan unsur keindahan tersebut
dapat bersifat stilatif dan distortif yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Gerak Stilatif adalah gerak yang telak mengalami proses pengolahan
menjadi lebih halus yang mengarah pada bentuk yang indah.

• Gerak Distortif adalah pengolahan gerak melalui proses perombakan


dari gerakan asli dan merupakan salah satu proses stilasi.
G. GERAK DALAM TARI

Dari hasil pengolahan gerakan melalui proses stilisasi dan distorsi maka lahirlah dua jenis
gerakan tari, yaitu gerak murni (pure movement) dan gerak maknawi (gestur).
• Gerak Murni adalah gerakan tari yang pengolahannya tidak mempertimbangkan suatu
pengertian tertentu. Hal yang menjadi pertimbangan utama adalah keindahan gerakan.
• Gerak Maknawi adalah olah gerak tari yang mengungkapkan kandungan dengan maksud
tertentu selain keindahannya. Gerak maknawi juga disebut gerak gestur yang bersifat
peniruan imitatif dan mimitatif. Imitatif adalah gerak peniruan dari binatang dan alam,
sedangkan mimitatif adalah gerak tiru dari gerakan manusia.
Dalam gerakan tari ada beberapa contoh yang termasuk gerakan maknawi, yaitu trisig dan
gedih yang merupakan stilasi atau distorsi dair gerakan berjalan dan berlari. Kemudian
gerak sawang yang menjadi gambaran gerak melihat atau memandang, serta gerak lambean
yaitu gerakan merias diri.
H. FUNGSI SENI TARI
Tarian memiliki beberapa fungsi sesuai dengan gerakan serta irama yang dilakukan.
Berikut ini adalah beberapa fungsi seni tari, antara lain:
• Sarana Keagamaan / Kepercayaan – Tarian telah alam digunakan dalam sarana
keagamaan yang bersifat sakral dan mengajarkan makna kebaikan, misalnya beberapa
jenis tari di Bali yang digunakan sebagai sarana komunikasi dengan dewa dan leluhur.
• Sarana Upacara Adat – Seni tari juga bisa digunakan sebagai sarana upacara adat
untuk berbagai tujuan, seperti meminta hujan, meminta hasil panen, serta acara adat
lain.
• Sarana Pergaulan – Tarian mengandung nilai sosiokultural bagi masyarakat. Hubungan
sosial dapat terjalin saat tarian dilakukan dan dipentaskan. Manfaatnya adalah
munculnya kerukunan dan persatuan antar manusia.
H. FUNGSI SENI TARI
• Saranan Hiburan – Seni tari bermanfaat sebagai ajang hiburan, tontonan, serta
pertunjukan. Berbagai jenis tarian adat dapat dinikmati bagi mereka pecinta seni dan
masyarkat awam.

I. KESENIAN TARI DI INDONESIA


Indonesia adalah negara yang kaya akan isitiadat termasuk kesenian tariannya. Berikut
ini adalah beberapa tarian daerah populer di Nusantara, antara lain:
I. KESENIAN TARI DI INDONESIA
TARI DARI ACEH
• TARI SAMAN
• TARI SUEDATI
• TARI TAREK PUKAT
• TARI
• TARI
• TARI
• TARI
• TARI
• TARI

Anda mungkin juga menyukai