Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 6

1. Priersa Maezulla
2. Wahyu Sukma I.
3. Sabila Vitra M.
4. Aslam Yulianto
PENGANTAR
EKONOMI MAKRO
MODUL 6
PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN DAN KEBIJAKAN
FISKAL
Cakupan Isi Materi (ESPA4110 Pengantar Ekonomi
√Fungsi pemerintah
Makro, Dr. Sonny Harry B. Harmadi)
√Kebijakan fiskal

√Teori kebijakan fiskal

√Macam kebijakan fiskal

√Perangkat kebijakan fiskal

√Tujuan kebijakan fiskal

√Anggaran pemerintah

√Kebijakan fiskal dan anggaran belanja

√Efek pembatasan paksa

√Pengangguran dan kebijakan fiskal


√Defisit anggaran
FUNGSI PEMERINTAH
Latar Belakang perlunya pemerintah dalam
perekonomian:
√ Kegagalan pasar = kondisi ketika pasar tidak dapat
menghasilkan output perekonomian secara pareto
efisien merupakan hal yang menjadi latar belakang
perlunya intervensi pemerintah terlibat
dalamperkeonomian.
√ Pareto efisien = suatu kondisi alokasi sumber
daya yang memiliki karakteristik tidak ada
seorang pun yang kondisi kesejahteraannya dapat
menjadi lebih baik tanpa memperburuk
kesejahteraan orang lainJika kesejahteraan
seseorang masih dapat ditingkatkan tanpa
memperburuk kesejahteraan orang lain, maka
kondisi pareto efisien masih belum tercapai muara
dari tidak tercapainya efisiensi ini adalah
terciptanya kegagalan pasar
Fungsi pemerintah
Terdapat 6 (enam) kondisi yang menciptakan kondisi
kegagalanpasar:
√ Terdapat kegagalan dalam bersaing
√ Terbentuknya monopoli ( pasar tidak sempurna )
√ Adanya keberadaan barang publik tidak semua barang
dapat disediakan secara efisien oleh perusahaan swasta
√Adanya eksternalitas yang diciptakan oleh pelaku
ekonomi
√Adanya kegagalan informasi/informasi yang tidak
sempurna
√Adanya ketidakstabilan makroekonomi
FUNGSI PEMERINTAH
Terdapat kegagalan dalam
bersaing terbentuknya
monopoli
FUNGSI
PEMERINTAH
Fungsi Pemerintah Richard Musgrave (1980)pemerintah
memiliki tiga peran dalam perekonomian:
√ Peran Stabilisasi menjaga tingkat tingkat pengangguran
yang rendah dengan tingkat harga yang stabil
√ Peran Redistribusi Pendapatan menjamin agar
pendapatan dalam perekonomian dapat terdistribusi
ke seluruh masyarakat dalam perekonomian
pemerintah menjalankan fungsi redistribusi
pendapatan dengan menggunakan instrumen pajak
dan subsidi
√ Peran Alokasi Sumber Daya
KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan fiskal adalah langkah-langkah pemerintah untuk membuat
perubahan-perubahan dalam sistem pajak atau dalam sistem pembelanjaannya
dengan maksud untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi.Pada tahun 1936 Keynes menerbitkan bukunya “The General Theory of
Employment Interest and Money”  menjadi dasar dari perkembangan teori
tentang kebijakan fiskal. Dasar pemikiran kebijakan fiskal ialahpemerintah
tidak dapat disamakan dengan individu dalam pengaruh dari tindakan masing-
masing terhadap masyarakat sebagai keseluruhan.(umumnya para individu
akan mengurangi pengeluaran apabila penerimaannya menurun. Sedangkan
pemerintah tidak harus berbuat demikian, karena jika pemerintah mengurangi
pengeluarannya, maka tindakan ini justru akan lebih menyusahkan jalannya
perekonomian karena menurunnya pengeluaran pemerintah berarti akan
menurunkan pendapatan masyarakat sebagai obyek pajak yang pada akhirnya
akan memperkecil pendapatan pemerintah)
Teori Kebijakan Fiskal
Dalam masa depresi pada tahun 1930-an itulah teori
kebijakan fiskal pertama kali muncul karena tidak
mampunyakebijakan moneter dalam menanggulangi
depresi. Awalnya kebijakanfiskal berorientasi pada
pengangguran.
Dasar pemikiran kebijakan fiscal ialah bahwa
pemerintah tidak dapat disamakan dengan individu dalam
pengaruh dari tindakan masing-masing terhadap
masyarakat sebagai keseluruhan
MACAM KEBIJAKAN FISKAL
√ Pembiayaan fungsional (functional finance) = A.P.Lerner.

Pengeluaran pemerintah ditentukan dengan melihat akibat-akibat tidak


langsung terhadap pendapatan nasional terutama guna meningkatkan
kesempatan kerja (employment). Sementara pajak dipakai untuk
mengatur pengeluaran swasta dan bukan untuk meningkatkan
penerimaan pemerintah, sehingga dalam masa ada pengangguran, pajak
sama sekali tidak diperlukan.

√ Pengelolaan anggaran (the managed budget approach) = AlvinHansen

“Masa depresi dimana ada banyak pengangguran, pengeluaran


pemerintah yang meningkat adalah satu-satunya obat”.

Dalam Pendekatan ini  hubungan langsung antara pengeluaran


pemerintah dan perpajakan selalu dipertahankan, tetapi penyesuaian
dalam anggaran selalu dibuat guna memperkecil ketidakstabilan
MACAM KEBIJAKAN FISKAL
√ Stabilisasi anggaran otomatis (the stabilizing budget)Dengan
stabilisasi otomatis, pengeluaran pemerintah akan ditentukan
berdasar atas perkiraan manfaat dan biaya relatif dari berbagai
macam program dan pajak akan ditentukan sehingga
menimbulkan surplus dalam periode kesempatan kerja penuh.
Peranan built in flexibility ini dapat ditingkatkan dengan
penambahan pengeluaran pemerintah pada proyek-proyek
pekerjaan umum

√ Anggaran belanja seimbang (balanced budget approach)Suatu


modifikasi dari pembelanjaan atas dasar anggaran yang
disesuaikan dengan keadaan adalah pembelanjaan secara
seimbang dalam jangka panjang.
Perangkat Kebijakan Fiskal
√ Perangkat kebijakan fiskal otomatis: stabilisatorterpasang Stabilisator
terpasang adalah segala sesuatu yang dapat menurunkan kecenderungan
membelanjakan marjinal dari pendapatan nasional sehingga dapat
mengurangi angka multiplier.Terdapat tiga stabilisator utama:
•. Pajak  Pajak langsung dapat mengurangi kecenderungan membelanjakan
marjinal dari pendapatan nasional, karena itu pajak langsung dapat
bertindak sebagai stabilisator terpasang.
•. Pengeluaran pemerintah
•. Pembayaran transfer pemerintah

√ Perangkat Kebijakan Fiskal Diskresioner Kebijakan fiskal diskresioner perlu


dilakukan bila stabilisator terpasang tidak bisa menghilangkan fluktuasi
kecil jangka pendek, bahkan kadang kadang muncul kesenjangan yang lebih
besar dan lebih lama.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan umum kebijakan fiskal  kestabilan ekonomi yang lebih mantap  Artinya
tetap mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang layak tanpa adanya
pengangguran yang berarti disatu pihak atau adanya ketidakstabilan harga-harga
umum di pihak lain

√ Jurang deflasi, Jurang Inflasi dan Kebijakan Fiskal  Dengan menggunakan


kebijakan fiskal pemerintah dapat mempengaruhi besarnya jurang deflasi atau
inflasi yang ada dalam perekonomian.

√ Jurang deflasi  tingkat kegiatan ekonomi belum mencapai potensinya yang


maksimal dan terwujud pengangguran  pengeluaran agregat perlu dinaikkan &
pemerintah dapat pula mengurangi pajak yang dipungut dari penerima
pendapatan dan perusahaan-perusahaan kebijakan anggaran belanja defisit 
Kebijakan pemerintah tersebut akan menaikkan tingkat kegiatan ekonomi dan
mengurangipengangguran

√ Jurang Inflasi  pengeluaran agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk


memproduksi barang-barang dan jasa  pemerintah perlu mengurangi
pengeluarannya dengan menaikkantingkat dan jumlah pajak yang dipungut
kebijakan anggaran belanjasurplus
Akibat Kebijakan
FiskalTerhadapKegiatanEkonomi

“pengaruh kebijakan fiskal terhadap


naik turunnya tingkat kegiatan
ekonomi dalam jangka panjang”
Anggaran Pemerintah
°Anggaran Pemerintah Anggaran pemerintah mencerminkan kebijakan yang
dilakukan olehpemerintah.

°Kebijakan fiskal seringkali dianggap sebagai kebijakan anggaran belanja


pemerintah Saldo anggaran belanja dapat dipengaruhi olehpengeluaran
pemerintah dan penerimaan pemerintah yang menjadikannya menjadi tiga
kondisi :
√ Anggaran Belanja Berimbang = anggaran belanja berimbang bisa terjadi apabila
penerimaan pemerintah sama jumlahnya dengan pengeluaran pemerintah, atau
dengan kata lain penerimaan seimbang dengan pengeluarannya.

√ Surplus Anggaran Belanja Jika penerimaan pemerintah lebih besar daripada


pengeluarannya, maka keadaan yang demikian yang disebut dengan surplus
anggaran belanja.

√ Defisit Anggaran Belanja Penerimaan pemerintah yang lebih kecil daripada


pengeluarannya akan mengakibatkan keadaan defisit anggaran belanja.
Kebijakan fiskal dan Anggaran Belanja
Saldo anggaran belanja yang dipengaruhi oleh kebijakan pajak dapat
dibedakan menjadi dua kondisi:
1. Pembelanjaan Defisit  Pembelanjaan defisit terjadi apabila terjadi
peningkatan pada pengeluaran pemerintah tanpa diikuti oleh
peningkatan tarif pajak.
2. Perubahan Anggaran Belanja Berimbang dalam Pengeluaran  Jika
pemerintah menaikkan tarif pajak yang menghasilkan pendapatan
pemerintah sama besar jumlahnya dengan penambahan pengeluaran
pemerintah, maka keadaan yang demikian dinamakan perubahan
anggaran belanja berimbang dalampengeluaran.
jika pemerintah mengalami defisit anggaran belanja, maka salah
satu cara yang bisa ditempuh untuk menutupikekuranganmelakukan
peminjaman (pemerintah dapat melakukan peminjaman melalui:
(melalui bank sentral dan melalui sektor swasta)
Efek Pembatasan Paksa

● ’’peningkatan suku bunga akibat


ekspansi fiskal yang menyebabkan
terjadinya penurunan permintan
agregat disebut dengan efek
pembatasan paksa”
Pergeseran Permintaan Agregat

“kenaikan suku bunga yang


mengakibatkanpenurunan
pembelanjaan untuk investasi
menyebabkan permintaan agregat juga
menurun”.
Pengangguran dan Kebijakan
Fiskal
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mengatasi masalah pengangguran atau
inflasi.Pada dasarnya terdapat tiga faktor yang menentukan besarnya perubahan
dalam anggaran belanja untuk mengatasi kedua masalah (pengangguran atau
inflasi)
√ Besarnya perbedaan antara pendapatan nasional yang sebenarnya dicapai
dengan pendapatan nasional yang akan tercapai pada konsumsi tenaga
kerjapenuh,Bentuk kebijakan fiskal diskresioner yang dilaksanakan

√Besarnya kecenderungan konsumsi marjinal pendapatan nasional(MPC).


Defisit adalah selisih antara pengeluaran dan penerimaanpemerintah
•)Kebijakan fiskal bersifat ekspansif bila terjadi kenaikan defisit pada anggaran
belanja pemerintah.
•)Defisit anggaran belanja pemerintah mengalami penurunan,maka kebijakan
fiskal bersifat kontraktif.
Perkiraan saldo anggaran belanja pada tingkat pendapatan nasional tertentu
mempunyai arti pengendalian fluktuasi – fluktuasi siklis pada pengeluaran dan
penerimaan pajak  hasil proses tersebut adalah saldo anggaran belanja yang
dikoreksi secara siklis atau defisit anggaran yang dikoreksi secara siklis (CAD). Jadi
dapat disimpulkan bahwasanya perubahan posisi kebijakan fiskal dapat
diindikasikan dengan perubahan defisit anggaran yang dikoreksi secara siklis
Defisit Anggaran
√ Defisit Anggaran Sebagai Alat Ukur Kebijakan fiskal bersifat
ekspansif bila terjadi kenaikan defisit pada anggaran belanja
pemerintah. Sedangkan bila defisit anggaran belanja pemerintah
mengalami penurunan, maka kebijakan fiskal bersifat kontraktif.

√ Defisit yang Dikoreksi Secara Siklis (CDA = Cyclically


AdjustedDeficit)Perubahan posisi kebijakan fiscal dapat diindikasikan
dengan perubahan defisit anggaran yang dikoreksi secarasiklis.

Anda mungkin juga menyukai