Nadya Tias Ningrum (2113051011) M.Dahril (2113051038) Jeni Rahmawati (2113051047) M.Farras Prayoga (2113051056) Fiter Wijaya (2113051092) M.Zola Rizki Hartama (2153051008) POKOK PEMBAHASAN 1. Mendeskripsikan Pengertian Sila Ke-4 Pancasila 2. Mengetahui apakah Makna Dari Sila Ke-4 Pancasila 3. Mengetahui bagaimana Nilai Dan Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila 4. Mengetahui Implementasi Dari Sila Ke-4 Dalam Pancasila 5. Mengetahui apakah Penyimpangan Yang Terjadi Pada Sila Ke-4 6. Mengetahui bagaimana Hubungan Sila Ke-4 Dengan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI) 7. Mengetahui apa saja Sikap-Sikap Positif Hak Dan Kewajiban Sesuai Sila Ke-4 8. Mengetahui apa saja Pelanggaran Hak Dan Kewajiban Yang Terdapat Pada Sila Ke-Empat 1. Pengertian Sila Ke-4 Pancasila “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan.” Setiap manusia Indonesia harus menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab. Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan. Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil- wakil yang dipercayanya. 2. Makna Dari Sila Ke-4 Pancasila Sila ke-4 pancasila yang berbunyi “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan” memiliki makna : 1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. 2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan budaya bermusyawarah dalam mengambil keputusan bersama. 4. Bermusyawarah sampai mencapai katamufakatdiliputidengan semangat kekeluargaan 3.Nilai Dan Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila 1.Kerakyatan berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, berarti Indonesia menganut demokrasi. 2.Hikmat kebijaksanaan berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggung jawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani. 3.Permusyawaratan berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat. 4.Perwakilan berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui badan perwakilan rakyat. 5.Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggung jawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun secara moral terhadap Tuhan yang Maha Esa. 6.Menjujung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. 7.Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama. 8.Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia. 9.Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku maupun agama. 10.Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerja sama kemanusiaan yang beradab. 11.Menjunjung tinggi asas musyawarah sebagai moral kemanusiaan yang adil dan beradab. 12.Mewujudkan dan mendasarkan suatu keadilan dalam kehidupan social agar tercapainya tujuan bersama. 4. Implementasi Dari Sila Ke-4 Dalam Pancasila 1.Sebagai warga Negara dan masyarakat, setiap manusia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. 2.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan golongan. 3.Dengan itikad baik dan rasa tanggungjawab menerima dan melaksanakn hasil keputusan musyawarah. 4.Tidak boleh memaksakan kehendak orang lain. 5.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 6.Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai dalam musyawarah. 7.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, dan keadilan, serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bersama. 8.Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan. 5. Penyimpangan Yang Terjadi Pada Sila Ke-4 1.Banyak warga Negara/masyarakat belum terpenuhi hak dan kewajibannya didalam hukum. 2.Ketidak transparannya lembaga-lembaga yang ada didalam Negara Indonesia dalam sistem kelembagaannya yang menyebabkan masyarakat enggan lagi percaya kepada pemerintah. 3.Banyak para wakil rakyat yang merugikan Negara dan rakyat, yang seharusnya mereka adalah penyalur aspirasi demi kemajuan dan kesejahteraan Negara Indonesia. 4.Banyak keputusan-keputusan lembaga hukum yang tidak sesuai dengan azas untuk mencapai mufakat,sehingga banyak masyarakat yang merasa dirugikan. 5.Banyak masyarakat yang kurang bisa menghormati adanya peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah. 6.Demonstrasi yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib. 7.Kasus kecurangan terhadap pemilu, yang melihat bukan dari sisi kualitas, tetapi dari kuantitas. 8.Lebih mementingkan kepentingan pribadi atau golongan daripada kepentingan bersama atau masyarakat. 9.Menciptakan perilaku KKN. 10.Pejabat – pejabat Negara yang diangkat cenderung dimanfaat untuk loyal dan mendukung kelangsungan kekuasaan presiden. 6. Hubungan Sila Ke-4 Dengan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI) 1.Kerakyatan Berarti kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat, berarti Indonesia menganut demokrasi. Yang menjadi dasar hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI) disini adalah kekuatan atau kekuasaan rakyat dalam menentukan kepemimpinan dan kedaulatan bangsa Indonesia. 2.Hikmat kebijaksanaan Berarti penggunaan pikiran yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat dan dilaksanakan dengan sadar, jujur, dan bertanggungjawab, serta didorong oleh itikad baik sesuai dengan hati nurani. Yang menjadi dasar hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI) disini adalah ikut andil dalam pelaksanaan pencapaian persatuan bangsa dengan sikap yang baik dan positif. 3.Permusyawaratan Berarti bahwa dalam merumuskan atau memutuskan suatu hal, berdasarkan kehendak rakyat, dan melalui musyawarah untuk mufakat. Yang menjadi hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia (WNI) disini adalah memperoleh hasil keputusan musyawarah yang dihasilkan dari keputusan mufakat. 4.Perwakilan Berarti suatu tata cara mengusahakan turut sertanya rakyat mengambil bagian dalam kehidupan bernegara, antara lain dilakukan melalui badan perwakilan rakyat. Yang menjadi hak dan kewajiban Warga Negara indonesia (WNI) disini adalah mendapatkan perlindungan secara damai dan mentaati aturan-aturan Negara. 5. Adanya kebebasan yang harus disertai dengan tanggungjawab baik terhadap masyarakat bangsa maupun secara moral terhadapTuhan yang Maha Esa. 6.Menjujung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan. 7.Menjamin dan memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam hidup bersama. 8.Mengakui atas perbedaan individu, kelompok, ras, suku, agama, karena perbedaan adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia. 9.Mengakui adanya persamaan hak yang melekat pada setiap individu, kelompok, ras, suku maupun agama. 10.Mengarahkan perbedaan dalam suatu kerjasama kemanusiaan yang beradab. .7. Sikap-Sikap Positif Hak Dan Kewajiban Sesuai Sila Ke-4 1. Mencintai Tanah Air (nasionalisme). 2. Menciptakan persatuan dan kesatuan. 3. Ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan. 4. Mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Mengeluarkan pendapat dan tidak boleh memaksakan kehendak orang lain. 7. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 8. Memperoleh kesejahteraan yang dipimpin oleh perwalian 8. Pelanggaran Hak Dan Kewajiban Yang Terdapat Pada Sila Ke-Empat Demonstrasi atau ujuk rasa yang dilakukan tanpa melapor kepada pihak yang berwajib, sesugguhnya demonstrasi adalahhal yang sah dan juga hak kita sebagai warga negara untuk dapat menyampaikan aspirasi kita. Namun bila itu dilakukan sesuai dengan perosedur yang telah ditentukan dan tertulis dalam UU no. 9 tahun 1998, dimana sebelum melakukan tindak demonstrai kita harus melapor terlebih dahulu kepada pihak yang berwajib dan memberikan laporan yang secara detail tentang demonstasi yang akan dilakukan, sehingga tidak terjadi kerusuhan. Banyaknya orang yang tidak menerima dan menghargai pendapat orang lain, seperti yang terjadi pada saat sidang panipurna. Terdapat kecurangan dalam penarikan suara PEMILU, seperti lembar pemilu yang telah dicontreng, kotak pemilu yang tidak disegel, adanya penyuapan serta pemerasan dalam pada penentuan suara. SEKIAN DARI KELOMPOK 4