Anda di halaman 1dari 65

PERAWATAN

METODE
KANGGURU (PMK)
PERAWATAN METODE
KANGGURU (PMK)
 Metode kangguru atau
perawatan bayi lekat ditemukan
sejak tahun 1983, sangat
bermanfaat untuk merawat bayi
yang lahir dengan berat badan
rendah baik selama perawatan di
rumah sakit ataupun dirumah.
 Metode kangguru
mampuh memenuhi
kebutuhan asasi bayi
berat lahir rendah
dengan menyediakan
situasi dan kondisi yang
mirip dengan Rahim
ibu, sehingga memberi
peluang untuk dapat
beradap tasi baik
dengan dunia luar.
Definisi :
 PMK adalah : salah
satu metode
perawatan bayi,
dengan berat lahir
rendah dengan
melakukan kontak
langsung (kulit
dengan kulit) atara
bayi dengan ibunya.
KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGGURU :

 Bayi dengan berat badan ≤ 2000 gram


 Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
 Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang
baik.
 Perkembangan selama di incubator baik
 Kesiapan
dan keikut setaan orang tua, sangat
mendukung dalam keberhasilan.
Tipe PMK
GAMBARAB PERAWATAN METODE
KANGGURU
Memulai Pemberian ASI
Anjurkan
Pastikan ibu untuk
Lanjutkanpemberian
p emberian ASI
ASI
memeluk
dilakukan
setelah danlahir
plasenta
dalam 1 jamdan
menyuukan
setelah bayi
tindakan bayinya
lainlahir
yang ( bila
memungkinkan
diperlukan,
setelah telasi
tali inisiasi
pusatselesai
dini
di
ASI)\
dilaksanakan.
potong.

Mi
nt
a
an
gg
ot
a
kel
ua
rga
me
mb
an
t
ibu
me
ny
us
uk
an
ba
yin
ya.
Inisiasi dini dan kematian bayi

Penelitian pada 1947 bayi di Ghana


 145 kematian neonatal
 Inisiasi pada hari pertama menurunkan kematian eonatal
16,3 %
 Jam pertama 22,3%
 Kematian neonatal meninkat 4 kali lipat bila bayi
diberikan minuman / makanan lain.
GAMBARAN
PEMBERIAN
ASI EKSLUSIF
KEDUDUKAN
INDONESIA DALAM
URUTAN INDEK
PEMBANGUNAN
MANUSIA

Indikator IPM
(indeks
pembangunan
manusia)
DAMPAK GIZI (ASI EKSKLUSIF) DAN KESEHATAN TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN OTAK
STIMULASI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN BAYI & BALIA
Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan besar sel di
seluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri
dan mensintesis protein-protein baru.

PENGERTIAN Dalam pertumbuhan manusia terjadi perubahan ukuran,


berat badan, tinggi bada, ukuran tulang dan gigi, serta
TUMBUH berubah secara kuantitatif dan perubhan fisik pada manusia
itu.

KEMBANG
Perkembangan adalah perubahan secara berangsur-angsur
dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh.
Stimulasi tumbuh kembang bayi dan balita

Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, Pemberian stimulasi akab lebih efektif apabila memperhatikan
pendengaran, perabaan) yang dating dari lingkungan anak. kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembanganya.
Stimulasi aspek fisik

Stimulasi aspek emosi

Aspek-aspek
perkembangan Stimulasi aspek spiritual

yang dipantau Stimulasi aspek intelektual

Stimulasi aspek asfeks sosial


Stimulasi aspek fisik

Rangsangan untuk fisik bayi dan


balita amat diperlukan, karena
pada usia mereka perkembangan
syarat-syarat motorik sangat
pesat. Melakukan Gerakan-
gerakan sederhana seperti
berlari, berjalan, menari akan
sangat membantu
perkembangan mereka.
Stimulasi aspek
emosi
Kenalkan mereka dengan bentuk
emosi dasar, Bahagia dan sedih.
Dengan menghiburnya pada saat
menangis karena mainannya
rusak akan membantu. Ajari pula
mereka untuk berbagi dengan
teman sebanyanya, misalnya
dengan berbagi mainan sehingga
dapat menimbulkan kepekaan
untuk bertoleransi dan
berprilaku menyenangkan
Stimulasi aspek
spiritual
Ajarilah anak utuk berdo’a
dengan menggunakan kata-kata
yang sederhana. Mengucapkan
terimkasih kepada tuhan atas
makanan, hari yan indah, dan
meminta maaf atas kesalahan
yang dilakukan hari itu. Akan
membuat anak semakin peka.
Ajak juga mereka ke tempat
ibadah, dan membaca dongeng
dan kisah-kisah para nabi juga
akan membantu mengingat moral
Stimulasi aspek
intelektual
Rangsangan intelektual dappat
dilakukan dengan sering
memberikan buku bacaan,
mengajak anak melakukan
permainan, dan rekreasi
Bersama dan juga dengan rajin
menjawab kaingintahuan anak.
Jadi sebgai rnag tua juga harus
rajin belajar agar sangup
memenuhi dan menjawab
kaingin tahuan anak dengan
baik dan benar
Stimulasi aspek asfeks sosial

Anak pun harus diajari


untuk peka terhadap
lingkungan sekitarnya.
Membantu menjaga
adik, membantu orang
tunya yang sedang
sibuk, akan merangsang
kepekaan alamiahnya
Cara
merangsang
perkembangan
anak
0-4 bulan

 Sering memeluk dan menimang bayi dengan kasih


saying
 Gantung benda berwarna cerah yang bergerak dan
dilihat bayi
 Ajak bayi tersenum dan bicara
 Dengarkan music pada bayi
Perkembangan bayi

1 bulan 3 bualan

1.Menatap ke ibu 1.Mengangkat kepala


2.Mengeluarkan suara 2.Menggerakan kepala
OOO kiri dan kanan
3.Tersenyum 3.Membalas senyum
4.Menggerakan tangan 4.Mengoceh spontan
dan kaki
4-6 bulan

 Sering tengkurapkan bayi


 Gerakan
bendake kiri dan ke kanan di
depan matanya
 Perdengarkan berbagai bunyian
 Bermain benda yang besar dan berwarna
Perkembangan bayi

6 bulan :
1. bias berbaik dan tengkurap ke terlentang
2. Mempertahankan posisi kepala tetap tegak
3. Meraih benda yang ada di dekatnya
4. Menirukan bunyi
5. Menggenggam mainan
6. Tersenyum ketika melihan mainan atau gambar
6-12 bulan

 Ajari duduk
 Ajak main ci-luk-ba
 Ajari memeang dan memakan biscuit
 Ajari memegang bebda kecil engan jari
 Ajari berdiri dan berjalan dengan berpegangan
 Ajak bicara sesering mungkin
 Latih mengucapkan mamah papah
 Beri mainan yang aman dipukul
Perkembangan bayi

9 bulan 12 bulan
1. Bisa merambat 1. Bisa berdiri dan berjalan
2. Mengucapkan mamah berpegangan
papah 2. Memegang benda ecil
3. Meraih benda sebesar 3. Meniru kata sederhanan
kacang, mencari benda seperti mamah papah
yang dijatuhkan 4. Takut pada orang yang
4. Bermain tepuk tangan belum di kenal
5. Mkan kue/bbiskuit sendiri 5. Menujuk pada apa yang
diinginkan tanpa
menangis/merengek
1-2 tahun

 Ajari berjalan di tangga atau undakan


 Ajak membersihkan meja menyapu
 Ajak membereskan mainan
 Ajak mencoret corek kertas
 Ajari menyebut bagian tubuhnya
 Bacakan cerita anak
 Ajak bernyanyi
 Ajak bermain
 Berikan pujian
Perkembangan anak

2 tahun :
 Naik tangga dan berlari
 Mencoret-coret
 Dapat menunjuk bagian tubuhnya
 Dapat menyebut 3-6 kata
 Memegang cangkir sendiri
 Belajar mkan dan minum sendriri
2-3 tahun

 Ajari berpakaian sendiri


 Ajak melihat buku bergambar
 Bacakan cerita anak
 Ajari makan di piring sendiri
 Ajak cuci tangan
 Ajari buang air besar dan kecil ditempatnya.
Perkembangan anak

3 tahun :
 Mengayuh sepeda roda tiga
 Berdiri diatas satu kaki
 Bicara dengan baik menggunakan dua kata
 Mengenal dua sampai empat warna
 Menyebut nama umur dan tempat
 Menggambar garis lurus
 Bermain dengan teman
 Melepaskan pakain sendiri
 Menggunakan sepatu sendiri
3-5 tahun

 Meminta anak menceritakan apa yang ia lakukan


 Dengarkan ia ketika berbicara
 Jika ia gagap, ajari bicara pelan-pelan.
 Awasi dia mencoba hal baru
Perkembangan anak
5 tahun :
 Melompat menari dan berjalan lurus
 Menggambar orang 3 bagian (kepala, tangan kaki)
 Menggambar tanda silang dan lingkaran
 Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
 Menjawab pertanyaan dengan benar
 Menyebut angka dan menghitung jari
 Bicaranya mudah dimengerti
 Berpakaian sendiri tanpa di bantu
 Mengancing baju atau boneka
 Menggosok gigi tanpa bantuan
Catatan

Jika bayi dan anak belum bias


melakukan perkembanganya sesuai
dengan tahapaya, segera konsul
tasikan.
Deteksi dini gangguan tumbuh kembang

Deteksi dini gangguan tubuh kembang penting


karena pada tiga tahun pertama kehidupan
anak merupakan periode tumbuh kembang
yang amat cepat (periode emas/critical
period/ window of opportunity)
Gangguan perkembangan yang bayak
dikeluhkan orang tua
 Keterlambatan bicara, gangguan irama dan artikulasi Bahasa.
 Kesulitan menguyah dn menean
 Kesulitan pemusatan san perhatian untuk belajar
 Hiperaktif
 Gangguan pendengaran atau penglihatan
 Gangguan koordinasi dan keseimbangan gerak
 Gangguan emosi
 Cerebral palsi, autis, down syndrome, dan gangguan perkembangan lainya.
Deteksi Tumbuh Kembang anak

 Deteksi dini adalah upaya penjaringan dan penyaringan yang


dilakasanakan untuk menemukan penyimpangan kelainan tumbuh
kembang secara dini dan mengetahuai serta mengenal factor-
factor resiko terjadinya kelainan tumbuh kembang tersebut.
 Sedangkan intervensi dini maksudnya adalah suatu kegiatan
penanganan segera terhada adanya penyimpangan tumbuh
kembang dengancara sesuai dengan keadaan, misalnya perbaikan
gizi, stimulasi perkembangan atau merukjuk ke pelayanan
kesehatan dan Pendidikan yang sesuai, sehngga anak dapat
mencapai kemampuan yang optimal sesuai dengan umumnya.
Alat & pelaksana deteksi dini
penyimpangan pertumbuhan :
Tingkat pelayanan pelaksanan Alat yang digunakan
Keluarga masyarakat - Orang tua KMS timbangan dacin
- Kader kesehatan
- Petugas PADU, BKB,
TPA & guru TK.
puskesmas - Dokter - Tabel BB/TB
- Bidan - Grapik LK
- Perawat - Timbangan alat kur
- Ahli gizi tinggi badan
- Petugas lainya - Pita pengukur lingkar
kepala
TINGKAT-TINGKAT
PELAKSANAAN
DETEKSI DINI
PENIMPNGAN
TUMBUH
KEMBANG ANAK
DAN
OPENANGANANYA
Tingkat keluarga/kelompok keluarga
balita (BKB)
1. Keluarga
- memantau dengan KMS
- menstimulasi anak dengan taham
perkembanganya.
- membahas perkembangana anak pada petugas
kesehatan, terutama saat posyandu
2. Tugas dan peran kelompo BKB

 mentau tumbuh kembang pada KMS


 Memberika stimulasi dengan penyuluhan ppada
ibu yang mempunyai bati/balita sesuai dengan
kelompok umur bayi/balita.
 Melakukan
rujukan bayi jika ditemukan
penyimpangan tumbuh kembang
Pelaksanaa kegiatan deteksi dini dan intervensi
penyimpangan tumbuh kembang di tingkat
puskesmas
1. Pelaynan balita dan ana pra selolah (apras)
 memantau dan mendeteksi dini setiap balita yang berkunjung dan
dirujuk dengan cara :
a. mempelajari tubuh kembang dalam KMS
b. melakukan pemeriksaan antropometri dan mencatat pada gmflik KMS
c. Melakukan deteks dini dengan menggunakan pedoman tumbuh kembang
anak dan kartu tumbuh kembang.
d. menilai tumbuh kembang anak secara individu.
 Menegakan diagnose penyimpangan tumbuh
kembang balita dan apras yang berunjung
dan di rujut.
 Meakukanintervensi pada kelainan atau
gangguan masalah dan penyimpangan
tumbuh kembang.
Melaksanakan kegiatan dan detesi dan intervensi
dini tumbuh kembang di tingkat rumah sakit
kabupaten
 Memantau dan mendeteksi dini setiap balita yang
berkunjung dan dirujuk ke rumah sakit.
 Menegakan diagnosis secara multidisipliner penyimpangan
tumbuhbkembang baita yang berkunjung dan di rujuk.
 Melakukan intervensi secara multi disipliner.
 Merujuk penderita ke rumah sakit tipe B/A finstasi
kompeten.
 Melaksanakan koordinasi dalam menegakan diagnosis dan
elaksanakan intervensi.
DDST (Denver
develompmen
tal screening
test)
DDST adalah salah satu metode
skrining terhadap kelainan
perkembangan anak.
DDST (Denver
Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit)
develom dapat dapat diandalkan dan
pmental menunjuka validasi yang tinggi.
screening test)
Dapat menidentifikasikan 85-100% bayi
dan anak pra sekolah yang mengalami
keterlambatan perkembangan.
1. Personal social (prilaku social )
aspek yang berhubungan dengan kemapuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
Aspek
perkembangan
yang di nilai 2. Fine motoric adaptive (Gerakan
motoric halus )
aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu melakukan Gerakan yang melibatkan bagian tumbuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil melakukan koordinasi yang cermat.
DEFINISI

Salah satu dari metode skrining Test ini bikan test diagnostic atau tes
erhadap kelainan perkembangan IQ
anak
TUJUAN

Untuk mengetahui Untuk mengatasi


dan mengikuti secara dini bila
proses ditemukan
perkembangan kelainan
anak. perkembangan
Dilakukan

Tahap pertama : dilakukan pada usia 0-6 tahun :


a. 3-6 b. 9-12 c. 18-24 d. 3 e. 4 f. 5
bulan bulan bulan tahun tahun tahun

Tahap kedua : diilakukan pada mereka yang dicuruagai adanya


hambatan erkembangan pada tahap pertama, kemudan
dilanjutakan dengan evaluasi diagnostic yang lengkap.
Aspek yang dinilai

Ada 125 tugas perkembangan yang dinilai, yang dikelompokan


mejadi 4 sector :
1. Sektor personal social : yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri bersosialisai dengan lingkungan.
2. Sektor Gerakan motoric halus : yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemmapuan anak untuk mengamati sesuatu,
melakukan kegiatan ydnag melibatkan Gerakan Gerakan
tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot kecil tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat. Contohnya koordinasi
mata, tangan, memainkan , mengunakan benda benda kecil.
3. SektorBahasa yaitu kemampuan untuk
memberikan reflek terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara soan.
4. SektorGerakan motoric kasar : yaitu aspek
yang berhubungan dengan pergerakan sikap
tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena
dilakukan otot-otot besar. Contohnya : dududk,
melompat berjalan, dll
Persiapan

 Usahakantest perkembangan dilakukan pada


tempat yang tenang / tidak biding dan bersih.
 Sediakan meja tulis dengan kursi dan matrtas.
 Deteksidini penyimpangan perkembangan anak
umur , 6 tahun, berisi 125 gugus tugas yang
disususn dalam formulir menjadi 4 sector
untukmenjaringfungdi.
 Skala umur tertera pada bagian atas formulir yang terbgai
dari umur dalam bulan danathun sejak lahir sampai usia 6
tahun.
 Setiap ruang anatara tanda umur mewakili 1 bulan, sampai
anak berumur 24 bulan. Kemudian mewakili 3 bulan,
sampai anak berusia 6 tahun.
 Pada setiap tugas perkembangan yang berjumlah 125,
terdapat batas kemampuan perembangan yaitu 25%, 50%
dari populasi anak lulus pada tugas perkembangan
tersebut.
 Pada beberapa tugas perkembangan terdapat
hurup dan angka pada ujung koak sebelah kiri.
Contohnya R singkatan dari report, artinya
berdasarkan laporandari orng tua / pengasuh
anak, tetapi apabila memungkinkan maka
penilaian dapat memperhatikan apa bias
dilakukan oleh anak.
 Angka kecil menunjukan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan nomor
yang ada pada formulir.

4. Mngkaji kegiatan anak yang meliputi 4 sector yang dinilai.


5. Dekat dengan anak.
6. Menjelaskan pada orang tua bahwa DDTS bukan test IQ
7. Lingkungan diatur supaya anak merasa nyaman dan aman selama dilakukan
test.
ALAT
1. Gunakan benang wol merah (diameter 10 cm)
2. Kimis/ manik-manik
3. 10 buah kubus warna merah, kuning, hijau, biru 2,5 cm x 2,5 cm
4. Krincing dengan gagang yang kecil.
5. Botol kaca kecil dengan diameter lubang 2,5 cm
6. Bel/ lonceng kecil
7. Bola tenis
8. Pensil merah
9. Boneka kecil dengan botol susu
10. Cangkir plastic dengan gagang/ pegangan
11. Kertas kosong
PROSEDUR
1. Sapa orang tua/ pengasuh anak dengan ramag.
2. Jelaskan maksud dan tujuan tes DDTS pada orang tua.
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
1. Intruksi umum catat nama anak, tanggal lahir, dan tanggal
pemeriksaa pada formulir.
2. Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan dikurang
tanggal lahir.
5. Bila anak lahir preatur, koreksi factor prematuritas. Untuk anak yang
ahir lebih dari 2 minggu sebelum tanggal perkiraan dan berumur
kurang dari 2 tahun, maka harus dilakukan koreksi.
6. Tarik garis lurus dari atas ke bawah dan cantumkan tanggal pemriksaa
pada ujung atas garis umur. Formulir Denver dapat digunkan untuk
beberapa kali, ginakan garis umur dengan warna yang berbeda.
PROSEDUR

7. Siapkan alat yang dapat dijangkau anak, beri anak


beberapa mainan dari kit sesuai dengan apa yang
igin ditestkan.
8. Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sector
perkembangan dimulai dari sector yang paling
mudah dan dimulai dengan tugas perkemabang
yang terletak disebelah kiri garis umur, kemudian
dilanjutkan samapi ke kanan garis umur.
 Pada tiap sector dilakukan minimal 3 tugas perkembangan
yang paling dekat disebelah kiri garis umur serta tiap
tugas perkembangan yang ditembus garis umur.
 Bila anak tidak mampuh untuk melakukan salah satu uji
coba langkah 1 ( gagal/menola/ tidak ada kesempatan)
lakukan uji coba tambahan kesebelah kiri garis umur pada
sector yang sampai nak dapa “lulus” 3 tugas
perkembangan.
 Bila anak melakukan salah satu tugas perkembangan pada
langkah i, lakukan tugas perkembangan tambahan
kesebelah kanan garis umur pad sector yang sama sampai
anak gagal pada 3 tugas perkembangan.
9. Beri sekor penilaian dan catat pada formulir DDTA
SKORING
1. Passed atau lulus (P/L) anak melakukan uji coba
dengan baik, atau ibu / pengasuh anak memberi
laporan ( teppat/ dapat dieprcaya bahwa anak
dapat melakukanya)
2. Failure atau gagal (F/G) anak tidak dapat
melakukan uji coba dengan baik atau ibu /
pengasuh anak member laporan yang (tepat)
bahwa anak tidak dapat melakukannya dengan
baik.
SKORING
3. Refuse atau menolak (R/ M) anak menolak untuk
melakukan uji coba. Penolakan dapat dikurangi dengan
mengatakan kepada anak apa yang harsu dilakukan , jika
tidka menanyakan pada apakah dapat melakukanya ( uji
coba yang dilaporkan oleh ibu/ pengasuh anaka idak diskor
sebagai penolakan).
4. By report berarti no opportunity ( tidak ada kesempatan).
Anak tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan uji
coba karena ada hambatan. Skor ini hanya boleh dpakai
uju coba dengan tanda R
Skrining
perkembangan
TINDAK LANJUT
Normal
Suspek/curiga ada
gangguan

Monitiring
Evluasi untuk perkembangan
diagnostic secara rutin
(development
assessment)

Masalah Normal
perkembangan
Monitiring
perkembangan
Intervensi dini secara rutin
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai