REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI CIREBON
(PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA)
KAMIS, 22 JULI 2021
OLEH : LUTHFI FAISAL NATSIR, S.IP.,M.Si
SUSUNAN LEMBAGA RI
SEBELUM&SESUDAH AMANDEMEN
UUD 1945
Sebelum
amandemen MPR
UUD 1945
Sesudah
UUD 1945
amandemen
BPK MPR MK MA KY
Presiden dan
DPD DPR Wapres
A. MAJELIS PERMUSYAWARATAN
PERWAKILAN
MPR Merupakan Salah Satu Lembaga Tinggi Negara
MPR Merupakan Lembaga Yang Menampung Suara Rakyat Dan Merupakan Lembaga
Yang Memiliki Kekuasaan Legislatif Di Negara Indonesia
MPR Lebih Banyak Berperan Pada Fungsi Legislatif Yang Mengawasi Kegiatan Eksekutif
(Presiden Dan Wakil Presiden)
1.1 TUGAS DAN WEWENANG MPR
Dilaksanakannya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung, merupakan ciri utama
dari pemerintah bersistem kepresidenan sebagai bagian dari system yang dianut UUD 1945
pasca amandemen yang cenderung menuju ke arah system pemisahan kekuasaan.
Dirubahnya Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945, kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar.
Menurut, Asshiddqqie (2005:67) : “perubahan tersebut di atas menyangkut masalah kewenangan di
bidang legislasi berubaha seteleh UUD 1945 diamandemen, sebelumnya berdarkan Pasal 5 Ayat (1)
UUD 1945 pra amandemen kekuasaan membentuk Undang-undang berada ditangan Presiden, maka
setelah di amandemen beralih ke DPR. Dengan perubahan ini terjadi pergeseran kekuasaan
legislative, yaitu kekuasaan legislative Presiden ke DPR, secara hukum pergesaran fungsi legislatif
ke DPR membawa implikasi yang luas, baik terhadap cabang kekuasaan pemerintah, terhadap
fungsi DPR, kehakiman. Dengan terjadinya pemisahan kekuasaan fungsi eksekutif, legislative, dan
yudikatif makin tegas dipisahkan satu sama lain.
2. Perubahan Struktur Ketatanegaraan
Penjelasan UUD 1945 mengungkapkan bahwa system pemerintahan didasarkan pada tujuh
ciri-ciri pokok yang menguraikan hubungan antara MPR, DPR, dan Presiden dalam Negara
hukum berdasarkan system konstitusional, tujuh ciri pokok sebagai berikut :
1. Indonesia adalah Negara berdasarkan hukum;
2. Sistem Konstitusional;
3. Kekuasaan Negara tertinggi di tangan MPR;
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintahan Negara tertinggi dibawah MPR;
5. Presiden tidak bertanggungjawab ke DPR;
6. Menteri adalah pembantu Presiden;
7. Kekuasaan kepala Negara tidak tak terbatas.
D. BPK
BPK suatu lembaga tinggi Negara dalam system ketatanegaraan Indonesia yang mana
mempunyai wewenang mengelola&bertanggungjawab terhadap keuangan Negara, BPK
termasuk dalam kategori lembaga yang mandiri dan bebas yang sesuai tercantum dalam
UUD 1945.
Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden.
1. Tugas BPK
Mahkamah Agung merupakan mahkamah pengadilan Negara tertinggi dari keempat lingkungan
peradilan umum, peradilan Negara, peradilan militer dan peradilan tata usaha Negara, MA
mempunyai tiga kewenangan yaitu :
1. Mengadili pada tingkat kasasi terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
pengadilan di semua lingkungan peradilan yang berada dibawah MA.
2. Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-undang.
3. Kewenangan lainnya yang diberikan undang-undang.
1. Fungsi Mahkamah Agung
Fungsi Peradilan.
Fungsi Pengawasan.
Fungsi Mengatur.
Fungsi Nasehat.
Fungsi Administratif.
Fungsi Lain-lain
F. Mahkamah Konstitusi
Komisi Yudisial Republik Indonesia atau cukup disebut Komisi Yudisial (disingkat KY RI atau
KY) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran
martabat, serta perilaku hakim.
Sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial, Komisi Yudisial mempunyai
wewenang sebagai berikut:
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR
untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan
Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH)
lanjutan
Dalam melaksanakan pengawasan terhadap perilaku hakim, maka Komis Yudisial :
1. Dapat menerima laporan masyarakat tentang perilaku hakim;
2. Dapat meminta laporan secara berkala kepada badan peradilan berkaitan dengan perilaku
hakim;
3. Dapat melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku hakim;
4. Dapat memanggil dan meminta keterangan dari hakim yang diduga melanggar kode etik
perilaku hakim, dan
5. Dapat membuat laporan hasil pemeriksaan yang berupa rekomendasi dan disampaikan
kepada Mahkamah Agung dan/atau Mahkamah Konstitusi, serta tindasannya disampaikan
kepada Presiden dan DPR
Sehubungan dengan pelaksanaan pengawasan hakim oleh KY, maka KY wajib:
6. Menaati norma, hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
7. Menajaga kerahasiaan keterangan yang karena sifatnya merupakan rahasia KY yang
diperoleh berdasarkan kedudukannya sebagai anggota.
1. Pengakatan dan Pemberhentian Anggota KY
Untuk dapat diangkat menjadi Anggota Komisi Yudisial harus memenuhi 10 syarat:
1. Warga negara Indonesia;
2. Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
3. Setia pada Pancasila, NKRI dan UUD RI 1945;
4. Berusia paling rendah 45 (empat puluh lima) tahun dan paling tinggi 68 (enam puluh
delapan) tahun pada saat proses pemilihan;
5. Mempunyai pengalaman di bidang hukum paling singkat 15 (lima belas) tahun;
6. Berkomitmen untuk memperbaiki system peradilan di Indonesia
7. memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela;
8. Sehat jasmani dan rohani;
9. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan;
10. Melaporkan daftar kekayaan.