Penanganan Bahan Kimia Berbahaya Dan Limbah B3 Edit
Penanganan Bahan Kimia Berbahaya Dan Limbah B3 Edit
BERBAHAYA DAN
PENGELOLAAN LIMBAH B3
Z A I N A L A R I F I N , S . T, M M T.
BENTUK
TINGKAT
KEMURNIAN
BAHAN
KIMIA
SIFAT KIMIA
BAHAYA &
RACUN
BERDASARKAN BENTUK
BERDASARKAN TINGKAT KEMURNIAN
Pro
Tekhnis Purified
Analisis
• agak kasar
• masih mengandung • lebih sempurna • zat kimia ini sangat
sedikit zat kimia lain dari zat kimia sempurna
yang dianggap teknis • dapat atau harus
mencemari zat asli • dapat digunakan digunakan untuk
(bahan baku) untuk beberapa analisis yang
• digunakan untuk jenis percobaan memerlukan
percobaan yang tidak dan analisis ketelitian tinggi
memerlukan
ketelitian tinggi
BERDASARKAN SIFAT KIMIA
• Oksidator
• Reduktor
• Reaktif terhadap air
• Asam
• Basa
• Mudah terbakar
• Mudah meledak
BERDASARKAN BAHAYA DAN RACUN
NON B3 B3
• mudah terbakar
bahan tidak • mudah meledak
• reaktif thd air
berbahaya dan • reaktif thd asam
tidak beracun • iritan
• beracun
• karsinogenik
• bertekanan
• oksidator
SIMBOL DAN BAHAN KIMIA
BERBAHAYA
SIMBOL BAHAYA DAN KLASIFIKASI
BAHAN-BAHAN KIMIA
MENURUT PERSERIKATAN BANGSA-
BANGSA (UNITED NATIONS)
BAHAN - BAHAN KIMIA BERBAHAYA
• Padatan peka cahaya ditempatkan dalam botol gelap atau tak tembus cahaya,
tutup rapat-rapat
• Padatan peka air harus disimpan dengan merendam dalam minyak tanah
• Padatan yang peka udara/oksigen disimpan dalam air
• Jangan menyimpan campuran padatan seperti oksidator, katalisator dan bahan
mudah terbakar. Contoh: KClO3, MnO2, Gula pasir
BAHAN KIMIA CAIRAN
• Natrium karbonat
• Natrium bikarbonat
• Kalsium hidroksida
• Kalsium karbonat
• Asam sitrat
• Kalsium hipoklorit
• Natrium metabisulfat (natrium hidrogen sulfit)
EXAMPLE
KARAKTERISTIK LIMBAH B3
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
Limbah :
– sisa suatu usaha dan/atau kegiatan
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah :
– zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan/ atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta makhluk hidup lain
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) :
– limbah yang mengandung B3
DALAM KETENTUAN UMUM :
1. Limbah B3 Cair adalah limbah cair yang mengandung B3 antara lain
larutan fixer, limbah kimiawi cair dan limbah farmasi cair.
41
CAMPURAN EKSPLOSIF
• Eksplosif dapat terjadi pula akibat pencampuran beberapa bahan,
terutama bahan oksidator dan reduktor dalam suatu reaktor
maupun dalam penyimpanan.
• Debu-debu seperti debu karbon dalam industri batu bara, zat
warna diazo dalam pabrik zat warna dan magnesium dalam
pabrik baja adalah debu-debu yang sering menimbulkan ledakan.
• Contoh campuran eksplosif:
Oksidator Reduktor
KCIO3 Karbon, belerang
Asam nitrat Etanol
Kalium permanganat Gliserol
Krom Trioksida Hidrazin
42
LETUSAN, LEDAKAN, DETONASI
Campuran yang dapat menyala, seperti udara dengan gas, udara dengan
butir-butir cairan atau udara dengan bahan padat berupa serbuk akan
terbakar oleh adanya nyala dan menghasilkan panas dan tekanan.
Laju pembakaran dan akibat reaksi pembakaran tersebut dapat bermacam-
macarn.
Letusan, ledakan, dan detonasi dapat dibedakan berdasarkan kenaikan laju
pembakaran tersebut.
• Letusan : bidang api dan bidang tekanan berjalan dengan kecepatan hampir
sama(sampai dengan kira-kira 100 m/s)
Contoh: Campuran debu/udara yang menyala dalam bejana atau ruang terbuka.
• Ledakan : gelombang tekanan berjalan di depan bidang api (kira-kira 100 - 300
m/s).
Contoh: Campuran uap pelarut dan udara dalam ketel tertutup.
• Detonasi : gelombang-gelombang tekanan yang berjalan di depan bidang api
menghasilkan lagi bidang api selanjutnya, sehingga mengakibatkan kecepatan yang
sangat tmggi (lebih dari 300 m/s melebihi kecepatan suara) 43
MUDAH TERBAKAR (FLAMMABLE)
44
BAHAN MUDAH TERBAKAR
Bahan kimia yang dapat dengan mudah menyala /terbakar:
• pyrophoris : dapat menyala secara spontan dalam udara pada suhu 54° C
atau kurang tanpa kontak dengan api. Contoh : diborane.
• flammable chemicals : Mudah menyala bila kontak dengan percikan api
• combustible chemicals : Mudah menyala bila kontak dengan api
• Oxidizers : bersifat eksplosif karena sangat reaktif atau tidak
stabil.Mampu menghasilkan oksigen dalam reaksi atau penguraiannya
sehingga dapat menimbulkan kebakaran selain ledakan.
45
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PENDAHULUAN
IMPOR Limbah B3
PERTUMBUHAN
INDUSTRI
Degradasi ingkungan:
Timbula - Pencemaran
n & kerusakan
- terkontaminasi
Limbah
B3
Strategi Pengelolaan Pertumbuhan Industri
Lingkungan : harus berlandaskan
kpd pembangunan
Pelaksanaan Program- industri yang
program berkelanjutan &
pengelolaan berwawasan
lingkungan secara lingkungan
terpadu
DEFINISI LIMBAH B3 Pengelolaan Limbah B3
Limbah B3 adalah sisa hasil usaha dan
atau kegiatan yang mengandung bahan “… adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengurangan,
berbahaya dan beracun (B3) penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan,
pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan ”
EKSPO
R
PERATURAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PERATURAN JUDUL PERATURAN PERATURAN JUDUL PERATURAN
UU No. 32 / 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kepdal Persyaratan teknis pengolahan LB3
03/BAPEDAL/09/199
UU No. 23 / 2014 Pemerintahan Daerah 5
Permen LHK No. 63/2016 Persyaratan Dan Tata Cara Penimbunan
UU No. 11/2020 Cipta Kerja Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun Di
Fasilitas Penimbusan Akhir
PP No. 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berbasis Resiko
Permen LHK No.12/2018 Persyaratan dan Tata Cara Dumping
PP No. 22/2021 Penyelenggaraan dan Perlindungan Lingkungan (Pembungan) Limbah ke Laut
Hidup
Permen LHK No. Pedoman Pemulihan Lahan Terkontaminasi
PP No.27/2020 Pengelolaan Sampah Spesifik 101/2018 Limbah B3
Perpres No. 47 Tahun 2005 Amendemen atas Konvensi Basel tentang Permen LH No. 30/2009 Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan
Pengawasan Perpindahan Lintas Batas Limbah Pengelolaan Limbah B3 serta
Berbahaya dan Pembuangannya Pengawasan Pemulihan Akibat
Permen LHK No. 95/2018 Persyaratan PeriInan PLB3 Terintegrasi dengan Izin Pencemaran Limbah B3 oleh PEMDA
Lingkunganmelalui Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik Permen LHK No. 10/2020 Tata Cara Uji Karakteristik dan Penetapan
Status Limbah Bahan Berbahaya Dan
Permen LHK No. 12/2020 Penyimpanan Limbah B3 Beracun
Permen LH No.14/2013 Simbol dan Label Limbah B3 Permen LHK No. 74/2019 Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan
Limbah B3
Permen LHK No. 4/2020 Pengangkutan Limbah B3
Permen LHK No.56/2015 Tata Cara Dan Persyaratan Teknis
Permen LH No. 2/2008 Pemanfaatan Limbah B3 Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
Permen LH No. 05/2009 Pengelolaan Limbah di Pelabuhan
UU 11/2020 MERUBAH BEBERAPA PASAL DALAM
UU 32/2009 (TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3)
Pasal 22 UU 11/2020 , merubah beberapa pasal dalam UU 32 Tahun 2009 yang terkait dengan
Perizinan Berusaha, antara lain ketentuan Pasal 59 dan Pasal 61
Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5): Pasal 61 ayat (1) dan ayat (3):
(4)Pengelolaan Limbah B3 wajib mendapat (1)Dumping sebagaimana dimaksud dalam
Perizinan Berusaha, atau persetujuan Pasal 60 hanya dapat dilakukan dengan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah persetujuan dari Pemerintah Pusat
(5)Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
wajib mencantumkan persyaratan lingkungan (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata
hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban cara dan persyaratan dumping limbah atau
yang harus dipatuhi pengelola Limbah B3 bahan diatur dalam Peraturan Pemerintah
dalam Perizinan Berusaha, atau persetujuan
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
Pasal 185 huruf b, UU 11/2020, peraturan pelaksanaan dari UU yang telah diubah oleh UU CK tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan dan wajib disesuaikan paling lama 3 bulan
PRINSIP PERUBAHAN
dari PP 101 / 2014 -> PP 2021
“FRASA”
BERUBAH
IZIN
PENGELOLAA PERSETUJUAN TEKNIS
N LIMBAH B3 PENGELOLAAN LIMBAH
B3
IZIN
LINGKUNGAN PERSETUJUAN
LINGKUNGAN
PERSETUJUA
N UJI COBA KEWAJIBAN PELAPORAN,
DAN DILAKUKAN POST
AUDIT
(setelah Pertek PLB3 terbit)
LIMBAH
Limbah B3
pada daftar
Lampiran IX Pengelolaan Limbah
Pengelolaan nonB3
Limbah B3 • Tidak memerlukan
• Memerlukan Persetujuan Teknis
Persetujuan Teknis • Standar pengelolaan
Limbah nonB3 pada Limbah nonB3 dari
• Pertek terintegrasi tercantum dalam
Lampiran XIV Pengecualian Limbah
dengan Persetujuan
(9 Jenis Limbah) yang B3
Persetujuan Lingkungan/SK
semula Limbah B3 per Pelaku Usaha
Lingkungan Pengecualian Menteri
Spesifik Khusus) (Uji Karakteristik)
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG C I P T A
KERJA, U N T U K MELINDUNGI KUALITAS
Prinsip
LINGKUNGAN DAN MEMPERMUDAH
Perubahan
KEGIATAN B E R U S A H A
NON JASA/
PENGHASIL LB3
(KBLI mengikuti kegiatan induk)
PERSYARATAN
Persetujuan Teknis untuk kegiatan penghasil
PERMOHONAN
LB3 mencakup: pengolahan; pemanfaatan;
PERSETUJUAN
penimbunan; dan dumping LB3.
TEKNIS
JASA PLB3 Izin usaha di
(KBLI – Bidang usaha
pengolahan LB3)
Menteri LHK
Penetapan limbah B3
Pengurangan limbah B3
Penyimpanan limbah B3
Pengumpulan limbah B3
Pengangkutan limbah B3
Pemanfaatan limbah B3
Pengolahan limbah B3
Penimbunan limbah B3
Dumping (pembuangan) limbah B3
Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup dan Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup
Sistem Tanggap Darurat dalam Pengelolaan Limbah B3
Pembiayaan
PENETAPAN LIMBAH B3
Dalam hal terdapat limbah di luar
daftar limbah B3 sebagaimana
List
Memenuhi LB3
tercantum pada Lampiran IX
karakteristik
LB3
PEMERINTAH
Diintegrasikan ke dalam
Penyimpanan -TPS Limbah B3 Jika terjadi perubahan
NIB atau dokumen
karena pengembangan
TERINTEGRASI dengan lingkungan, dengan
kegiatan → perubahan
Persetujuan Lingkungan memenuhi persyaratan &
dokumen lingkungan atau
ketentuan teknis TPS
disesuaikan dengan
LB3 yg ditetapkan
peraturan
Masa Penyimpanan
90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah El3 dihasilkan, untuk Limbah 83
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 dan yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih;
melakukan kegiatan Penyimpanan Limbah B3 180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah 83 dihasilkan, untuk Limbah E}3
wajib: yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari unt-uk Limbah 83
kategori 1;
memenuhi standar dan/atau rincian teknis
Penyimpanan Limbah B3 dan persyaratan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah 83 dihasilkan, untuk Limbah 83
yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah 83
Lingkungan Hidup; kategori 2 dari sumber tidak spesifik dan sumber spesifik umurn; atau
melakukan Penyimpanan Limbah B3 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah E}3 dihasilkan, untuk Limbah 83
selama masa penyimpanan kategori 2 dari sumber spesifik khusus;
1 bangunan
2 tangki dan/atau ×
kontainer
3 silo
4 penumpukan limbah × × ×
(waste pile)
5 waste impoundment × × ×
4 Sludge oil Bahan bahan bakar alternatif Industri minyak, tangki penimbun minyak, tank
cleaning
5 Limbah elektronik Recovery logam berharga (Au, Cu, V, Ag, Pt, Pl, Pb, Sn) Industri alat elektronik
(E-waste)
7 Hari Menyampaikan
Laporan Pembangunan 7 Hari
Fasilitas dan Uji Coba
VERIFIKASI
7 Hari Tida Proses pembangunan fasilitas
k Pengelolaan Limbah B3 atau
Uji Coba oleh Penghasil
Limbah B3
Y
a
Ya/Sesua
Disertai alasan
Tida
penolakan. Berusaha sesuai sektor
VERIFIKASI
k
1. Pengumpulan Limbah B3; (Lihat RPP NSPK)
7 Hari
2. Pengolahan Limbah B3,
i
3. Pemanfaatan Limbah B3,
Y
a
4. Penimbunan Limbah B3. Terbit Persetujuan
Penerbitan SLO
Proses Penerbitan Lingkungan oleh Menteri
7 Hari 7 Hari
Menter Bupati/
Gubernur
i LHK Wali Kota
REFERENSI
• IR. EDY PURWANTO M BAKRI MAS (SOSIALISASI PP 22 / 2021 PENGELOLAN LIMBAH NON B3)
• PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO, DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN (PERATURAN
PEMERINTAH NOMOR 22 TAHUN 2021 (TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (P3LH) )
• REZQI HANDAYANI, M.P.H., APT (PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN KIMIA)