Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemodialisa Dengan Hepatitis

Kelompok 9

Nama :

- Irsal Kamal Rambe


- Fadhila Ramadhani
- Fahrisya Syahnia
- Syafira Ananda Putri Nasution

Dosen : Hasnizar, M.K.M


Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hemodialis Dengan Hepatitis

A. Latarbelakang Gagal ginjal kronis adalah kegagalan fungsi ginjal


(unit nefron) atau penurunan faal ginjal yang menahun dimana ginjal
tidak mampu lagi berfungsi dengan baik. Penderita yang didiagnosa
mengalami gagal ginjal terminal akan tetapi tidak menjalani
transplantasi maka seumur hidupnya ia akan tergantung pada
hemodialisa. Hemodialisa didefinisikan sebagai pergerakan larutan
dan air dari darah pasien melewati membran semipermeabel (dializer)
kedalam dialisat. Jika klien dilakukan dialisis terus menerus dan tidak
mendapatkan penanganan yang serius, maka klien akan mengalami
banyak komplikasi diantaranya adalah klien dapat terkena HCV.
Tujuan Untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan pasien HCV yang
menderita CKD dengan penanganan secara Dialisis. Penelitian ini
menggunakan metode observasi dan wawancara pada klien, pemeriksaan
fisik dan pengkajian mengenai riwayat penyakit, keluhan selama dilakukan
Hemodialisa. Dan saat ini Tn. T sudah menjalani 129x Hemodialisa.
Berdasarkan hasil penelitian dan studi kasus pada Tn, T dapat disimpulkan
bahwa klien dengan penyakit CKD jika tidak melakukan tranplantasi
ginjal maka klien dianjurkan untuk melakukan dialisis maksimal 2x dalam
seminggu dan lamanya adalah 4-5 jam. Jika klien dilakukan dialisis terus
menerus maka akan membutuhkan tranfusi darah karena rusaknya sel
darah merah. Dan jika membutuhkan tranfusi terus-menerus dan tidak
mendapatkan penanganan yang serius dan kesterilan antara penangganan
antar pasien dialisis, maka klien akan mengalami banyak komplikasi.
B.ETIOLOGI
1.Hepatitis ADisebut hepatitis infeksiosa merupakan virus RNAdari
famili entroviruspenularan melalui fekal oral yaitu melalui makanan dan
minuman yang tercemar.Virus hepatitis A ditemukan pada tinja pasien yang
terinfeksi sebelum gejalamuncul dan selama beberapa hari pertama
menderita sakit. Masa inkubasi 1-7minggu, rata-rata 30 hari. Gejala
anoreksia, ikterus, nyeri epigastrium, nyeri uluhati, platulensi.
2.Hepatitis BVirus DNA ditularkan melaului darah (mukosa) ditemukan pada
darah saliva,secret, semen, cairan vagina ditularkan melalui membrane
mukosa dan luka padakulit. Masa inkubasi 1-6 bulan. Gejalanya panas,
anoreksia, nyeri abdomen,pegal-pegal menyeluruh, tidak enak badan dan
lemah.
3.Hepatitis C Hepatitis C bukan merupakan hepatitis A,B, atau D. hepatitis C
adalah bentukprimer yang berkaitan dengan tranfusi.Ditularkan dari donor
komersil dan donorrelawan.
Masa inkubasi 15-160 hari
4.Hepatitis DHepatitis D atau agen atau virus delta terdapat pada beberapa
kasus hepatitis B,dijumpi pada obataoabatan intravena, pasien
hemodialisis, penerima tranfusidarahb dengan donor multiple. Masa
inkubasi 21-40 hari5.Hepatitis E ( hepatitis terbaru)Ditularkan melalui fekal
oral. Masa inkubasi 15-65 hari. Metode pencegahanuntuk menghindari
kontak dengan virus melalui hygiene.( Brunner dan Suddart, 2000 ).

C.ANATOMI PATOLOGI HATI adalah organ paling besar dalam tubuh


kita, warnanya coklat dan beratnya1,5 kg. letaknya di bagian atas dalam
rongga abdomen di sebelah kanan bawahdiafragma.
Hati terbagi menjadi dua lapisan utama :
1.permukaan atas berbentuk cembung terletak dibawah diafragma
2.permukaan bawah, tidak rata dan memperlihatkan fisura tranfersus.Hati
dipisahkan menjadi 2 belahan yaitu belahan kanan dan kiri oleh
fisuralongitudinal. Dan dibagi menjadi 4 belahan : lobus kanan, lobus kiri,
kaudata,lobus quadratus.
Pembuluh darah hati ada dua peredaran darah yaitu :
A. Arteri hepatica, keluar dari aorta 1/5 darah dan keluar sebagai
venahepatica.
B. Vena porta, terbentuk dari lienalis dan vena mesenterika posterior
danmenghantarkan 4 cc darah ke hatiFungsi hati :
1.mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan
disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarkan sesuai dengan
pemakainannyadalam jaringan.
2.mengubah zat buangan dari bahan-bahan racun untuk dieskresi
dalamempedu dan urin.
3.menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen.
4.sekresi empedu, garam empedu dibuat dihati dibentuk dalam system
retikulo dialirkan ke empedu.
5.pembentukan ureum, hati menerima asam ammonia di ubah
menjadiureum dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentuk urin.
6.menyiapakan lemak untuk pencegahan terakhir asam karbonat dan air
Dasar kelainan patologik, hepatitis virus adalah kerusakan sel hati
beruparegenerasi dan nekrosis, seluruh alat tubuh dapat terkena dan
derajat kerusakanberbeda-beda.
Hal ini dapat dibuktikan kelainan histologik dalam biopsy hatiyang
diambil dari berbagai bagian hati baik pada laparatomi / biopsy
jarum.Kelainan histopatologik terjadi karena virus dan pertahan tubuh.
Akibatnya tergantung dari :
a. hepatitis virus jenis fatal.
b. hepatitis virus mendadak.
D. Patofisiologi
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulusdan
tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-
nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat
disertaireabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya saring.
Bebanbahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa
direabsorpsiberakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya
karena jumlahnefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai
retensi produk sisa. Titikdimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi
lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi
ginjal telah hilang 80% - 90%. Padatingkat ini fungsi renal yang demikian nilai
kreatinin clearance turun sampai 15ml/menit atau lebih rendah itu. (Long, 1996,
368)Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang
normalnyadiekskresikan ke dalam urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia
dan mempengaruhi setiap sistem tubuh.
E. Klasifikasi
Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium :
1. Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar kreatinin
serumnormal dan penderita asimptomatik.
2. Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebihb dari 75 % jaringan telah
rusak,Blood Urea Nitrogen ( BUN ) meningkat, dan kreatinin serum
meningkat.
3. Stadium 3 : gagal ginjal stadium akhir atau uremia.
K/DOQI merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan stadium dari
tingkatpenurunan LFG :
1. Stadium 1 : kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria persisten
dan LFGyang masih normal ( > 90 ml / menit / 1,73 m22. Stadium.
2 . Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan LFG antara 60-
89mL/menit/1,73 m23. Stadium
3. Kelainan ginjal dengan LFG antara 30-59 mL/menit/1,73m24.
KESIMPULAN

Hepatitis merupakan penyakit infeksi yang penyebarannyaluas dalam


tubuh walaupun efek yang menyolok terjadi pada hepar. Telah ditemukan 5
kategori virus yang menjadi agen penyebab yaitu Virus HepatitisA (HAV)
Virus Hepatitis B (HBV), Virus Hepatitis C (HVC), Virus HepatitisD
(HDV), Virus Hepatitis E (HEV).Walaupun kelima agen ini dapat
dibedakan melalui petanda antigeniknya, tetapi kesemuanya memberikan
gambaran klinis yang mirip,yang dapat bervariasi dari keadaan sub klinis
tanpa gejala hingga keadaan infeksi akut yang total.Bentuk hepatitis yang
dikenal adalah HAV ( Hepatitis A ) dan HBV(Hepatitis B). kedua istilah ini
lebih disukai daripada istilah lama yaituhepatitis infeksiosa dan hepatitis
serum, sebab kedua penyakit ini dapatditularkan secara parenteral dan
non parenteral.
Thanks
GAN XIE GUAN KAN

xxxxx

SEPTEMBER

Anda mungkin juga menyukai