Anda di halaman 1dari 30

KONSEP BERPIKIR KRITIS

DALAM KEPERAWATAN
Metodologi Keperawatan
Dosen pengampu: Rinawati Tarigan, S.K.M., M.K.M.

KELOMPOK 2

•Putri Alpiyunita
•Silvia Juliana Manurung
•Masmina
Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana berfikir kritis dalam


pendidikan keperawatan.

Mampu melakuan dan mengimplemenasikan


proses berpikir dengan proses berpikir secara
baik dan benar.
Keperawatan dihadapkan pada isu:

Perkembangan tuntutan masyarakat


Perkembangan IPTEK
Tingkat pendidikan
Peningkatan sosial ekonomi masyarakat
Status kesehatan masyarakat semakin baik
Pengaruh kesehatan

Mendorong perawat mengambil keputusan akurat


Berfikir
Proses tidak statis
Dapat berubah-ubah
Bersifat dinamis

Pengertian:
Critical  bertanya, diskusi, memilih, menilai,
membuat keputusan
Kritein  to choose, to decide
Krites  judge
Criterion  standar, aturan, metoda
DEFINISI

Berfikir Kritis (Brunner & Suddarth, 1997)


 Proses kognitif/mental yang mencakup penilaian dan
analisis rasional terhadap info/ide serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan.

Keputusan  berdasarkan pengetahuan/kemampuan


mensintesa info.
Critical Thinking

 Ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yang


terstandar dan mendahului dalam pembuatan keputusan (Mz.Kenzie)
 Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi phenomena,
pertanyaan atau masalah untuk menuju pada hipotesa atau keputusan
secara terintegrasi.

Bandman, 1988
 Pengujian secara rasional terhadap ide-ide, pengaruh, asumsi, prinsip-
prinsip, argumen,kesimpulan, pendapat, pemikiran, masalah,
kepercayaan dan tindakan. Pengujian berdasarkan alasan ilmiah,
pengambilan keputusan dan kreatifitas.
Critical Thinking

Perry & Potter (2005)


 Proses dimana seseorang dituntut mengevaluasi informasi untuk
membuat penilaian/keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Miller & Malcolm
 Berfikir reflektif, berfikir beralasan yang ditujukan dalam
memutuskan apa yang diyakini atau apa yang dilakukan.
Berfikir kritis  mengandung sikap dan pendekatan  keinginan
untuk memberikan pertimbangan yang tegas pada berbagai ide, berfikir
secara hati-hati saat menerima ide.
Kreatifitas dan berfikir kritis:

Kreatif  jika memandang berbagai alternatif


pemecahan atau ide-ide baru disaat
menghadapi situasi

Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis,


sosiologi dan psikologis menjadi satu dalam
menjelaskan fenomena.
Mengapa berfikir kritis diperlukan

Mengikuti pendidikan ke jenjang > tinggi


Penerapan profesionalisme
Pengetahuan dan keterampilan tehnis dlm memberikan askep.
Diperlukan perawat karena:
o Perawat setiap hari mengambil keputusan
o Perawat menggunakan keterampilan berfikir;
a. Menggunakan pengetahuan dari berbagai subyek dan lingkungan
b. Menangani perubahan yang berasal dari stresor lingkungan
c. Penting membuat keputusan
Lanjutan…

Freely  berfikir kritis diperlukan untuk


mengembangkan kemampuan:
Analisa, Kritis, Ide advokasi

Freely  berfikir kritis menggunakan


kemampuan deduktif dan induktif.
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan
keputusan.
• Induksi merupakan cara berpikir untuk
menarik suatu kesimpulan yang bersifat
umum dari kasus-kasus yang bersifat
individual.
• Sementara deduktif merupakan cara berpikir
yang berpangkal dari pernyataan umum, dan
dari sini ditarik kesimpulan yang bersifat
khusus.
Metoda Berfikir Kritis

1. Debate  perdebatan/argumentasi
2. Individual decision  individu berdebat dengan dirinya
dlm proses pengambilan keputusan
3. Group discussion
4. Persuasi  mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap
dan nilai2 dg berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propaganda  sengaja untuk mempengaruhi, dapat
baik/buruk
6. Coercion  mengancam/menggunakan kekuatan untuk
memaksakan kehendak
7. Kombinasi
Proses Berfikir Kritis

1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-
menjawab-dst
4. Membangun pertanyaan  mencari jawaban
5. Titik awal upaya pencarian
Aktifitas mental dalam berfikir
kritis
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengumpulkan info yg relevan
c. Memvalidasi info yg tersedia
d. Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yg lalu
untuk menjelaskan
e. Mempertahankan suatu sikap fleksibel
f. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
g. Merumuskan suatu keputusan
Elemen Berfikir kritis

1. Menentukan tujuan
2. Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka masalah
3. Menunjukkan bukti
4. Menganalisis konsep
5. Asumsi

Perspektif yang digunakan selanjutnya keterlibatan dan


kesesuaian
Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, ketepatan,
ketelitian dan keterkaitan
Berfikir kritis dalam
keperawatan

 Perawat setiap hari mengambil keputusan.

 Perawat harus menggunakan keterampilan kritis, yaitu:


 Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungan.
 Perawat menangani perubahan.
 Perawat penting membuat keputusan.

 Berfikir kritis dalam keperawtan  komponen dasar dalam


pertanggung gugatan profesional dan kualitas askep.
Ciri perawat berfikir kritis

Percaya diri
Kontektual perspektif
Kreatifitas
Fleksibilitas
Ingin tahu
Intuisi
Keterbukaan
Tekun
Refleksi
5 bentuk berfikir ( T H I N K )
Total Recall :
Kemampuan mengkaji pengetahuan, dengan pengetahuan itu seseorang belajar dan
menanamkan
Ada yg. Sangat luas wawasannya-sangat mengetahui.
Kurang wawasan perawat pemula yang sedikit pengetahuannya tentang keperawatan.

Total recall :
- mengingat fakta-fakta
- mengingat dimana dan mengapa menemukan sesuatu yang diperlukan
- Fakta dalam keperawatan diperoleh dari berbagai sumber termasuk pasien dan keluarganya.

Habits :
Apabila tindakan kebiasaan tidak ada, maka sama dengan berbuat tanpa berfikir.
Diterima untuk mengerjakan sesuatu pada waktu yang tepat atau keharusan mengerjakan.
Cardiopulmonary resuscitation (CPR). Sering digunakan dalam keperawatan.
Lanjutan...

• Inquiry :
- menguji isue secara mendalam.
- Pertanyaan yang segera menjadi kenyataan
- Cara berfikir yang utama dalam keputusan
- Keputusan akan lebih akurat bila menggunakan pendekatan inquiry
- Pengumpulan dan analisa info untuk keputusan akan lebih baik.

News ideas and creativity :


- Akar yang perlu dikembangkan dalam keperawatan
- Keperawatan memiliki banyak standar yang dapat menjamin pekerjaan lebih baik. tetapi
tidak selalu dapat dilakukan. OKI perawat harus belajar lebih banyak guna memperoleh
informasi baru. Askep lebih berkualitas.

Knowing how you think :


- Jika perawat berada dalam suatu proses mengetahui, maka perawat akan dapat
mengetahui apa yang difikirkan.
Pemikir kritis dalam
keperawatan
Menganalisa keterampilan kognitif
Menerapkan standar
Memilah/mengorganisir permasalahan
Mencari info/mengidentifikasi fakta
Alasan yang logis
Memperkirakan
Transformasi
Pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah
dimiliki dlm mendekati fenomena
Penerapan konsep berfikir
kritis dlm keperawatan
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan
1. Penggunaan bahasa dlm
keperawatan
Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal
 mengekspresikan ide/fikiran/info/fakta/perasaan/
keyakin-an dan sikap  terhadap klien dan sesama
perawat/profesi lain
Penggunaan bahasa:
1. Memberikan info yg dapat diklarifikasi, mis: info
pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis:
pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat
3. Melaksanakan perencanaan keperawatan/ide dlm
tindakan keperawatan, mis: info diet rendah
kolesterol, info makanan yg dianjurkan/dihindari
1. Penggunaan bahasa dalam
keperawatan

Penggunaan bahasa:
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis: mengapa Tn.A tiba-tiba syok?
5. Mengekspresikan pengandaian, mis: bila diberikan
digitalis, gejala serangan jantung tidak muncul.
2. Argumentasi dalam keperawatan

Perawat diperhadapkan untuk beradu argumentasi bersama


anggota timnya. Untuk menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu, memberi penjelasan dan mempertahankan
terhadap tuntutan/tuduhan.
Argumen diperlukan dalam pengajuan proposal/perencanaan
program.
Badman & Badman (1988)  argumentasi terkait berfikir dalam
keperawatan:
a. Berhubungan dengan situasi perdebatan/pertengkaran.
b. Debat tentang suatu isu  Karu dengan pimpinan RS tentang
kebijakan pelayanan keperawatan yang bermutu.
Lanjutan….

Badman & Badman (1988)  argumentasi terkait berfikir


dalam keperawatan:

c. Upaya mempengaruhi individu/kelompok untuk berbuat


sesuatu dalam rangka merubah perilaku sehat, misalnya:
iklan layanan kesehatan tentang pemberantasan sarang
nyamuk untuk mencegah demam berdarah.

d. Berhubungan dengan bentuk penjelasan yang rasional


yang memerlukan serangkaian alasan perlunya keyakinan
dan pengambilan keputusan, misalnya: Monitor kadar gula
darah setiap hari pada Tn. A
3. Pengambilan keputusan dalam keperawatan

• Setiap hari perawat mengambil keputusan yang tepat.

Pengetahuan umum  dilema  info situasi khusus apa yang kita putuskan.
Kemungkinan  Tujuan  pentingnya kontekstual dan pengalaman.

• Hasil apa yang kita ingin dicapai.

Mengebandingkan  alternatif tindakan  urgensi ketersediaan.


Secara efektif pilihan yang kita lakukan/keputusan yang kita lakukan.
4. Penerapan Proses Keperawatan

Berfikir kritis pada semua langkah proses keperawatan:


1. Pengkajian
 Kumpul data, validasi data, kategori data  berfikir kritis 
menggunakan teori dalam mensintesa.
2. Perumusan diagnosa keperawatan
 Tahap pengambilan keputusan yang paling kritikal 
menetapkan masalah klien yang tepat  perlu argumentasi secara
rasional.
3. Perencanaan
 Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan pengetahuan
perawat untuk mensintesa keyakinan bahwa tindakan keperawatan
yang ditetapkan mampu menyelesaikan masalah.
Lanjutan...

Berfikir kritis pada semua langkah proses


keperawatan:
4. Pelaksanaan keperawatan
 Mengimplementasikan ilmu dalam situasi
nyata
5. Evaluasi keperawatan
 Perawat mengkaji efektifitas tindakan 
terpenuhinya kebutuhan dasar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai