Anda di halaman 1dari 22

ANATOMI (Histologi dan Topografi) TULANG, OTOT, SENDI

TENDON, LIGAMENT, DAN BURSA PADA REGIO ELBOW

Kelompok 6 :
Resky Ananda Said
Dian Puspita Rahmadani
Muh.ivan
TULANG PADA REGIO ELBOW
Pada sendi elbow dibentuk oleh tiga tulang yaitu tulang humerus, radius, dan ulna yang saling
berhubungan membentuk sendi siku

Humerus
Humerus merupakan tulang panjang. Bagian yang
mempunyai hubungan dengan bahu membentuk kepala sendi
disebut caput humeri.

Tulang Radius
Pada ekstrmitas proksimal terdiri dari caput radii beserta
fovea articularis yang berhubungan dengan circum ferentia
articularis

Tulang Ulna
Tuberositas ulnae terletak pada peralihan ke corpus ulnae.
Dibagian lateral terdapat crista musculi supinatoris yang
merupakan perpanjangan ke inferior incisura radialis
TULANG ULNA

KETERANGAN
1. incisura trochlearis
2. incisura radialis
3. tuberositas ulnae
4. foramen nutricium
5. facies anterior
6. margo interosseus
7. Margoposterior
8. facies medialis
9. facies medialis
10. caput ulnae
11. proc.styioldeusulnae
12. incisura trochlearis
13. incisura radialis
14. margo interosseus
15. facies posterior
OTOT (ORIGO DAN INSERSIO) PADA REGIO ELBOW

Origo adalah bagian ujung otot yang


melekat pada tulang dengan
pergerakan yang tetap atau stabil
pada saat kontraksi (tendon pada
tulang yang tidak dapat digerakkan)

Insersio adalah bagian ujung otot


yang melekat pada tulang, dan akan
mengalami perubahan posisi ketika
terjadi kontraksi (tendon pada tulang
yang dapat digerakkan))
Otot-otot regio lengan

Klasifikasi kerja otot dibedakan menjadi empat golongan,


yaitu:

1. Agonist/prime mover: otot utama yang berkontraksi saat


melakukan gerakan (otot yang paling dominan).
2. Antagonist: otot yang bekerja berlawanan dengan otot
agonist (memanjang/memendek saat agonis bergerak).
3. Sinergist: otot yang mendukung gerak otot agonist baik
secara langsung maupun sebagai fixator.
4. Fixator: otot yang mempertahankan gerakan menjadi
statis melalui kontraksi isometrik (ketegangan otot
meningkat, namun panjang otot tetap sama serta tidak
terjadi gerakan).
Flexors

m. Biceps brachii
O : caput longum– tuberculum supraglenoid scapula.
Caput brevis– ujung processus coracoideus scapula
I : tuberositas radius dan aponeurosis proximal pelekatan (origo)
otot flexor wrist pada lengan bawah

m. Brachialis

O : facies anterior humerus dan medial lateral intermuscular


septae
I : Processus coronoid dan tuberositas ulna
m. Brachioradialis
O : 2/3 proximal supracondylar lateral humerus dan lateral
intermuscular septum
I : sisi lateral pada dasar processus styloid radius

m. Pronator teres
O : epicondylus medial humerus, supracondylar medial
humerus, dan processus coronoid ulna
I : permukaan lateral tengah radius
Extensors

m. Triceps brachii
O : Caput longum– tuberculum infraglenoid scapula. Caput
lateral– permukaan lateral dan posterior pada ½ proximal tengah
humerus dan pada lateral intermuscular septum.
Caput medial– ½ medial distal dan permukaan posterior tengah
distal humerus pada radial groove dan pada medial intermuscular
septum.
I : permukaan posterior processus olecranon ulna dan
antebrachial fascia
m. Anconeus
O : permukaan posterior epicondylus lateral humerus
I : sisi lateral processus olecranon pada ¼ proximal permukaan posterior
tengah ulna
Pronators

m. Pronator teres
O : epicondylus medial humerus, supracondylar medial
humerus, dan processus coronoid ulna
I : permukaan lateral tengah radius

m. Pronator quadratus
O : sisi medial dan ¼ permukaan anterior distal ulna
I : sisi lateral dan ¼ permukaan anterior radius
Supinators

m. Supinator
O : epicondylus lateral humerus, collateral radial ligament pada
elbow joint, annular ligament radius, dan supinator crista ulna
I : permukaan lateral 1/3 proximal radius (sisi posterior, lateral
dan anterior)
m. Biceps brachii
O : caput longum– tuberculum supraglenoid scapula.
Caput brevis– ujung processus coracoideus scapula
I : tuberositas radius dan aponeurosis proximal pelekatan (origo)
otot flexor wrist pada lengan bawah
Anterior Forearm

Superficial layer of forearm muscles.


Anterior Forearm

Intermediate and Deep layer of forearm muscles


Posterior Forearm

Superficial layer of forearm muscles


Posterior Forearm

Deep layer of forearm muscles


SENDI PADA REGIO ELBOW

Sendi siku adalah pertemuan tiga tulang


lengan: humerus (tulang lengan atas) dan
dua tulang lengan bawah, radius dan
ulna. Sendi siku merupakan kombinasi
dari sendi engsel dan sendi putar. Bagian
engsel dari sendi memungkinkan lengan
untuk menekuk dan lurus, bagian sendi
putar memungkinkan lengan bawah
untuk berotasi.
SENDI ELBOW TAMPAK DEPAN

KETERANGAN

1. Corpus humeri
2. Capsula articularis
3. . Epicondylus lateralis
4. Lig. Collaterale radiale
5. Lig. Anulare ra dii
6. Collum radii
7. M biceps brachii
8. Radius
9. Epicondylus medialis
10.Lig. Collateral ulnare
11.Ulna
12.Chorda obliqua
TENDON PADA REGION ELBOW

Tendon adalah ujung-ujung otot yang berbentuk pita


terdiri dari serat kolagen, yang melekatkan otot ke tulang

Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi


otot ke tulang

Tendon tidak memiliki kemampuan berkontraksi seperti


otot, tetapi dapat memanjang (meregang)

Aktivitas berulang yang memicu timbulnya peregangan


berlebihan dapat menyebabkan kerusakan atau masalah
pada tendon
LIGAMENT PADA REGIO
ELBOW
Sendi siku itu sangat stabil. Sendi siku diperkuat oleh ligamenligamen collateralle medial dan
lateral. Ligamen annulare radii menstabilkan terutama kepala radius.

Ligamentum collateralle laterale


Ligamentum ini merupakan ligamen yang
kuat dan terletak pada tepi radial.

Ligamentum collateralle medial


Ligamen ini berbentuk segitiga datar yang kuat

Ligamentum annulare radii


Bentuknya seperti cincin melekat pada ventral dan dorsal incissura radius ulnae, melingkari capitulum radii.
Ligamen ini berfungsi untuk menjaga tetap kontaknya capitulum radii dengan incisura radius ulnae.
BURSA PADA REGIO ELBOW

Bursae adalah kantung berisi cairan yang bertindak sebagai bantalan antara tulang,
tendon, sendi, dan otot. Ketika kantung-kantung ini meradang, itu disebut bursitis.

Bursae dilapisi dengan sel sinovial. Sel sinovial


menghasilkan pelumas yang mengurangi gesekan
antar jaringan. Bantalan dan pelumasan ini
memungkinkan persendian kita bergerak dengan
mudah
Thank you

Anda mungkin juga menyukai