Anda di halaman 1dari 26

ARITMIA

Ns. Meta Rosaulina, M.Kep


ARITMIA

Gangguan irama jantung atau aritmia


merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada infark miokardium. Aritmia atau
disritmia adalah perubahan pada frekuensi
dan irama janung yang disebabkan oleh
konduksi elektrolit abnormal atau otomatis
(Doenges, 1999).

Aritmia terjadi
karena impuls elektrik yang
berfungsi mengatur
detak jantung tidak bekerja
dengan baik
MEKANISME TERJADINYA ARITMIA

Secara umum aritmia dapat terjadi akibat


pengaruh persarafan simpatis –
parasimpatis, supresi nodus SA sehingga
fokus diambil alih oleh tempat lain, atau
tempat lain lebih aktif sehingga mengambil
alih nodus SA. Selain itu, bila impuls dari
nodus SA tidak dapat terbentuk, tidak dapat
keluar, atau mengalami hambatan dalam
perjalannanya, akan terjadi aritmia
Secara rinci aritmia dapat akibat dari pembentukan
Impuls yang terganggu, mekanisme
afterdepolarization, dan adanya blok konduksi
yang
memghalangi atau memperlambat impuls, yang
dapat
menimbulkan bardikardia maupun takikardia.
Hambatan impuls menyebabkan takiarimia melalui
mekanisme reentri, dimana diperlukan adanya
blok
unidireksional dan konduksi lambat melalui jalur
reentri
Selain itu juga Pengaruh hormonal, gangguan
elektrolit dan asam basa, hipoksia, iskemia, infark,
inflamasi dan pengaruh obat – obatan (termasuk
obat antiaritmia)  dapat menyebabkan terjadinya
aritmia jantung melalui berbagai mekanisme
diatas
Pada penderita yang terdiagnosa penyakit aritmia

ini akan merasakan :


 Jantung berdetak kencang
 Tiba- tiba jantung bertambah denyutnya

 Berdetak terlalu cepat (takikardi) atau terlalu

lambat (bradikardi)
 Tidak merasakan apa-apa, karena aritmia dapat

asimtomatik (tanpa gejala)


Jenis-jenis aritmia yang paling umum dijumpai antara
lain :
• Bradikardia : Jantung berdetak lebih lambat atau tidak
teratur

• Blok jantung : Jantung berdetak lebih lambat dan bisa


menyebabkan seseorang pingsan

• Takikardia supraventrikular : Jantung berdenyut cepat


secara tidak normal

• Fibrilasi atrium : Jantung berdetak sangat cepat, bahkan


pada saat sedang beristirahat

• Fibrilasi ventrikel : Menyebabkan penderitanya kehilangan


Gangguan jantung Kadang-kadang
adalah penyebab orang sadar irama
paling umum dari jantungnya
irama jantung abnormal, tetapi
abnormal (aritmia). kebanyakan
mereka hanya
merasakan.
Konsekuensinya
seperti lesu atau
pingsan
MACAM-MACAM ARITMIA
 Sinus Takikardi : Meningkatnya aktifitas nodus sinus

 Sinus bradikardi : Penurunan laju depolarisasi atrim

 Komplek atrium premature : Impul listrik yang berasal di atrium tetapi di


luar nodus sinus menyebabkan kompleks atrium prematur, dimana
pada ECG menunjukkan irama tidak beraturan

 Takikardi Atrium : suatu episode takikardi atrium biasanya diawali oleh


suatu kompleks atrium prematur sehingga terjadi reentri pada tingkat
nodus AV

 Fluter atrium : Kelainan ini karena reentri pada tingkat atrium.


Depolarisasi atrium cept dan teratur, dan gambarannya terlihat terbalik
disandapan II,III dan atau aVF seperti gambaran gigi gergaji.
 Fibrilasi atrium : Fibrilasi atrium bisa tibul dari
fokus ektopik ganda dan atau daerah reentri
multipel. Aktifitas atrium sangat cepat, sindrom
sinus sakit

 Komplek jungsional premature

 Irama jungsional

 Takikardi ventrikuler
ETIOLOGI
Penyebab dasar aritmia yaitu :
1. Hipoksia : miokardium yang kekurangan oksigen c
menjadi iritabel
2. Iskemia : infark miokardium dan angina menjadi
pencetus
3. Stimulasi simpati : menguatnya tonus otot karena
penyebab apapun
4. Obat-obatan : efek pemberian obat-obatan digitalis
atau bahkan obat-obat anti artimia sendiri
5. Gangguan elektrolit : ketidakseimbangan kaliumn
kalsium dan magnesium
6. Regangan (stretch) : hipertrofi ventrikel
Selain itu juga etiologi aritmia jantung dalam garis
besarnya dapat disebabkan oleh :
 Peradangan jantung misalnya demam rematik,
peradangan miokard (miokarditis karena infeksi)
 Gangguan sirkulasi koroner (arterosklerosis
koroner
atau spasme arteri koroner), misalnya iskemia
miokard, infark miokard
 Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh
digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia
lainnya
 Gangguan keseimbangan elektrolit
(hiperkalemia, hipokalemia)
 Gangguan pada pengaturan susunan saraf
otonom yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung
 Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis)
 Gangguan endokrin (hipertiroidisme,
hipotiroidisme)
 Gangguan irama jantung karena kardiomiopati
atau tumor jantung
 Gangguan irama jantung karena penyakit
degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung)
APA
ANT SIH O
IAR B
TIM AT
IA ?

Obat antiaritmia adalah obat-


obatan yang mencegah atau
mengobati aritmia. Dimana terbagi
menjadi 4 kelas obat.
PENGOBATAN SECARA
FARMAKOLOGI
Obat-obat antiaritmia dibagi 4 kelas yaitu :
1. Kelas 1 A. Antiaritmia kelas Ia, selain efeknya terhadap voltage-gated
sodium channels, memperlambat repolarisasi dengan menghambat
efflux. Meliputi :
Quinidin : adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliharaan
untuk mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flukter
Procainamide : untuk ventrikel ekstra sistol atrial fibrilasi dan aritmia
yang menyertai anestesi
Dyspiramide : untuk SVT akut dan berulang.

Kelas 1 B. Obat-obatan pada kelas Ib, selain efeknya terhadap sodium


voltage-gated channels, juga mempercepat repolarisasi sel dengan
meningkatkan efflux potassium dan menurunkan durasi aksi potensial
dan periode refractory. Meliputi :
Lignocain : untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel
takikardia
Mexiletine : untuk aritmia ventrikel dan VT.
Kelas 1 C, menghalangi voltage-dependent sodium channels dan
memperpanjang fase polarisas. Meliputi :
Flecainide : untuk ventrikel ektopik dan takikardi

2. Antiaritmia Kelas 2 (Beta Adrenergik Blokade)


Atenol, Metroprolol, Propanolol : indikasi aritmia jantung, angina

3. Antiaritmia Kelas 3 (Prolong Repolarisation)


Amiodarone, indikasi VT, SVT berulang

4. Antiaritmia Kelas 4 (Calsium Channel Blocker)


Verapamil, indikasi Supraventrikular aritmia.
PENGOBATAN NON-FARMAKOLOGI
• Disarankan menghindari merokok dan
konsumsi alcohol
• Menjaga tekanan darah agar tetap stabil
• Juga harus dihindari makanan dan faktor
lain yang mencetuskan terjadinya aritmia
• Mengatur pola hidup 
• Hindari stimulan yang digunakan pada obat
batuk dan pilek. Beberapa obat tersebut
berisi bahan2 yang memicu aritmia
• Pace Maker, merupakan suatu alat yang berfungsi
sebagai impuls listrik dan memberikanrangsangan
listrik ke jantung. alat pacu jantung permanen
dapat ditempatkan melalui torakotomiatau
transvenously, Pacemaker terutama mencegah
jantung berdetak terlalu lambat.
• ICD ( implantable cardioverter defibrillato),
merupakan suatu alat canggih yang digunakan
terutama untuk terapi ventricular tachycardiadan
ventricular fibrilasi, dua irama jantung yang
mengancam jiwa
• Pembedahan Jantung, mungkin
diperlukan untuk menyembuhkan penyakit
jantung yang dapatmenyebabkan aritmia
FAKTOR RESIKO TERKENA ARITMIA

• Hipertensi
• Stress karena meningkatnya produksi
adrenalin yang bekerja pada pembukuh
darah sehingga tekanan darah meningkat.
• Diabetes
• Bahan-bahan kimia tertentu, ex : Cofein à
gol. Xanti
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan fisik


umum dan khusus pada jantung. Sebelum
melakukan pemeriksaan fisik khusus pada
jantung, maka penting terlebih dahulu melihat
pasien secara keseluruhan/keadaan umum
termasuk mengukur tekanan darah, denyut
nadi, suhu badan dan frekuensi pernafasan.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan :
 Inspeksi, lihat dan perhatikan impuls dari iktus
kordis, mudah terlihat pada pasien yang kurus
dan tidak terlihat pada pasien yang gemuk atau
emfisema pulmonum. Yang perlu diperhatikan
adalah Titik Impuls Maksimum (Point of
Maximum Impulse). Normalnya berada pada
ruang intercostals V pada garis midklavikular
kiri.
 Palpasi dapat mengetahui dan mengenal ukuran
jantung dan denyut jantung. Point of Maximum
Impuls dipalpasi untuk mengetahui getaran yang
terjadi ketika darah mengalir melalui katup yang
menyempit atau mengalami gangguan.
 Perkusi, dengan posisi pasien tetap
berbaring/terlentang kita lakukan
pemeriksaan perkusi. Tujuannya adalah
untuk menentukan batas jantung (batas
atas kanan kiri).
 Auskultasi, pemeriksaan auskultasi untuk
menentukan denyut jantung, irama
jantung, bunyi jantung, murmur dan
gesekan (rub).
Dapat juga dilakukan dengan pemeriksaan penunjang,
sebagai berikut :
 EKG : Menunjukkan pola cedera iskemik
dan gangguan konduksi.Menyatakan tipe/sumber
disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat
jantung.
 Monitor Holter : Gambaran EKG (24 jam) mungkin
diperlukan untuk menentukan dimana disritmia disebabkan
oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja).
 Foto dada : Dapat menunjukkan pembesaran bayangan
jantung sehubungan dengan disfungsi ventrikel atau katup.
 Skan pencitraan miokardia : dapat
menunjukkan aea iskemik/kerusakan
miokard yang dapat mempengaruhi
konduksi normal atau mengganggu
gerakan dinding dan kemampuan pompa.
 Pemeriksaan obat : Dapat menyatakan
toksisitas obat jantung, adanya obat
jalanan atau dugaan interaksi obat contoh
digitalis, quinidin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bu Novrika
    Bu Novrika
    Dokumen1 halaman
    Bu Novrika
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat
  • Proposal Stunting-2
    Proposal Stunting-2
    Dokumen28 halaman
    Proposal Stunting-2
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat
  • Kuesioner
    Kuesioner
    Dokumen6 halaman
    Kuesioner
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat
  • Diah Jurnal 4
    Diah Jurnal 4
    Dokumen7 halaman
    Diah Jurnal 4
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat
  • Kel.3 Kep Kritis MH
    Kel.3 Kep Kritis MH
    Dokumen26 halaman
    Kel.3 Kep Kritis MH
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 3
    Kelompok 3
    Dokumen26 halaman
    Kelompok 3
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat
  • Emphatic
    Emphatic
    Dokumen1 halaman
    Emphatic
    MAULYDIAH FRISCA S.
    Belum ada peringkat