Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN KEBIJAKAN

PENYELENGGARAAN
PIRN
Pembinaan Ilmiah – BKHH LIPI
Our Team

Yutainten Shabrina Ayu Sahniza Tamara


Tujuan
Mendeskripsikan kondisi internal (SDM, anggaran, konsep
01 pembelajaran, dll) dan eksternal (transisi LIPI menuju BRIN, bentuk
kerja sama dengan Pemda jika ada BRIDA, dll) dalam
penyelenggaraan PIRN

Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari


02 kegiatan PIRN sebagai langkah untuk mengatasi kelemahan internal
dan melihat peluang pengembangan

Mengidentifikasi usulan rekomendasi kebijakan pengembangan dan


03 perbaikan kegiatan PIRN sebagai bentuk pembinaan ilmiah dan
pendidikan ke masyarakat

Menyusun prioritas rekomendasi kebijakan pengembangan dan


04 perbaikan kegiatan PIRN dalam rangka mendukung peningkatan
kualitas Pembinaan Ilmiah bagi Generasi Muda Indonesia.
Peserta FGD

Panitia
Panitia PIRN dan
instruktur

Peserta PIRN Mitra


Perwakilan guru dan Perwakilan Pemda dan
siswa Swasta
Metode
1. Analisis SWOT -> FGD
2. Metode AHP -> Kuisioner
Strength
1) Kurikulum penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah yang disesuaikan dengan
kompetensi remaja dan pendidik
2) Kolaborasi program antar instansi pemerintah, pihak swasta, dan komunitas
3) Produk PIRN berupa pemetaan potensi SDA dan SDM, kajian dan usulan ilmiah yang
memiliki potensi untuk dikembangkan
4) Memiliki massa target dan sasaran (anak muda dan pendidik) yang besar dan dapat terlibat
di kegiatan pembinaan lainnya.
5) Memiliki saluran komunikasi informasi yang sudah terbentuk baik dalam jaringan (network)
dengan stakeholders, online (website dan media social)
6) Masuk dalam kegiatan Prioritas Nasional
7) Kegiatan yang dapat mengadopsi metode daring dengan jangkauan lintas waktu dan jarak
8) Pengalaman yang didapat peserta lebih luas dalam mengekplorasi materi
9) Memiliki struktur dan teknologi yang mendukung dalam pembelajaran PIRN Virtual secara
daring (LMS dan Zoom)
Weakness
1. Belum dilihat secara optimal dengan kajian ilmiah mengenai impact assessment terhadap
panitia dan peserta
2. Belum menciptakan tindak lanjut hasil dan program baik kepada organisasi penyelenggara,
mitra dan peserta
3. Standardisasi belum dilakukan secara optimal baik bahan pembelajaran secara audio
maupun visual
4. Belum adanya standardisasi metode pengajaran instruktur yang komunikatif sesuai dengan
sasaran
5. Kegiatan pengayaan yang belum memiliki jangkauan, jenis dan dampak lebih besar kepada
penyelenggara dan panitia
6. Penyebaran informasi kegiatan yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia sehingga
belum terwakilinya semua daerah
7. Belum dilakukan pemetaan kebutuhan mitra sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam
program
8. Kurangnya interaksi dan waktu yang lebih intensif antara peserta dengan instruktur dalam
memahami materi, praktek dan bimbingan secara langsung
9. Pada pelaksanaan PIRN Virtual, proses pendampingan penelitian dilakukan mandiri
termasuk infrastruktur penelitian
Opportunity
1. Membuka kolaborasi dengan pihak eksternal bagi pengembangan jangkauan dan bentuk
kegiatan (@Kemendikbud dikti, Kamenparenkaf, KLHK dll)
2. Pemberdayaan alumni peserta program dalam kegiatan PIRN
3. Pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran (daring, luring, dan mix method) yang
disesuaikan dengan kompetensi organisasi penyelenggara (@BRIN) dan mitra
4. Membuka dan mempertahankan peluang kerjsama organisasi dengan stakeholders (mitra)
baik dalam bantuan dan pelaksanaan penyelenggaraan (@ CSR, @joint-program, program
BRIN di daerah dll)
5. Tindak lanjut program dapat diimplementasikan dalam program Mitra (@pemberdayaan
pemuda, community ambassador, dll)
6. Kemungkinan untuk masuk dalam pemetaan program Manajemen Talent Nasional bagi
generasi muda sebagai jembatan Kerjasama LIPI BRIN dengan Kemendikbud Dikti
7. Memiliki opsi lain dalam mengefisienkan anggaran melalui metode daring
8. Memperluas kesempatan bagi peserta dalam peningkatan pengetahuan dan wawasan seiring
dengan perkembangan IPTEK menjadi lebih prospektif
9. Output produk PIRN dapat dikemas dalam bentuk popular (video, podcast, vlog, dll)
Threat

1. Menurunnya minat generasi muda dan pendidik terhadap kegiatan riset yang
tidak terkait dengan kurikulum Sekolah
2. Prioritas kegiatan pembinaan ilmiah yang belum sesuai dengan misi organisasi
baru
3. Kolaborasi anggaran dari organisasi penyelenggara dan mitra yang belum sesuai
dan proporsional
4. Kondisi Force Major seperti (pandemic, bencana, dll)
5. Persaingan dengan jenis kegiatan yang serupa yang dilakukan oleh pihak lain
6. Kurangnya kedisiplinan peserta mengelola waktu selama mengikuti kegiatan
7. Keterbatasan sarana-prasana terselenggaranya kegiatan PIRN baik secara daring
maupun luring.
8. Masih belum meratanya kestabilan aksesibilitas internet jika dilakukan secara
daring
Strategi
Strength - Opportunity
1 2 3
Meningkatkan penggunaan saluran
Memasukkan kurikulum program komunikasi informasi dan menyatukan
PIRN dalam kegiatan riset di Membuat program pemberdayaan dengan kebutuhan maupun saluran
sekolah yang sifatnya bisa alumni sebagai tindak lanjut komunikasi mitra sehingga dapat
menyeluruh atau tematik bermitra kolaborasi dengan mitra (S2, O2) memperbesar jangkauan dan bentuk
dengan pihak eksternal (S1, O1) kegiatan ( S5,O4)

4 5 6
Mengembangkan tindak lanjut Meningkatkan kontribusi dan Kegiatan yang dilakukan dengan
program sebagai bagian dari dampak program terhadap desain metode daring dapat menjadi opsi
Kerjasama lanjutan dengan mitra dan kebijakan pemerintah bentuk kegiatan jika anggaran
dengan berbagai pilihan skema terhadap pengembangan human terbatas(S7 O7)
jangka waktu (S5, O4, O5) capital (S6, O6)

Meningkatkan inovasi kegiatan dalam memberikan


7 pengalaman pengetahuan dan wawasan peserta terkait
dunia penelitian dan IPTEK (S8 O8)
Strength - Weakness

1 2 3
Meningkatkan penyebaran informasi dan
Diadakan kajian ilmiah untuk Penyusunan pengembangan kurikulum
integrasi program di setiap kegiatan
memetakan kekuata, dan dan metode pembelajaran (daring,
organisasi baik lintas
kelemahan program sehingga luring, dan mix method) yang
Kedeputian/Organisasi Riset di BRIN
dapat dilakukan pengembangan disesuaikan dengan kompetensi
maupun kegiatan yang berhubungan
dan membuka kolaborasi program organisasi penyelenggara (@BRIN)
dengan pengembangan budaya riset di
(W1, W2, O2, O3) dan mitra (W3, W4, O3)
masyarakat ( W6. O3)

4 5 6
Memperbanyak kuota peserta
Dilakukan stakeholders meeting untuk memperluas kesempatan Meningkatkan interaksi dan waktu yang
untuk memetakan kebutuhan dan dan mengoptimalkan dampak lebih intensif melalui program tindak
program mitra (W7, O5) melalui impact assessment (O8 lanjut kerja sama dengan Mitra (O5 W8)
W1)
Strength - Threat
1. Memperkenalkan kurikulum program penelitian yang sama dengan kurikulum sekolah (S1. T1)
2. Meningkatkan penggunaan produk PIRN yang sesuai program pembelajaran di sekolah (S3, T1,)
3. Memanfaatkan jaringan dan saluran komunikasi yang sudah terbentuk dan disesuaikan dengan
misi organisasi baru (T3, S5)
4. Optimasi anggaran (S6, T3)
5. Meningkatkan alternatif pelaksanaan program pembinaan dan bekerja sama dengan pihak lain
(T4,S5, T6)
6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dalam penyelenggaraan PIRN baik yang
dilakukan secara daring maupun luring (T7 S7)
7. Meningkatkan peran panitia pendamping peserta dalam meningkatkan kedisiplinan peserta melalui
media komunikasi yang terstandarisasi (T6 S5)
8. Meningkatkan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam penyediaan fasilitas pendukung bagi
peserta yang terkendala dengan koneksi internet atau Sarana Prasarana (T78 S2)
Threat - Weakness
1. Diadakan kajian ilmiah mengenai impact assessment untuk memetakan minat riset di
kalangan remaja dan pendidik (T1, W1) 
2. Menciptakan tindak lanjut hasil dan program baik kepada organisasi penyelenggara, mitra
dan peserta dengan menyamakan anggaran dan output (T2, W2)
3. Standardisasi secara optimal bahan pembelajaran secara audio visual dan standardisasi
metode pengajaran instruktur yang dapat dipergunakan jika kondisi force major terjadi (T
4, W2,3)
4. Sosialisasi, kolaborasi dengan pihak lain yang memiliki kegiatan serupa untuk
memperluas jangkauan, ruang lingkup dan bentuk program
5. Perlu dilakukan pemetaan kebutuhan mitra sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam
program (T5,W6)
6. Perlu dilakukan identifikasi kebutuhan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainya
yang dapat dikolaborasikan dengan mitra terkait (T78 W7)
7. Mengoptimalkan pembagian waktu yang lebih intensif antara peserta dengan instruktur
(T6 W8)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai