WIDODO
KERJA SAMA
• Dukungan infrastruktur di pelabuhan Cilacap sudah sangat bagus. Dukungan listrik atau energi
sebagai prasyarat utama investasi juga sangat memadai. Sayangnya investasi perikanan di kabupaten
tersebut belum memenuhi harapan. Diperlukan strategi yang berbeda untuk menangani masalah
minimnya investasi bidang perikanan di Cilacap. Selain Cilacap, ada 2 kabupaten lainnya di Jateng
yang menghadap ke Samudera Hindia yaitu Kebumen dan Purworejo. Minimnya investasi juga
dialami oleh kedua kabupaten tersebut.
Pesisir Utara Jawa Tengah
• Permasalahan di pesisir pantai utara Jawa Tengah berbeda dengan pesisir pantai selatan. Masalah
pencemaran, perluasan lahan pemukiman dan industri menurunkan daya dukung pesisir di kawasan
tersebut. Pembangunan tambak di kawasan pesisir tanpa pendekatan ekologi turut mempercepat
penurunan data dukungnya. Meskipun demikian, pesisir pantai utara Jawa Tengah memiliki potensi
perikanan yang luar biasa. Di kawasan tersebut bandeng (Milkfish/Chanos chanos), kepiting rajungan
(Blue crab/Callinectes sapidus), kepiting soka (Scyla serrata) dan udang windu (Giant tiger/Penaeus
monodon) merupakan primadonanya.
•
• Pendekatan kepada kelompok nelayan diperlukan untuk mendorong pengelolaan kawasan perikanan
tangkap yang ramah lingkungan. Kawasan ramah lingkungan akan menjaga kelestarian sumber daya
perikanan seperti kepiting rajungan (Blue crab). Komoditas tersebut memiliki nilai jual yang tinggi di
pasar ekspor. Apabila dikelola dengan baik, kesejahteraan nelayan di kawasan tersebut akan terjaga.
Kecamatan Morodemak di Kabupaten Demak merupakan contoh bagus keterlibatan nelayan dan
masyarakat pesisir dalam pengelolaan kawasan perairan yang menjadi habitat kepiting rajungan.
UPAYA PEMECAHAN MASALAH
1. Peningkatan peran aktif masyarakat dan pemerintah dalam rangka
percepatan pembangunan sektor Perikanan Tangkap di Provinsi
Jawa Tengah
2. Penyediaan data dan Informasi Potensi Perikanan Tangkap yang
baik dan akurat sebagai dasar pijakan untuk menentukan
perencanaan pembangunan Perikanan Tangkap yang lebih baik
3. Penyusunan Rencana Pengelolaan Perikanan Tangkap Daerah
Propinsi Jawa Tengah dalam upaya meningkatkan kontribusi usaha
perikanan tangkap dalam perekonomian dan implementasi
revitalisasi sector perikanan tangkap khususnya.
Program Prioritas
Pembangunan Perikanan Tangkap
1. Pengelolaan SDI yang lestari dan berkelanjutan,
2. Pembinaan dan pengembangan Kapal Perikanan, Alat Penangkap Ikan dan
pengawakan kapal perikanan
3. Pengembangan, pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Perikanan
4. Pelayanan usaha Perikanan Tangkap yang efisien, tertib dan berkelanjutan
5. Pengembangan usaha penangkapan ikan dan pemberdayaan nelaya skala
kecil
6. Peningkatan dukungan manajemen
Program Prioritas tsb disesuaikan dengan tujuan utama pilar pembangunan
nasional, yaitu : pro growth, pro environment, pro poor dan pro job.
Pro-Growth (Ekonomi)
1. Investasi Usaha Perikanan Tangkap Terpadu
2. MINAPOLITAN Perikanan Tangkap
3. Penghapusan Retribusi Perikanan
4. Pengelolaan Prasarana Perikanan Tangkap
Pro-Environment (Lingkungan)
1. Pemulihan Stok dan Habitat SDI
2. Penyusunan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) Daerah
Pro-Poor (Sosial)
1. Sertifikias Hak Atas Tanah (SeHAT) Nelayan
2. Penyaluran permodalan (skema kredit) melalui jasa pegadaian,
3. Penyaluran permodalan melalui KUR dan KKP-E (jasa perbankan) utk UMKM dan
koperasi nelayan
4. Asuransi kapal perikanan (penjamin kredit) kerjasama asuransi dan perbankan
5. Pengembangan Usaha Mina Perdesaan (PUMP) Perikanan Tangkap untuk
meningkatkan usaha dan memberdayakan nelayan
6. Perlindungan Sosial bagi nelayan (bimbingan teknis perlindungan dan keselamatan
nelayan) implementasi Inpres 15/2011 tentang Perlindungan Nelayan
7. Kelembagaan usaha perikanan tangkap skala kecil (Kelompok Usaha Bersama/KUB)
8. Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) secara lintas kemeneterian/lembaga
Pro-Job ( Upaya Penyerapan Tenaga
Kerja)
1. Lapangan Kerja (Galangan kapal, perbengkelan, pengrajin Alat
tangkap, logistic mel;aut, perdagangan ikan, pengolahan hasil
perikanan dan usaha terkait lainnya)
2. Kartu Nelayan (peningkatan pembinaan skaligus perlindungan
profesi nelayan)
3. Diversifikasi Usaha (mendapatkan penghasilan tambahan selain
kegiatan usaha penangkapan ikan) untuk mengembangkan usaha
ekonomi produktif (kegiatan bimtek, pelatihan kewirausahaan,
fasilitasi permodalan, fasilitasi sarana penunjang kegiatan usaha dll)
UPAYA REVITALISASI
SEKTOR PERIKANAN TANGKAP
• Diperlukan pembentukan badan usaha milik daerah (BUMD) yang khusus mendukung usaha dan menngkatkan
perekoniomian khususnya pengelolaan sector perikanannya. Kehadiran BUMD sangat diperlukan terlebih
apabila tidak ada pihak lain yang terlibat dalam pengembangan usaha bidang tertentu yang dibutuhkan oleh
masyarakat di kawasan tersebut. BUMD harus hadir sebagai solusi untuk mendorong peningkatan nilai ekonomi
di kawasan.
• Di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dicantumkan bahwa pendirian BUMD diprioritaskan untuk menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi,
karakteristik dan potensi daerah yang bersangkutan.
• Selain itu diperlukan pembentukan kemitraan yang terukur antara BUMD dengan BUMN untuk
mengembangkan sektor perikanan di Jawa Tengah. Titik kritisnya adalah pada kemampuan pengelolaan BUMD
itu sendiri. Dukungan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di BUMD merupakan kata kuncinya
untukpenyerapan tenaga kerja yang kompeten dan profesional. Tanpa dukungan SDM yang handal di bidang
perikanan, akan sulit bagi BUMD untuk menghasilkan manfaat bagi pengembangan sektor perikanan.
UPAYA REVITALISASI
SEKTOR PERIKANAN TANGKAP
• Ketersediaan infrastruktur juga harus dimanfaatkan secara optimal oleh Pemerintah
Daerah dengan mendorong optimalisasi usaha dan investasi perikanan di Jawa
Tengah. Selesainya pembangunan jalan tol Trans Jawa merupakan pengungkit dari
pertumbuhan ekonomi berbagai sektor khususnya perikanan dan dapat
menciptakan efek ganda tidak hanya dari sisi akses pasar namun juga peningkatan
gizi masyarakat dan kesejahteraan pemangku kepentingan di sektor perikanan.