Anda di halaman 1dari 97

Making Higher

Education Open
All

Manajemen dan Strategi Operasional

Inisiasi TUWEB Ke – 1
Mata Kuliah Manajemen Operasi (EKMA 4215)
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi

Penulis : M. Rifki Bakhtiar, S.E., M.M.


Email : m.rifki.bakhtiar@gmail.com
Penelaah :
Email :

www.ut.ac.id
www.ut.ac.id
m.rifki.bakhtiar@gmail.com
• Tuweb 1 : Modul 1 (Manajemen dan StrategiOperasional)

• Tuweb 2: Modul 2 (Desain Produk dan Proses)

• Tuweb 3: Modul 3 (Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Perusahaan) + Tugas Tutorial
1

• Tuweb 4: Modul 4 (Manajemen Kualitas)

• Tuweb 5: Modul 5 (Manajemen Persediaan) + Modul 6 (SDM, Desain Kerja, dan


Pengukuran Kerja) + Tugas Tutorial 2

• Tuweb 6: Modul 7 (Perencanaan dan Penjadwalan Produksi)

• Tuweb 7: Model 8 (Manajemen Rantai Pasokan) + Tugas Tutorial 3

• Tuweb 8: Modul 9 (Manajemen Proyek)


www.ut.ac.id
Making Higher
Education Open to
All

Manajemen dan Strategi Operasional

Modul 1

www.ut.ac.id
• Operasional dapat dipandang sebagai proses transformasi yang
mengonversi input menjadi output dengan adanya tambahan nilai (value
added).
• Manajemen operasional merupakan studi mengenai proses yang secara
langsung berhubungan dengan penciptaan dan pendistribusian produk dan
jasa.
• Pembahasan ini menganalisis proses, menjamin kualitas, menciptakan
nilai, serta mengelola informasi, produk, dan jasa dengan menyusun
jaringan kerja dengan pelanggan, perusahaan, dan partner (pemasok,
pesaing, distributor, dan seterusnya).
• organisasi atau perusahaan juga harus memilih cara untuk dapat
memenangkan persaingan

www.ut.ac.id
KB 1 Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah seperangkat kegiatan menciptakan nilai produk
ataupun jasa yang dihasilkan melalui proses transformasi dari masukan (input)
menjadi keluaran (output) (Heizer dan Render, 2014).
Manajemen operasi juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian kegiatan
yang meliputi desain, operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan
menyampaikan produk dan jasa atau layanan (Chase et al, 2006)

Manajemen operasional merupakan seluruh aktivitas untuk mengatur dan


mengoordinasi faktor-faktor produksi secara efektif dan efisien untuk dapat
menciptakan serta menambah nilai dan manfaat dari produk dan layanan yang
dihasilkan oleh sebuah organisasi. Manajemen operasional juga merupakan
serangkaian kegiatan yang menciptakan barang dan jasa melalui perubahan dari
masukan dan keluaran

www.ut.ac.id
Manajemen operasional meliputi mendesain, mengoperasikan, dan memperbaiki
sistem produksi, yaitu sistem untuk menyelesaikan pekerjaan (Russel dan Taylor,
2011)

www.ut.ac.id
Kualitas dan produktivitas merupakan aspek mendasar

perusahaan yang tidak dapat membuat produk dengan kualitas yang sesuai
dengan standar pelanggan dan menggunakan sumber daya secara efektif
dan efisien akan mampu memenangkan persaingan.

www.ut.ac.id
10 Kegiatan Manajemen Operasional
1. Desain produk dan jasa
2. Pengelolaan Kualitas
3. Desain Proses dan kapasitas
4. Strategi penentuan lokasi
5. Strategi penentuan tata letak
6. SDM dan desain pekerjaan
7. SCM
8. Persediaan, Perencanaan kebutuan materian dan ketepatan waktu pengadaan
9. Penjadwalan jangka pendek dan menengah
10. Pemeliharaan

www.ut.ac.id
Alasan mempelajari MO
1. fungsi utama berbagai organisasi dan secara integral berhubungan dengan
fungsi bisnis lain yang ada dalam perusahaan.
2. manajemen operasional dipelajari untuk memahami bagaimana produk atau
jasa dihasilkan.
3. dengan memahami manajemen operasional, dapat dipahami pula apa yang
sebenarnya dikerjakan atau dilakukan oleh manajer.
4. manajemen operasional merupakan bagian terbesar dan termahal dalam
organisasi. Persentase modal terbesar ada di dalam fungsi operasional,
demikian pula dengan penghasilan yang terbesar juga berada dalam fungsi
operasional.
5. manajemen operasional menyediakan kesempatan besar bagi organisasi untuk
meningkatkan keuntungan dan mendorong layanan kepada masyarakat.

www.ut.ac.id
Tantangan Manajer Operasional

www.ut.ac.id
Operasi sebagai Inti Teknikal

www.ut.ac.id
Menurut Krajewski et al (2007), ada empat proses inti sebagai berikut.
1. Proses hubungan dengan pelanggan atau yang disebut pengelolaan hubungan
pelanggan
2. Proses pengembangan produk dan jasa baru
3. Proses pemenuhan pesanan
4. Proses hubungan dengan pemasok

www.ut.ac.id
Barang vs Jasa

www.ut.ac.id
Gaspersz (1997) menyatakan beberapa karakteristik unik dari suatu industri
jasa/layanan yang sekaligus membedakannya dari barang, antara lain
1. layanan merupakan keluaran tak berbentuk (intangible output);
2. layanan merupakan variabel keluaran dan tidak standar;
3. layanan tidak dapat disimpan dalam persediaan, tetapi dapat dikonsumsi
4. Hubungan langsung
5. Pelanggan berpartisipasi memberikan layanan

www.ut.ac.id
Tantangan MO

1. Etika
2. Fokus global
3. Pengembangan produk yang cepat
4. Produksi yang tanggap
5. Kustomisasi masa
6. Pemberdayaan karyawan
7. Kemitraan rantai pasokan
8. Kinerja just in time

www.ut.ac.id
KB 2 Strategi Operasional

Strategi dapat menjadi beberapa bentuk sebagai berikut.


1. Strategi sebagai rencana, yaitu strategi yang didesain sebelum
tindakan
2. Strategi sebagai cara, yaitu cara yang dilakukan untuk dapat
melawan pesaing atau oposannya.
3. Strategi sebagai model, yaitu perilaku yang konsisten dalam seperangkat
kegiatan.
4. Strategi sebagai posisi, yaitu posisi organisasi pada lingkungan
dengan menunjukkan bagaimana organisasi mencoba menghadapi
pesaing dan tetap survive.
5. Strategi sebagai perspektif, yaitu kepribadian organisasi yang
melekat pada cara memersepsikan dunia.

www.ut.ac.id
Kerangka Strategi Operasional

www.ut.ac.id
Strategi Aliran: Hubungan antara Strategi Korporasi dan
Keputusan Manajemen Operasional Kunci

www.ut.ac.id
Perbedaan Produk dan Jasa dalam Memengaruhi Bagaimana Keputus
Operasional Digunakan

www.ut.ac.id
Penyusunan Strategi Bersaing

www.ut.ac.id
TERIMA KASIH

www.ut.ac.id
Making Higher
Education Open to
All

Desain Produk dan Proses

Modul 2

www.ut.ac.id
Desain dan Pengembangan Produk

A. PROSES DESAIN PRODUK DAN JASA


Desain produk atau jasa bertujuan mengembangkan dan menerapkan
strategi produk dan layanan untuk memenuhi permintaan pasar dan
memenangkan persaingan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan, pendefinisian, dan
desain produk, antara lain :
1. Perubahan kondisi ekonomi
2. Perubahan sosiologi dan kondisi demografi
3. Perubahan teknologi
4. Perubahan politik dan berbagai peraturan pemerintah
5. Berbagai perubahan lain, seperti praktik pemasaran, standar
profesional, pemasok, distributor, dll.
Tahapan Proses Desain
Tahapan proses desain dan pengembangan produk, yaitu:
1. Perencanaan, Tahap ini menghubungkan kegiatan penelitian dan
pengembangan teknologi.
2. Pengembangan konsep, yang mengidentifikasi permintaan pasar serta
pengembangan dan evaluasi konsep produk.
3. Desain pada level sistem, Tahap ini disusun mulai dari produk hingga
komponen dan bahan yang menyusun produk tersebut.
4. Desain lengkap, Perincian desain secara lengkap dan proses produksinya.
5. Pengujian dan perbaikan.
6. Produksi awal produk yang telah di desain.

Hasil akhir dari seluruh tahapan proses pengembangan produk adalah


peluncuran produk di pasar.
Penyusunan Ide
• Proses desain dan pengembangan produk dimulai dengan memahami
pelanggan dan secara aktif mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Ide untuk
mengembangkan produk tersebut dapat disusun dari berbagai sumber,
termasuk dari pelanggan, pemasok, departemen penelitian dan
pengembangan, departemen pemasaran, pesaing, serta pengembangan
teknologi.
• Setelah mengumpulkan ide mengenai produk baru, perusahaan kemudian
melakukan studio kelayakan terhadap pengembangan produk. Dalam studi
kelayakan tersebut, perusahaan melakukan analisis pasar, analisis ekonomi,
analisis teknik dan strategi, serta dilakukan spesifikasi kinerja.
• Setelah dilakukan studi kelayakan, perusahaan kemudian melakukan
prototyping secara cepat untuk menciptakan, menguji, dan memperbaiki
model desain awal yang telah disusun tersebut. Perusahaan juga dapat
melakukan desain secara terintegrasi dalam mendesain hingga memperbaiki
kualitas desain dan kecepatan waktu untuk segera di pasarkan.
QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD
QFD adalah metode yang digunakan dalam mendesain produk dengan
mengadakan perencanaan yang melibatkan semua anggota tim dan
pengambilan keputusan secara sistematis dengan memprioritaskan berbagai
tanggapan terhadap tujuan tertentu yang berfokus pada pelanggan, efisiensi
dan orientasi waktu, serta orientasi pada dokumen dan data.
Latar belakang penggunaan QFD adalah :
1. Adanya kebijakan pemasaran yang efektif dan berfokus pada pelanggan
sehingga secara terus-menerus dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan.
2. QFDQFD merupakan metode perencanaan dan pengembangan produk dan
jasa secara terstruktur yang memungkinkan tim pengembangan
mendefinisikan secara jelas kebutuhan dan harapan pelanggan, serta
mengevaluasi kemampuan produk atau jasa secara sistematis untuk
memenuhi kebutuhan dan harapan tersebut.
Manfaat QFD
3 Manfaat utama penggunaan metode QFD :
1. Mengurangi biaya. Terjadi karena produk yang dihasilkan benar-benar sesuai
dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
2. Meningkatkan pendapatan. Hasil yang diterima oleh perusahaan akan lebih
meningkat.
3. Pengurangan waktu produksi.

Manfaat lain penerapan QFD (Sullivan; 1986), antara lain:


1. Customer-focused, yaitu mendapat masukan dan umpan balik dari pelanggan.
2. Time-efficient, yaitu mengurangi waktu desain dan pengembangan produk.
3. Time-oriented, QFD menggunakan pendekatan yang berorientasi pada kelompok.
4. Documentation-oriented, QFD menggunakan data dan dokumentasi yang berisi
semua proses, kebutuhan, dan harapan pelanggan.
The house of quality (HOQ)adalah metode atau alat bantu dalam QFD untuk
mendesain produk dan layanan yang mengintegrasikan kebutuhan pelanggan
dan kemampuan teknis yang dimiliki perusahaan serta keunggulan pesaing.
Langkah-langkah dalam mempersiapkan pelaksanaan HOQ,
yaitu:
1. Menetukan karakteristik produk dan jasa
2. Mengadakan penilaian atas karakteristik produk
3. Menentukan variabel performansi para pemasok
4. Mengadakan penilaian terhadap performansi pemasok
ataupun perusahaan
5. Menentukan hubungan antar variabel-variabel
performansi
6. Menyusun target performansi yang akan di capai.
Desain Jasa
Desain jasa bersifat lebih komprehensif dibandingkan desain
produk.
Desain jasa yang efektif memperkenalkan dan mendefinisikan
semua komponen paket layanan (berisi item-item fisik, manfaat
yang dinikmati, dan manfaat psikologis).
Proses desain jasa meliputi,
1. Pengembangan konsep jasa atau layanan
2. Pendefinisian paket jasa atau layanan
3. Penentuan kinerja jasa atau layanan
4. Desain dan spesifikasi penyampaian jasa atau layanan.
Karakteristik Desain Jasa
a. Mengenali pelanggan.
b. Menentukan kebutuhan pelanggan yang harus dipuaskan.
c. Mengembangkan strategi layanan dan posisi layanan dalam mencapai
keunggulan bersaing.
d. Mendesain jasa, sistem penyampaian, dan persyaratan SDM secara simultan.
e. Mendesain proses pelayanan dari pandangan pelanggan.
f. Meminimalkan kesalahan karena ada informasi tentang pelanggan yang
kurang dipahami.
g. Desain ruang operasi baris belakang tempat jasa diberikan kepada pelanggan
harus mendukung ruang operasi depan tempat munculnya penilaian atau
citra tentang jasa yang disampaikan.
h. Menggabungkan pengumpulan data dalam desain proses.
i. Menentukan hubungan dan partisipasi pelanggan.
j. Membangun fleksibilitas dan konsistensi dalam sistem.
k. Desain loyalitas karyawan dan pelanggan dalam sistem.
l. Perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan.
KB2 Desain Proses, Kapasitas Produksi, dan
Pelayanan
Desain Proses Operasional
Strategi proses merupakan pendekatan yang digunakan oleh
organisasi untuk mentransformasikan sumber daya yang ada menjadi
produk dan jasa atau layanan. Sasaran strategi proses adalah
membangun proses produksi yang memenuhi kebutuhan pelanggan
dan spesifikasi produk yang memenuhi biaya dan berbagai keterbatas
manajerial lainnya. Hal inilah akan berpengaruh pad biaya dan kualitas
produk yang dihasilkan atau layanan yang disampaikan kepada
pelanggan.
Setiap produk atau layanan yang dihasilakan tersebut menggunakan variasi dari empat
variasi proses, yaitu focus proses, focus pengulangan, focus produksi, dan focus kustomisasi
masal.
• Fokus proses (process focus) merupakan pemprosesan produk untuk menghasilkan
produk dalam jumlah sedikit dan variasi beragam sehingga disebut dengan job shops.
• Proses produksi dengan focus produk dalam jumlah besar dan variasi terbatas disebut
dengan continuous proses karena memiliki serangkaian proses yang Panjang dan mengalir
secara terus-menerus.
• Proses produksi dengan focus pengulangan berada diantara focus produk dan focus
proses. Fokus pengulangan mempunyai karakteristik jumlah produkyang dihasilkan tidak
terlalu sedikit atau tidak terlalu banyak dan variasinya juga tidak terlalu banyak, tetapi
tidak juga seragam. Proses dengan focus pengulangan dapat dilihat pada perusahaan
perakitan, seperti perusahaan peralatan elektronik ataupun otomotif.
• Fokus kostumisasi massal mempunyai karakteristik produk dalam jumlah banyak dan
sangat bervariasi. Kustomisasi massal menghasilkan produk dan jasa dalam jumlah besar
dan sangat beragam.
(Perbandingan keempat tipe proses dipaparkan pada table 2.2)
Desain Kapasitas

Keberhasilan dan kegagalan manajemen operasional merupakan


proses menyeimbangkan kualitas manajemen sumber daya,
perusahaan sangat tergantung pada keahlian dalam mengelola
kapasitas untuk memenuhi permintaan. Kapasitas merupakan
kemampuan untuk menjaga, menerima, menyimpan, dan
mengakomodasi. Dalam bisnis, kapasitas dipandang sebagai banyaknya
output yang dapat dicapai oleh sistem dalam periode waktu tertentu
(Chese,et.al.,2006).
Ada 4 pengendalian operasional (Armistead dan Clark,1994):
• Mengubah kapasitas
• Menangani persediaan dalam mengantisipasi permintaan
• Mengharapkan pelanggan untuk menunggu
• Memengaruhi permintaan dengan cara lain.
Manajemen kapasitas meminimalkan waktu tunggu pelanggan dan menghindari kapasitas
menganggur dengan tujuan pada waktu permintaan datang dapat dilayani dengan cara yang paling
efisien. Penyebab ketidaktepatan pengukuran yaitu, permasalahan bauran produk, permasalahan
waktu persiapan, permasalaha bermacam-macam efisiensi, permasalahan produk setengah jadi,
permasalahan produk cacat, dan permasalahan sosial/budaya/ekonomi.
Dalam jangka Panjang, kapasitas berhubungan dengan instalasi, ekspansi, dan penciutan dalam
organisasi. Hambatan utama kapasitas dalam jangka pendek berkaitan dengan permintaan yang
tidak diharapkan. Meredith(1992) menunjukan berbagai alternatif yan berbeda sebagai berikut:
1. Meningkatkan sumber daya dengan cara menggunakan kerja lembur, menambah shift,
menggunakan karyawan sementara waktu,menggunakan karyawan paruh waktu, menyewa
sumber daya, dan menggunakan subkontrak.
2. Memperbaiki penggunaan sumber daya dengan cara mengatur shift, program janjian,
akumulasi stok, dan antrean permintaan.
3. Memodifikasi produk dengan cara menstandarisasi produk, membuat penerima mengerjakan
Sebagian dari pekerjaan, mengubah operasi pelayananke dalam operasi produk yang dapat
diperinci.
4. Memodifikasi permintaan dengan cara variasi produk dan mengadakan promosi
5. Tidak memuaskan permintaan dan tidak menawarkan sejumlah pelayanan
Ada dua kapasitas yang perlu dipahami dalamdesain kapasitas:
• Kapasitas desain

Kapasitas desain adalah output proses maksimum secara teoritis selama periode tertentu.
Kapasitas desain juga dapat disebut sebagai banyaknya unit yang dapat dihasilkan oleh proses
produksi dalam jangka waktu tertentu.
• Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan oleh perusahaan untuk dicapai selama
periode waktu tertentu. Kapasitas efektif selalu lebih rendah daripada kapasitas desain
Selanjutnya, ukuran kinerja terhadap kapasitas perusahaan adalah menghitung tingkat
penggunaan dan efisiensi. Tingkat penggunaan adalah persentase kapasitas desain yang
secara actual dapat dicapai. Sementara itu, efisiensi merupakan persentase kapasitas desain
yang secara actual dapat dicapai. Pada umumnya, tingkat efisiensi 100% itu sulit dicapai.
Efisiensi dapat ditingkatkan dengan menghilangkan permasalahan kualitas, penjadwalan,
pelatihan, dan perawatan secara efektif.
Peramalan Permintaan

Merupakan titik awal dalam semua perencanaan . Jika barang atau jasa yang ditawarkan
baru, perusahaan harus mengestimasi apakah perusahaan harus menghasilkan barang
tersebut. Beberapa Teknik yang digunakan dalam peramalan permintaan pelanggan dengan
klasifikasi pertimbangan (judgment), penghitungan (counting), perjalan waktu (time series),
dan sebab akibat (causal) *Tabel 2.3 karakteristik metode peramalan. 4 level silsilah
peramalan (Wacker dan Lummus):
1. Level tertinggi penyusunan teori yang menawarkan penjelasan teoritis.
2. Level kedua : pemodelan teoritis yang mempunyai hubungan kausal yang
dihipotesiskan.
3. Level ketiga: model perhitungan yang memperkirakan kausalitas.
4. Level terendah: model pemrosesan statistic yang tidak memiliki hubungan kausalitas.
Teori peramalan harus mencakup hal berikut:
5. Definisi: jawaban atas pertanyaan “siapa” dan “apa”.
6. Domain/bidang: jawaban atas pertanyaan “kapan”dan”di mana”.
7. Penjelasan: jawaban atas pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa”.
8. Prediksi: jawaban atas pertanyaan apa yang “harus”, “dapat”, dan yang “akan”terjadi.
Teknologi dalam Proses Produksi
Teknologi modern memungkinkan manajer operasi memperluas ruang lingkup prosesnya. Salah satu
atribut penting untukmemilih peralatan dan proses baru adalah fleksibilitas peralatan atau teknologi
tersebut. Fleksibilitas merupakan kemampuan untuk menanggapi perubahan waktu, biaya, dan
keinginan pelanggan. Fleksibilitas juga berarti pengembangan peralatan elektronik yang dapat
mengikuti perubahan yang cepat ke arah permintaan kustomisasi massal. Beberapa teknologi proses
yang modern:
1. Teknologi mesin (CNC)
2. Sitem identifikasi otomatis (AISs dan RFIDs)
3. Pengendalian proses (teknologi informasi untuk memonitor)
4. Sistem visi (kombinasi kamera video danteknologi computer)
5. Robot (teknologi mesin fleksibel untuk menggantikan tenaga manusia)
6. Sistem penyimpanan dan pengambilan secara otomatis (ASRSs)
7. Sistem pengendalian yang dipandu secara otomatis (AGVs)
8. Sistem pemanufakturan fleksibel (FMS)
9. Komputer pemanufakturan terintegrasi (CIM)
10. Teknologi dalam perusahaan jasa atau layanan Sebagian besar menggunakan teknologi
komputer
Pengelolaan Kapasitas

Kapasitas perlu dikelola dengan baik supaya tidak terjadi kelebihan atau kekurangan
kapasitas. Secara keseluruhan, ada beberapa kategorisasi pilihan manajemen kapasitas,
baik jangka pendek maupun jangka Panjang, meskipun ada kalanya keduanya tumpeng-
tindih. Kategorisasi dipapar kan pada table 2.4 (BMP hal 2.38-2.39).
Selain pengelolaan kapasitas dari sisi penyediaan produk atau layanan, perusahaan
juga perlu mengelola kapasitas dari sisi permintaan pelanggan. Perusahaan harus mampu
menyeimbangkan pengelolaan kapasitas tersebut dari kedua sisi, pengaturan proses
dalam perusahaan dan pengaturan pelanggan yang minta dilayani atau pengaturan
proses produksi yang berasal dari permintaan pelanggan terhadap produk perusahaan.
Beberapa pengelolaan kapasitas dari sisi pelanggan pada tabel 2.5.
Apabila terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas perusahaan harus melakukan
berbagai Tindakan. Kekurangan kapasitas akan mendorong perusahaan untuk
menambah kapasitas, sedangkan kelebihan kapasitas dapat dilakukan dengan
pengurangan kapasitas. Penambahan dan pengurangan kapasitas meliputi penambahan
atau pengurangan karyawan, ruangan, mesin atau peralatan, dan sistem informasi, serta
pengiriman material atau bahan baku. Dalam pengelolaan kapasitas, perusahaan juga
harus memperhatikan penjadwalan,baik penjadwalan proses produksi maupun
penjadwalan proses layanan.
KB 3 Reliabilitas

Pengertian
Reliabilitas adalah kemampuan produk untuk melaksanakan
fungsi yang diperkirakan pada kondisi tertentu untuk
periode waktu yang telah ditetapkan atau kemampuan
produk untuk berfungsi pada periode waktu tertentu. Dari
definisi tersebut, terdapat 4 implikasi yang nyata, yaitu :
1. Kuantifikasi dari reliabilitas yang ditunjukkan oleh
probabilitas.
2. Kalimat yang mendefinisikan keberhasilan kinerja produk.
3. Kalimat yang mendefinisikan lingkungan ketika peralatan
harus beroperasi atau digunakan.
4. Kalimat persyaratan waktu operasi di antara kegagalan-
kegagalan yang berkaitan dengan produk.
Alasan dan Manfaat Reliabilitas

1. Untuk keberhasilan perusahaan dalam bersaing pada lingkungan teknologi yang


kompleks, perlu diketahui keandalan dan kemampuan pengendaliannya serta
dapat dihasilkan pada tingkat reliabilitas yang optimal.
2. Pertumbuhan ketergantungan secara menyeluruh pada persyaratan teknologi
ketika produk yang dihasilkan akan berfungsi selama periode waktu yang telah
ditentukan.
3. Kegagalan produk bervariasi dari yang kecil sampai dengan yang besar sehingga
perlu ada teknik reliabilitas, terutama pada fase desain.
4. Teknik reliabilitas dapat digunakan untuk semua produk karena saat ini pelanggan
lebih pintar dan lebih menyadari serta memahami akan produk yang berkualitas
daripada di masa lalu.
5. Penerapan penting pada berbagai produk yang dipercaya membuat realibilitasnya
memiliki faktor yang penting.
Manfaat penerapan teknik realibilitas, antara lain:
1. Dapat mengoptimalkan periode waktu kerusakan.
2. Dapat mengoptimalkan periode waktu pemberian jaminan dan perkiraan
biaya penjaminan tersebut.
3. Dapat mengoptimalkan waktu pencegahan kerusakan komponen pada
sistem perbaikan.
4. Dapat memperkirakan kebutuhan bahan baku atau komponen dan tingkat
produksi sehingga dapat memperbaiki pengendalian persediaan melalui
perkiraan yang tepat kebutuhan bahan atau komponen tersebut.
5. Dapat memberikan informasi yang lebih baik mengenai jenis kerusakan
komponen atau sistem sehingga dapat meminimalisir jenis kerusakan
tersebut.
6. Dapat memberikan dasar untuk membandingkan 2 atau lebih desain dan
dapat memilih desain terbaik dari tingkat realibilitasnya.
7. Dapat mengevaluasi banyaknya sisa atau kelebihan yang ada dalam desain.
8. Dapat memperkirakan kelebihan yang masih dapat ditoleransi untuk
mencapai realibilitas tertentu.
9. Dapat memberikan petunjuk untuk mengambil tindakan perbaikan agar
meminimalkan kerusakan dan mengurangi waktu pemeliharaan dan perbaikan.
10. Dapat membantu penyediaan praktik pengendalian kualitas.
11. Dapat mengadakan pilihan di antara berbagai parameter, seperti keandalan,
ketersediaan, pemeliharaan, biaya, berat, volume, pengoperasian, pelayanan,
dan keselamatan untuk mencapai desain yang optimal.
12. Dapat mengevaluasi pemasokdari realibilitas bahan baku atau komponen
yang ditawarkannya.
13. Dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan penjualan
sebagai hasil dari kepuasan pelanggan tersebut.
14. Dapat meningkatkan laba.
15. Dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan penilaian positif dari
masyarakat.
Metode Perbaikan Reliabilitas selama Desain

Menurut Gryna (2001), ada beberapa tindakan untuk memperbaiki desain, sebagai berikut:
1. Meninjau kebutuhan pemakai untuk melihat apakah fungsi-fungsi dari produk atau bahan
yang tidak bermanfaat sengat penting bagi pemakai.
2. Mempertimbangkan pilihan antara realibilitas dan parameter-parameter lain.
3. Menggunakan kelebihan atau sisa untuk memberikan lebih dari alat pencapaian tugas-
tugas tertentu ketika terjadi kerusakan alat atau sistem.
4. Meninjau pemilihan bahan baku atau komponen yang baru dan belum dibuktikan.
5. Menggunakan penilaian kembali untuk menjamin bahwa tekanan-tekanan dapat
diterapkan pada bahan baku atau produk.
6. Menggunakan metode desain yang kuat atau standar yang memungkinkan produk dapat
mengurangi lingkungan yang tidak diharapkan.
7. Pengendalian lingkungan operasi untuk menyediakan kondisi yang memiliki tingkat
kegagalan rendah.
8. Menentukan jadwal penempatan untuk memindahkan dan menempatkan kembali bahan
baku atau produk dengan realibilitas rendah sebelum mereka mencapai tahap penggunaan
atau pemakaian.
9. Menentukan pengujian untuk mendeteksi kegagalan atau kerusakan dini dan mengurangi
kehilangan komponen-komponen standar.
10.Melaksanakan riset dan pengembangan untuk memperbaiki realibilitas komponen-
komponen yang memberikan banyak kontribusi bagi ketidak andalannya.
Cara meningkatkan realibilitas, antara lain:
a. Memiliki backup atau komponen yang berlebih. Konsep ini digambarkan
dengan penyusunan komponen paralel.
b. Menggunakan faktor-faktor keamanan yang dapat meningkatkan realibilitas
produk.
c. Perawatan sistem
d. Produk yang mudah dirawat akan memudahkan dalam mendapatkan
perawatan yang lebih baik.
e. Kondisi lingkungan.
f. Desain produk dan proses harus dapat melindungi produk dan proses dari
kondisi tersebut.
g. Teknik-teknik pengendalian kualitas dasar akan dapat meminimalisir risiko
produk tidak reliabel.
h. Karyawan produksi dapat melakukan tindakan untuk menjamin bahwa alat
yang digunakan sesuai dengan pekerjaan dan dapat menemukan alat baru.
i. Teknik pengepakan dan evaluasi pengiriman produk kepada pelanggan yang
baik.
TERIMA KASIH

www.ut.ac.id
Making Higher
Education Open to
All

Perencanaan Lokasi dan Tata Letak


Perusahaan

Modul 3

www.ut.ac.id
KB 1 Perencanaan Lokasi dan Tata Letak
Perusahaan

Keputusan mengenai lokasi biasanya berkaitan dengan tiga hal, yaitu


memperluas fasilitas atau perusahaan yang ada saat ini, menutup
fasilitas atau perusahaan yang ada, dan membuka kembali di lokasi
yang baru atau membuka satu atau beberapa lokasi baru. Keputusan
penentuan lokasi untuk menghasilkan produk merupakan aspek kunci
dalam membuat keputusan strategis dan logistik dalam perusahaan
manufaktur.
Pemilihan lokasi yang tepat akan mendorong para pelanggan datang
untuk mendapatkan produk atau layanan dan memudahkan proses
produksi. Oleh karena itu, penentuan lokasi memerlukan proses
panjang dan merupakan kegiatan strategis dalam manajemen
operasional perusahaan
www.ut.ac.id
Model Penentuan Lokasi Perusahaan

Faktor Yang Memengaruhi Penentuan Lokasi


Kebijakan bisnis memerlukan kecepatan dalam memberikan pelayanan pada
pelanggan atau kemudahan akses oleh pelanggan karna itu adalah alasan mengapa
lokasi perusahaan jasa dekat pelanggan. Kebijakan pemilihan lokasi juga ada yang
menekankan efisiensi penggunaan sumber daya.
Menurut Heizer dan Render (2014), ada beberapa faktor yang memengaruhi
penentuan lokasi perusahaan yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor yang terkait
dengan negara antara lain
1. faktor politik, peraturan pemerintah.
2. budaya.
3. isu-isu ekonomi
4. lokasi pasar.
5. kemampuan tenaga kerja.
6. ketersediaan bahan atau material.
7. komunikasi
8. nilai tukar atau nilai mata uang. www.ut.ac.id
Sementara itu, menurut Haksever, et.al. (2000), beberapa pertimbangan dalam pemilihan
lokasi meliputi hal berikut.
1. Profil bisnis meliputi ciri dan karakteristik bisnis yang dijalankan dengan berbagai ukuran
capaian atau keberhasilannya. Profil bisnis ini digunakan terutama untuk menentukan
kriteria pemilihan lokasi yang sesuai.
2. Faktor-faktor lokasi yang dominan: pemilihan lokasi untuk tergantung pada beberapa
faktor dan merupakan pilihan (trade-off) di antara manfaat dan biaya.
3. Kriteria umum untuk pemilihan lokasi meliputi kriteria subjektif dan kriteria objektif.
4. Berbagai kesalahan umum yang dibuat dalam pemilihan lokasi. Kesalahan pada
umumnya terjadi apabila perusahaan atau organisasi menutupi informasi yang diperlukan
atau membatasi informasi yang masuk.
5. Multiple locations: lokasi yang dipilih sebaiknya tidak hanya satu. Hal ini berarti
perusahaan atau organisasi harus menentukan beberapa lokasi yang masuk nominasi
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

www.ut.ac.id
Faktor Pemilihan Lokasi Manufaktur
Krajewski, et.al. (2007) juga membedakan berbagai faktor yang memengaruhi
pemilihan lokasi perusahaan manufaktur dan perusahaan jasa atau pelayanan.
1. Iklim kerja yang menyenangkan Iklim kerja merupakan fungsi dari tingkat upah,
kebutuhan pelatihan, sikap terhadap pekerjaan, produktivitas karyawan, dan kekuatan
atau kekompakan serikat pekerja.
2. Kedekatan dengan pasar Kedekatan dengan pasar dapat meminimalkan biaya
transportasi antara perusahaan dan pembeli.
3. Kualitas kehidupan Sekolah yang baik, fasilitas rekreasi, kebudayaan, dan gaya hidup
yang atraktif akan memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan kerja karyawan.
4. Kedekatan dengan pemasok dan sumber daya Perusahaan yang memerlukan bahan
baku yang berat atau besar sehingga sulit dibawa sebaiknya memilih lokasi yang dekat
dengan pemasok.
5. Kedekatan dengan fasilitas perusahan induk.
6. Biaya penggunaan, pajak, dan kepemilikan atau hak milik Faktor lain yang juga
menjadi bahan pertimbangan adalah berbagai sarana atau fasilitas pendukung, seperti
telepon, air, dan energi.
www.ut.ac.id
Faktor Pemilihan Lokasi Perusahaan Jasa

faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan jasa atau layanan.

1. Kedekatan dengan pelanggan Pelanggan adalah faktor utama dalam menentukan


lokasi perusahaan jasa karena sifat pelayanan yang tidak dapat ditunda. Pelanggan
akan memilih pelayanan yang mudah terjangkau karena akan menghemat biaya dan
waktu pelanggan dalam mendapatkan pelayanan tersebut.
2. Biaya transportasi dan kedekatan dengan pasar Kedekatan dengan pasar sama dengan
kedekatan dengan pelanggan sehingga meminimalkan biaya transportasi pelanggan
dan waktu yang digunakan pelanggan dalam mendapatkan pelayanan.
3. Lokasi pesaing Pemilihan lokasi juga berdampak pada persaingan. Manajer harus
mempertimbangkan lokasi pesaing bukan hanya pesaing yang ada saat ini, tetapi juga
pesaing yang akan muncul di masa mendatang.
4. Faktor-faktor khusus lokasi Berbagai faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan
jasa, misalnya kemacetan lalu lintas jalan raya, tempat parkir yang nyaman, keamanan
lokasi, atau kedekatan dengan sarana dan prasarana angkutan umum

www.ut.ac.id
Metode Penentuan Lokasi
1. Metode Penilaian Faktor (factor rating method)
Metode tersebut digunakan untuk memilih dan menentukan lokasi berdasarkan
berbagai faktor yang menjadi pertimbangan.
Langkah-langkah dalam metode pertimbangan atau penilaian factor
1. Mengembangkan faktor-faktor yang relevan.
2. Memberikan bobot pada setiap faktor yang menunjukkan kepentingan relatif
sasaran perusahaan.
3. Mengembangkan skala untuk setiap faktor (misal 1 sampai 5, 1 sampai 10, 1
sampai 100, dan seterusnya).
4. Memberikan skor untuk setiap faktor pada setiap lokasi.
5. Mengalikan skor dan beban setiap faktor.
6. Membuat rekomendasi berdasarkan skor maksimum, lalu dibandingkan dengan
cara kualitatif.

www.ut.ac.id
Contoh penerapan metode ini dipaparkan pada tabel berikut.

F a k to r Bobot S k o r M a s in g - m a s in g L o k a s i T o ta l S k o r
F a k to r Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3 Lokasi1 Lokasi2 Lokasi3
Keam anan 8 5 4 3 (8 )(5 )= 4 0 (8 )(4 )= 3 2 (8 )(3 )= 2 4
T o p o g r a. fi 9 4 5 4 (9 )(4 )= 3 6 (9 )(5 )= 4 5 (9 )(4 )= 3 6
Banyaknya 7 3 2 5 (7 )(3 )= 2 1 (7 )(2 )= 1 4 (7 )(5 )= 3 5
P e s a in g
K e d e k a ta n 5 4 4 5 (5 )(4 )= 2 0 (5 )(4 )= 2 0 (5 )(5 )= 2 5
dengan Pasar
T r a n s p o r ta s i 3 3 4 4 (3 )(3 )= 9 (3 )(5 )= 1 5 (3 )(5 )= 1 5
In s e n tif 3 2 5 5 (3 )(2 )= 6 (3 )(5 )= 1 5 (3 )(5 )= 1 5
P e m e r in ta h
T o ta l 132 138 147
Berdasarkan penghitungan pada tabel tersebut, perusahaan
sebaiknya memilih lokasi 3 karena mempunyai total skor
tertinggi www.ut.ac.id
2. Metode Analisis Titik Impas
Analisis titik impas (break even analysis) dapat membantu manajer dalam
membandingkan alternatif lokasi berdasarkan faktor-faktor kuantitatif yang
ditunjukkan dengan biaya total.
1. Menentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi. Biaya variabel merupakan
bagian biaya total yang bervariasi mengikuti banyaknya output yang dihasilkan.
Sementara itu, biaya tetap merupakan bagian dari biaya total yang konstan berapa pun unit
yang dihasilkan.
2. Tempatkan garis biaya total pada suatu grafik dengan sumbu vertikal (ordinat) biaya dan
sumbu horizontal (aksis) unit yang dihasilkan (output).
3. Identifikasi lokasi biaya total terendah.
4. Tentukan lokasi dengan biaya terendah yang relevan.

www.ut.ac.id
Berikut adalah contoh data biaya tetap da n biaya variabel untuk masing-
masing lokasi yang menjadi alternatif pilihan perusahaan Makmur.

Lokasi B ia y a T e ta p Per Ta h un B ia y a V a r ia b e l P e r U n it
A Rp . 1 5 .0 0 0 .0 0 0 R p . 6 .0 0 0
B Rp . 3 0 .0 0 0 .0 0 0 R p . 4 .0 0 0
C Rp . 5 0 .0 0 0 .0 0 0 R p . 3 .0 0 0
D Rp . 6 0 .0 0 0 .0 0 0 R p . 5 .0 0 0

www.ut.ac.id
Ga mba ra n bia ya total ma sing-ma sing loka si seba ga i berikut.

B ia y a T o t a l M a s in g - M a s in g L o k a s i

1 8 0 0 0 0 0 0 0
1 6 0 0 0 0 0 0 0
1 4 0 0 0 0 0 0 0
A
B ia y a T o t a l

1 2 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 0 B
8 0 0 0 0 0 0 0 C
6 0 0 0 0 0 0 0 D
4 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0
0
1 2
O u tp u t

Berda sa rka n ga mbar tersebut, a pa bila unit ya ng diha silka n 0 —800 unit,
perusa ha an memilih loka si A; a pa bila unit ya ng diha silka n a nta ra 800 —1000
unit, perusa ha an memilih loka si B; a pa bila unit ya ng diha silka n a nta ra 1000—
2000 unit, perusa ha an ma sih memilih loka si B; da n a pa bila perusa haan
mengha silka n lebih da ri 2000 unit, a da kemungkina n loka si C ya ng ha rus
dipilih jika meliha t kemiringa n ga ris C ya ng semakin renda h, seda ngka n ga ris
B meningka t.
www.ut.ac.id
3. Metode Pusat Gravitasi
Metode pusat gravitasi (center-of-gravity method) merupakan teknik matematika yang
digunakan untuk menemukan lokasi sebagai pusat distribusi tunggal yang melayani sejumlah
lokasi yang terkait, seperti pemasok, pelanggan, dan sebagainya. Metode ini dilakukan dengan
mencari tempat dan menemukan biaya angkut terbaik ke pusat distribusi. Lokasi yang dicari
dirumuskan sebagai berikut. Σ d ix Wix
Cx = i
Σ Wi
i
Keterangan
Cx = koordonat x pusat gravitasi
Cy = koordinat y pusat gravitasi
dix = koordinat x lokasi i
diy = koordinat y likasi i
Wi = banyaknya barang yang dipindahkan
www.ut.ac.id
4. Metode muatan-jarak (load-distance method)
ini merupakan variasi dari metode pusat gravitasi untuk menentukan koordinat titik lokasi
fasilitas. Dalam metode ini, seperangkat koordinat titik lokasi tunggal tidak diidentifikasi.
Sebagai gantinya, berbagai lokasi dievaluasi menggunakan nilai muatan-jarak yang merupakan
ukuran berat dan jarak. Untuk lokasi tunggal, nilai muatan-jarak dihitung dengan rumus
berikut.
LD = Σ li . di
i =1
Keterangan
LD = nilai muatan-jarak
li = muatan yang ditunjukkan sebagai bobot, banyaknya perjalanan, atau unit
yang diangkut dari lokasi tertentu ke lokasi i
di = jarak antara lokasi tertentu ke lokasi i
  Jarak ditentukan dengan di = √ [(xi – x)2 + (yi – y)2]
Keterangan
(x,y) = koordinat lokasi yang perusahaan yang dituju
(x1,y1) = koordinat lokasi perusahaan yang ada  www.ut.ac.id
5. Metode Transportasi

Metode transportasi merupakan metode yang dilakukan secara berulang untuk menyelesaikan
masalah yang meminimalkan biaya angkut produk dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai tujuan.
Ada metode yang digunakan dalam model transportasi,
1. metode sudut barat laut (dilakukan dengan mengisi sel kosong, mulai sel yang ada di sebelah
kiri atas, lalu ke sel di sebelah kanan atau bawahnya dengan memperhatikan biaya total
masing-masing tujuan)
2. metode biaya terendah (dilakukan dengan mengisi muatan pada sel-sel dengan biaya yang
paling rendah hingga biaya yang paling tinggi, kemudian hingga semua sel terisi dan biaya total
masih berada di bawah batas)
3. Metode stepping stone (Metode ini digunakan untuk mencari solusi pengisian sel yang optimal.
Hal ini digunakan untuk mengevaluasi keefektifan biaya transportasi)

www.ut.ac.id
6. Metode Delphi Metode delphi
merupakan proses sistematis dan berulang untuk mendapatkan konsensus mengenai
pandangan para ahli secara panel. Pendekatan yang sering digunakan adalah teknik
peramalan kualitatif yang digunakan untuk menemukan dan memahami faktor-faktor yang
memengaruhi atau dapat memengaruhi pengambilan keputusan mengenai isu-isu khusus,
topik, atau bidang–bidang permasalahan.
Ada tiga karakteristik metode delphi, yaitu
1. anonim di antara para ahli dalam panel tersebut;
2. mendapatkan tanggapan kelompok secara statistik dari kuesioner yang dirancang dengan
baik;
3. umpan balik yang terkendali
dalam pemilihan lokasi meliputi faktor kualitatif dan faktor kuantitatif. Faktor kuantitatif
dalam pemilihan lokasi adalah adanya pilihan antara biaya transportasi dan biaya tenaga kerja.
Faktor kuantitatif disebut juga sebagai faktor konvensional. Sementara itu, faktor kualitatif
meliputi faktor-faktor sosial dan politik serta persaingan global dan faktor yang berhubungan
dengan ekonomi.
www.ut.ac.id
KB 2 Model-model Tata Letak Kegiatan
Operasional
A. Kriteria Kinerja Tata Letak Operasional
Desain fasilitas dan tata letak digunakan untuk menghindari disorientasi dan frustrasi apabila
karyawan atau pelanggan memasuki struktur yang tidak mereka kenal. Konsep tempat
pelayanan didasarkan pada ide bahwa lingkungan fisik memengaruhi perilaku dan persepsi
pelayanan, baik bagi pelanggan maupun karyawan atau penyedia jasa.
Menurut Heizer dan Render (2014), desain tata letak harus memperhatikan beberapa hal
1. penggunaan ruang, peralatan, dan orang dengan lebih baik;
2. dapat memperbaiki aliran informasi, marterial, dan orang;
3. dapat memperbaiki moral karyawan serta meningkatkan keamanan dan kondisi kerja;
4. dapat memperbaiki interaksi dengan pelanggan;
5. bersifat fleksibel (apa pun tata letak yang ada pasti memerlukan perubahan).

www.ut.ac.id
Ada dua macam pengaturan tata letak, yaitu relatif dan absolut. Tata letak relatif
sangat dipengaruhi oleh pekerjaan atau letak proses lain. Tata letak absolut
merupakan ruang khusus yang digunakan untuk satu fasilitas.
mengubah tata letak dapat memengaruhi organisasi dan bagaimana hal tersebut dapat
memenuhi prioritas persaingan dengan beberapa cara, yaitu
1. meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjualan,
2. membantu aliran bahan atau material dan informasi,
3. meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan secara efisien,
4. mengurangi risiko karyawan,
5. memperbaiki moral karyawan,
6. memperbaiki komunikasi.

www.ut.ac.id
Permasalahan tata letak adalah menemukan pengaturan terbaik dari komponen dan
fasilitas fisik sistem pelayanan dengan pertimbangan waktu, biaya, dan teknologi.
Sasaran tata letak sebagai berikut.
1. Perpindahan orang, material, dan kertas kerja seminimal mungkin.
2. Penggunaan ruang seoptimal mungkin. Ruang yang tersedia harus
memungkinkan untuk ekspansi.
3. Fleksibilitas dalam pengaturan, pelayanan, dan pertumbuhan. Perubahan produk
atau jasa yang ditawarkan akan membuat perlunya modifikasi tata letak dari
waktu ke waktu.
4. Lingkungan fisik yang memuaskan bagi karyawan. Hal ini meliputi
pencahayaan, pengendalian suhu udara, ketenangan, kafetaria, kamar kecil, dan
sebagainya.
5. Kenyamanan pelanggan selama pelayanan.
6. Penampilan atraktif dari ruang kantor yang diatur bagi manajemen dan
pelanggan. www.ut.ac.id
Jenis Tata Letak Operasional
Pilihan jenis atau tipe tata letak tergantung pada struktur proses, yaitu posisi proses
pada matriks hubungan pelanggan untuk penyedia layanan dan pada matriks proses
produksi untuk proses pemanufakturan
1. Tata Letak Aliran Fleksibel
Tata letak ini digunakan pada kantor yang langsung berhubungan dengan pelanggan
(front office) dan job process dengan aliran kerja beragam, volume rendah, dan
kustomisasi tinggi. Tata letak aliran fleksibel ini paling sesuai apabila kegiatan operasi
dilakukan intermittent dengan berbagai tipe pelanggan atau perusahaan manufaktur
yang memiliki berbagai komponen yang berbeda-beda.
2. Tata Letak Aliran Lini
Tata letak ini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki aliran
kerja linear dan tugas yang berulang-ulang. Manajer harus menentukan sumber daya
bagi pelayanan, produk, atau tugas individual. Setiap stasiun atau pusat kerja (work
station) atau departemen diatur sesuai jalur lini, seperti alur cucian mobil yang dilakukan
seacra otomatis. Meskipun tata letak aliran lini diatur mengikuti aliran garis lurus, aliran
tersebut sering kali bukan yang terbaik

www.ut.ac.id
Tabel 3.2 Perbandingan Tata Letak Produk dan Tata Letak Proses

T a ta L e ta k P ro d u k T a ta L e ta k P ro s e s
D e s k r ip s i P e n g a tu r a n k e g ia ta n s e s u a i P e n g e lo m p o k a n k e g ia ta n s e s u a i
u r u ta n p r o s e s ( s e q u e n tia l) d e n g a n fu n g s i
J e n is p r o s e s K o n tin u , p r o d u k s i m a s s a l, J o b s h o p , in te r m itte n t, b a tc h
p e r a k ita n p r o d u c tio n , fa b r ik a s i
P ro d u k T e r s ta n d a r d is a s i, d ib u a t u n tu k B e r v a r ia s i, d ib u a t s e s u a i p e s a n a n
p e r s e d ia a n
Pe r m in ta a n S ta b il B e r flu k tu a s i
Vo lu m e Banya k S e d ik it
Pe r a la ta n Khusu s Umum
Ka ry a w a n K e a h lia n te r b a ta s K e a h lia n b e r v a r ia s i
Pe r s e d ia a n P e r s e d ia a n b a r a n g d a la m P e r s e d ia a n b a r a n g d a la m p r o s e s
p r o s e s s e d ik it, p e r s e d ia a n b a n y a k , p e r s e d ia a n b a r a n g ja d i
b a r a n g ja d i b a n y a k s e d ik it
Gudang K e c il/s e m p i t B e s a r /lu a s
Pe n a n g an an J a lu r te ta p ( c o n v e y o r ) J a lu r b e r v a r ia s i ( fo r k lift)
b a ra n g
L o ro n g S e m p it Luas
P e n ja d w a la n K e s e im b a n g a n a n ta r b a g ia n / D in a m is
p ro s e s
K e p u tu s a n ta ta K e s e im b a n g a n lin i L o k a s i m e s in - m e s in
le ta k
S a s a ra n K e s e ta r a a n p e k e r ja a n tia p M e m in im a lk a n b ia y a p e n g ir i- m a n
p u s a t k e r ja /b a g ia n b a r a n g a n ta r b a g ia n
K e u n g g u la n E fis ie n s i F le k s ib ilita s

www.ut.ac.id
Tipe tata letak lini sangat terspesialisasi dan sumber daya modal tinggi. Apabila volumenya
tinggi, keuntungan tata letak aliran lini ada dalam hal kecepatan tingkat pemrosesan,
persediaan lebih rendah, waktu tidak produktifnya rendah untuk perubahan, serta penanganan
bahan atau material
3. Tata Letak Campuran
Tata letak mengombinasikan elemen-elemen dari proses yang berbeda dan proses lini.
Beberapa fasilitas diatur dalam tata letak dengan aliran fleksibel dan yang lain diatur dalam
tata letak lini. Tata letak campuran digunakan dalam fasilitas yang mempunyai kegiatan
operasi pabrikasi dan rakitan (assembly). Operasi pabrikasi merupakan komponen yang dibuat
dari bahan mentah dengan aliran campuran, sedangkan pada operasi rakitan, komponennya
dirakit menjadi produk akhir.
4. Tata Letak Posisi Tetap
Tipe tata letak ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa dengan lokasi yang tetap,
sedangkan karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata letak posisi tetap
biasanya digunakan apabila produk yang dihasilkan sulit dibawa, seperti gedung, lokomotif,
bendungan, dan sebagainya. Tata letak posisi tetap meminimalkan waktu yang harus
digunakan apabila produk harus dipindahkan. www.ut.ac.id
Tata letak yang efektif juga harus dapat
1. meminimalkan biaya perpindahan dan penanganan bahan,
2. menggunakan ruang secara efisien,
3. menggunakan karyawan secara efisien,
4. mengurangi hambatan (bottleneck),
5. membantu komunikasi dan interaksi antarkaryawan, antara karyawan dan
supervisor, serta antara pelanggan dan supervisor,
6. mengurangi waktu siklus pemanufakturan dan waktu pelayanan pelanggan,
7. mengurangi pemborosan atau redundansi perpindahan,
8. membantu masuk, keluar, serta perpindahan orang, alat, dan bahan,
9. memperhatikan keamanan dan perlindungan,
10. mempromosikan kualitas produk dan pelayanan,
11. mendorong kegiatan perawatan,
12. menyediakan pengendalian kegiatan visual,
13. menyediakan fleksibilitas untuk mengadaptasi kondisi perubahan,
14. meningkatkan kapasitas. www.ut.ac.id
5. Tata Letak Proses
Jenis tata letak yang digunakan pada perusahaan jasa diadopsi dari tata letak perusahaan
manufaktur, seperti tata letak proses dan tata letak kantor. Tata letak proses (process layouts)
yang digunakan dalam perusahaan jasa memerlukan ruang yang memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi para pelanggan.
Sasaran yang akan dicapai
dalam tata letak kantor dirumuskan sebagai berikut.
nn
Minimum biaya = Σ Σ Xij Cij
i=1 j=1

n = banyaknya departemen
i,j = departemen
Xij = banyaknya yang diangkut dari departemen i ke departemen j
Cij = banyaknya yang diangkut dari departemen i ke departemen j

www.ut.ac.id
6. Tata Letak Kantor
Tata letak kantor menghendaki pengelompokan karyawan, peralatan, dan ruang untuk
memberikan kenyamanan, keamanan, dan perpindahan informasi. Tata letak kantor
mempertimbangkan perpindahan informasi, baik yang dibawa oleh individu dengan bertatap
muka, melalui telepon atau komputer, e-mail, diskusi kelompok atau ratap, surat, maupun
pembicaraan lewat telepon internal.
Perbedaan utama tata letak kantor adalah pentingnya aliran informasi. Meskipun perpindahan
informasi dilakukan secara elektronik, analisis tata letak kantor masih memerlukan
pendekatan berdasarkan tugas. Hubungan dengan surat-menyurat, kontrak, dokumentasi legal,
laporan rahasia pasien, dan naskah masih memainkan peran utama dalam berbagai kantor
Pada prinsipnya, departemen yang berdekatan adalah departemen yng berhubungan, baik
dalam pertukaran informasi tradisional maupun elektronik. Posisi karyawan dan peralatan
yang digunakannya serta ruangan yang tersedia harus mendukung perpindahan informasi dan
data.

www.ut.ac.id
Beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan dalam tata letak kantor
a. Kedekatan (proximity) Kemudahan menemui rekan kerja dan supervisor dapat mendukung
komunikasi dan mengembangkan saling percaya. Pembicaraan-pembicaraan antarmereka
cenderung menjadi lebih formal dan dapat dibicarakan lebih lanjut secara lebih mendalam.
Kedekatan hubungan dengan pihak lain juga dapat mengklarifikasi apa yang diharapkan
terhadap karyawan dalam pekerjaan tersebut dan dengan cara yang ada. Prosedur formal yang
digunakan dalam merencanakan tata letak kantor mencoba memaksimumkan kedekatan
karyawan yang mengerjakan pekerjaan yang sering kali berinteraksi.
b. Privasi atau keleluasaan pribadi (privacy) Faktor kunci dalam desain tata letak kantor adalah
keleluasaan pribadi. Gangguan dan kekacauan yang terjadi akan menurunkan kinerja karyawan.
Keleluasaan pribadi ini berhubungan dengan kepuasan kerja, baik terhadap pekerjaan maupun
terhadap supervisor.
c. Pilihan dalam tata letak kantor Kedekatan dan keleluasaan pribadi bagi karyawan
mendatangkan dilema bagi manajemen. Kedekatan diperoleh dengan keterbukaan dan
fleksibilitas tempat kerja. Keleluasan pribadi diperoleh dengan berbagai standar, pintu, ruangan
yang kedap suara, dan sebagainya yang mengarah pada tata letak yang tidak fleksibel. Kedua
hal tersebut tampak saling bertolak belakang sehingga manajemen
www.ut.ac.id
Daftar Pengecekan Desain Tata Letak (Hakseve
et al., 2000)
1. Karyawan dalam satu kelompok kerja biasanya sering kali berhubungan satu sama lain.
2. Beberapa kelompok yang sering kali berinteraksi dengan kelompok lain.
3. Beberapa perusahaan menghendaki ruang konferensi, khususnya yang menawarkan pelayanan
profesional.
4. Beberapa pelayanan atau jasa sangat baik dikerjakan di kantor secara privat, sedangkan pekerjaan lain
lebih tepat dilakukan di tempat yang terbuka, seperti pemrosesan secara rutin dengan jumlah besar.
5. Pekerjaan yang sering kali dikunjungi pelanggan harus lebih indah tata letaknya daripada pekerjaan
yang standar.
6. Gang atau lorong antardepartemen harus didesain sehingga semua pelayanan dapat dicapai dengan
mudah.
7. Kantor-kantor yang ada harus dapat merefleksikan status karyawan, misal dibedakan dengan ukuran
lokasi, dan tingkat keterbukaannya.
8. Fasilitas yang digunakan bersama antarkaryawan harus mendukung kenyamanan karyawan.
9. Tempat penerimaan pelanggan (reception areas) diperlukan dan harus atraktif serta menyenangkan
bagi pelanggan.
10. Ruang untuk gudang bahan pendukung/perlengkapan harus ada.
11. Pada umumnya, kamar mandi/WC juga diperlukan bagi pelanggan.
12. Perlunya ruang pangkalan data atau pusat sistem informasi.
www.ut.ac.id
7. Tata Letak Eceran
Tata letak eceran didasarkan pada ide bahwa penjualan dan profitabilitas bervariasi bagi
pelanggan. Banyak manajer operasi eceran mencoba memperlihatkan semua produk yang
dijualnya kepada pelanggan. . Sasaran tata letak pelayanan eceran adalah memaksimumkan
keuntungan setiap bidang atau ruang yang dimiliki. beberapa ide yang membantu pengaturan
tata letak eceran
1. Tempatkan produk yang paling menarik perhatian pelanggan di sekeliling toko. Produk
harian ditempatkan di satu sisi, sedangkan produk roti di sisi lainnya.
2. Menggunakan lokasi yang terkemuka untuk produk yang mempunyai margin tinggi dan
dapat menggerakkan hati pelanggan untuk membelinya.
3. Mendistribusikan apa yang dikenal dengan produk yang kuat, yaitu produk yang
mendominasi pembelian.
4. Menggunakan lokasi di ujung gang karena mempunyai tingkat ekspos yang tinggi.
5. Menyampaikan misi secara teliti dalam memilih posisi departemen yang terpenting dalam
perusahaan.
www.ut.ac.id
8. Tata Letak Gudang
Gudang merupakan kasus khusus karena gudang melayani berbagai
departemen yang menggunakan berbagai proses. Kegiatan gudang
terpusat pada satu lokasi. Menurut Krajewski, et.al. (2007), ada
berbagai pilihan tata letak gudang. Pertama, berbagai cara penggunaan
ruangan gudang menawarkan pilihan tata letak tambahan. Kedua,
menggunakan berbagai model tata letak, seperti model keluar dan
kembali (the out-and-back pattern), yaitu barang dipindahkan mondar-
mandir dari dan ke dalam gudang. Kebutuhan bahan pada model ini
tergantung dari besarnya dan kebutuhan persediaan. Model lain adalah
sistem pengumpulan rute (a route collection system), yaitu memilih
beberapa macam bahan atau produk untuk disampaikan pada
pelanggan. www.ut.ac.id
Tujuan tata letak yang berorientasi produk adalah mencapai kelancaran aliran proses
hingga perakitan sehingga tidak ada waktu menganggur dalam setiap tempat kerja.
Keunggulan tata letak berorientasi produk antara lain sebagai berikut:
a. biaya variabel per unit rendah karena volume produksi besar dan
produk terstandardisasi;
b. biaya penanganan bahan baku rendah;
c. pengurangan produk dalam proses;
d. memudahkan pelatihan dan supervisi;
e. mempercepat persiapan proses.

Namun demikian, tata letak tersebut memiliki kelemahan, yaitu tingginya investasi
dalam peralatan, kemacetan satu tahap proses akan memengaruhi kemacetan proses
selanjutnya, serta proses produksi yang kurang fleksibel.

www.ut.ac.id
TERIMA KASIH

www.ut.ac.id
Making Higher
Education Open to
All

Manajemen Kualitas

Modul 4

www.ut.ac.id
KB 1 Manajemen Kualitas Dan Standar Internasional

A. KONSEP KUALITAS DAN MANAJEMEN KUALITAS


Definisi kualitas yang secara garis besar orientasinya adalah
kepuasan pelanggan yang merupakan tujuan perusahaan atau organisasi
yang berorientasi pada kualitas.
Goetch dan Davis (1995) mendefinisikan kualitas sebagai suatu
kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk ,layanan , orang , proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Heizer dan Render (2014) bahwa kualitas merupakan keseluruhan
ciri atau karakteristik produk atau jasa yang terkait dengan
kemampuannya memuaskan atau memenuhi kebutuhan pelanggan
Feigenbaum (1991) juga menyatakan bahwa kualitas juga
merupakan ciri atau jasa yang meliputi
pemasaran,perancangan,pemanufakturan,dan perawatan atau yang
disebut dengan organizaion wide quality control
Beberapa definisi tersebut secara garis besar kualitas
adalah keseluruhan ciri atau karakteristik produk atau jasa
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan.
Kualitas memiliki dua perspektif yaitu perspektif
produsen dan perspektif konsumen yaitu apabila kedua hal
tersebut disatukan , akan dapat tercapai kesesuaian antara
kedua sisi yang dikenal sebagai kesesuaian untuk digunakan
oleh konsumen.
Gambar Bagan Dua Perspektif Kualitas
Arti Kualitas

Pandagan Produsen Pandangan Konsumen

Produksi Kualitas kesesuaian Kualitas kesesuaian


• Sesuai dengan • Karakteristik Pemasaran
standar kualitas
• Biaya • Harga

Fitnes for
Consumer Use
Alat dan Teknik Perbaikan Kualitas
Berbagai teknik perbaikan kualitas yang dapat digunakan dalam organisasi yaitu :
a. Diagram Pareto m. Peta Pengendali (Control Chart)
b. Histogram n. Kemampuan Proses
c. Lembar Pengecekan ( Check Sheet ) o. Metode Taguchi
d. Analisis Matriks
e. Diagram Sebab-Akibat
f. Diagram Penyebaran (Scatter Diagram)
g. Diagram Alur
h. Run Chart
i. Time Series
j. Stem-and-Leaf Plots
k. Box Plots
l. Peta MultiVariabel
Standar Internasional

Dalam usaha memnuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, organisasi yag


efektif akan menciptakan dan menggunakan sistem kualitas. Dalam sistem
manajemen kualitas tersebut, disusun beberapa unsur yang memungkinkan
karyawan organisasi mengidentifikasi, mendesain,mengembangkan,
menghasilkan, menyampaikan, serta mendukung produk dan jasa yang
diinginkan pelanggan.
Dengan perkembangan rantai pasokan yang bersifat global , diperlukan
standar kualitas tunggal yang dipakai di seluruh dunia yang disebut sebagai
standar internasional. Salah satu standar kualitas yang dikenal di seluruh dunia
disebut denga ISO 9000.
ISO 9000 merupakan salah satu jalan merebut pelanggan , apabila
ingin merebut pelanggan yang mensyaratkan penjaminan kualitas
( quality assurance)
Tiga unsur fundamental dalam menerapkan ISO 9000 yaitu :
1. Akseptasi dan penerapan falsafah ISO 9000 serta penerapannya
sebagai suatu standar
2. Penilaian oleh pihak yang masih berhubungan dengan organisasi
/perusahaan , misal pelanggan ,pemasok dan lain sebagainya.
3. Mendapatkan persetujuan pihak ketiga atau sertifikasi yang
memungkinkan suatu perusahaan mendemonstrasi status ISO 9000
kepada pembeli atau calon pembeli.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Total quality management berasal (TQM) dari kata total yang


berarti keseluruhan atau terpadu, quality yang berarti kualitas, dan
management diartikan dengan pengelolaan. Manajemen
didefinisikan sebagai proses planning, organising, staffing,
leading, dan controlling terhadap seluruh kegiatan dalam
organisasi.
TQM merupakan faktor kunci dalam perbaikan produktivitas,
efisiensi,keefektifan , serta peningkatan kepuasan pelanggan dan
karyawan.
Total quality management bukan merupakan program atau
sistem , tetapi merupakan budaya yang harus dibangug,
dipertahankan, dan ditingkatkan oleh seluruh anggota organisasi
atau perusahaan apabila organisasi atau perusahaan tersebut
berorientasi pada kualitas dan menjadikan kualitas sebagai the
way of life..
KB 2 Pengendalian Kualitas Statistik

A. Pengertian pengendalian kualitas statistik.


pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian
masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan,
menganalisis, mengelola, serta memperbaiki produk dan proses
menggunakan metode – metode statistik.
Konsep terpenting dalam pengendalian kualitas statistik adalah
Variabilitas, yaitu:
1)Variabilitas antar sampel (misalnya rata-rata atau nilai tengah)
2)Variabilitas dalam sampel (misalnya range atau standar deviasi)
Selanjutnya,penyelesaian masalah dalam statistik mencakup dua hal,
antara lain:
1)Melebihi batas pengendalian, jika proses dalam kondisi di luar kendali
2)Tidak melebihi batas pengendalian, jika proses dalam kondisi kendali
Secara statistik, kedua hal tersebut digolongkan menjadi kesalahan
tipe I dan kesalahan tipe II.
1). Kesalahan Tipe I, berarti Resiko Produsen(menolak produk baik)/α,
hal ini karena kebetulan yang diambil sebagai sampel adalah produk
cacat, padahal produk yang tidak diambil sebagai sampel adalah produk
yang baik. Tetapikarena sampel tersebut ditolak berarti seluruh produk
yang diproduksi pada waktu itu ditolak.
2). Kesalahan Tipe II atau Resiko Konsumen(menerima produk
cacat)/βadalah resiko yang dialami konsumen karena menerima produk
yang cacat. Hal ini karena secara kebetulan yang diambil sebagai sampel
adalah produk baik, padahal produk yang tidak diambil adalah produk
cacat.
B. Pengendalian kualitas proses statistik untuk data variabel
Pengendalian kualitas proses statistik untuk data variabel
biasa disebut sebagai metode peta pengendali (control
chart).
Peta pengendali statistik mendeteksi adanya sebab
khusus dalam ketidak sesuaian yang terjadi. Apabila data
sampel berada diluar batas pengendali, data sampel itu
berada diluar batas pengendali statistik (out of statistical
control). Apa bila data sampel berada didalam batas
pengendali , data sampel itu disebut berada dalam batas
pengendali statistik (in statistical).
Peta pengendalian (control chart) adalah metode statistik yang
membedakan adanya variasi atau penyimpangan teridiri dari dua
macam penyebab, yaitu:
1.Penyebab Umum (random cause atau chance cause), yang sudah
melekat pada proses.
2.Penyebab Khusus (assignable cause atau special cause), yang
merupakan kesalahan yang berlebihan.

Selanjutnya proses dikatakan dalam pengendalian statistik apabila


penyebab khusus dari penyimpangan tersebut, tidak nampak dalam
proses, sehingga dicapai stabilitas proses. Apabila stabilitas proses
tercapai, kemampuan proses dapat diperbaiki dengan mengurangi
penyimpangan karena sebab umum.
Peta pengendali rata-rata (mean-chart) dan jarak
(range-chart)
peta pengendali rata-rata (mean) merupakan peta
pengendali untuk melihat apakah proses masih berada
dalam batas pengendalian atau tidak.
peta pengendali jarak (range)digunakan untuk
mengetahui tingkat keakurasian atau ketepatan proses
yang diukur dengan mencari range dari sampel yang
diambil dari observasi.
C. Pengendalian kualitas proses statistik untuk data atribut
Atribut dalam pengendalian kualitas menunjukkan karakteristik
kualitas yang sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan
spesifikasi Menurut Besterfield (1998), atribut digunakan apabila
ada pengukuran yang tidak memungkinkan untuk dilakukan,
misalnya adanya goresan, kesalahan, warna, atau ada bagian yang
hilang Selain itu, atribut digunakan apabila pengukuran dapat
dibuat tetapi tidak sibuta karena alasan waktu, biaya, atau
kebutuhan. Dengan kata lain, meskipun diameter suatu pipa dapat
diukur, tetapi mungkin akan lebih tepat dan mudah menggunakan
ukuran baik dan tidak menentukan apakah produk tersebut sesuai
dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi.
Ada dua kelompok besar peta pengendalian kualitas untuk data atribut yaitu :
1.) Peta pengendali kualitas proses data atribut yang berdasarkan distribusi
Binomial merupakan peta pengendali untuk unit-unit ketidaksesuaian, seperti
p-chart yang menunjukkan proporsi ketidaksesuaian dalam sampel atau sub
kelompok. Proporsi ini ditunjukkan dengan bagian atau persen. Peta pengedali
lain dalam kelompok ini adalah banyaknya ketidaksesuaian (np-chart).
2.) Peta pengendali kualitas proses data atribut yang berdasarkan distribusi
Poisson. yang termasuk dalam kelompok ini adalah c-chart, dan u-chart. C-
chart menunjukkan bagian ketidaksesuaian dalam unit yang diinspeksi seperti
mobil, pakaian, atau satu gulung kain, atau satu gulung kertas. Peta
pengendali lain dalam dalam kelompok ini adalah u-chart juga dapat
digunakan untuk bagian ketiksesuaian setiap unit. U-chart juga dapat
digunakan pada situasi dimana ukuran sampel bervariasi. Kategori lain dari
peta pengendali kualitas proses untuk data atribut ini berkaitan dengan
kombinasi ketidaksesuaian berdasarkan bobot. Jenis peta pengendali tersebut
disebut dengan U-chart atau demerit control chart.
1. Peta pengendali proporsi kesalahan (p-chart) dan
banyaknya kesalahan (np-chart) dalam sampel.
Peta pengendali ini di gunakan untuk mengetahui apakah
cacat produk yang dihasilkan masih dalam batas yang
disyaratkan.
2. Peta pengendali untuk kesalahan dalam satu unit produk
Peta pengendali ini digunakan untuk pengujian terhadap
kualitas proses produksi dengan mengetahui banyaknya
kesalahan pada suatu unit produk sebagai sampelnya.
D. Analisis kemampuan proses
Analisis kemampuan proses merupakan suatu studiguna
menaksir kemampuan proses dalam bentuk distribusi
probabilitas yang mempunyai bentuk, rata-rata (mean), dan
penyebaran (standarddeviation).
Dalam analisis kemampuan proses, terdapat dua asumsi
penting yaitu proses berada dalam pengendalian kualitas
proses statistik dan proses tersebut berdistribusi normal.
Proses memenuhi kapasitas (capable) apabila berada di antara
spesifikasi atas dan spesifikasi bawah.
TERIMA KASIH

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai