Anda di halaman 1dari 7

FARMAKOKINETIK

A KLINIK
MUHAMMAD FACHRY SYAWAL PUTRA
O1A118176
KELAS C
GANGGUAN FUNGSI HATI

 Gangguan fungsi hati akut merupakan efek samping


yang sering terjadi pada proses terapi obat-obatan dan
sekarang lebih dari 900 jenis pengobatan, bahan kimia
beracun dan juga bahan herbal mengakibatkan kerusakan
fungsi hati. Untuk menganalisis obat-obat yang menjadi
penyebab gangguan kerusakan fungsi hati, manifestasi
gejala klinis, dan karakteristik patologi pasien dengan
DILD (DrugsInduced Liver Disease) akut dapat
menggunakan data retrospective.
PARAMETER FARMAKIKONETIK
HATI
 Parameter farmakokinetik yang paling berpengaruh pada penyakit hati adalah
metabolisme. Tetapi, sangat rumit untuk menentukan sampai tingkat mana
penatalaksanaan obat yang dipengaruhi disfungsi hati pada individu dan hal
tersebut tidak dapat diukur dengan tepat dari data laboratorium. Sehubungan
dengan terapi obat pada pasien dengan gangguan/penyakit hati, maka harus
mempertimbangkan perlakuan terhadap obat pada penyakit hati dan obat yang
bersifat hepatotoksik. Oleh sebab itu pada kondisi penyakit hati perlu
mempertimbangkan obat mana yang harus dihindari dan pengaturan dosis seperti
apa yang harus dilakukan.
PARAMETER-PARAMETER
FUNGSI HATI
Waktu Prothrombin
(Prothrombin time)on
Bilirubin
Range kadar prothrombin
bilirubin indirek : total time biasanya sekitar 12–18
bilirubin - bilirubin direk
detik dan range normal untuk
INR adalah 0.8–1.2

Asites
Serum albumin Asites merupakan akumulasi
Albumin juga berperan dalam cairan lymph pada ruang
membawa protein dan asam peritoneal. Asites merupakan
lemak salah satu gejala yang tampak
pada umumnya dari sirosis.
PENYESUAIAN DOSIS
BERDASARKAN KLIRENS OBAT
 Metode yang didasarkan atas klirens  Untuk pasien dengan kondisi uremia,
obat mencoba untuk mempertahankan klirens tubuh total dari pasien uremia
konsentrasi obat dalam plasma tunak akan berubah. Oleh karena itu, untuk
rata-rata yang diinginkan setelah dosis mempertahankan konsentrasi obat dalam
oral ganda atau injeksi IV bolus ganda plasma tunak rata-rata sama yang
klirens tubuh total maka klirens tubuh diinginkan, dosis harus diubah ke suatu
total berubah dosis uremia, interval dosis harus
diubah.
PENYESUAIAN DOSIS BERDASARKAN
PERUBAHAN TETAPAN LAJU ELIMINASI
 Keseluruhan tetapan laju eliminasi untuk Asumsi aturan dosis ini dihitung
beberapa obat menurun pada pasien uremia. meliputi :
Suatu aturan dosis dapat dirancang untuk Tetapan laju eliminasi ginjal menurun
pasien uremia baik dengan mengurangi secara proporsional bila fungsi ginjal
dosis obat normal dan menjaga frekuensi menurun.
dosis konstan, atau mengurangi frekuensi
Rute eliminasi nonrenal (terutama, tetapan
pendosisan (memperpanjang interval dosis)
laju untuk metabolisme) tetapi tidak
dan menjaga dosis tetap. Dosis obat-obat
berubah.
dengan rentang terapeutik sempit harus
dikurangi terutama jika obat terakumulasi Keseluruhan klirens ginjal obat ini
pada pasien sebelum kerusakan fungsi dicerminkan oleh perubahan klirens
ginjal. kreatinin
TERIMA KASIH
___________________________________________________________________
_

Anda mungkin juga menyukai