Anda di halaman 1dari 28

K R I S TALI SAS I

Oleh Kelompok 3

Departemen Teknik Kimia Industri


Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Anggota Kelompok...

1. Nisa’ul Afifah Aini 2316 030 019


2. Abidah Lifiana 2316 030 025
3. Muhniatul Maghfiroh 2316 030 031
KrIstalIsasI adalah...
Proses pembentukan bahan padat dari pengendapan larutan,
melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan
langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan teknik
pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana
terjadi perpindahan massa (mass transfer) dari suat zat
terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase kristal padat.
Contoh proses kristalisasi : gula pasir, kristal pupuk, lemak,
protein, pati, garam, dll.
Fungsi kristalisasi adalah untuk mendapatkan bahan – bahan
kimia murni dalam kondisi yang memenuhi syarat untuk
pengemasan dan penyimpanan.
Kristal terdapat dalam berbagai bahan alami mulai dari
bebatuan sampai bahan pangan. Berbagai bahan organik
dapat membentuk kristal seperti gula, lemak, protein, dan
pati. Bahan anorganik seperti air dan garam. Ketika kristal
terbentuk, molekul-molekul suatu senyawa saling mengatur
diri membentuk pola yg teratur dalam suatu matriks tertentu.
JenIs krIstalIsasI adalah...
Berdasarkan metode pembentukan larutan supersaturation,
kristalisasi dibedakan menjadi :
• Cooling crystallization
• Evaporative crystallization
• salting out crystallization
• Reactive crystallization
Alat KrIstalIsasI adalah ...
Alat yang digunakan untuk mengkristalisasi yaitu
kristalizer, di mana alat tersebut diklasifikasikan menjadi 4
macam yaitu :
a. Lewat jenuh dengan pendingin
b. Lewat jenuh dengan penguapan terlarut
c. Lewat jenuh dengan penguapan adiabatic (pendinginan
+ penguapan )
d. Salting out ( dengan penambahan senyawa untuk
mengurangi kelarutan dari senyawa )
a. Lewat jenuh dengan pendingin
untuk bahan – bahan yang kelarutannya berkurang drastis
dengan menurunnya temperatur, kondisi lewat jenuh
dapat dicapai dengan pendinginan larutan panas yang
jenuh

b. Lewat jenuh dengan penguapan terlarut


untuk bahan – bahan yang kelarutannya berkurang
sedikit dengan menurunnya suhu. Kondisi lewat jenuh
dapat dicapai dengan pengupan sebagai pelarut
c. Lewat jenuh dengan penguapan adiabatic (pendinginan
+ penguapan )
Metode ini merupakan gabungan dari dua metode diatas.
Larutan panas yang jenuh dialirkan kedalam sebuah ruangan
yang divakumkan. Sebagian pelarut menguap, panas
penguapan diambil dari larutan itu sendiri, sehingga larutan
menjadi dingin dan lewat jenuh. Metode ini disebut
kristalisasi vakum

d. Salting out ( dengan penambahan senyawa untuk


mengurangi kelarutan dari senyawa )
Untuk pemisahan bahan organic dari larutan seringkali
ditambahkan suatu garam. Garam ini larut lebih baik daripada
bahan padat yang didinginkan sehingga terjadi desakan dan
PrInsIp KrIstalIsasI adala
h...
 Kondisi lewat jenuh untuk suatu larutan seperti larutan
gula atau garam
 Kondisi lewat dingin untuk suatu cairan atau lelehan
(melt) seperti air atau lemak.
Proses krIstalIsasi adalah..
. ntuk membentuk kristal, fase cairan (liquid) harus
U
melewati kondisi kesetimbangan dan menjadi lewat jenuh
(untuk larutan) atau kondisi lewat dingin (untuk lelehan).
Kondisi tersebut dapat tercapai melalui pendinginan di
bawah titik leleh suatu komponen (misalnya air) atau melalui
penambahan sehingga dicapai kondisi lewat jenuh (misalnya
garam dan gula).
Ketika suatu cairan atau larutan telah jenuh, terdapat
termodinamika yang mendorong kristalisasi. Molekul-
molekul cenderung membentuk kristal karena pada bentuk
kristal, energi sistem mencapai minimum.
Selama nukleasi atau pembentukan inti kristal, molekul
dalam wujud cair mengatur diri kembali dan membentuk
klaster yg stabil dan mengorganisasikan diri membentuk
matriks kristal. Pertumbuhan kristal berlanjut sampai semua
molekul membentuk kristal dan sistem mencapai
kesetimbangan. Ketika kesetimbangan telah tercapai,
perubahan masih tetap dapat terjadi pada struktur kristalin
selama penyimpanan dalam waktu lama
Hal ini sering terjadi pada produk pangan karena suhu dan
kelembaban relatif lingkungan produk pangan dapat
berubah-ubah selama transportasi, distribusi, dan
penyimpanan.
KrIstalIsasI dalam prod
u k satu
Salah p a unsur
n g apembentuk
n struktur dalam bahan atau
produk pangan adalah Kristal. Berbagai produk pangan
seperti permen dan cokelat mengandung struktur dalam
bentuk kristal. Adanya kristal mempengaruhi mutu, tekstur
dan daya simpan produk pangan.
Komponen bahan pangan yg terutama berperan membentuk
kristal adalah air, gula, alkohol, lemak, dan pati. Elemen
pembentuk struktur dalam produk pangan seperti sel udara
kristal, dan globula lemak berperan penting dalam
menentukan umur simpan produk pangan. Elemen struktural
juga menentukan sifat reologi (seperti kekerasan, kekakuan,
kerenyahan) dan berkontribusi terhadap sifat organoleptik
Skema hubungan struktur k
rIstal dengan kondIsI pengo
lahan dan komposIsI serta k
ualItas produk pangan
Produk pangan yang mengan
dung krIstal
Produk pangan yang mengal
amI penurunan mutu akIbat
krIstalIsasI
Tahap krIstalIsasI adalah..
.
1. SUPERSATURATED STATE adalah kondisi larutan
lewat jenuh
2. NUCLEATION adalah pembentukan inti kristal dari
larutan jenuh tersebut
3. GROWTH adalah pertumbuhan/perkembangan molekul
kristal dari fase nucleation hingga mencapai
keseimbangan (Equilibrium state).
Pembentukan IntI krIstal
Selama kristalisasi dapat terjadi tiga tipe pembentukan inti
kristal, yaitu :
a. Pembentukan inti kristal tipe homogen
Molekul dalam larutan terbentuk secara bersamaan, baik
berupa moleul tunggal maupun berupa uint molekul yg
berikatan sebagai suatu gugus. Gugus tsb kemudian
terbentuk terus menerus dalam larutan lewat jenuh atau lewat
dingin. Pembentukan inti krstal tipe ini berlangsung tanpa
bantuan senyawa asing di dalam larutan
b. Pembentukan inti kristal tipe heterogen
 Inti kristal tipe heterogen terdiri dari beberapa senyawa yg
berbeda.
 Pembentukan inti kristal heterogen berlangsung sebelum
pembentukan inti kristal homogen
 Adanya zat asing, seperti zat pengotor, mampu mempercepat
pembentukan inti kristal

c. Pembentukan inti kristal tipe sekunder


 Terjadi ketika kristalit berukuuran kecil dipindahkan dari
permukaan kristal yg telah terbentuk dan berperan sebagai inti
kristal yg baru.
 Mekanisme yg dilakukan melalui kontak antara satu kristal
Parameter yang mempengaruhI terbe
ntuknya IntI KrIstal adalah...

a. Kondisi lewat dingin larutan


Semakin dingin larutan waktu induksi (waktu yg diperlukan
sampai inti kristal terbentuk) akan semakin pendek.
b. Suhu
Penurunan suhu akan menginduksi pembentukan kristal
secara cepat.
c. Sumber inti kristal
Inti yg terbentuk pada pembentukan tipe heterogen memiliki
kecendrungan mempercepat kristalisasi
d. Viskositas
Ketika viskositas meningkat akibat menurunnya suhu dan
meningkatnya konsentrasi larutan, proses pembentukan inti
kristal akan terbatasi. Hal ini disebabkan berkurangnya
pergerakan molekul pembentuk inti kristal dan terhambatnya
pindah panas sebagai energi pembetukkan inti kristal
e. Kecepatan Pendinginan
Pendingingan yg cepat akan menghasilkan inti kristal yg lebih
banyak dibandingkan pendinginan lambat
f. Kecepatan agitasi
Proses agitasi mampu meningkatkan laju pembentukan inti
kristal. Agitasi menyebabkan pindah massa dan pindah panas
berjalan lebih efisien.
g. Bahan tambahan dan pengotor
Bahan-bahan tambahan dapat berperan untuk membantu atau
menghambat pembentukan inti kristal
h. Densitas massa kristal
Jumlah kristal yg terdapat dalam satu unit volume yg
terdapat dalam larutan akan berpengaruh pada tingkat
pertumbuhan setiap kristal.
Pertumbuhan krIstal
Fase ini sangat dipengaruhi oleh konsentrasi dari larutan,
suhu, energi yang dipakai untuk berada pada tahap ini
(misalnya agitasi) dan tambahan eksternal (memakai
molekul kristal kembali – seeding agent).
Kecepatan pertumbuhan kr
I s  t a l

∆ 𝐿 𝑑𝐿
G𝐺 ≡ lim =
Dengan:
= kecepatan pertumbuhan Kristal selama interval
waktu (Δt)
ΔL
∆ 𝐿→ 0 ∆𝑡 𝑑𝑡
= pertambahan ukuran Kristal
Ukuran = tebal atau panjang karakteristik
Any
question ?
Thanks for
your attention

Anda mungkin juga menyukai