Anda di halaman 1dari 20

SISTEM KEWARISAN DAN

WASIAT
Berdasarkan Kitab
Undang-undang
Hukum Perdata
(Burgelijk Wetboek)

Oleh :
Wan Romeo FH UNTAN
SURAT KETERANGAN HAK MEWARIS
(Dirjen Agraria No. Dpt/12/63/12/69 tgl. 20-12-1969)

Gol. Penduduk asli : surat keterangan oleh


ahli waris, disaksikan oleh Lurah dan
diketahui oleh Camat ;
Gol. Keturunan Barat (Eropa) : notaris
Gol. Keturunan Tionghoa : notaris
Gol. Keturunan Timur Asing lainnya : Balai
Harta Peninggalan
PENGERTIAN HUKUM WARIS

Hukum Waris adalah hukum yang mengatur


tentang peralihan harta kekayaan yang
ditinggalkan seseorang yang meninggal serta
akibatnya bagi para ahli warisnya.

Ps. 830 BW : “Pewarisan hanya terjadi karena


kematian”.
4 GOLONGAN AHLI WARIS

Golongan I : keluarga sedarah garis lurus ke


bawah (Ps. 852 BW) ;
Golongan II : para orangtua, saudara-saudara
laki-laki dan saudara-saudara perempuan,
maupun keturunan mereka (Ps. 854 BW) ;
Golongan III : kakek dan nenek, ibu dan ayah
kakek dan nenek, keluarga sedarah garis lurus
ke atas lebih lanjut (Ps. 850, 853 BW) ;
Golongan IV : keluarga garis ke
samping selebihnya (Ps. 858 BW) ;
4 GOLONGAN AHLI WARIS

. L M

N G H

O P I A B

J K C D

F
Golongan I : A s/d F
Golongan II : G s/d
Golongan III : L dan M
K
Golongan IV : N, O dan
P
ISTILAH DALAM KEKELUARGAAN

Kekeluargaan sedarah (Ps. 290 BW) :


Suatu pertalian keluarga antara mereka, yang mana yang
satu adalah keturunan yang lain (nenek moyang sama)
Garis lurus (Ps. 291BW) : - kebawah dan
keatas (Ps. 292, 293 BW) ;
Garis menyimpang (Ps. 294 BW) ;

Kekeluargaan semenda (Ps.295 BW) :


Suatu pertalian keluarga yang diakibatkan karena
perkawinan
PENGERTIAN SURAT WASIAT
Ps. 875 BW :
Surat Wasiat atau testamen adalah sebuah akta
berisi pernyataan seseorang tentang apa yang
dikehendakinya terjadi setelah ia meninggal,
yang dapat dicabut kembali olehnya.

Berdasar Ps. 874 BW, dalam pewarisan, wasiat


akan dilaksanakan lebih dahulu, dan sisa warisan,
sesudah pelaksanaan wasiat, dibagi menurut
ketentuan undang-undang.
4 BENTUK WASIAT
I. Wasiat Umum (Ps. 938 BW)
dibuat dihadapan notaris dan 2 orang saksi ;

II. Wasiat Olographis (Ps. 931 BW)


wasiat yang seluruhnya ditulis oleh (calon) pewaris sendiri
dan ditandatangani olehnya (Ps. 932 ayat 1 BW) ;
Notaris membuat akta penyimpanan / Acta van Depot (Ps. 932
ayat 3 BW) ;
4 BENTUK WASIAT
III. Wasiat Rahasia (Ps. 940 BW) ;
• Dihadiri 4 orang saksi ;
• Tidak harus ditulis tangan (calon) pewaris sendiri ;
• Harus ditandatangani (calon) pewaris sendiri ;
• Membuat pernyataan bahwa kertas/sampul itu berisi
wasiatnya ;
Notaris membuat akta penjelasan / Acta van Superscriptie (Ps. 940
ayat 2 BW)

IV Wasiat Darurat (Ps. 946, 947, 948 BW)


. tentara (dalam keadaan perang), orang yang dlm pelayaran,
orang yang dalam karantina karena penyakit menular, dst.
WASIAT OLOGRAPHIS & WASIAT RAHASIA
Ditulis tangan dan Bisa ditulis tangan oleh orang
ditandatangani oleh (calon) lain, tapi harus ditandatangani
pewaris sendiri ; sendiri ;

Dihadapan 2 orang saksi ; Dihadapan 4 orang saksi ;

Notaris membuat Acta van Notaris membuat Acta


Depot dibagian bawah wasiat Superscriptie pada bagian luar
atau pada kertas lain ; dari wasiat atau sampul
wasiat, yang tersegel ;

Bisa ditarik kembali oleh Tidak bisa ditarik kembali.


(calon) pewaris ;
Perubahan wasiat rahasia
dengan wasiat umum ;
HIBAH WASIAT (LEGAAT)
Hibah Wasiat yaitu suatu penetapan wasiat khusus
berupa pemberian beberapa benda dari suatu jenis
tertentu kepada seseorang atau lebih (Ps. 957 BW) ;

Penerima legaat disebut legaataris. Legaataris


bukan ahli waris testamenter, karena ia tidak
mempunyai hak untuk menggantikan pewaris,
tetapi ia mempunyai hak menagih pada ahli waris
agar legaat dilaksanakan.
KEWAJIBAN LEGAATARIS
Menanggung semua beban pajak, kecuali
ditentukan lain (Ps. 961 BW)
Umumnya legaataris tidak menanggung
beban utang kecuali ditentukan lain.
Apabila pewaris mewajibkan suatu beban
kepada beberapa penerima hibah, maka
mereka wajib memenuhinya sebanding
dengan besarnya hibah wasiat (Ps. 962 BW)
BATALNYA HIBAH WASIAT
Bendanya sudah tidak ada lagi ;
Orang yang akan dapat wasiat tidak ada,
sehinga tidak dikenal plaatsvervulling ;
Menurut Ps. 1001 BW, surat wasiat akan
gugur apabila :
Ahli waris testamen menolak ;
Ahli waris testamen tidak cakap menerima ;
LEGITIEME PORTIE (BAGIAN MUTLAK)

Bagian Mutlak (LP) adalah suatu bagian dari


harta peninggalan yang harus diberikan kepada
para ahli waris yang berada dalam garis lurus
menurut undang-undang (Ps. 913 BW).
Jadi legitimaris haruslah ahli waris menurut
undang-undang dalam garis lurus ke atas atau ke
bawah.
Ahli waris yang menurut UU bukan legitimaris,
contoh : suami atau istri, saudara-saudara.
SYARAT MEMPEROLEH LP

Orang yang bukan legitimaris dapat dikesampingkan


dengan wasiat ;

Bagian mutlak harus selalu dituntut. Apabila tidak dituntut


tidak diperoleh LP ;

Seorang legitimaris berhak menuntut / melepaskan LP-nya


tanpa bersama-sama dengan ahli waris legitimaris lainnya ;

Penuntutan atas LP baru dapat dilakukan terhadap hibah/


hibah wasiat yang mengakibatkan berkurangnya bagian
mutlak dalam suatu harta peninggalan setelah warisan
terbuka (Ps. 920 BW) ;
SYARAT MEMPEROLEH LP
Penuntutan itu dapat dilakukan terhadap segala macam
pemberian yang telah dilakukan oleh si pewaris, baik
berupa “erfstelling” (pengangkatan sbg. ahli waris), hibah
wasiat atau terhadap segala pemberian yang dilakukan
oleh si pewaris sewaktu si pewaris masih hidup (hibah);

Apabila si pewaris mengangkat seorang ahli waris dng


wasiat untuk seluruh harta peninggalannya, maka bagian
ahli waris yang tidak menuntut itu menjadi bagian ahli
waris menurut wasiat itu ;
ASAS-ASAS LEGITIEME PORTIE
Orang yang dinyatakan onwaardig dan yang menolak
warisan, kehilangan LP-nya ;
Ahli waris yang onterfd (dikesampingkan sebagai ahli
waris oleh si pewaris), tetap berhak atas LP-nya ;
LP diadakan oleh pembentuk undang-undang untuk melindungi
ahli waris legitimaris, agar mereka tidak dirugikan oleh tindakan
sewenang-wenang si pewaris ;
Menurut Ps. 902 BW, kepada suami atau istri kedua atau
selanjutnya tidak boleh dengan surat wasiat diberi hibah
hak milik atau sejumlah barang yang lebih besar
dibandingkan bagian anak sah dari perkawinan pertama.
Maksimum ¼ dari harta peninggalan seluruhnya ;
MENENTUKAN BESARNYA LP
Untuk menentukan besarnya LP, dilakukan lebih dahulu
penjumlahan dari harta warisan yang ada pada saat
pewaris mati (dng. menahan wasiat lebih dahulu ; tidak
dilaksanakan lebih dahulu, kalau belum terlanjur), lalu
ditambahkan padanya, nilai dari benda-benda yang telah
dihibahkan oleh pewaris semasa hidupnya, dikurangi
hutang-hutang warisan (Ps. 921 BW). Perhitungan LP
didasarkan atas jumlah itu, dan kemudian untuk masing-
masing legitimaris, masih dikurangi dengan hibah-hibah
yang telah diterima oleh si legitimaris dari pewaris,
termasuk kalau kepadanya diberikan pembebasan dari
kewajiban inbreng ;
Besarnya LP diatur Ps. 914 – 916 BW ;
BESARNYA LEGITIEME PORTIE
Keluarga garis lurus ke atas atau ke bawah ;
Ke atas : selamanya = ½ x bag. menurut UU ;

Ke bawah untuk anak sah :


Satu anak : ½ bagian menurut undang-undang ;
Dua anak : 2/3 bagian menurut undang-undang ;
Tiga (lebih) anak : ¾ bagian menurut undang2.

Ke bawah untuk anak luar kawin :


Mewaris dng Gol. I : ½ x bag. menurut UU ;
Mewaris dng. Gol. II & III : ½ x harta
peninggalan;
Terima kasih Wan Romeo

Anda mungkin juga menyukai