Anda di halaman 1dari 29

WEWENANG,DELEGASI

DAN DESENTRALISASI
WEWENANG

Wewenang (authority) adalah


hak untuk melakukan sesuatu
atau memerintah orang lain
untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu agar
tercapai tujuan tertentu. (Hani
Handoko,210)
Dua Pandangan yang Berlawanan
3

Mengenai Wewenang
TEORI FORMAL (PANDANGAN KLASIK) TEORI PENERIMAAN (ACCEPTANCE THEORY OF
AUTHORITY)
Pandangan wewenang formal menyebutkan bahwa wewenang
adalah dianugerahkan, wewenang ada karena seseorang dilimpahi Wewenang seseorang timbul jika kewenangan itu diterima oleh
atau diwarisi hal tersebut. kelompok atau individu kepada siapa wewenang itu dijalankan.

Pandangan ini menganggap bahwa wewenang berasal dari tingkat Pandangan ini menyatakan kunci dasar wewenang adalah yang
masyarakat yang paling tinggi kemudian diturunkan secara hukum dipengaruhi (influencee) bukan yang mempengaruhi (influencer).
dari tingkat ke tingkat.
Menurut Chester Barnard, “bila suatu komunikasi direktif diterima
seseorang kepada siapa hal itu ditujukan, maka wewenang
untuknya tercipta atau ditegaskan.”
4 Kondisi Menurut Chester Barnard Jika Seseorang 4

Bersedia Menerima Komunikasi yang Bersifat


Kewenangan

Seseorang memahami komunikasi tersebut


1

Pada saat keputusannya dibuat, seseorang percaya


2 bahwa hal itu tidak menyimpang dari tujuan
organisasi

Sesorang itu yakin bahwa hal itu tidak


3 bertentangan dengan kepentingan pribadinya
sebagai suatu keseluruhan

Seseorang mampu secara mental dan fisik untuk


4 mengikutinya
KEKUASAAN

Kekuasaan adalah kemampuan


untuk mempengaruhi individu,
kelompok, keputusan atau
kejadian.

Walaupun kekuasaan dan


kewenangan berbeda namun
wewenang tanpa kekuasaan atau
sebaliknya akan menyebabkan
konflik dalam organisasi.
6

Menurut Amitai Etzioni, seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku adalah hasil dari kekuasaaan posisi
(kedudukan atau jabatan) atau kekuasaan pribadi atau kombinasi dari keduanya.

Kekuasaan posisi Kekuasaan pribadi

Kekuasaan posisi (posisition power) didapat dari wewenang formal Kekuasaan pribadi (personal power) didapatkan dari para pengikut
suatu organisasi. dan didasarkan atas seberapa besar para pengikut mengagumi,
respek dan merasa terikat pada seorang pemimpin.

Besarnya kekuasaan tergantung seberapa besar wewenang


didelegasikan kepada individu yang menduduki posisi tersebut.
Kekuasaan posisi akan semakin besar bila atasan telah
mempercayai individu itu.
Kekuasaan pengendali 7

1 4
Kekuasaan balas-jasa
informasi (control-of-
(reward power
information power
berasal dari sejumlah balas jasa berasal dari pengetahuan
positif (uang, perlindungan, dimana orang lain tidak
perkembang karier, dan mempunyainya. Cara ini
sebagainya) yang diberikan digunakan dengan pemberian
atau penahanan informasi yang
kepada pihak penerima untuk
dibutuhkan.
melakasanakan perintah atau
persyaratan lainnya.
Kekuasaan panutan (referent
5 power)
Kekuasaan paksaan (coercive
power) 2 didasarkan atas identifikasi
orang-orang dengan seorang
berasal dari perkiraan yang
pimpinan dan menjadikan
dirasakan orang bahwa
pemimpin itu sebagai panutan
hukuman (dipecat, ditegur, dan
atau simbol. Karisma pribadi,
sebagainya) akan diterimanya
keberanian, simpatik, dan sifat-
bil n:hg erigha mereka tidak
sifat lain adalah faktor-faktor
melaksanakan perintah
penting dalam kekuasaan
pimpinan.
panutan.
SUMBER KEKUASAAN
Kekuasaan sah (legitimate Kekuasaan ahli (expert
power) power)
berkembang dari nilai-nilai 6 merupakan hasil dari keahlian
intern yang mengemukakan
bahwa seseorang pimpinan
3 atau ilmu pengetahuan
sesorang pemimpin dalam
mempunyai hak sah untuk bidangnya di mana pemimpin
mempengaruhi bawahan. tersebut ingin mempengaruhi
orang lain.
8

Dua muka kekuasaan menurut David McClelland

Sisi Positif Sisi Negatif

Kekuasaan berarti adanya perhatian pada pencapaian tujuan Punya kekuasaan berarti menguasai orang lain yang lebih lemah.
kelompok.
Kepemimpinan yang didasarkan atas sisi negatif kekeuasaan
Manajer mendorong anggota kelompok untuk mengembangkan memperlakukan orang tidak lebih dari “bidak” yang
kekuatan dan kecakapan yang mereka butuhkan untuk meraih digunakan atau dikorbankan bila perlu.
sukses sebagai perseorangan atau anggota suatu organisasi.
9

Lingkungan, wewenang dan kekuasaan manajerial ini akan semakian luas pada manajemen puncak
suatu organiasasi dan semakian menyempit pada tingkatan yang lebih rendah dari rantai komando.
10

Pengaruh
Tanggung Jawab suatu transaksi sosial dimana seseorang atau
kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul kelompok dibujuk oleh sesoerang atau kelompok
bila seseorang bawahan menerima wewenang Akuntabilitas lain tuntuk melakukan kegiatan sesuai dengan
manajer untuk mendelegasikan tugas atau fungsi bawahan akan selalu dimintai harapan mereka yang mempengaruhi.
tertentu pertanggungjawabannya atas pemenuhan
Proses pengaruh tergantung pada tiga unsur
tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. yaitu pihak yang mempengaruhi, metode
mempengaruhi, dan pihak yang dipengaruhi.
STRUKTUR LINI
& STAF
12

ORGANISASI LINI

Memenuhi tiga fungsi dasar dalam perusahaan yaitu produksi


(manufacturing atau operasi), pemasaran (atau penjualan) dan
keuangan.

Organisasi lini di mana rantai perintah adalah jelas dan mengalir


ke bawah melalui tingkatan-tingkatan manajerial.
13

Organisasi lini dan staf

Staf merupakan individu atau kelompok (terdiri dari para ahli)


dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya memberikan
saran dan pelayanan kepada fungsi lini.
Namun tidak secara langsung terlibat dalam kegiatan utama
organisasi atau departemen.

Posisi staf ditambahkan untuk memberikan saran dan


pelayanan departemen-departemen lini dan membantu mereke
mencapai tujuan organisasi dengan lebih efektif.

Dua tipe staf yaitu staf pribadi dan staf spesialis.


Staf pribadi : dibentuk untuk memberikan saran bantuan dan
jasa kepada seseorang manajer (individual).

Staf spesialis : memberi saran, konsultasi, bantuan, dan


melayani seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsinya sempit
dan butuh keahlian khusus.
WEWENANG
LINI,STAF &
FUNGSIONAL
WEWENANG LINI 15

1 adalah wewenang di mana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Disebut


rantai perintah, diturunkan kebawah melalui tingkatan organisasi.

WEWENANG STAF

2 Adalah hak yang dipunyai oleh satuan staf atau para spesialis untuk menyarankan,
memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini.

WEWENANG STAF FUNGSIONAL

3 Hubungan terkuat yang dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.


Bila dilimpahi wewenang fungsional oleh manajemen puncak,
seorang staf spesialis punya hak untuk memerintah satuan lini
sesuai kegiatan fungsional di mana hal itu merupakan
spesialisasi dari staf bersangkutan
16

SUMBER KONFLIK LINI-STAF

Beda umur dan pendidikan Beda Sikap


orang-orang staf biasanya lebih
muda dan lebih berpendidikan
sehingga menimbulkan generation
gap

Beda tugas
orang lini lebih teknis sedangkan
staf lebih spesialis Beda Posisi
DELEGASI
WEWENANG
Adalah pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab formal kepada
orang lain untuk melaksanakan
kegiatan tertentu. Atau proses
dimana manajer mengalokasikan
wewenang ke bawah kepada
orang-orang yang melapor
kepadanya.
18

Kegiatan ketika melakukan Delegasi

Penetapan dan pemberian tujuan dan tugas pada bawahan


1

Pelimpahan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas


2

Penerimaan delegasi
3

Pendelegasi menerima pertanggung jawaban bawahan untuk hasil yang telah dicapai
4
19

Alasan Dilakukannya Pendelegasian

Memungkinkan manajer mencapai lebih, daripada


jika mereka menangani setiap tugas sendiri.
Manajer memusatkan tenaganya pada tugas-tugas
proritas
Memungkinkan bawahan untuk tumbuh dan
berkembang
Manajer tidak selalu mempunyai semua
pengetahuan untuk membuat keputusan
Menggunakan sumber daya yang dimiliki
organisasi dengan lebih efisien
Pedoman(prinsip) Klasik Untuk Delegasi
Efektif
1. Prinsip Skalar
Dalam proses pendelegasian harus ada garis wewenang yang jelas dari tingkat organisasi paling
atas ke paling bawah.
Dalam proses pembuatan garis wewenang dibutuhkan delegasi penuh, artinya semua tugas
organisasi yang diperlukan harus habis dibagi.
Proses ini dilakukan untuk menghindari terjadinya:
a. Gaps yaitu tugas-tugas yang tidak ada penanggung jawabnya
b. Overlaps yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan pada lebih dari 1 orang
c. Splits yaitu tanggung jawab atas tugas yang sama diberikan pada lebih dari satu satuan
organisasi
2. Prinsip Kesatuan Perintah
• Setiap bawahan organisasi seharusnya melapor hanya kepada 1 orang
atasan saja.
• Karena jika lebih dari 1, akan membuat individu mengalami kesulitan dalam
memberi pertanggung jawaban dan instruksi mana yang harus diikuti.

3. Tanggung Jawab, Wewenang, dan Akuntabilitas


Prinsip ini menyatakan bahwa:
a. Tanggung jawab atas tugas tertentu diberikan pada tingkat organisasi
paling bawah, agar penggunaan sumber daya lebih efisien.
b. Agar tiap individu dapat melaksanakan tugas yang dilimpahkan padanya
dengan efektif, dia harus diberi wewenang secukupnya.
c. Individu setuju untuk menerima tuntutan pertanggung jawaban. Bagi
manajer, harus mempertanggung jawabkan tugasnya sendiri dan
pelaksanaan tugas bawahannya.
Alasan Manajer Gagal Mendelegasikan:
Merasa lebih bila mempertahankan hak pembuatan keputusan
Tidak bersedia menghadapi risiko bawahan akan salah/ kurang percaya pada bawahan
Merasa bawahan akan lebih senang jika tidak memiliki hak pembuatan keputusan yang luas
Takut posisinya sendiri terancam
Tidak memiliki kemampuan manajerial untuk mendelegasikan

Alasan Bawahan Tidak Menerima Delegasi:


• Menerima tambahan tanggung jawab dan akuntabilitas
• Perasaan bahwa dalam melaksanakan wewenang barunya akan salah
dan menerima kritik
• Kurang percaya diri dan tertekan akan wewenang yang besar
Cara Menanggulangi Hambatan Delegasi:
Kesediaan manajer untuk memberikan kebebasan pada bawahannya, dan pengembangan
komunikasi antara manajer dengan bawahan.
Teknik melakukan delegasi dengan efektif (menurut Louis Allen):
1. Tetapka tujuan
2. Tegaskan tanggung jawab dan wewenang
3. Berikan motivasi dan perhatian pada bawahan
4. Meminta penyelesaian kerja
5. Memberikan latihan dan pengarahan
6. Adakan pengawasan
DEPARTEMENLI
SASI
Departementalisasi merupakan
proses penentuan bagian-bagian
dalam organisasi yang akan
bertanggung jawab dalam
melakukan bermacam jenis
pekerjaan yang telah dikategorikan
berdasarkan faktor-faktor tertentu.
Departementalisasi fungsional (kelompok 25

pekerjaan berdasarkn fungsi)


26

Departementalisasi Geografis (kelompok pekerjaan


berdasarkan wilayah geoografis)
Departementalisasi Produk (kelompok pekerjaan
27

berdasarkan lini produk)


Departementalisasi Proses (kelompok kerja berdasarkan
28

aliran konsumen)
Departementalisasi Konsumen (kelompok kerja 29

berdasarkan hakikat spesifik dan unik konsumen yg


memiliki kebutuhan yang sama)

Anda mungkin juga menyukai