Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 2

Sistem Klasifikasi Tumbuhan



 Vahya Rivani
Vahya Rivani  Seli Banne Upa’

 Rosarina
Rosarina  Marwah Mane

 Rina Sabila
Rina Sabila  Wiwin Sambe’

 Nisa Nur
Nisa Nur Aliah
Aliah Pongbala
Definisi
 Klasifikasi tumbuhan adalah proses pengaturan tumbuh-
tumbuhan ke dalam takson tertentu berdasarkan persamaan dan
perbedaan.
 Hasil proses pengaturan ini ialah suatu sistim klasifikasi, yang
sengaja diciptakan untuk menyatakan hubungan kekerabatan
jenis-jenis makhluk hidup satu sama lainnya.
 Semua klasifikasi bertujuan agar kita mengingat sedikit
mungkin, tetapi dalam ingatan tersebut mengandung informasi
sebanyak-banyaknya.
Tujuan Klasifikasi
mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup
1. untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar
mudah dikenali.
2. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
3. mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar
4.
kekerabatannya.
Pembagian Klasifikasi
Terdiri atas 3
yaitu;
Sistem
klasifikas
Alamiah Sistem
klasifikasi

Sistem filogenetik
klasifikasi

Buatan
Sistem klasifikasi
Alamiah

 Tokoh klasifikasi sistem alami (natural) adalah


Aristoteles, seorang berkebangsaan Yunani pada
tahun 350 SM.

 Beliau membagi makhluk hidup kedalam 2


kelompok, yaitu hewan dan tumbuhan.

 Sistem ini mengelompokkan organisme


berdasarkan sifat - sifat morfologi atau bentuk
fisiknya.
Sistem klasifikasi Buatan
 Diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia.

 dikenal sebagai Bapak Klasifikasi.

 Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain


yang digunakan adalah morfologi.

 merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan


pengaruhnya terhadap manusia.

 misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau


sayuran.
Sistem klasifikasi
filogenetik
 diciptakan oleh Charles Darwin 1859,
menerbitkan buku tentang teori evolusi.
 Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh
menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih
dekat.
 didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup
(filogeni) serta mengetahui hubungan
kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
Cara Klasifikasi

TINGKAT TAKSONOMI
 Disebut juga tingkat pengelompokkan. Tingkatan ini disusun oleh
kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok
yang paling khusus, dengan urutan tingkatan sebagai berikut:
 1.Regnum/Kingdom(Dunia/Kerajaan)
 2.Divisio/Phyllum(Tumbuhan/Hewan)
 3.Classis(Kelas)
 4.Ordo(Bangsa)
 5.Familia(Suku)
 6.Genus(Marga)
 7.Species(Jenis)
Tata nama

 Dalam pemberian nama mahluk hidup kita mengenal


nama daerah dan nama ilmiah .Nama daerah hanya dapat
dimengerti oleh penduduk di daerah itu. Nama Ilmiah
digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh
dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap
organisme hanya memiliki satu nama yang sah.
Nama Lokal

 Disebut juga common name atau vernacular name


 Sesuai bahasa pemberi nama
 Contoh :
 jahe = jae = jei = ginger
 Kunyit = kunir = konyek = turmeric
 Mangga = pelem = pao = mango
Nama Ilmiah
 Disebut juga scientific name
 Berlaku internasional, melalui kesepakatan
Internasional
 Ditulis dalam bahasa yg diperlakukan sebagai
bahasa latin
contoh : Piper nigrum, Zea mays
Kelemahan Common Name

1.Tidak bersifat menyeluruh atau hanya terbatas pengertiannya


pada orang-orang sebahasa saja. Misalnya “gedang” dalam
bahasa Madura berarti pisang, sedangkan dalam bahasa Sunda
pepayalah yang dimaksud.
2.  Nama-nama umum biasanya tidak memberikan informasi yang
menunjukkan hubungan kekerabatan, tidak bisa digunakan
untuk membedakan bangsa, suku, atau taksa lainnya.
3. Jika suatu tanaman terkenal, kemungkinan mempunyai banyak
nama umum.
4.  Kadang-kadang dua atau lebih tanaman yang berbeda
mempunyai nama umum yang sama atau sebaliknya
5.  Banyak jenis khususnya yang langka tidak mempunyai nama
umum
Nama lokal vs Nama ilmiah
Cara Pemberian nama jenis

 Sistem tata nama yang digunakan disebut "binomial


nomenclatur" yaitu pemberian nama jenis/spesies
dengan menggunakan 2 kata. Misalnya: padi > Oryza
sativa. Cara :
Kata depan : nama marga (genus)
Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet).
Genus ditulis dengan huruf pertama huruf besar dan
species huruf pertamanya adalah huruf kecil. Sistem
binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh
Carolus Linnaeus
Aturan2 pemberian nama
1. Setiap makhluk hidup memiliki nama spesies yang
berbeda-beda dan tidak boleh sama.
2. Nama genus hanya terdiri dari satu kata dan dimulai
dengan huruf besar.
3. Nama spesies boleh terdiri dari dua kata atau lebih
dan dimulai dengan huruf kecil
4. Setiap makhluk hidup baik hewan dan tumbuhan
memiliki nama ilmiah masing-masing
5. Penamaan ilmiah makhluk hidup menggunakan
bahasa latin atau yang dilatinkan
6. Nama penemu spesies dapat mencantumkan
namanya dibelakang nama speciesnya.
CARA PEMBERIAN NAMA KELAS,
BANGSA DAN FAMILI

 Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum +


nae, menjadi kelas Equisetinae.
 Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber +
ales, menjadi ordo Zingiberales.
 Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna +
aceae, menjadi famili Cannacea
Thank you

Anda mungkin juga menyukai