Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan, dan
banyak mengenai penduduk pada usia produktif sehingga memberi
dampak sosial dan ekonomi yang besar. Prevalensi dan insiden penyakit
ini bervariasi, wanita memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding laki-
laki. Kejadian akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Insidensi kasus tertinggi pada kelompok usia 50-54 tahun. Jumlah
penderita rheumatoid artritis di dunia saat ini telah mencapai angka
355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi menderita penyakit
rheumatoid arthritis (WHO 2010). Di Indonesia prevalensi rheumatoid
arthritis 23,3% - 31,6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Tujuan
Definisi
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit
autoimun yang etiologinya belum diketahui
dan ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris
dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan
jaringan ekstra artikular (Perhimpunan
Reumatologi Indonesia, 2014a).
Konsep Osteoarthritis
Klasifikasi
Etiologi
Menurut M. Asikin et.al. (2018), penyebab (etiologi) dari
Rheumatoid arthritis yaitu:
Faktor kerentanan genetik
Reaksi imunologi (antigen asing yang berfokus pada
jaringan sinovial)
Reaksi inflamasi pada sendi dan tendon
Proses inflamasi yang berkepanjangan
Kerusakan kartilago artikular.
Faktor Risiko
Faktor risko Rheumatoid arthritis sebagai berikut :
Berusia lebih dari 40 tahun
Obesitas
Penyakit metabolik
Cedera sensitif yang berulang
Kepadatan tulang yang berkurang
Mangalami beban sendi yang terlalu berat.
Konsep Osteoarthritis
Manifestasi klinis
Kelelahan hebat
Gangguan Mual Muntah
Penurunan Berat Badan
Suhu Tubuh Meningkat
Hambatan gerakan sendi
Kekakuan sendi
Krepitasi
Deformitas sendi
Pembengkakan pada tulang
Perubahan gaya berjalan
Pemeriksaan Penunjang Konsep Osteoarthritis
Labotarorium
Penanda inflamasi : Laju Endap Darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP)
meningkat
Rheumatoid Factor (RF) : 80% pasien memiliki RF positif namun RF negatif
tidak menyingkirkan diagnosis
Anti Cyclic Citrullinated Peptide (anti CCP) : Biasanya digunakan dalam
diagnosis dini dan penanganan RA dengan spesifisitas 95-98% dan
sensitivitas 70% namun hubungan antara anti CCP terhadap beratnya
penyakit tidak konsisten.
Radiologi
Penatalaksanaan
Terapi non farmakologis Terapi farmakologis
Edukasi NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory
Terapi fisik dan rehabilitasi Drug)
Diit DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic
Drug)
Kortikosteroid
Terapi Bedah
Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa
sakit dan melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu
aktivitas sehari- hari. Pembedahan yang bersifat ortopedi, contohnya sinovektomi,
arthrodesis, total hip replacement.
Konsep Asuhan
keperawatan
Rheumatoid
Arthritis
Pengkajian
Konsep Osteoarthritis
a. Identitas pasien : Identitas pasien meliputi nama, nomor rekam medis, usia, tanggal lahir, tingkat pendidikan dan
pekerjaan pasien
b. Data subjektif
Keluhan utama : Keluhan utama yang sering dikeluhkan pasien saat MRS adalah badan terasa lelah dan letih.
Perawat perlu untuk meminta pasien menjelaskan lebih detile tentang kelelahan yang dirasakan.
Riwayat penyakit : Faktor risiko Rheumtoid arthritis meliputi : berusia lebih dari 40 tahun, obesitas, penyakit
metabolik, cedera sendi yang berulang, kepadatan tulang yang berkurang, dan mangalami beban sendi yang berat
Riwayat pengobatan :Perawat juga perlu mengkaji riwayat pengobatan pasien, termasuk obat-obat yang
tidak diresepkan. Apakah pasien memakai obat untuk yang sering/rutin dikonsumsi
Riwayat psikologis dan status mental: Riwayat psikologis yang pernah dialami sebelumnya sebelum dan sesudah sakit
seperti depresi
Konsep Osteoarthritis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang sering dilakukan pada pasien dengan Rheumatoid Arthritis
Alamat : dusun X, RT 3 RW 2 , Mlati, Sleman Sebelum sakit makan, minum mandiri, makan ½ sampai ¾ porsi tanpa ada
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia pantangan. Kebiasaan makan sehari 3x dengan menu bebas, minuman
2. Keluhan utama kesukaan air putih. Berat badan sebelum sakit BB 65kg, TB 158cm. BMI:
satu bulan tidak berkurang dengan istirahat Setelah sakit pasien mengatakan nafsu makan menurun dan merasa cepat
3. Riwayat penyakit masa lalu kenyang. Pasien mengatakan sejak dua minggu nafsu makan menurun dan
Ny. A mengatakan nyeri lutut kanan sejak 4 bulan merasa cepat kenyang, mengalami penurunan berat bada dimana setelah