Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN RHEUMATOID ARTHRITIS DI

RUANG RAWAT INAP CENDRAWASIH 3 RSUP DR SARDJITO


Kelompok 3
FR. Ria Eko Wijayanti 21/475373/KU/23009
Marsudi Utomo 21/475375/KU/23010
Paryati 21/475379/KU/23011
Eka Yuwana 21/475383/KU/23012
Tutik Alawiyah 21/475388/KU/23013
Sri Sulastri 21/475392/KU/23014
Rr. Lukito Wardani 21/475394/KU/23015
Luthfiana Saraswati 21/475399/KU/23016
Yunita Wahyu Lestari 21/475403/KU/23017
Susiana

Pembimbing : Purwadi Soejalmo, S.Kep.,Ns.,M.Kep


21/475417/KU/23018
Latar Belakang

Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid Arthritis menyebabkan kerusakan sendi, kecacatan, dan
banyak mengenai penduduk pada usia produktif sehingga memberi
dampak sosial dan ekonomi yang besar. Prevalensi dan insiden penyakit
ini bervariasi, wanita memiliki risiko 2-3 kali lebih tinggi dibanding laki-
laki. Kejadian akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Insidensi kasus tertinggi pada kelompok usia 50-54 tahun. Jumlah
penderita rheumatoid artritis di dunia saat ini telah mencapai angka
355 juta jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi menderita penyakit
rheumatoid arthritis (WHO 2010). Di Indonesia prevalensi rheumatoid
arthritis 23,3% - 31,6% dari jumlah penduduk Indonesia.
Tujuan

 Penulis dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan


Rheumatoid Arthritis dimulai dari proses pengkajian keperawatan,
analisa data, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan
keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan
Konsep
Rheumatoid Arthritis
Konsep Osteoarthritis

Definisi
Artritis Reumatoid (AR) adalah penyakit
autoimun yang etiologinya belum diketahui
dan ditandai oleh sinovitis erosif yang simetris
dan pada beberapa kasus disertai keterlibatan
jaringan ekstra artikular (Perhimpunan
Reumatologi Indonesia, 2014a).
Konsep Osteoarthritis
Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan Tipe: Klasifikasi berdasarkan Stadium:

 Rheumatoid arthritis classic  Stadium sinovitis


 Rheumatoid arthritis deficit  Stadium destruksi
 Rheumatoid arthritis probable  Stadium deformitas
 Rheumatoid arthritis possible
Konsep Osteoarthritis

Etiologi
Menurut M. Asikin et.al. (2018), penyebab (etiologi) dari
Rheumatoid arthritis yaitu:
 Faktor kerentanan genetik
 Reaksi imunologi (antigen asing yang berfokus pada
jaringan sinovial)
 Reaksi inflamasi pada sendi dan tendon
 Proses inflamasi yang berkepanjangan
 Kerusakan kartilago artikular.
Faktor Risiko
Faktor risko Rheumatoid arthritis sebagai berikut :
 Berusia lebih dari 40 tahun
 Obesitas
 Penyakit metabolik
 Cedera sensitif yang berulang
 Kepadatan tulang yang berkurang
 Mangalami beban sendi yang terlalu berat.
Konsep Osteoarthritis

Manifestasi klinis
 Kelelahan hebat
 Gangguan Mual Muntah
 Penurunan Berat Badan
 Suhu Tubuh Meningkat
 Hambatan gerakan sendi
 Kekakuan sendi
 Krepitasi
 Deformitas sendi
 Pembengkakan pada tulang
 Perubahan gaya berjalan
Pemeriksaan Penunjang Konsep Osteoarthritis

Labotarorium
 Penanda inflamasi : Laju Endap Darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP)
meningkat
 Rheumatoid Factor (RF) : 80% pasien memiliki RF positif namun RF negatif
tidak menyingkirkan diagnosis
 Anti Cyclic Citrullinated Peptide (anti CCP) : Biasanya digunakan dalam
diagnosis dini dan penanganan RA dengan spesifisitas 95-98% dan
sensitivitas 70% namun hubungan antara anti CCP terhadap beratnya
penyakit tidak konsisten.
Radiologi

Dapat terlihat berupa


pembengkakan jaringan lunak,
penyempitan ruang sendi,
demineralisasi “juxta articular”,
osteoporosis, erosi tulang, atau
subluksasi sendi
Konsep Osteoarthritis

Penatalaksanaan
Terapi non farmakologis Terapi farmakologis
 Edukasi  NSAID (Nonsteroidal Anti-Inflammatory
 Terapi fisik dan rehabilitasi Drug)
 Diit  DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic
Drug)
 Kortikosteroid
Terapi Bedah
Terapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa
sakit dan melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu
aktivitas sehari- hari. Pembedahan yang bersifat ortopedi, contohnya sinovektomi,
arthrodesis, total hip replacement.
Konsep Asuhan
keperawatan
Rheumatoid
Arthritis
Pengkajian
Konsep Osteoarthritis

a. Identitas pasien : Identitas pasien meliputi nama, nomor rekam medis, usia, tanggal lahir, tingkat pendidikan dan
pekerjaan pasien

b. Data subjektif
 Keluhan utama : Keluhan utama yang sering dikeluhkan pasien saat MRS adalah badan terasa lelah dan letih.
Perawat perlu untuk meminta pasien menjelaskan lebih detile tentang kelelahan yang dirasakan.
 Riwayat penyakit : Faktor risiko Rheumtoid arthritis meliputi : berusia lebih dari 40 tahun, obesitas, penyakit
metabolik, cedera sendi yang berulang, kepadatan tulang yang berkurang, dan mangalami beban sendi yang berat

 Riwayat pengobatan :Perawat juga perlu mengkaji riwayat pengobatan pasien, termasuk obat-obat yang
tidak diresepkan. Apakah pasien memakai obat untuk yang sering/rutin dikonsumsi
 Riwayat psikologis dan status mental: Riwayat psikologis yang pernah dialami sebelumnya sebelum dan sesudah sakit
seperti depresi
Konsep Osteoarthritis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang sering dilakukan pada pasien dengan Rheumatoid Arthritis

 BMI pasien Adanya kelemahan/atrofi otot

 Kelelahan Tanda-tanda inflamasi sendi

 Gangguan mual muntah Lingkup gerak sendi (ROM)

 Penurunan berat badan Nyeri

 Suhu tubuh meningkat Krepitus


 Gaya berjalan/pincang Deformitas/bentuk sendi berubah
 Nyeri tekan pada sendi dan periartikular.Gangguan fungsi/keterbatasan gerak sendi
Asuhan
keperawatan
Rheumatoid
Arthritis
Kasus
Ny. A, berusia 66 tahun tanggal lahir : 17-8-195 rawat inap di Ruang Cendrawasih 3 RSUP Dr Sardjito dengan
keluhan badan terasa lelah dan letih sudah sejak satu bulan. Pasien merupakan pasien rujukan dari puskesmas,
dengan diagnose sebelumnya curiga adanya peradangan pada sendi lutut. Pasien merasa lelah meski tidak
beraktivitas berat, lelah tidak berkurang dibuat istirahat. Pasien mengatakan lebih sering berbaring dari pada
beraktivitas. Aktivitas dibantu sebagian oleh keluarga seperti pergi ke kamar mandi. Pasien mengatakan sudah 4
bulan mengalami nyeri pada lutut sebelah kanan, lutut kaki bagian kanan terasa kaku. Pasien mengatakan
mengalami sakit pada lutut kaki bagian kanan terus menerus, tidak bisa ditahan terasa kaku saat diistirahatkan
kaki tetap terasa nyeri dan sudah minum obat dari puskesmas tapi tidak tahu namanya karena nyerinya tidak
membaik. Pasien mengatakan nyeri lutut kanan sejak 4 bulan yang lalu. Pasien mengeluh merasa lelah dan letih
sudah sejak satu bulan tidak berkurang dengan istirahat, sehingga Ny.A dirujuk ke Poli penyakit dalam
rheumatologi RSUP Dr Sardjito kemudian menjalani rawat inap di Ruang Cenderawasih 3 RSUP Dr. Sardjito.
Ny.A tampak meringis saat pegang lutut kanannya. Riwayat kesehatan keluarga : Ny.A mengatakan dalam
keluarga tidak ada yang seperti ini. Pemeriksaan Fisik : Tanda-tanda Vital : TD : 140/90 mmHg, N: 90 kali/menit,
RR : 24 x/menit dan S: 37℃. Pasien mengatakan sejak dua minggu nafsu makan menurun dan merasa cepat
kenyang, mengalami penurunan berat badan dimana sebelum sakit BB 65 kg, TB 158 cm, dan setelah sakit
menjadi 60 kg. Sistem Musculoskeletal : Nyeri pada lutut kanan. Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan adalah
Pemeriksaan Asam Urat : 6,7 mg/dL. hasil pemeriksaan laboraturium didapatkan adanya peningkatan CRP: 56
mg/L, LED: 53 mm/h, Pasien sudah dilakukan rontgen thorax via rawat jalan dengan hasil effusi pleura minimal.
Terapi saat ini Piroxicam 20mg 2x1 , Vitamin B1 : 50 mg 3x1. Rencana mau masuk terapi MTX injeksi. Pasien
didiagnose medis dengan Rheumatoid Arthritis.
Pengkajian
1. Identitas 4. Riwayat Psikologis

Nama : Ny. A Umur : 66 tahun Tidak ada

Tanggl lahir: 17-8-1953 5. Kebiasaan sehari- hari

Jenis kelamin : perempuan a. Nutrisi

Alamat : dusun X, RT 3 RW 2 , Mlati, Sleman Sebelum sakit makan, minum mandiri, makan ½ sampai ¾ porsi tanpa ada

Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia pantangan. Kebiasaan makan sehari 3x dengan menu bebas, minuman

2. Keluhan utama kesukaan air putih. Berat badan sebelum sakit BB 65kg, TB 158cm. BMI:

Pasien mengeluh merasa lelah dan letih sudah sejak 26,03

satu bulan tidak berkurang dengan istirahat Setelah sakit pasien mengatakan nafsu makan menurun dan merasa cepat

3. Riwayat penyakit masa lalu kenyang. Pasien mengatakan sejak dua minggu nafsu makan menurun dan

Ny. A mengatakan nyeri lutut kanan sejak 4 bulan merasa cepat kenyang, mengalami penurunan berat bada dimana setelah

yang lalu sakit menjadi 60kg, TB 158cm BMI: 24,03.


 Istirahat dan tidur
Pasien hanya tidur 5 jam
 Eliminasi
BAB dan BAK spontan, dan tidak ada gangguan.
 Aktivitas
Aktivitas dibantu sebagian oleh keluarga seperti pergi ke kamar mandi.
Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan vital signs : TD : 140/90 mmHg, N: 90 kali/menit, RR :
24 x/menit dan S: 37℃
 Sistem Muskuloskeletal
 Inspeksi : tidak simetris, gaya berjalan pincang, bengkak di lutut kaki
kanan, bentuk sendi berubah
 Palpasi : Nyeri tekan pada sendi, krepitus, penonjolan tulang sendi,
kekuatan otot kaki kiri 5, kekuatan otot kaki kanan 4
Hasil laboraturium
Asam Urat : 6,7 mg/dL. hasil pemeriksaan laboraturium didapatkan adanya
peningkatan CRP: 56 mg/L, LED: 53 mm/h
Pemeriksaan
Penunjang

Gambar 1. Rheumatoid Arthritis


Analisa data
Diagnosa keperawatan
1. Fatigue berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik yang ditandai dengan pasien mengeluh badan terasa lelah dan
letih sudah sejak satu bulan, merasa lelah meski tidak beraktivitas berat tidak berkurang dibuat istirahat, lebih sering
berbaring dari pada beraktivitas, sejak dua minggu nafsu makan menurun dan merasa cepat kenyang, TD : 140/90 mmHg,
N: 90 kali/menit, RR : 24 x/menit dan S: 37℃, Nyeri pada lutut kanan, Asam Urat : 6,7 mg/dL, CRP: 56 mg/L, LED: 53
mm/h.
2. Nyeri kronis berhubungan dengan Proses penyakit ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri pada lutut sebelah kanan,
mengalami sakit pada lutut kaki bagian kanan tidak bisa di tahan terasa kaku, dan sudah minum obat dari puskesmas tapi
tidak tau namanya karena nyerinya tidak turun, tampak meringis saat pegang lutut kanannya, nyeri lutut kanan sejak 4
bulan yang lalu, tampak menyeringai, NRS 8, gaya berjalan pincang, bengkak di lutut kaki kanan, bentuk sendi berubah,
krepitus, penonjolan tulan sendi, tanda-tanda Vital : TD : 140/90 mmHg, N: 90 kali/menit, RR : 24 x/menit dan S: 37 ℃.
3. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kaku sendi yang ditandai dengan pasien mengatakan lebih sering
berbaring dari pada beraktivitas, aktivitas dibantu Sebagian oleh keluarga seperti pergi ke kamar mandi, gaya berjalan
pincang, bengkak di lutut kaki kanan, bentuk sendi berubah
Intervensi keperawatan
Implementasi dan evaluasi
Implikasi Keperawatan

Pasien rheumathoid arthritis merupakan pasien dengan keluhan yang


sangat kompleks karena dapat berpengaruh pada ADL dan kualitas hidup
pasien terkait masalah fatigue dan nyeri hebat yang dirasakan. Asuhan
keperawatan pada pasien rheumatoid arthritis bertujuan membantu pasien
dengan rheumatoid arthritis untuk mandiri, meningkatkan kesehatan
pasien, membantu pasien mengembangkan potensi dalam memelihara
derajat kesehatan secara optimal sehingga yang diharapkan tidak
ketergantungan pada seseorang yang lain dalam menjaga kesehatannya,
membantu kesembuhan pasien dalam mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai