Pembimbing :
dr. Hasniah Bombang, M.Kes,Sp.A
Identitas Pasien
Nama : An. nayla
Tanggal Lahir : 22 Mei 2012
Umur : 9 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 26 kg
Agama : Islam
Alamat : Desa Tombosupa Kec.Moramo
Tanggal Masuk : 14 Oktober 2021
No. RM : 25 52 xx
ANAMNESIS
Antropometri : BB : 26 Kg │ TB : 127 cm
Status Gizi : Gizi Baik
Tanda Vital :
Nadi : 133 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
Suhu : 38,1 C
o
Sp02 : 98 %
STATUS GENERALISATA
Kepala Normocephal
Muka Simetris Ka/Ki
Rambut Warna hitam tidak mudah tercabut
Mata Anemis (-/-), ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung rinorhea (-/-), epistaksis (-/-), cuping hidung (-/-)
Bibir Kering (-), pucat (-), sianosis (-)
Telinga Otorhea (-/-)
Dada Normochest
Status Generalisata
I : Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis tidak teraba
Jantung
P : Batas jantung dbn
A : BJ I/II, Murni Reguler
I : Simetris ka/ki, retraksi (-/-) subcostal
P : Massa (-/-)
Paru
P : Sonor (+/+)
A : Ronki (-/-), Wheezing (+/+)
I : Cembung ikut gerak napas
A : Peristaltik (+) kesan normal
Abdomen
P : Massa (-), turgor (+) baik
P : Timpani (+)
I : Edema (-/-), deformitas (-/-), peteki (-/-), pucat (-/-)
Ekstremitas
P : Akral hangat (+/+), CRT < 2 Detik
PEMERIKSAAN FOTO THORAX AP
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat, pemeriksaan tanda vital didapatkan, P :
38x/menit, N : 133x/menit, S : 38,1oC, SpO2 : 98% dan status gizi baik. Pemeriksaan kepala, mata,hidung,
telinga abdomen, jantung dan ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan paru ditemukan adanya
wheezing.
Pada pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan rapid antigen SARS COV-2 tanggal 14 Oktober 2021 :
Negatif dan pemeriksaan radiologi foto thorax tampak pelebaran intercosta, sinus costofrenicus kiri dan kanan
berselubung dengan corakan bronkovaskuler meningkat menggambarkan asma bronkial
1.Nebulizer combivent : Nacl 0,9 % 1:1
2.IVFD Asering 12 tpm makro
3.O2 3 LPM
4.Paracetamol Inj 260 mg/12/IV TATALAKSANA
5.Inj Cefotaxim 1gr/12/IV
Follow Up
Tanggal
14/10/2021 S : Sesak napas(+)batuk berdahak(+) demam(+), flu (-), mual dan Muntah (- ), • Nebulizer combivent : Nacl 0,9 % 1:1
BAB dan BAK dalam batas normal. nafsu makan menurun. • IVFD Asering 12 tpm makro
O :KU : Sakit Berat, Kesadaran : Compos mentis • O23LPM
N: 133x/menit • Cek darah
P: 38x/menit • Foto thoraks
S:38 C Injeksi Paracetamol 260 mg/ 6 jam iv jika suhu ≥38oC
Spo2: 98%
Kepala : Normo Cephal
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Hidung : Epistaksis (-/-), Rinore (-/-),
Mulut : Sianosis (-/-),
Thoraks : Normochest, retraksi subcosta (-/-), wheezing (+/+)
Abdomen : Turgor kulit baik, Nyeri tekan (-) peristaltik (+) kesan normal,
Extremitas : Edema (-/-), Akral hangat, CRT <2 detik,
15/10/2021 S : Sesak napas(+)batuk berdahak (+) demam(+), flu (-), mual dan Muntah (-
), BAB dan BAK dalam batas normal. nafsu makan menurun.
O : KU : Sakit berat, Compos mentis
N: 105x/menit
P: 26x/menit IVFD Asering 12 TPM
S: 37,7oC
Spo2: 99%
Kepala : Normo Cephal
Injeksi cefotaxim 1 gr /12 jam IV
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Hidung : Epistaksis (-/-), Rinore (-/-),
Mulut : Sianosis (-/-),
Thoraks : Normochest, retraksi subcosta (-/-), wheezing (+/+) Injeksi Paracetamol 260 mg/6jamIV jika suhu
>38
Abdomen : Turgor kulit baik, Nyeri tekan (-) peristaltik (+) kesan normal,
Extremitas : Edema (-/-), Akral hangat, CRT <2 detik,
A : Asma bronkial persisten sedang serangan berat Nebulizer combivent :Nacl 0,9 % 2cc/12 jam
Tanggal
16/10/2021 S :Sesak napas(-) batuk(+) demam(-), flu (-), mual dan Muntah (-), BAB dan
BAK dalam batas normal. nafsu makan membaik.
O : KU : Sakit ringan
N: 111x/menit
P: 23x/menit IVFD Asering 12 TPM
S: 36,0 oC
Spo2: 97%
Kepala : Normo Cephal
Injeksi cefotaxim 1 gr /12 jam IV
Mata : Anemis (-/-), Ikterik (-/-), Edema
Palpebrae (-/-)
Hidung : Rinore(-/-),
Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-) Injeksi Paracetamol 260 mg/ 6 jam iv jika suhu
Thoraks : I : Normochest, retraksi (-), A : Wheezing (-)
Abdomen : Asites (-/-) Turgor kulit baik,
Nyeri tekan Epigastrium (-) peristaltik
(+) kesan normal, Organomegali (-) Extremitas : Edema (-/-), AkralHangat ≥38oC
17/10/2021 S :Sesak napas (-)batuk(-) demam(-), flu (- ), mual dan Muntah (-), BAB dan Stop Nebu Ganti salbutamol 3x2 mg
BAK dalam batas normal. nafsu makan membaik.
O : KU : Membaik Dapat tambahan Obat pulang cefixime 2x1
N: 113x/menit kapsul
P: 22x/menit
S: 36,6 oC
Spo2: 97%
Kepala : Normo Cephal
Mata : Anemis (-/-), Ikterik (-/-), Edema Palpebrae (-/-)
Hidung : Rinore(-/-),
Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-)
Thoraks : I : Normochest, retraksi (-), A : Wheezing (-)
Abdomen : Astes (-/-) Turgor kulit baik, Nyeri tekan Epigastrium (-)
peristaltik (+) kesan normal, Organomegali (-) Extremitas : Edema (-/-),
Akral Hangat
Hiperresponsivitas saluran
Hipersekresi mukosa
01 napas
03
Obstruksi Saluran
Pernafasan
02
Diagnosis
Variabilitas dan
Adanya riwayat alergi pada Reversibilitas
pasien atau keluarganya.
PEMERIKSAAN FISIK
Dalam keadaan stabil tanpa gejala, pada pemeriksaan fisis pasien biasanya tidak ditemukan
kelainan. Dalam keadaan sedang bergejala batuk atau sesak, dapat terdengar wheezing, baik
yang terdengar langsung (audible wheeze) atau yang terdengar dengan stetoskop
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil total darah, pemeriksaan IgEspesifik.
Uji inflamasi saluran respiratori : FeNO (fractional exhaled nitric oxide),eosinofil sputum.
Uji provokasi bronkus
Tata Laksana Asma Bronkial
BAB III
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
• Faktor pencetus timbulnya asma bronkhial yaitu bahan iritan seperti
Pada kasus didapatkan adanya asap, rokok, asap, bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin,
sesak sejak 1 hari yang lalu. udara kering, makanan dan minuman dingin, penyedap rasa,
Sesak dirasakan pasien setelah pengawet makanan, pewarna makanan dan bahan allergen seperti
aktifitas fisis seperti berlari dan debu, tungau debu rumah, rontokan hewan,dan serbuk sari. Infeksi
sesak dirasakan terus menerus. respiratori akut karena virus, selesma, common cold, rinofaringitis.
Pasien merasakan sesak karena Aktivitas fisis seperti berlarian, berteriak, menangis, atau tertawa
adanya faktor pencetus serta jika berlebihan.
aktivitas fisik pasien berlebih maka • Gejala respiratori asma yang lain berupa kombinasi dari batuk,
akan timbul sesak. wheezing, sesak napas, rasa dada tertekan, dan produksi sputum.
ANALISIS KASUS
Pada pemeriksaan fisis yang Dalam keadaan stabil tanpa gejala, pada pemeriksaan fisis pasien
dilakukan pada kasus didapatkan biasanya tidak ditemukan kelainan. Dalam keadaan sedang bergejala
adanya wheezing, dan ditemukan batuk atau sesak, dapat terdengar wheezing, baik yang terdengar
pada pemeriksaan thoraks paru. langsung atau yang terdengar dengan stetoskop. Pada pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik hari ke 3 laboratorium berupa foto thoraks yaitu didapatkan tampak pelebaran
dan 4 sudah tidak ditemukan lagi intercosta dan corakan bronkovaskuler meningkat yang menandakan
adanya wheezing asma bronkial.
ANALISIS KASUS
Pasien dengan gejala dan tanda klinis yang memenuhi kriteria
Pada kasus pasien termaksut serangan asma berat harus dirawat di ruang rawat inap. Nebulisasi
asma persisten serangan berat. yang diberikan pertama kali adalah agonis β2 dengan penambahan
Pasien diberikan inhalasi ventolin ipratropium bromida. Oksigen 2-4 liter per menit diberikan sejak awal
namun keadaan belum membaik termasuk pada saat nebulisasi.Pasang jalur parenteral pada pasien
dimana pasien masih merasakan dan lakukan pemeriksaan rontgen toraks
sesak. Pasien juga dilanjutkan
dengan pemberian inhalasi
Combivent
THANKS
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik