Anda di halaman 1dari 29

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Laporan Kasus

Fakultas Kedokteran NOVEMBER 2021


Universitas Halu oleo

Asma bronkial persisten


sedang serangan berat
Oleh :
Muhamad Zul Iman Sufian
(K1B1 20 068)

Pembimbing :
dr. Hasniah Bombang, M.Kes,Sp.A
Identitas Pasien
Nama : An. nayla
Tanggal Lahir : 22 Mei 2012
Umur : 9 tahun 3 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
BB : 26 kg
Agama : Islam
Alamat : Desa Tombosupa Kec.Moramo
Tanggal Masuk : 14 Oktober 2021
No. RM : 25 52 xx
ANAMNESIS

Keluhan utama : Sesak napas


Anamnesis terpimpin :
Anak Perempuan berusia 9 tahun datang ke IGD RSUD Kota Kendari dengan
keluhan sesak napas sejak 1 hari masuk rumah sakit, sesak napas dirasakan pasien
setelah aktifitas berlebih seperti berlari, sesak dirasakan terus-menerus dan hanya
bisa bicara per kata. Sesak napas dirasakan pasien biasa > 1 kali/minggu. Saat
sesak pasien tampak gelisah lebih senang duduk bertopang lengan daripada
berbaring. Ibu pasien mengatakan jika sesak napas anaknya kambuh,tidur dan
aktifitas menjadi terganggu. Pasien telah diberikan inhalasi ventolin dan ibuprofen
oleh orang tuanya namun tidak membaik. batuk berdahak (+), namun dahaknya
tidak bisa dikeluarkan, pilek (-), mual dan muntah (-), demam (+) sejak 1 hari. nafsu
makan berkurang, BAB dan BAK dalam batas normal.
Riwayat penyakit sebelumnya, pasien memiliki riwayat asma bronkial
Riwayat penyakit dalam keluarga, ayah pasien juga memilik riwayat penyakit asma
bronkial
Riwayat Imunisasi, Mendapatkan Imunisasi dasar lengkap
Riwayat tumbuh kembang, tumbuh kembang pasien baik sesuai dengan usinya
Pemeriksaan Fisik
KU : Sakit Berat
Kesadaran: Compos Mentis
Pucat : (-) Sianosis : (-) Tonus :
Baik
Ikterus : (-) Turgor : Baik Edema :
(-)

Antropometri : BB : 26 Kg │ TB : 127 cm
Status Gizi : Gizi Baik

Tanda Vital :
Nadi : 133 x/menit
Pernapasan : 38 x/menit
Suhu : 38,1 C
o

Sp02 : 98 %
STATUS GENERALISATA
Kepala Normocephal
Muka Simetris Ka/Ki
Rambut Warna hitam tidak mudah tercabut
Mata Anemis (-/-), ikterik (-/-), mata cekung (-/-)
Hidung rinorhea (-/-), epistaksis (-/-), cuping hidung (-/-)
Bibir Kering (-), pucat (-), sianosis (-)
Telinga Otorhea (-/-)
Dada Normochest
Status Generalisata
I : Ictus cordis tidak tampak
P: Ictus cordis tidak teraba
Jantung
P : Batas jantung dbn
A : BJ I/II, Murni Reguler
I : Simetris ka/ki, retraksi (-/-) subcostal
P : Massa (-/-)
Paru
P : Sonor (+/+)
A : Ronki (-/-), Wheezing (+/+)
I : Cembung ikut gerak napas
A : Peristaltik (+) kesan normal
Abdomen
P : Massa (-), turgor (+) baik
P : Timpani (+)
I : Edema (-/-), deformitas (-/-), peteki (-/-), pucat (-/-)
Ekstremitas
P : Akral hangat (+/+), CRT < 2 Detik
PEMERIKSAAN FOTO THORAX AP

 Soft Tissue : dalam batas normal


 Cor : bentuk dan ukuran normal
 Tulang : Intak, tampak pelebaran intercosta
 Sinus : costophrenicus kanan dan kiri berselubung
 Diafragma : dalam batas normal
 Pulmo : Corakan bronkovaskuler meningkat

Kesan : Tanda Asma Bronchial


DIAGNOSIS
KERJA:

Asma Bronkial Persiten Sedang Serangan Berat


Resume
Anak Perempuan berusia 9 tahun datang 23%ke IGD RSUD Kota 63% 77% sesak napas
Kendari dengan keluhan
sejak 1 hari masuk rumah sakit, sesak napas dirasakan pasien setelah aktifitas berlebih seperti berlari, sesak
dirasakan terus-menerus dan hanya bisa bicara per kata. Sesak napas dirasakan pasien biasa > 1
kali/minggu. Saat sesak pasien tampak gelisah lebih senang duduk bertopang lengan daripada berbaring. Ibu
pasien mengatakan
VENUS jika sesak napas anaknya45%kambuh,tidur dan aktifitas menjadi terganggu. Pasien telah
diberikan inhalasi ventolin dan ibuprofen oleh orang tuanya namun tidak membaik. batuk berdahak (+),
MERCURY
namun dahaknya tidak bisa dikeluarkan, pilek (-), mual dan muntah (-), demam (+) sejak 1 hari. nafsu makan
berkurang, BAB dan BAK dalam batas normal.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum sakit berat, pemeriksaan tanda vital didapatkan, P :
38x/menit, N : 133x/menit, S : 38,1oC, SpO2 : 98% dan status gizi baik. Pemeriksaan kepala, mata,hidung,
telinga abdomen, jantung dan ekstremitas dalam batas normal. Pada pemeriksaan paru ditemukan adanya
wheezing.
Pada pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan rapid antigen SARS COV-2 tanggal 14 Oktober 2021 :
Negatif dan pemeriksaan radiologi foto thorax tampak pelebaran intercosta, sinus costofrenicus kiri dan kanan
berselubung dengan corakan bronkovaskuler meningkat menggambarkan asma bronkial
1.Nebulizer combivent : Nacl 0,9 % 1:1
2.IVFD Asering 12 tpm makro
3.O2 3 LPM
4.Paracetamol Inj 260 mg/12/IV TATALAKSANA
5.Inj Cefotaxim 1gr/12/IV
Follow Up
Tanggal

14/10/2021 S : Sesak napas(+)batuk berdahak(+) demam(+), flu (-), mual dan Muntah (- ), • Nebulizer combivent : Nacl 0,9 % 1:1
BAB dan BAK dalam batas normal. nafsu makan menurun. • IVFD Asering 12 tpm makro
O :KU : Sakit Berat, Kesadaran : Compos mentis • O23LPM
N: 133x/menit • Cek darah
P: 38x/menit • Foto thoraks
S:38 C Injeksi Paracetamol 260 mg/ 6 jam iv jika suhu ≥38oC
Spo2: 98%
Kepala : Normo Cephal
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Hidung : Epistaksis (-/-), Rinore (-/-),
Mulut : Sianosis (-/-),
Thoraks : Normochest, retraksi subcosta (-/-), wheezing (+/+)
Abdomen : Turgor kulit baik, Nyeri tekan (-) peristaltik (+) kesan normal,
Extremitas : Edema (-/-), Akral hangat, CRT <2 detik,

A : Asma bronkial persisten sedang serangan berat


Tanggaly

15/10/2021 S : Sesak napas(+)batuk berdahak (+) demam(+), flu (-), mual dan Muntah (-
), BAB dan BAK dalam batas normal. nafsu makan menurun.
O : KU : Sakit berat, Compos mentis
N: 105x/menit
P: 26x/menit IVFD Asering 12 TPM
S: 37,7oC
Spo2: 99%
Kepala : Normo Cephal
Injeksi cefotaxim 1 gr /12 jam IV
Mata : Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-),
Hidung : Epistaksis (-/-), Rinore (-/-),
Mulut : Sianosis (-/-),
Thoraks : Normochest, retraksi subcosta (-/-), wheezing (+/+)  Injeksi Paracetamol 260 mg/6jamIV jika suhu
>38
Abdomen : Turgor kulit baik, Nyeri tekan (-) peristaltik (+) kesan normal,
Extremitas : Edema (-/-), Akral hangat, CRT <2 detik,

A : Asma bronkial persisten sedang serangan berat Nebulizer combivent :Nacl 0,9 % 2cc/12 jam
Tanggal

16/10/2021 S :Sesak napas(-) batuk(+) demam(-), flu (-), mual dan Muntah (-), BAB dan
BAK dalam batas normal. nafsu makan membaik.
O : KU : Sakit ringan
N: 111x/menit
P: 23x/menit IVFD Asering 12 TPM
S: 36,0 oC
Spo2: 97%
Kepala : Normo Cephal
Injeksi cefotaxim 1 gr /12 jam IV
Mata : Anemis (-/-), Ikterik (-/-), Edema
Palpebrae (-/-)
Hidung : Rinore(-/-),
Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-) Injeksi Paracetamol 260 mg/ 6 jam iv jika suhu
Thoraks : I : Normochest, retraksi (-), A : Wheezing (-)
Abdomen : Asites (-/-) Turgor kulit baik,
Nyeri tekan Epigastrium (-) peristaltik
(+) kesan normal, Organomegali (-) Extremitas : Edema (-/-), AkralHangat ≥38oC

A : Asma bronkial persisten sedang serangan berat


Nebulizer combivent :Nacl 0,9 % 2cc/12 jam
Tanggal

17/10/2021 S :Sesak napas (-)batuk(-) demam(-), flu (- ), mual dan Muntah (-), BAB dan  Stop Nebu Ganti salbutamol 3x2 mg
BAK dalam batas normal. nafsu makan membaik.
O : KU : Membaik Dapat tambahan Obat pulang cefixime 2x1
N: 113x/menit kapsul
P: 22x/menit
S: 36,6 oC
Spo2: 97%
Kepala : Normo Cephal
Mata : Anemis (-/-), Ikterik (-/-), Edema Palpebrae (-/-)
Hidung : Rinore(-/-),
Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-)
Thoraks : I : Normochest, retraksi (-), A : Wheezing (-)
Abdomen : Astes (-/-) Turgor kulit baik, Nyeri tekan Epigastrium (-)
peristaltik (+) kesan normal, Organomegali (-) Extremitas : Edema (-/-),
Akral Hangat

A : Asma bronkial persisten sedang serangan berat


TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Asma bronkial adalah penyakit saluran respiratori
dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan
obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi. Manifestasi klinis asma
dapat berupa batuk, wheezing, sesak napas, dada
tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam atau
dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus. 4
.
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Frekuensi Asma Bronkial
(biasa terjadi pada semua kelompok
umur baik laki-laki maupun perempuan
dan dapat muncul kapan saja. Menurut
angka kejadian Asma Bronkial diseluruh
dunia (GINA/Global Initiative For Asthma)
tahun 2003, lebih dari 5,2 juta orang
Inggris mendapat terapi Asma Bronkial.
PATOGENESIS

Hiperresponsivitas saluran
Hipersekresi mukosa
01 napas
03
Obstruksi Saluran
Pernafasan
02
Diagnosis

Gejala timbul secara episodik


atau berulang.
Timbul bila ada faktor
pencetus.
1. Anamnesis

Gejala respiratori asma berupa


kombinasi dari batuk, wheezing, sesak
napas, rasa dada tertekan, dan produksi
sputum

Variabilitas dan
Adanya riwayat alergi pada Reversibilitas
pasien atau keluarganya.
PEMERIKSAAN FISIK
Dalam keadaan stabil tanpa gejala, pada pemeriksaan fisis pasien biasanya tidak ditemukan
kelainan. Dalam keadaan sedang bergejala batuk atau sesak, dapat terdengar wheezing, baik
yang terdengar langsung (audible wheeze) atau yang terdengar dengan stetoskop

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil total darah, pemeriksaan IgEspesifik.
Uji inflamasi saluran respiratori : FeNO (fractional exhaled nitric oxide),eosinofil sputum.
Uji provokasi bronkus
Tata Laksana Asma Bronkial
BAB III
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
• Faktor pencetus timbulnya asma bronkhial yaitu bahan iritan seperti
Pada kasus didapatkan adanya asap, rokok, asap, bakaran sampah, asap obat nyamuk, suhu dingin,
sesak sejak 1 hari yang lalu. udara kering, makanan dan minuman dingin, penyedap rasa,
Sesak dirasakan pasien setelah pengawet makanan, pewarna makanan dan bahan allergen seperti
aktifitas fisis seperti berlari dan debu, tungau debu rumah, rontokan hewan,dan serbuk sari. Infeksi
sesak dirasakan terus menerus. respiratori akut karena virus, selesma, common cold, rinofaringitis.
Pasien merasakan sesak karena Aktivitas fisis seperti berlarian, berteriak, menangis, atau tertawa
adanya faktor pencetus serta jika berlebihan.
aktivitas fisik pasien berlebih maka • Gejala respiratori asma yang lain berupa kombinasi dari batuk,
akan timbul sesak. wheezing, sesak napas, rasa dada tertekan, dan produksi sputum.
ANALISIS KASUS

Pada pemeriksaan fisis yang Dalam keadaan stabil tanpa gejala, pada pemeriksaan fisis pasien
dilakukan pada kasus didapatkan biasanya tidak ditemukan kelainan. Dalam keadaan sedang bergejala
adanya wheezing, dan ditemukan batuk atau sesak, dapat terdengar wheezing, baik yang terdengar
pada pemeriksaan thoraks paru. langsung atau yang terdengar dengan stetoskop. Pada pemeriksaan
Pada pemeriksaan fisik hari ke 3 laboratorium berupa foto thoraks yaitu didapatkan tampak pelebaran
dan 4 sudah tidak ditemukan lagi intercosta dan corakan bronkovaskuler meningkat yang menandakan
adanya wheezing asma bronkial.
ANALISIS KASUS
Pasien dengan gejala dan tanda klinis yang memenuhi kriteria
Pada kasus pasien termaksut serangan asma berat harus dirawat di ruang rawat inap. Nebulisasi
asma persisten serangan berat. yang diberikan pertama kali adalah agonis β2 dengan penambahan
Pasien diberikan inhalasi ventolin ipratropium bromida. Oksigen 2-4 liter per menit diberikan sejak awal
namun keadaan belum membaik termasuk pada saat nebulisasi.Pasang jalur parenteral pada pasien
dimana pasien masih merasakan dan lakukan pemeriksaan rontgen toraks
sesak. Pasien juga dilanjutkan
dengan pemberian inhalasi
Combivent
THANKS
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai