ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu
energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga
merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis
dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel.
Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl2, sedangkan intra sel terdapat ion H
atau
V/I = R V = I.R
2. Hukum Joule
Hukum Jolule menyebutkan bahwa arus listrik (A) yang melalui
suatu konduktor dengan tegangan (V), dalam waktu tertentu (t)
akan menghasilkan kalor (W atau H). Jadi unsur yang terlibat dalam
Hukum Joule adalah:
tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s atau dt.)
Energi (W) dengan satuan Joule (J)
Energi panas (H) dengan satuan kalori(Kal)
2. Kelistrikan Saraf
7. Elektroda
Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer
ini adalah serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak
atau ke medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan serat
saraf yang menghantarkan informasi dari otak dan medulla
spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
b. Sistem saraf otonom
lebih cepat dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar
kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat
dibagi dalam dua tipe : serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.
Serat saraf bermielin banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan suatu
insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah.
Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.
3.Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot
refrakter ada dua fase yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter
relatif.
Periode refrekter absolut
yang baru.
Potensial membran istirahat
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya saraf pada sel
meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang
berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot, oleh
karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan
terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
5. Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan
otot bergaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam
keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan
ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai
nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel
otot jantung, ion Na+ berlahan-lahan akan masuk kembali
kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara
spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial
aksi tanpa memerlukanrangsangan dari luar.
Potensial aksi pada sel otot jantung
6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi
elektroda itu.
Bentuk plat.
Bentuk floating.
Bentuk batang.
8.Isyarat Listrik Tubuh
Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari
tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat
9. EMG ( Elektromiogram )