Anda di halaman 1dari 31

BIOLISTRIK

OLEH : CHITYA WIDYA A R D


NIM : P27824215006
KELAS :IA
Apa itu Biolistrik …??
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari

ATP (Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu

energi yang bernama mitchondria melalui proses respirasi sel. Biolistrik juga

merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial listrik yang

merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis

muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan

sel syaraf (neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting.

Kelistrikan pada tubuh berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat

dalam tubuh. Komposisi ion ekstra sel berbeda dengan komposisi ion intra sel.

Pada ekstra sel lebih banyak ion Na dan Cl2, sedangkan intra sel terdapat ion H

dan anion protein.


HUKUM – HUKUM DALAM BIOLISTRIK
1. Hukum Ohm
Hukum Ohm disampaikan oleh George Simon Ohm (1826), yang
isinya menyatakan bahwa “beda potensial di antara dua ujung
konduktor berbanding lurus dengan arus listrik yang
melewatinya.”
Rumusan hokum Ohm di atas melibatkan unsur beda potensial
(tegangan), arus listrik dan hambatan (tahanan) listrik.
Jika hukum Ohm dinyatakan dalam rumus adalah sebagai berikut : 
V/I = Konstan

V = beda potensial (tegangan) dalam Volt


I = kuat arus listrik dalam Ampere
Umumnya arus listrik dalam suatu konduktor
mendapatkan hambatan (sama dengan tahanan)
yang nilainya selalu tetap. Hambatan ini
dilambangkan dengan huruf R (resistensi) dengan
satuan Ohm (Ω). Hubungan antara tegangan, kuat
arus dan hambatan dirumuskan sebagai berikut: 

atau
V/I = R V = I.R
2. Hukum Joule
Hukum Jolule menyebutkan bahwa arus listrik (A) yang melalui
suatu konduktor dengan tegangan (V), dalam waktu tertentu (t)
akan menghasilkan kalor (W atau H). Jadi unsur yang terlibat dalam
Hukum Joule adalah:
 tegangan listrik (V) dengan satuan Volt (V)
 arus listrik (I) dengan satuan Ampere (A)
 waktu (t) dengan satuan sekon atau detik (s atau dt.)
 Energi (W) dengan satuan Joule (J)
 Energi panas (H) dengan satuan kalori(Kal)

Rumus Hukum Joule:


 

H = 0,24. VIt (karena 1


W = V.I.t Joule=0,24 kalori)
Kelistrikan dan kemagnetan yang timbul
dalam tubuh tebagi menjadi 9, yaitu:

1. Sistem Syaraf dan Neuron 


     

2. Kelistrikan Saraf 
     

3. Perambatan Potensial Aksi


     

4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal Junction


     

5. Kelistrikan Otot Jantung


     

6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi


     

7. Elektroda
     

8. Isyarat Listrik Tubuh


     

9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung


     
Listrik dan Magnet Dalam Tubuh
1. Sistem Syaraf dan Neuron

Sistem saraf dibagi dalam dua bagian yaitu sistem saraf pusat dan

sistem saraf otonom.

a. Sistem saraf pusat

Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer
ini adalah serat-serat yang mengirim informasi sensoris ke otak
atau ke medulla spinalis disebut saraf afferensedangkan serat
saraf yang menghantarkan informasi dari otak dan medulla
spinalis ke otot serta kelenjar disebut serat efferen.
b. Sistem saraf otonom

Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung,

usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara

tidak sadar. Otak berhubungan langsung dengan medulla

spinalis; keduanya diliputi cairan serebro spinalis dan dilindungi

tulang tengkorak serta tulang vertebralis (columna vertebralis).

Berfat otak 1500 gram dan hanya 50 gram yang efektif.

Struktur dasar dari sistem saraf  di sebut neuron/sel saraf. Suatu

sel saraf mempunyai fungsi menerima, interpretasi dan

menghantarkan aliran listrik.


2. Kelistrikan Saraf
Dalam bidang neuroanatomi akan dibicarakan kecepatan impuls serat saraf ;

serat saraf yang berdiameter besar mempunyai kemampuan menghantar impuls

lebih cepat dari pada serat saraf yang berdiameter kecil. Kalau ditinjau besar

kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu serat

saraf tipe A, B dan C. Dengan mempergunakan mikroskop elektron, serat saraf

dibagi dalam dua tipe : serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa mielin.

Serat saraf bermielin banyak terdapat pada manusia. Mielin merupakan suatu

insulator ( isolasi) yang baik dan kemampuan mengalir listrik sangat rendah.

Potensial aksi makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.
3.Perambatan Potensial Aksi

Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membran saraf atau otot

mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri

mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membran

untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi

perambatan potensial aksi ke segala jurusan sel membran keadaan ini

disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.

Setelah timbul potensial aksi, sel membran akan mengalami repolarisasi.

Proses repolarisasi sel membran disebut suatu tingkat refrakter. Tinkat

refrakter ada dua fase yaitu periode refrakter absolut dan peiode refrakter

relatif.
 Periode refrekter absolut

Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsur

kekuatan untuk menghasilkan potensial aksi yang lain.

 Periode refrekter relatif

Setelah sel membran mendeteksi repolarisasi seuruhnya

maka dari periode refrekter absolut akan menjadi periode

refrekter relatif, dan apabila ada stimulasi/rangsangan

yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi

yang baru. 
Potensial membran istirahat

Potensial membran istirahat adalah -90 mV


(polarisasi). Jika diberikan rangsangan pada suatu
membran sel maka akan terjadi suatu rangkaian proses
yang dinamakan potensial aksi. Potensial aksi dapat terjadi
pada berbagai jenis sel antara lain sel saraf, sel otot skelet,
otot polos maupun otot jantung.
Ada stimulus yang mencapai nilai ambang,
kation masuk

Pada saat stimulus (misalnya energi mekanik, kimia,


listrik, panas dll.) datang ke membran sel, maka
permeabilitas membran sel akan meningkat, akibatnya
terjadilah difusi ion natrium dengan cepat ke dalam sel
sehingga di dalam sel menjadi lebih positif. Proses
masuknya ion natrium sehingga spasi intrasel menjadi
positif ini dinamakan depolarisasi.
Terjadi perambatan kation ke seluruh
bagian sel (depolarisasi)

Jika depolarisasi sudah dimulai, maka depolarisasi akan


berlanjut sampai dengan potensial membran mencapai
kira-kira +40 mV. Ini disebut sebagai depolarisasi
maksimal. Proses ini berlangsung sangat cepat, kurang dari
1 milidetik (ms).
Repolarisasi

Selanjutnya segera setelah puncak depolarisasi,


Na+ dipompa keluar sehingga akhirnya potensial
membran menjadi –90 mV kembali. Proses ini
dinamakan repolarisasi. Keseluruhan proses mulai
dari datangnya stimulus sampai dengan
repolarisasi selesai berlangsung selama kira-kira 3
milidetik.
TAHAP-TAHAP POTENSIAL AKSI
4. Kelistrikan Pada Sinapsis dan Neuromyal
Junction

Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsis; berakhirnya saraf pada sel

otot/hubungan saraf otot disebut Neuromnyal junction.

Baik sinapsis maupun Neuromnyal junction mempunyai kemampuan

meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang

berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membran sel otot, oleh

karena pada waktu terjadi depolarisasi, zat kimia yang terdapat pada otot akan

trigger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan

terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami relaksasi.
5. Kelistrikan Otot Jantung
Sel membran otot jantung sangat berbeda dengan saraf dan
otot bergaris. Pada saraf maupun otot bergaris dalam
keadaan potensial membran istirahat dilakukan ragsangan
ion-ion Na+ akan masuk ke dalam sel dan setelah tercapai
nilai ambang akan timbul depolarisasi. Sedangkan pada sel
otot jantung, ion Na+ berlahan-lahan akan masuk kembali
kedalam sel dengan akibat terjadi gejala depolarisasi secara
spontan sampai mencapai nilai ambang dan terjadi potensial
aksi tanpa memerlukanrangsangan dari luar.
Potensial aksi pada sel otot jantung
6. Macam-Macam Gelombang Potensial Aksi

a. Gelombang potensial aksi dari akson


b. Gelombang potensial aksi dari sel otot
bergaris
c. Gelombang potensial aksi dari sel oto jantung
7.Elektroda

Untuk mengukur potensial aksi secara baik dipergunakan elektroda.

Kegunaan dari elektroda untuk memindahkan transmisi ion ke penyalur

elektron. Bahan yang dipakai sebagai elektroda adalah perak dan

tembaga. Apabila sebuah elektroda tembaga da sebuah elektroda perak di

celupkan dalam sebuah larutan misalnya larutan elektrolit seimbang

cairan badan/tubuh maka akan terjadi perbedaan potensial antara kedua

elektroda itu.

Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan perbedaan antara potensial

kontak kedua logamtersebut disebut potensial offset elektroda.


Macam- macam bentuk elektroda :
Elektroda Jarum (Mikro Elektroda)

Berbentuk konsentrik ( consentrik elektoda ). Elektroda berbentuk


jarum ini dipergunakan untuk mengukur aktivitas motor unit
tunggal.
Elektroda Mikropipet

Elektroda ini dibuat dari pada gelas.


Elektroda Permukaan Kulit

Elektroda permukaan kulit terbuat dari metal/logam yang tahan


karat, Misalnya perak, nikel, atau alloy.
Bentuk – bentuk Elektroda :

Bentuk plat.

Bentuk suction cup.

Bentuk floating.

Bentuk ear clip.

Bentuk batang.
8.Isyarat Listrik Tubuh
Isyarat listrik ( elektrical signal ) tubuh merupakan hasil perlakuan kimia dari

tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat listrik tubuh secara selektif sangat

berguna untuk memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh.

Yang termasuk dalam isyarat listrik tubuh :

9. EMG ( Elektromiogram )

10. ENG ( Elektroneurogrfam )

11. ERG ( Elektroretionogrfam )

12. EOG (Elektrookulogram )

13. EGG ( Elektrogastrogram )

14. EEG ( Elektroensefalogram )

15. EKG ( Elektrokardiogram ).


9. Aktivitas Kelistrikan Otot Jantung

Sel membran otot jantung serupa dengan sel membran


otot bergaris, yaitu mempunyai kemampuan
menuntun suatu perambatan potensial
aksi/gelombang depolarisasi. Depolarisasi membran
otot jantung (miokardium) oleh perambatan potensial
aksi dengan menghasilkan kontraksi otot. Hanya saja
ada 3 hal penting perbedaan antara sel otot jantung
dengan sel otot bergaris .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai