ADI SANTOSO
AJENG PURI LESTARI
FARAH HAYAATAN LILLAH
KONSEP DASAR EMANTIK
Konsep semantik dalam pembelajaran bahasa merupakan suatu integritas yang megacu pada
pemahaman makna bahasa. Semantik sebagai cabang kajian linguistik mengacu pada serangkaian
kaidah. Semantik dalam kajian linguistik bersifat sentral karena dapat menganalisis makna atau arti
bahasa melalui kata, frasa, klausa, dan kalimat.
PENGERTIAN
SEMANTIK
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang artinya tanda atau
lambang (sign). “Semantik” pertama kali digunakan oleh seorang filolog
Perancis bernama Michel Breal pada tahun 1883. Kata semantik kemudian
disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang
mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang
ditandainya. Oleh karena itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu
tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis
bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik (Chaer, 1994: 2).
PENGERTIAN SEMANTIK MENURUT PARA AHLI
2. SEMANTIK DESKRIPTIF
3. SEMANTIK GENERATIF
4. SEMANTIK GRAMATIKAL
5. SEMANTIK LEKSIKAL
6. SEMANTIK HISTORIS
7. SEMANTIK LOGIKA
8. SEMANTIK STRUKTURAL
UNSUR-UNSUR SEMANTIK
1. Tanda dan Lambang 2. Makna Leksikal dan 3. Penamaan
(symbol) Hubungan Referensial
Tanda dan lambing (symbol) Makna leksikal dapat berupa proses pencariaan lambang bahasa
dikembangkan menjadi ategorematical dan untuk menggambarkanobjek
sebuah teori yang dinamaka syncategorematical. Sedangkan konsep, proses dan sebagainya,
simiotik. Simiotik mempunyai hubungan referensial adalah biasanya dengan memanfaatkan
tiga aspek yang sangat hubungan yang terdapat antara perbendaharaan yang ada.
berkaitan erat dengan ilmu sebuah kata dan dunia luar bahasa
bahasa, yaitu; aspek sintaksis, yang diacu oleh pembicaraan.
aspek semantic, dan aspek
pragmatic.
HUBUNGAN SEMANTIK
DENGAN ILMU LAIN
1. Telah diketahui bahwa manusia dalam berkomunikasi menggunakan kalimat
(namun ada pula yang berkomunikasi secara non verbal). Kalimat merupakan
kajian sintaksis, sedangkan kalimat diucapkan oleh manusia mengandung makna.
Dengan demikian dapat dilihat adanya hubungan antara tataran linguistik berupa
sintaksis dan semantik.
2. Lebih lanjut George (1964) berpendapat bahwa selain hubungan antara linguistik,
psikologi, logika dan filsafat, tampak pula kedudukan pragmatik semantik
behavioral. Kemudian ada pula hubungan antara linguistik, psikologi, logika dan
filsafat, tampak pula adanya filsafat linguistik.
TERIMA
KASIH