EKG Delvi Sukabumi
EKG Delvi Sukabumi
INTERPRETASI
EKG
ANATOMI JANTUNG
SISTEM KONDUKSI
Depolarisasi Atrium
Depolarisasi Ventrikel
Repolarisasi Ventrikel
ELEKTROKARDIOGRAFI
PENGERTIAN
• Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas
listrik jantung.
• Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg
menggambarkan rekaman listrik jantung.
FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
• Aritmia jantung
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
Yang perlu diingat !!!
EKG : Rekaman aktivitas listrik jantung.
Tidak mengukur fungsi mekanik !!!
5 KK = 1 KB = 0,2 detik
25KK = 5 KB = 1 detik
Kalau 30 KB = 6 detik
1500 KK = 300 KB = 60 dt
SANDAPAN EKG
Terdapat 2 jenis sandapan ( lead ) pada EKG.
• Sandapan Bipolar
Yaitu merekam perbedaan potensial dari dua elektroda, sandapan ini
ditandai dengan angka romawi ( I, II dan III )
• Sandapan Unipolar
Sandapan Unipolar Ektremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ektremitas, elektroda
ekplorasi diletakan pada ektremitas yg mau diukur. Gabungan elektroda-
elektroda pada ektremitas yg lain membentuk elektroda indiferen
( potensial 0 )
( aVR, aVL, aVF )
SandapanUnipolar Prekordial
Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda
eksplorasi yg ditempatkan di beberapa dingding dada. Elektroda indiferen
diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda ektremitas.
( V1 s/d V9 dan V3R, V4R )
T. KANAN
I
T. KIRI
aVR aVL
II III
aVF
K. KANAN K. KIRI
Limb Leads
The Precordial (Chest) Leads
Hubungan anatomi & sadapan
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan
ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang
terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.
Puisi PQRST
• P : tonjolan kecil di depan QRS kompleks
• Q : lekukan ke bawah pertama pada QRS kompleks
• R : setiap ke atas pada QRS kompleks
• S : lekukan kebawah setelah R pada QRS kompleks
(melewati garis tengah)
• T : tonjolan besar setelah QRS kompleks
• P dan T tonjolannya bisa ke atas atau ke bawah
( bukan berarti normal lho)
• QRS kompleks belum tentu terdiri dari Q,R,S tetapi
bisa hanya terdiri dari QR, QS, RS atau R saja
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan
ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang
terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.
GELOMBANG P
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium
Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt
Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR
Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium
“Gelombang P Mitral”
“ Gelombang P Pulmonal “
GELOMBANG QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel
Normal : Normal gelombang Q
Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R
Gel R
defleksi positif pertama pada gelombang QRS.
Gel R umumnya positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau
tidak ada
Gel S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR
dan V1 gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6
akan terlihat makin lama makin menghilang.
Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
Mengetahui adanya infark
Terminologi morfologi QRS
qRs Rs R rS
QR Q/QS rSr’
rSR’
Perbandingan Gel R dan Gel S di lead Prekordial
V1 V2 V3 V4 V5 V6
Gelombang T
Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel
Nilai normal :
* 1 MV di lead dada
* 0,5 MV di lead ekstrimitas
* Minimal ada 0,1 MV
T Normal
Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
* Kelainan elektrolit
T Invertid
Interval PR
Diukur dari permulaan P s/d permulaan QRS
Kepentingan :
Kelainan sistem konduksi
Segmen ST
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T
Normal : Isoelektris
Ismail Prodaction
Teknik penghitungan HR
Reguler/ Irreguler ?
R R R R
HR/Frekuensi
15-Oct-05 17
DISRITMIA dibagi 2 yaitu
1. Disritmia yg disebabkan oleh gangguan pembentukan impuls.
Impuls yang berasal dari Sino Atrial Node ( SA Node ):
JUNCTIONAL
SUPRA VENTRIKEL
P (-) SVT HR > 150 X/MNT
Takikardi Supraventrikel ( SVT )
Ekstrasistol Junctional ( JES )
• Irama : Tidak teratur saat muncul ekstra sistol ,
karena ada irama yg muncul lebih awal
• Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
• Gel. P : Tidak normal, terbalik sebelum atau
sesudah gel QRS, atau tidak ada. Dan ada masa kompensatory
pause
• Interval PR : Tidak dapat dihitung / memendek.
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
AES
DISRITMIA LANJUTAN…
VENTRIKEL
P : (-)
QRS LEBAR
HR 24-40 : IVR
HR 40-100 : AIVR
HR > 100 : VT
SP HR > 350 : AREGUREL : VF
SP
Idio Ventrikuler Ritem
• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 20 – 40 x/menit
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik )
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )
• Irama : Tidak teratur saat moncul
ekstra sistol , karena ada irama yg muncul lebih awal
• Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
• Gel. P : Tidak ada saat timbul ekstra
sistole
• Interval PR : Tidak ada,tidak ada saat timbul
ekstra sistole
• Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )
Bigemini
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )
Multi vocal
Takikardi Ventrikel (VT)
• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 100 – 250 x/menit
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik
Fibrilasi Ventrikel (VF)
• Irama : Tidak teratur
• Frekwensi HR : < 350 x/menit shg tdk dpt dihitung
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Lebar dan tidak teratur
• @ VF kasar (Coarse VF)
• @ VF halus (Fine VF)
1st degree AV block
Prolonged PR Interval
2nd degree AV block
type 1
missing QRS
Total AV Block /
3rd degree AV block
QRS QRS
P P P P P P
Total AV Block /
3rd degree AV block
ISKHEMIA
• T INVERTED
• ST DEPRESI
• T DATAR
T INVERTED / T KEBALIK
Q>⅓R
Q/S
R POOR WAVE
sadapan prekordial
LATIHAN