Anda di halaman 1dari 89

DELVI YANTO

INTERPRETASI
EKG
ANATOMI JANTUNG
SISTEM KONDUKSI
Depolarisasi Atrium

Depolarisasi Ventrikel

Repolarisasi Ventrikel
ELEKTROKARDIOGRAFI
PENGERTIAN
• Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas
listrik jantung.
• Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg
menggambarkan rekaman listrik jantung.

FUNGSI EKG
EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya :
• Aritmia jantung
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll )
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
Yang perlu diingat !!!
EKG : Rekaman aktivitas listrik jantung.
Tidak mengukur fungsi mekanik !!!

EKG : Tidak secara langsung menyatakan abnormalitas


struktur jantung seperti; VSD, Kel katup dsb.
Hanya merekam perubahan elektris akibat
kelainan struktur tersebut

EKG : Tidak merekam seluruh aktivitas listrik jantung Hanya


aliran-aliran yang ditransmisikan ke area dimana elektroda
ditempatkan

EKG : Merekam penjumlahan potensial elektrik yang


dihasilkan oleh sel-sel otot jantung yang tak
terhingga banyaknya
MESIN EKG
Mesin EKG dibagi menjadi 3 jenis , menurut
banyaknya saluran ( Channel ) pencatat yaitu:
single, trifle atau multiple channel.
KERTAS EKG

Kertas EKG merupakan kertas grafik


0,04 dt
yang merupakan garis horizontal dan
vertikal dengan jarak 1mm ( kotak
kecil ). Garis yang lebih tebal terdapat 0, 20 dt
pada setiap 5mm disebut ( kotak
besar ).
•Garis horizontal Menunjukan waktu,
dimana 1mm = 0,04 dtk,
sedangkan 5mm = 0,20 dtk. 0,1 mv 0,5 mv
•Garis vertical Menggambarkan
voltage, dimana 1mm = 0,1 mv ,
sedangkan setiap 5 mm =0,5 mv.
Lanjutan…….
• Garis horizontal • Garis vertical
Kenapa Kenapa
1mm = 1 kk = 0,04 detik ?? 1mm = 1 kk = 0,1 mv ??

Karena standar perekaman EKG menggunakan


kecepatan 25 mm/dtk, dan voltase / kalibrasi 1 mv = 10 mm/dt

Jadi 1kk = 1mm / 25mm/dt Jadi 1kk = 1mm / 10mm/mv


= 0,04 detik = 0,1 mv

5 KK = 1 KB = 0,2 detik
25KK = 5 KB = 1 detik
Kalau 30 KB = 6 detik
1500 KK = 300 KB = 60 dt
SANDAPAN EKG
Terdapat 2 jenis sandapan ( lead ) pada EKG.
• Sandapan Bipolar
Yaitu merekam perbedaan potensial dari dua elektroda, sandapan ini
ditandai dengan angka romawi ( I, II dan III )
• Sandapan Unipolar
Sandapan Unipolar Ektremitas
Merekam besar potensial listrik pada satu ektremitas, elektroda
ekplorasi diletakan pada ektremitas yg mau diukur. Gabungan elektroda-
elektroda pada ektremitas yg lain membentuk elektroda indiferen
( potensial 0 )
( aVR, aVL, aVF )
SandapanUnipolar Prekordial
Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda
eksplorasi yg ditempatkan di beberapa dingding dada. Elektroda indiferen
diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda ektremitas.
( V1 s/d V9 dan V3R, V4R )
T. KANAN
I

T. KIRI
aVR aVL

II III
aVF

K. KANAN K. KIRI
Limb Leads
The Precordial (Chest) Leads
Hubungan anatomi & sadapan
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan
ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang
terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.
Puisi PQRST
• P : tonjolan kecil di depan QRS kompleks
• Q : lekukan ke bawah pertama pada QRS kompleks
• R : setiap ke atas pada QRS kompleks
• S : lekukan kebawah setelah R pada QRS kompleks
(melewati garis tengah)
• T : tonjolan besar setelah QRS kompleks
• P dan T tonjolannya bisa ke atas atau ke bawah
( bukan berarti normal lho)
• QRS kompleks belum tentu terdiri dari Q,R,S tetapi
bisa hanya terdiri dari QR, QS, RS atau R saja
KURVA EKG
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan
ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang
terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.
GELOMBANG P
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium

Normal
Tinggi : < 0,3 mvolt
Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR

Kepentingan
Mengetahui kelainan di Atrium

“Gelombang P Mitral”

“ Gelombang P Pulmonal “
GELOMBANG QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel
Normal : Normal gelombang Q
Lebar : 0,06 - 0,12 detik Lebar : < 0,04 detik
Tinggi : Tergantung lead Dalam : < 1/3 tinggi R
Gel R
defleksi positif pertama pada gelombang QRS.
Gel R umumnya positif di lead I,II,V5 dan V6.
Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau
tidak ada
Gel S
defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR
dan V1 gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6
akan terlihat makin lama makin menghilang.

Kepentingan :
Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel
Mengetahui adanya Bundle branch block
Mengetahui adanya infark
Terminologi morfologi QRS

qRs Rs R rS

QR Q/QS rSr’
rSR’
Perbandingan Gel R dan Gel S di lead Prekordial

V1 V2 V3 V4 V5 V6
Gelombang T
Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel

Nilai normal :
*  1 MV di lead dada
*  0,5 MV di lead ekstrimitas
* Minimal ada 0,1 MV
T Normal
Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia/infark
* Kelainan elektrolit

T Invertid
Interval PR
Diukur dari permulaan P s/d permulaan QRS

Normal : 0,12 - 0,20 detik

Kepentingan :
Kelainan sistem konduksi
Segmen ST
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T

Normal : Isoelektris

Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut


Depresi Pada iskemia

Normal ST Elevasi ST Depresi

Ismail Prodaction
Teknik penghitungan HR
Reguler/ Irreguler ?
R R R R

HR/Frekuensi

• 300/Jml kotak besar R – R’


• 1500/Jml kotak kecil R – R’
• Ambil EKG L II panjang ( min 6 detik ), hitung QRS kompleknya
kemudian kalikan 10

15-Oct-05 17
DISRITMIA dibagi 2 yaitu
1. Disritmia yg disebabkan oleh gangguan pembentukan impuls.
Impuls yang berasal dari Sino Atrial Node ( SA Node ):

SINUS HR 60 – 100 X/mnt : SR


HR >100 X/mnt : ( ST )
SAN P  QRS
HR < 60 : ( SB )
HR 60 – 100 X/mnt : Sinus Aritmi
Sinus Takikardi ( ST )
Irama :Teratur
Frekwensi HR :100 – 150 x/menit
Gel. P :Normal, setiap gel. P selalu dikuti gel QRS dan T
Interval PR :Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
Gel. QRS :Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
Catatan :semua gel. Sama
EKG NORMAL
Kriteria irama sinus (SR) atau EKG normal adalah sbb :
• Irama teratur.
• Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 x/menit.
• Gel P normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T.
• Interval PR normal ( 0,12 – 0,20 detik ).
• Gel QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik ).
• Semua gel sama.
• Irama EKG yg tidak mempunyai kriteria tersebut disebut disritmia atau
aritmia.
Sinus Bradikardi ( SB )
• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : Kurang dari 60 x/menit
• Gel. P : Normal, setiap gel. P selalu dikuti gel QRS
dan T
• Interval PR : Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
• Catatan : Semua gel. Sama
Sinus Aritmi

• Irama : Tidak teratur


• Frekwensi HR : Biasanya antara 60 – 100 x/menit
• Gel. P : Normal, setiap gel. P selalu
dikuti gel qrs dan t
• Interval PR : Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
• Catatan : Semua gel. Sama
• Note : Normal pada orang muda, akibat pengaruh
pola pernafasan, meningkat selama inspirasi dan menurun pada fase
ekspirasi.
Sinus Arrest
• Irama : Teratur, kecuali pada yg hilang
• Frekwensi HR : Biasanya kurang dari 60 x/menit
• Gel. P : Normal, kecuali pada yg hilang
• Interval PR : Normal,kecuali pada yg hilang
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
• Catatan : Hilang gel P,QRS,T ( fase arrest ) bukan
merupakan kelipatan kelipatan dari irama dasar
DISRITMIA LANJUTAN…

ATRIUM KA/KI ( ATRIAL )


P : Keriting = Atrial Fibrilasi.
P : GIGI GERGAJI = Atrial Flutter
Atrial Fibrilasi ( AF)
• Irama : Tidak teratur.
• Frekwensi HR : Bervariasi ( bisa normal, lambat / cepat )
• Gel. P : Tidak dapat diidentifikasi, sering terlihat
keriting pada garis base line.
• Interval PR : Tidak dapat dihitung
• Gel. QRS : Normal ( 0.06 – 0.12 )
Atrial Flutter ( AFLl )
• Irama : Biasanya teratur, bisa juga tidak
• Frekwensi HR : Bervariasi ( bisa normal, lambat/ cepat )
• Gel. P : Tidak normal, seperti gigi gergaji ( saw tooth ),
teratur dan dapat dihitung tidak semua gel P diikuti
QRS ,shg frequensi atrial tidak sama dengan
ventrikel bisa 2:1, 3:1 atau 4:1
• Interval PR : Tidak dapat dihitung
• Gel. QRS : Normal ,
Atrial Fibrilasi ( AF)
DISRITMIA LANJUTAN…

JUNCTIONAL

P TERBALIK DI DEPAN / DIBELAKANG QRS / P (-)

( HR 40 – 60 ) ; Junctional Ritem (JR )


( HR 60 – 100 ) ; Akseleratid JR
( HR > 100 ) : Junctional Takikardi
AVN
Irama Junctional ( JR )
• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 40 – 60 x/menit
• Gel. P : Tidak normal, terbalik, sebelum /
sesudah gel QRS dan kadang-kadang tidak terlihat karena
tertanan dlm gel QRS.
• Interval PR : Memendek atau tidak dapat
dihitung.
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
Junctional Takikardi ( JT )
• Irama : Teratur,
• Frekwensi HR : Lebih dari 100 x/menit
• Gel. P : Tidak normal / Tidak ada / ada terbalik
didepan / dibelakang qrs
• Interval PR : Tidak dapat dihitung / memendek.
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik
DISRITMIA LANJUTAN…

SUPRA VENTRIKEL
P (-) SVT HR > 150 X/MNT
Takikardi Supraventrikel ( SVT )
Ekstrasistol Junctional ( JES )
• Irama : Tidak teratur saat muncul ekstra sistol ,
karena ada irama yg muncul lebih awal
• Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
• Gel. P : Tidak normal, terbalik sebelum atau
sesudah gel QRS, atau tidak ada. Dan ada masa kompensatory
pause
• Interval PR : Tidak dapat dihitung / memendek.
• Gel. QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
AES
DISRITMIA LANJUTAN…

VENTRIKEL

P : (-)
QRS LEBAR
HR 24-40 : IVR
HR 40-100 : AIVR
HR > 100 : VT
SP HR > 350 : AREGUREL : VF

SP
Idio Ventrikuler Ritem
• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 20 – 40 x/menit
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik )
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )
• Irama : Tidak teratur saat moncul
ekstra sistol , karena ada irama yg muncul lebih awal
• Frekwensi HR : Tergantung irama dasarnya
• Gel. P : Tidak ada saat timbul ekstra
sistole
• Interval PR : Tidak ada,tidak ada saat timbul
ekstra sistole
• Gel. QRS : Melebar > dari 0,12 detik
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )

Bigemini
Ventrikel Ekstra Sistole (VES )

Multi vocal
Takikardi Ventrikel (VT)

• Irama : Teratur
• Frekwensi HR : 100 – 250 x/menit
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik
Fibrilasi Ventrikel (VF)
• Irama : Tidak teratur
• Frekwensi HR : < 350 x/menit shg tdk dpt dihitung
• Gel. P : Tidak ada
• Interval PR : Tidak ada
• Gel. QRS : Lebar dan tidak teratur
• @ VF kasar (Coarse VF)
• @ VF halus (Fine VF)
1st degree AV block

Prolonged PR Interval
2nd degree AV block
type 1

Missing QRS Missing QRS


2nd degree AV block, type 2

missing QRS
Total AV Block /
3rd degree AV block

QRS QRS

P P P P P P
Total AV Block /
3rd degree AV block
ISKHEMIA
• T INVERTED
• ST DEPRESI
• T DATAR
T INVERTED / T KEBALIK

NORMAL DI LEAD aVR dan V1


BILA DITEMUKAN MINIMAL DI 2 LEAD
SELAIN aVR dan V1
ST DEPRESI
AKUT MIOKARD INFARK
• ST ELEVASI (STEMI)
• ST DEPRESI DALAM (NSTEMI /
SUBENDOCARDIAL INFARK)
ST ELEVASI
OLD MIOKARD INFARK
• Q PATHOLOGIS
• GELOMBANG Q/S
• GELOMBANG R POOR WAVE PADA LEAD
PREKORDIAL
Q PATHOLOGIS

Q>⅓R
Q/S
R POOR WAVE
sadapan prekordial
LATIHAN

Anda mungkin juga menyukai