Anda di halaman 1dari 46

PROSES KEPERAWATAN JIWA

Lilis Lismayanti S.Kep.,Ners M.Kep


PELAKSANAAN ASUHAN
KEPERAWATAN
PENTINGNYA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN GANGGUAN JIWA

PASIEN DALAM
KURUNGAN
ASUHAN KEPERAWATAN
DEFINISI

• Proses keperawatan merupakan metode


pemberian asuhan keperawatan pada
pasien
(individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat)
yang logis, sistematis, dinamis dan teratur
Lanjutan……
• Suatu metoda pemberian asuhan keperawatan
yang sistematis dan rasional ( Kozier, 1991 )
• Metode pemberian asuhan keperawatan yang
terorganisir dan sistematis, berfokus pada
respon yang unik dari individu atau kelompok
individu terhadap masalah kesehatan yang
aktual dan potensial ( Rosalinda, 1986 )
• Suatu aktifitas yang dinamik dan berkelanjutan
yang meliputi interaksi perawat klien dan proses
pemecahan masalah ( Schultz dan videbeck,
1998 )
Lanjutan….
• Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan
sistematik dan terorganisir melalui enam langkah dalam
mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan
suatu metode pemecahan masalah ( problem solving )
masalah dapat teridentifikasi dengan baik dan tepat
( dengan cara pengkajian ) kemudian dapat dirumuskan
diagnosa keperawatannya dan cara pemecahan
masalahnya, oleh karena itu proses keperawatan selalu
diikuti dengan pemecahan masalah ( Fortinash, 1995 )
PROSES KEPERAWATAN
• Interactive, problem solving process
• Cara mencapai tujuan asuhan keperawatan
yang sistematis dan individual
• Menghargai otonomi dan kebebasan individu
membuat keputusan
• Perawat dan klien membangun hubungan
saling percaya untuk memaksimalkan
kekuatan, mempertahankan integritas dan
meningkatkan respon adaptif
HALUSINASI
TUJUAN

“memberikan asuhan keperawatan yang


sesuai dengan kebutuhan pasien”
Tujuan Asuhan Keperawatan

 Memaksimalkan interaksi positif


pasien dengan lingkungan
 Meningkatkan der
kesejahteraan/kesehatan
 Meningkatkan aktualisasi diri
PROSES KEPERAWATAN JIWA
 Suatu cara asuhan
 Metodologi pemberian asuhan
keperawatan
 Dimiliki oleh perawat
 Salah satu ciri kemandirian perawat
 Hakekatnya merupakan problem solving
 Tahapan : pengkajian, perumusan diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi,
evaluasi yang berkesinambungan
PROSES KEPERAWATAN JIWA
● unik dalam pelaksanaannya
● masalah pasien tidak dapat dilihat
secara langsung
● gejala yang berbeda-beda
● penyebabnya bervariasi
● klien tidak mampu bercerita
● menceritakan hal yang berbeda
dengan yang dialaminya

“perawat jiwa membutuhkan kejelian


dalam melaksanakan proses
keperawatan”
PROSES KEPERAWATAN JIWA
1 ● Pengkajian
● Analisa Data
● Pohon Masalah
2 Perumusan Diagnosa
3 Kriteria Hasil
4 Perencanaan
5 Implementasi
6 Evaluasi
Gangguan (Disturbance)  Gangg. Konsep diri

Perubahan (Alteration)  Perub.Proses pikir


Perub. sensori persepsi.

Kerusakan (Impairment) Kerusk.Kom. Verbal


Kerusk.Interaksi sos.

12
Gangg.Konsep diri : Harga diri rendah
Isolasi sosial : Menarik diri
Perub. Sensori persepsi : Halusinasi
Perub. proses pikir : Waham
Perilaku Kekerasan
Defisit Perawatan diri.
Kerusakan Komunikasi.
13
PENGKAJIAN

● Pengumpulan data, analisa data dan perumusan


masalah klien
● Data klien secara holistic (biologis, psikologis,
sosial dan spiritual)
Memaksimalkan interaksi positif klien dg Lingk.
Meningkatkan derajat kesejahteraan/kesht.
Meningkatkan aktualisasi diri.

•Merup. m’identifikasi data obyektif & subyektif.


•Tujuan: m’identifikasi apa masalah keperawatan klien
•Metoda : Wawancara (anamnesa), observasi ,
pemeriksaan fisik, pengukuran.
•Mengidentifikasi data senjang untuk merumuskan 8
masalah keperawatan.
Dasar utama Proses Keperawatan  Pengumpulan data Akurat,
sistematis membantu status kesht.,pola pertahanan, mengiden-
tifikasi kekuatan-kelemahan-kebutuhan klien & u/ Diag.kep.jiwa.

•Fisiologis
•psikologis
•sosialbudaya Data tsb dpt digunakan
•perkembangan. oleh tim kesht. yg lain,per-
•spiritual. tukaran data sangat perlu u/
saling melengkapi

Data dibagi 2 (Carpenito ’83):


Data dasar  data secara umum Format pengkajian 09
Data Khusus  Here and now (Klien-Kelg)
Faktor Predisposisi : Riwayat Klien, Keluarga (bio,
Psiko-sosio-kultural-spiritual)faktor y tlah ada pd dr inv

Faktor Presipitasi : Stressor pencetus gangg. Jiwa

Mekanisme Koping : Cara mengatasi/Problem Solving.

Perilaku : Penampilan, hub. sos, persepsi, proses pikir

daya ingat, konsep diri, dll. 10


Untuk mampu mengkaji, perlu Kom. Efektif, observasi yang
sistematis, pem. fisik, interpretasi gejala-tanda.

MASALAH KEPERAWATAN

•Tidak ada masalah saat ini,tdk perlu health promotionperlu


follow up u/ cek ulang
•Tidak ada masalah saat ini, tapi perlu peningkatan kesht.
•Diagnosa keperawatan : Aktual, Risiko, Potensial, Kemungkinan.
11
Pengkajian : kejelian perawat
Melibatkan langsung pasien dalam
askep
PENGKAJIAN
• Merupakan langkah mengidentifikasi data
obyektif dan subyektif
• Tujuan : mengidentifikasi apa maslah
keperawatan klien
• Metode : Wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, pengukuran
• Mengidentifikasi data senjang untuk
merumuskan masalah keperawatan
Dalam pengkajian
• Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data
kesehatan klien.
• Wawancara pengkajian yang memerlukan
keterampilan komunikasi efektif secara linguistic
dan kultural, wawancara, observasi perilaku,
tinjauan catatan-catatan data dasar, dan
pengkajian komprehensif tehadap klien dan
sistem yang relevan memungkinkan oerawat
kesehatan jiwa-psikiatri untuk membuat
penilaian klinis dan rencana tindakan yang tepat
dengan klien.
Kemampuan yang harus dimiliki
PERAWAT JIWA :
(Stuart dan Sundeen, 1995)

● kesadaran / tilik diri (self awareness)


● mengobservasi dengan akurat
● berkomunikasi secara terapeutik
● berespon secara efektif

KUNCI UTAMA
Terbinanya Hubungan Saling Percaya

Untuk mendapatkan data pengkajian, Klien harus


ikut serta dalam askep
PENGKAJIAN

1. Identitas Klien
2. Keluhan utama / alasan masuk
3. Faktor predisposisi
4. Aspek fisik / biologis
5. Aspek psikososial
6. Status mental
7. Kebutuhan persiapan pulang
8. Mekanisme koping
9. Masalah psikososial dan lingkungan
10. Pengetahuan
11. Aspek medis
DATA PENGKAJIAN

 Data objektif
 Data subjektif

 Data primer
 Data sekunder
ANALISA DATA
Kesimpulan
1. Tidak ada masalah tetapi ada kebutuhan
a. Perlu pemeliharaan kesehatan (follow up
periodic), klien tidak ada masalah dan
memiliki pengetahuan untuk
antisipasi masalah
b. Perlu peningkatan kesehatan (prevensi
dan promosi) sbg program antisipasi
masalah
ANALISA DATA
Kesimpulan
2. Ada masalah dengan kemungkinan
a. Resiko terjadinya masalah, ada
faktor yang dapat menimbulkan
masalah
b. Aktual terjadi masalah dengan
disertai data pendukung

MASALAH KEPERAWATAN
POHON MASALAH

Sejumlah masalah pasien akan saling


berhubungan dan dapat digambarkan
sebagai pohon masalah
(FASID, 1983 dan INJF, 1996)

penyebab (causa)
masalah utama (core problem)
akibat (effect)
POHON MASALAH
 Susunan masalah keperawatan yang
berhubungan sebab akibat.
 Langkah:
1. Tetapkan “ core problem” ( CP)
2. Tetapkan “Penyebab” ( Efek )
3. Tetapkan “akibat” ( causa )
4. Susun dengan tanda anak panah
EFEK Resiko tinggi mencederai diri, orla lingkungan

CORE Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi

CAUSA Isolasi sosial : Menarik diri

Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu inefektif

Penolakan/ Duka disfungsional/kehilangan


EFEK Resiko tinggi mencederai diri, orla lingkungan

CORE Perilaku kekerasan

CAUSA Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu inefektif

Penolakan/ duka disfungsional/kehilangan


EFEK Resti Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi

CORE Isolasi sosial: menarik diri

CAUSA Gg. Konsep diri : Harga diri rendah

Koping individu in efektif

Penolakan/ Duka disfungsional/kehilangan


DIAGNOSA
“ penilaian klinis tentang respon aktual atau
potensial dari individu, keluarga atau
masyarakat terhadap masalah kesehatan
atau proses kehidupan”
(Carpenito, 1995)

RUMUSAN DIAGNOSA :
Permasalahan (P) berhubungan dengan Etiologi (E)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Merupakan gabungan 2 maslah


keperawatan ( problem dan etiologi )
• Dihubung : “berhubungan dengan”
• Dapat disusun dengan menyusun
masalah-masalah keperawatan dalam
bentuk “pohon masalah”
• Menggambarkan kondisi klien
Dalam menentukan diagnosa

• Perawat kesehatan jiwa menganalisa data


pengkajian dalam menentukan diagnosa.
• Landasan untuk pemberian asuhan
keperawatan kesehatan jiwa adalah
pengenalan dan pengidentifikasian pola
respons terhadap masalah kesehatan jiwa
atau penyakit psikiatri yang actual dan
potensial.
CONTOH
1. Sebagai diagnosa utama :
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain
, lingkungan berhubungan dengan
halusinasi pendengaran
2. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
pendengaran berhubungan dengan
menarik diri
3. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan
dengan harga diri rendah kronik
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN

Empat Komponen :
● Tujuan Umum P

● Tujuan Khusus E

● Rencana Tindakan Keperawatan

● Rasional
RENCANA TINDAKAN
KEPERAWATAN

“ serangkaian tindakan yang dapat


dilaksanakan untuk mencapai setiap
tujuan khusus”
Dalam melakukan rencana

• Perawat kesehatan jiwa mengembangkan


rencana asuhan yang menggambarkan
intervensi untuk mencapai hasil yang
diharapkan.
• Rencana asuhan digunakan untuk
memandu intervensi terapeutik secara
sistematis dan mencapai hasil klien yang
diharapkan.
Berdasarkan survey masalah yang dilakukan di beberapa
rumah sakit jiwa ditemukan ada 7 masalah keperawatan
utama pasien yang dirawat meliputi:

• Risiko perilaku kekerasan


• Gangguan sensori persepsi: halusinasi
• Isolasi sosial
• Gangguan proses pikir: waham
• Risiko bunuh diri
• Defisit perawatan diri
• Gangguan konsep diri: harga diri rendah
• Ansietas
• Kehilangan
• Konsep diri
TUJUAN KHUSUS
“ rumusan kemampuan klien yang harus
dicapai”

Tiga Aspek Kemampuan


1. Kemampuan kognitif
2. Kemampuan psikomotor
3. Kemampuan afektif
(Stuart dan Sundeen, 1995)
PERENCANAAN
• Tujuan
1. Tujuan Umum : terselesaikan problem
2. Tujuan Khusus : terselesaikan etiologi
• Kriteria Evaluasi : target waktu dan uraian
perilaku klien
• Intervensi : rangkaian tindakan
keperawatan untuk mencapai tujuan
• Rasional : alasan ilmiah intervensi
Tujuan
• Merupakan tujuan klien: dimulai kata-kata “ Klien
dapat……atau Klien mampu…….
• Spesifik: mengandung satu jenis perubahan
perilaku.
• Measurable : dapat diukur : pencapaiannya dapat
diukur
• Assesible/achievable: memungkinkan dapat dicapai
• Realistic: sesuatu yang nyata
• Time: dilengkapi dengan batasan waktu pencapaian

Anda mungkin juga menyukai