dan
Penilaian proses, yaitu penilaian terhadap prosedur pelaksanaan pekerjaan. Orientasi pada penilaian
proses difokuskan kepada perilaku tenaga laboratorium sekolah dalam melaksanakan tugas pokok,
fungsi, dan tanggung jawabnya.
Penilaian output, yaitu penilaian terhadap hasil kerja yang dicapai dari pelaksanaan tugas pokok,
fungsi, dan tanggung jawabnya.
Penilaian kinerja dilakukan oleh atasan langsung. Kepala laboratorium dinilai oleh kepala
sekolah, sedangkan teknisi dan laboran dinilai oleh kepala laboratorium.
Penilaian hasil kerja dan kinerja tenaga laboratorium sekolah/madrasah
merupakan kegiatan untuk mengevaluasi secara komprehensif kinerja para
teknisi dan laboran yang bertugas di laboratorium sesuai dengan tugas dan fungsi
yang ditetapkan dalam pengelolaan alat, bahan, metode, dan sumber daya
lainnya untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat dalam kurun satu tahun kerja.
Hasil evaluasi harus mampu mengidentifikasi capaian dan kekurangan, dengan
menganalisis penyebab terjadinya kekurangan tersebut, yang merupakan
rekomendasi untuk peningkatan pengelolaan laboratorium tahun berikutnya.
Adapun evaluasi yang dimaksud meliputi :
Menilai kinerja teknisi dan laboran laboratorium.Kinerja teknisi dan laboran
dinilai berdasarkan keteraturan administrasi dan pelayanan untuk
pelaksanaan praktikum.
Menilai hasil kerja teknisi dan laboran. Penilaian dilakukan secara berkala
berdasarkan ketentuan yang ada terhadap hasil kerja para teknisi dan laboran
yang ditugaskan sebagai dasar penilaian kinerja pegawai guna peningkatan
pelayanan.
Merumuskan rincian tugas teknisi dan
laboran.
76 – 90 B Baik
61 – 75 C Cukup
51 – 60 D Sedang
0 – 50 E Kurang
Skor
Komponen
No. Rata-rata
1 Kepribadian
2 Sosial
3 Pengorganisasian guru, laboran/teknisi
4 Pengelolaan program dan administrasi
5 Pengelolaan pemantauan dan evaluasi
6 Pengembangan dan Inovasi
7 Lingkungan dan K3
Jumlah
Nilai Akhir (NA) (. . . . . . . . .)x 100 =
Predikat Nilai
Contoh Rekomendasi ;